NovelToon NovelToon
Merindukan Cinta Suami

Merindukan Cinta Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sanayaa Irany

Pernikahan adalah ibadah terpanjang suami istri.. Dalam pernikahan kita harus bisa menjaga hubungan tetap harmonis agar awet dan langgeng..
Tapi bagaimana, saat usia pernikahan menginjak usia 15 tahun, jika suami kita, tidak peduli lagi?
Jangankan kata cinta...
Perhatian kecil saja sudah sulit di gapai..
Alin.. perempuan berhijab berusia 35 tahun, meratapi rumah tangga nya yang sudah tak harmonis lagi seperti dulu..
Suami nya menjadi dingin sejak 6 bulan yang lalu..
Alin berusaha mengoreksi diri sendiri apakah ada yang salah dengan diri nya, mempercantik dirinya, membuat dirinya lebih menarik lagi dihadapan suami..
Namun sebab Dery tak menoleh padanya lagi, bukan lah sebab Alin tak menarik lagi, melainkan karena ada cinta lama nya Renata yang datang kembali dalam hidup suami nya..
Apakah perceraian jalan terbaik..
Atau bertahan menahan luka, demi sebuah cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanayaa Irany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.3 Mencari Bukti

 Aku mengusap wajah ku, berusaha menetralisir hati yang mulai goyah. Mas Dery bahkan berani membawa perempuan itu ke butik ku sendiri? 

Jika benar mas Dery telah mendua dengan perempuan lain, apa yang harus aku lakukan? Apakah aku sanggup untuk bertahan menyemai cinta yang sudah layu dan mati..

Tapi bagaimana dengan anak-anak..

Aku harus mencari tahu dulu kebenaran nya.

Bukti foto yang Nisa berikan padaku, belum cukup kuat untuk ku memvonis mas Dery bersalah, aku harus mencari tahu siapa perempuan itu.. Tapi tunggu dulu, bukankah tadi mas Dery bilang ia akan lembur, jika tidak lembur sore pasti ia sudah kembali. Aku akan pergi ke kantor mas Dery dan mengikuti kemana pun ia pergi. Dengan begitu aku akan tahu dimana tempat tinggal perempuan itu, dan siapa dia sebenarnya.

Aku sudah tak konsen lagi memeriksa laporan keuangan kemarin. Setelah anak-anak pulang sekolah, aku akan melancarkan aksi ku.

Sore hari, setelah memberi tahu anak-anak jika aku harus kembali ke butik dan mungkin malam baru bisa kembali, aku langsung pergi kekantor mas Dery, namun aku pergi menggunakan taksi online, mobil ku sengaja aku tinggalkan di butik agar mas Dery tak curiga.

Cukup lama aku menunggu didepan kantor nya, hingga tak berapa lama kemudian ia keluar bersama seorang wanita.. Wanita yang sama persis dengan yang ada di foto yang Nisa berikan tadi pagi.

Rasa nyeri menghinggapi hatiku.. Perempuan itu menggandeng mesra lengan mas Dery, tidak kah ia tahu jika mas Dery sudah beristri dan punya anak?

Aku menyuruh pak supir untuk mengikuti mobil suami ku, sebelum nya aku mengirim pesan ke mas Dery, menanyakan apakah ia jadi lembur.. dan jawabannya adalah iya.. Jawaban yang sangat singkat. Dapat aku lihat tadi, sepanjang wanita itu menggandeng mesra mas Dery, laki-laki yang masih sah menjadi suamiku itu terus saja melebarkan senyum nya, hal yang sangat aku rindukan selama 6 bulan terakhir ini.

‘Bagaimana aku tidak curiga padamu mas, sekarang.. Seperti nya aku bukan prioritas kamu lagi..’ batinku dalam hati.

Mereka berhenti di sebuah Cafe, saat ini jam sudah menunjukan pukul 7 malam..

‘Tega sekali kamu mas, setiap malam aku dan anak-anak menunggu kamu dirumah untuk makan malam bersama, tapi disini kamu makan malam dengan wanita lain?’ tak terasa air mata ku jatuh, aku menangis dalam diam.. tak ingin pak supir mengetahui tangisanku.

“Itu suami nya ya Bu,” ucap Pak supir padaku. Seperti nya ia tahu jika aku menangis disini.

“Iya pak,” jawabku pelan.

“Yang sabar ya Bu, laki-laki jika sudah punya banyak uang, dia pasti lupa bagaimana dia mendapatkannya, dan siapa yang mendampinginya,” ucap pak supir lagi, seperti nya dia berusaha membuat ku berhenti menangis. Aku teringat kala dulu mas Dery hanya karyawan biasa, aku menentang restu dari papa demi bisa menikah dengan nya, saat itu aku pikir mas Dery adalah seorang imam yang baik, hingga akhirnya papa luluh dan menerima mas Dery menjadi menantunya, papa juga memberikan aku modal untuk mendirikan sebuah butik sesuai dengan cita-cita ku..

Hingga 4 tahun setelah itu, akhir nya mas Dery resmi naik jabatan menjadi direktur keuangan, tentu saja itu mengubah hidup kami, kami bisa punya rumah yang bagus, mobil.. serta aset lainnya.

Tapi kini seperti nya, akan ada tembok pemisah antara aku dan suami ku, perempuan itulah yang akan menjadi rintangan nya.

Aku menunggu diluar cafe saja, tujuan ku hanya satu, mengetahui dimana rumah perempuan yang bersama mas Dery tadi.

Sambil menunggu mas Dery, aku menelpon anak-anak.

“Assallamuallaikum sayang,” sapa ku pada anak-anak.

(Wallaikumsallam Ummi, Ummi udah shalat maghrib?) Astaghfirullah sangking antusias nya aku mencari tahu wanita itu dan mas Dery, aku sampai melupakan kewajibanku.

“Astaghfirullah, Ummi lupa sayang... Soalnya kerjaan ummi banyak sekali, apa kalian sudah makan malam?”

(Sudah mi, tadi Bibik udah siapain makanan kita..)

“Alhamdulillah, ya sudah.. Ummi lanjut kerja lagi, Ummi usahakan sebelum jam 9 sudah pulang ya sayang, dadah sayang!”

Alhamdulillah meskipun sikap Abinya sudah dingin pada kami, aku masih punya anak-anak yang sholeh, masyaAllah...

Sudah hampir pukul 8 malam, tapi seperti nya mas Dery masih belum keluar dari sana. untung saja Pak supir mau menunggu.. Aku akan kasih tips yang besar untuk nya nanti.

Tak berapa lama kemudian, akhirnya mas Dery keluar dari cafe tersebut, masih dalam keadaan sama, perempuan itu bahkan masih terlihat mesra dengan suamiku.

Aku mengikuti kemana pun mas Dery pergi, hingga tiba pada sebuah kompleks perumahan yang cukup besar.. Bahkan rumah nya jauh lebih besar dari rumah kami.

Aku menghafal detail arah dan belokan menuju rumah perempuan simpanan mas Dery. Aku mengambil foto dari ponsel ku, foto-foto saat mas Dery keluar dari kantor dan cafe tadi juga tak luput dari kamera ku.

Aku takkan melabrak mereka berdua.. Meskipun hati ku terasa sesak dan sakit, aku takkan gegabah mengambil keputusan.

Setelah tahu dimana rumah wanita itu, aku langsung menyuruh pak supir mengantarkan ku kembali ke butik.

Begitu sampai disana.. Aku langsung bergegas pulang kerumah, sepanjang perjalanan, hati dan pikiranku berkecamuk, membayangkan jika Mas Dery benar-benar telah menduakan aku selalu terbayang di pikiranku. 

Begitu aku sampai dirumah, ternyata mobil mas Dery juga sudah berada dirumah.

“Assallamuallaikum,” Aku membuka pintu sendiri dan mengucapkan salam. Aku melempar tas ke sofa dan mendudukan diri disana, entah dimana mas Dery dan anak-anak..

“Bik.. Tolong buatkan saya coklat panas ya?” 

“Baik Bu,”

“Bapak sama Anak-anak ada dimana Bik?”

“Anak-anak seperti nya dikamar Bu, kalau Bapak baru aja sampai dan masuk kamar juga.” 

Setelah dibuatkan coklat panas, aku membawanya kekamar, aku melihat mas Dery tengah duduk ditepi ranjang dengan memainkan ponsel nya, akhir-akhir ini, memandangi ponsel setiap malam adalah kebiasaan baru mas Dery.

“Sudah pulang mas?”

“Hemm” Lagi... Mas Dery bicara dan enggan melihat ku, aku merasa kecil diperlakukan begini oleh nya. Aku langsung menuju balkon kamar untuk menikmati coklat panas disana. Tak dipungkiri hatiku sakit sekali rasanya.. Aku mengusap air mata ku yang hampir jatuh..

Aku menatap langit yang sudah gelap, tanpa bintang dan bulan.. Seperti nya malam ini cuaca agak mendung.. Angin malam terasa begitu berbisik ditelinga ku..

Kemana arah tujuan rumah tangga ku sebenarnya, semakin kesini aku semakin merasa sakit.. 

“Alin?” Panggil mas Dery padaku.

“Iya mas," Aku berusaha bersikap biasa saja, agar mas Dery tak curiga jika aku sudah mengetahui sedikit tentang masalah rumah tangga kami.

“Ngapain kamu disini, ini hampir hujan.. Apa kamu gak lihat angin nya agak kenceng," ucap nya yang kini sudah berada disampingku..

“Aku lebih nyaman disini daripada dikamar kita mas,” jawab ku pelan.

“Apa katamu?”

Aku kembali memandang langit yang sudah tak ada cahaya nya.

“Kita satu kamar, tapi aku berasa sekamar dengan orang asing,”.Mas Dery diam tak menjawab ucapanku.

“Siapa mas? Siapa perempuan itu?” sambung ku lagi, aku bertanya tanpa melihat wajah nya, rasanya aku tak siap melihat nya gugup atau pias, lucu sekali bukan.. 

Aku tak berani menatapnya bukan karena aku takut dia akan marah.. Tapi aku takut kenyataan yang justru menyakitkan aku..

“Kamu tahu dia?” 

Degh!

“Iya..”

“Renata... Dia Renata.. Cinta pertamaku!”

1
Erina Munir
saya suka...saya sukaa...karna happy and...yq othoor
Jihat Purnamasari
Luar biasa
Jihat Purnamasari
Buruk
Ani Yuliana
pengajar pesantren sikapnya dbikin seperti itu thor 😢
Nurlaila Hasan
ruuuaaarrrr biasa
Mukmini Salasiyanti
ahhhh
sakit banget
April
Luar biasa
Magdalena Sarkol
makanlah dan kenyanglah cinta pertama mu itu Geri.
Junita Junita
silah kan maaas😁
Junita Junita
mampus kau Dery, mamam tu cinta pertama..👍
Junita Junita
mamfus lho...makan tu cinta..
⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 🔰 Nabila ™
astaghfirullah pernah di posisi begini, sakitnya tuh disini
Julik Rini
curiga ni
Magdalena Sarkol
dasar laki-laki kalau sudah banyak uang.kenapa g nikah aja dengan cinta pertama mu.hu
tuti sriyono
Luar biasa
penjaga Hati
kirain anaknya Raka 🤣
MashMellow🍭
kifarah dalam Islam xda istilah karma
Ni Ketut Wirasih
bagus banget ceritanya. baca ampe tamat
Vina Eka Wahyuni
ciehhh PD kepincot janda cantik q SK critanya lnjuttt
ibeth wati
padahal Rara baik seperti pak kemal kasian tak jadi berjodoh dgn raka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!