Love Is Never Boastful
Kay adalah seorang gadis sederhana,tidak banyak bicara dan berani.Keinginannya untuk bersekolah di sekolah kejuruan tata boga harus pupus,setelah ekonomi keluarganya terus memburuk.
Beruntungnya Kay juga termasuk anak yang cukup cerdas sehingga ia dapat diterima di sekolah negeri favorit.
Di ruang kelasnya,ia duduk termenung memandang ke luar jendela.Wajahnya terlihat lesu,sembari menunggu bel pulang berbunyi di sela-sela jam kosong.
Sementara itu,dua sahabatnya bernama Juju dan Bilbil,yang sedang duduk di dekatnya tidak juga dihiraukannya sama sekali.Kay begitu hanyut memikirkan masa depannya.
Sementara itu,Bilbil yang duduk tepat di sampingnya menepuk pelan pundak Kay sambil berkata,"Tuan putri Kay,sampai kapan kamu akan melamun?."
"Kalian berdua lanjutkan saja pekerjaan kalian dengan terus mengagumi cowok-cowok di majalah itu,yang kalian anggap tampan"ucap Kay dingin tanpa menoleh sedikitpun ke arah kedua sahabatnya.
"Jangan ganggu aku!Aku sedang memikirkan bagaimana masa depanku"timpal Kay lagi sambil menghembuskan nafas pelan.
Hahaha..hahaha….
Kedua sahabatnya tertawa bersamaan.
Suara sahabatnya yang cekikikan membuyarkan lamunan Kay dan memaksanya untuk mengalihkan pandangannya menatap penuh tanya kedua sahabatnya itu.
"Apanya yang lucu sih?"kata Kay cemberut.
"Kay…Kay!ckckck….sejak kapan kamu jadi sangat melow seperti ini sih?Kamu seperti bukan Kay yang aku kenal aja."Jujur tersenyum menatap Kay.
Huhhhhh….Kay menghela nafas panjang.
"Kalian berdua tahu kan jika kondisi keuangan keluarga ku sedang tumbang.Dan keinginan terbesarku untuk bisa meneruskan sekolah di sekolah tata boga semakin pupus,atau setidaknya aku bisa ikut kursus pastry"eluh Kay dengan wajah serius.
Melihat kesedihan Kay,kedua sahabatnya itu langsung menghiburnya.
"Jangan bersedih Kay,aku percaya kamu pasti nanti bisa jadi pastry chef seperti mimpimu itu"hibur Bilbil sambil memeluk Kay.
Juju pun tidak ingin ketinggalan momen manis nan haru di antara kedua sahabatnya itu.
"Pulang sekolah ini,aku traktir kalian berdua deh ke toko kue di dekat sekolah kita"kata Juju sambil tersenyum manis.
"Serius Ju?"tanya Kay mengerutkan dahinya.
"Serius dong,sekalian buat menghibur tuan putri Kay yang lagi melow banget"sahut Juju berlagak serius.
"Emang kamu ada uang Ju?"tanya Kay lagi.
"Ada,kebetulan kemarin bude aku datang ke rumah terus aku di kasih amplop jajan.Udah deh Kay jangan nanya mulu.Okey"balas Juju.
Kay tersenyum tipis,"Aku hanya mastiin aja,supaya nggak ngerepotin kamu.Tapi makasih ya Ju udah mau traktir kita."
"Nggak perlu makasih Kay,kayak sama siapa aja.Kita kan udah sahabatan lama"sahut Juju sambil menepuk pelan pipi Kay.
Bilbil langsung meletakkan majalah yang ia lihat dengan Jujur tepat di hadapan Kay.
"Kamu harus lihat ini Kay.Nih cowok ganteng banget!parah deh!apalagi dia juga seorang CEO ternama"kata Bilbil sambil menunjukkan jari telunjuknya ke foto di majalah.
"Kalau bisa menikah sama dia,pasti benar-benar hidup kita bagai tuan putri"timpal Juju dengan meletakkan kedua tangannya di masing-masing sisi pipinya dan sambil berkhayal.
"Kalian berdua berkhayal mulu!lagi pula belum tentu orang kaya seperti dia mau dengan orang biasa seperti kita.Sudahlah jangan bermimpi ketinggian"sahut Kay yang langsung menutup majalah dan memberikannya pada Bilbil.
"Ah,kamu nggak asyik Kay!tidak ada salahnya kita bermimpi.Yah siapa tahu aja jadi kenyataan"gerutu Juju.
"Mustahil"ucap Kay.
Bel sekolah pun berbunyi.
Kay bersama kedua sahabatnya bergegas merapikan buku ke dalam tasnya.
Mereka tidak sabar untuk menuju toko pastry terkenal di dekat sekolah.
Saat tiba di toko kue,Kay bersama kedua sahabatnya dapat langsung memesan kue dan minuman dingin kesukaan masing-masing.Beruntung toko kuenya tidak terlalu ramai,sehingga pesanan yang mereka pesan cepat dilayani dan tidak perlu mengantri.
Kay begitu menikmati minuman dingin dari sedotan di dalam cup yang ia pegang,sembari berjalan perlahan melihat aneka kue lainnya yang tersaji di etalase kaca.
Tidak lama kemudian,seorang laki-laki bertubuh tinggi datang ke toko kue dengan mengenakan setelan jas berwarna dark grey,diikuti dengan pengawalan ketat dari para pengawalnya.
Sontak saja Juju dan Bilbil yang melihat kedatangan laki-laki itu langsung membeku dan tak bereaksi sama sekali.
Bahkan pegawai dan beberapa pembeli di toko kue itu,begitu heboh berseru-seru memanggil nama laki-laki itu dan ada juga yang berusaha menghampirinya keluar toko tapi di tahan oleh para pengawalnya. Salah seorang pengawal ingin mengantarkan laki-laki itu sampai ke dalam toko kue.Tapi laki-laki itu tidak suka. Dia hanya meminta pengawalnya berjaga di luar toko kue saja.
"Oh..ya ampun,Ju!apakah aku bermimpi?apakah laki-laki tampan yang sedang berjalan masuk ke toko kue ini adalah Ben Nathan Hartanto?"tanya Bilbil dengan wajah tersentak.
"Benar Bil,kamu tidak bermimpi.Padahal baru tadi kita melihatnya di majalah.Dan sekarang Tuhan langsung mengirimkan dia datang langsung di hadapan kita"sahut Juju histeris.
"Oh..ya Tuhan Ju,dia melihat ke arah kita!Rasanya jantungku ingin berhenti berdetak."Bilbil menaruh kedua telapak tangannya di dada.
Juju langsung menjadi heboh begitu melihat Ben dari dekat.
Kay yang sedang asyik mengamati deretan kue di etalase, mulai terpengaruh mendengar keramaian di dekatnya.
"Kenapa berisik dan ramai sekali"eluh Kay sambil berbalik untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Tiba-tiba secara tak sengaja ia bertabrakan dengan Ben,dan bertatapan dengan CEO tampan itu.
"Ya Tuhan,dia menatap Kay?"kata Bilbil heboh.Tapi sebaliknya Juju terlihat syok.
Sementara itu,Kay terlihat kaget melihat laki-laki yang ditabraknya secara tak sengaja.
Jas Ben basah dan kotor terkena tumpahan minuman dan kue Kay.
"Aduh,apa yang kulakukan?"ucap Kay lirih.
Melihat hal itu Kay mencoba meminta maaf dan mengambil tisu kering dari dalam tasnya untuk membersihkan jas Ben.
Tapi Ben terlihat tidak suka dengan tindakan Kay,dan menyuruh Kay untuk berhenti membersihkan jas nya.
"Maaf pak,saya benar-benar tidak sengaja mengotori jas bapak?"ucap Kay berusaha membela dirinya.
Ben tidak menggubris perkataan Kay dan langsung melepaskan jas kotornya,lalu melemparkannya ke arah Kay.
"Buang saja jas kotor itu!"kata Ben ketus dengan wajah kesal dan beranjak pergi dari toko kue itu.
Kedua sahabat Kay dan pegawai toko kue melihat tajam ke arah Ben juga Kay tanpa bereaksi.
Begitu pula beberapa pembeli yang mulai berbisik.
Mendapatkan perlakuan Ben yang tidak baik,tentu saja membuat Kay tidak terima dan marah.
"HEI,KAU TUAN !Apa masalah mu?Apa kau pikir jika jadi orang kaya itu dapat bertindak segalanya?Apa aku ini pelayanmu?HAH!"teriak Kay.
Kay lalu meremas jas milik Ben dan melemparnya dengan kuat mengenai punggung CEO tampan itu.
Melihat aksi Kay semua orang yang berada di situ semakin syok.
Begitu pula Juju dan Bilbil yang langsung dengan cepat menghampiri Kay.
"Hei Kay,apa yang kau lakukan?Apa kau sudah gila?Dia itu Ben Nathan Hartanto,CEO terkenal yang kaya raya"ucap Juju memberitahu Kay.
"Iya Kay,jangan berurusan dengan dia.Lebih baik sudah biarkan saja dan kita segera pergi dari sini"timpal Bilbil dengan wajah takut.
Kay menatap bergantian wajah kedua sahabatnya itu.
"Kalian ini kenapa?kenapa aku harus takut?lagipula aku tidak peduli dia itu CEO atau apalah.Aku tidak kenal dia"jawab Kay kesal.
Juju dan Kay tersenyum meringgis mendengar ucapan Kay dan berusaha menarik tangan Kay untuk segera pergi dari toko kue itu.
Pengawal Ben yang berada diluar toko kue berusaha untuk menghampiri Ben karena merasa cemas,sebab bos mereka tidak pernah diperlakukan seperti itu sebelumnya.
Tapi dengan cepat Ben langsung menghentikan pengawalnya,lalu
langsung berbalik dan berjalan menghampiri Kay.
Juju,Bilbil dan semua orang terlihat tegang tapi tidak dengan Kay yang terlihat kesal.
"Kali ini Kay akan berada dalam masalah besar"ucap Juju takut.
Ben menatap Kay dengan wajah dingin dan tajam.
"Dia memang sangat tampan…bahkan lebih tampan daripada di majalah yang kulihat selama ini"ucap Bilbil tanpa sadar.
Juju yang mendengar perkataan Bilbil langsung mencubit pelan lengan sahabatnya itu.
"Kau ini masih bisa berkata seperti itu disaat Kay sedang berada dalam masalah"bisik Juju.
Bilbil tersenyum meringis,"Tapi dia memang sangat tampan Ju.Hehehe…"
Juju menghela nafas pendek sambil menggelengkan kepala mendengar ucapan Bilbil.
Sementara itu,Ben semakin menghampiri Kay dan membuat tubuh Kay terpojok di dinding.
Semua orang yang melihat menjadi cemas,tapi Kay tetap terlihat biasa saja dan tenang.
Ben menudingkan telunjuknya ke arah wajah Kay,"Kau satu-satunya gadis yang berani melakukan hal ini padaku."
"Kau memang pantas mendapatkannya! Di rumah kedua orang tuaku pun tidak pernah berkata kasar atau memperlakukanku dengan buruk.Apalagi KAU orang asing yang tidak ku kenal,tidak dapat semena-mena denganku"ujar Kay.
Ben tersenyum sinis mendengar perkataan Kay.
"Kau tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa?Aku CEO ternama,tuan muda dari keluarga konglomerat."
"Aku tidak peduli akan hal itu,dan itu tidak penting buatku.Jika KAU seorang tuan muda, maka di rumahku aku juga seorang tuan putri bagi kedua orang tuaku"sahut Kay ketus.
"Kau gadis yang menarik."Ben mencoba mendekatkan wajahnya ke arah Kay.
Tapi dengan sigap Kay langsung menghindar dari Ben dan segera berjalan menjauhinya perlahan.
"Jas ini akan kubawa dan akan ku kembalikan setelah bersih"ucap Kay.
Ben diam menatap tajam Kay.
"Oh ya satu lagi,aku tahu kamu orang kaya tapi jangan membiasakan membuang sesuatu yang masih layak kamu pakai.Dan yang paling penting,jaga sikapmu terhadap orang lain!"sambung Kay lagi sambil berbalik badan.
Juju dan Bilbil hanya terdiam dengan wajah cemas.
Kay mengajak kedua sahabatnya itu untuk segera keluar dari toko kue.
Semua mata tertuju pada Kay hingga diluar toko kue.
"Semua orang melihat ke arah kita Kay"bisik Juju.
"Abaikan saja"sahut Kay dingin.
Tiba-tiba Ben yang sedari tadi diam memandang Kay,lalu berjalan cepat keluar toko kue.
Sontak saja para pengawalnya langsung mengikutinya,tapi ia hentikan.
"Hei KAU gadis berseragam putih abu-abu yang tadi berlagak sok bijak!"teriak Ben berusaha menghentikan langkah Kay.
Kay menghela nafas pendek lalu berkata,"Mau apa lagi dia?."
Juju dan Bilbil terlihat cemas.
"Tuh kan Kay,apa kataku,kita dalam masalah besar kali ini.Dia pasti tidak terima akan tindakan mu"ujar Juju.
"Tapi,Kay juga tidak salah sih Ju.Ben memang terlalu angkuh"timpal Bilbil pelan.
"Sudah nggak usah berdebat,laki-laki seperti itu tidak pantas untuk dibicarakan"sahut Kay lalu menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap ke arah Ben.
Ben lalu berjalan tenang mendekati Kay.
"Ambil kartu namaku.Nanti kembalikan jas itu di alamat ini"kata Ben sambil melemparkan kartu nama ke arah Kay lalu beranjak pergi.
Kay terlihat semakin kesal dan marah,ia berjalan cepat untuk menghentikan Ben.Tapi dengan cepat Juju dan Bilbil menghentikannya.
"Apa yang kalian berdua lakukan?"tanya Kay kesal.
"Kami tidak ingin kamu berada dalam masalah Kay!"jawab Juju cemas.
Kay menarik nafas panjang mencoba membuat dirinya tenang.
"Dia laki-laki yang aneh!Sebelumnya dia menyuruh membuang jas ini,lalu memberikan kartu namanya.Aku heran,bagaimana kalian berdua bisa mengidolakan laki-laki aneh dan sombong seperti itu"gerutu Kay.
"Tapi dia memang sangat tampan Kay"celetuk Bilbil.
"Selera mu memang payah!"ujar Kay sembari menepuk pelan dahi Bilbil.
Bilbil mengaduh sambil memegangi keningnya.Lalu mengambil kartu nama milik Ben yang masih tergeletak di bawah.
"Kamu beruntung Kay.Ben sendiri yang memberikan kartu namanya padamu"kata Bilbil dengan senyuman kekanak-kanakan.
"Sudah jangan bicarakan dia lagi.Dia sudah melakukan kesalahan padaku dengan sikap kasarnya.Untung saja hari ini aku masih bisa sabar.Setelah aku mengembalikan jas nya.Aku berharap tidak akan pernah bertemu dengan laki-laki sombong itu lagi"kata Kay.
Sementara itu,kedua sahabatnya itu saling berebut jas dan kartu nama Ben.
Kay yang kesal dengan sikap kekanak-kanakan sahabatnya langsung beranjak pergi meninggalkan teman-temannya.
"Hei,tunggu Kay!"teriak Juju dan Bilbil bersamaan berusaha menghampiri Kay.
Dari kejauhan Ben yang sudah berada di dalam mobil terus mengamati pergerakan Kay bersama kedua sahabatnya itu.
Senyum tipis terurai menghiasi wajah dinginnya sambil berucap,"Gadis yang menarik dan langka."
Tak lama kemudian seorang pengawal yang ia tugaskan untuk membeli roti datang memecah pandangannya.
Lalu ia memerintahkan kepada sopir dan para pengawalnya untuk segera pergi meninggalkan tempat itu.
Sementara itu,Kay bersama kedua sahabatnya langsung menuju halte bus. Di sepanjang jalan Juju dan Bilbil terus menggoda Kay.
"Kay,ajak kami berdua ya…kalau kamu mau mengembalikan jas ini"pinta Juju sambil mencium aroma parfum dari jas Ben.
"Iya ya Kay"sahut Bilbil yang terus memegangi kartu nama Ben.
Kay menggelengkan kepalanya melihat tingkah aneh kedua sahabatnya itu.
"Jas itu kotor,tapi kamu cium Ju.Apa yang terjadi dengan kalian berdua?Apa kalian terkena mantra sihir dari laki-laki sombong itu?Hah?".
Kay memegangi kening kedua sahabatnya bergantian.Juju dan Bilbil hanya tersenyum meringgis mendengar ucapan Kay.
"Jas nya saja begitu harum,bagaimana aroma tubuhnya.Ben benar-benar sangat tampan Kay"sahut Juju tersenyum.
"Iya benar,sangat tampan"timpal Bilbil.
Kay yang tidak tahan melihat tingkah kedua sahabatnya.
Dengan sigap, lalu mengambil jas dan kartu nama dari tangan masing-masing sahabatnya kemudian memasukkannya kedalam tas.
"Kay!"pekik Juju dan Bilbil bersamaan.
Kay tersenyum kecut lalu menarik tangan kedua sahabatnya.
"Ayo,busnya sudah datang!Berhentilah memuji laki-laki sombong itu terus!."
Juju dan Bilbil terdiam dengan wajah cemberut sambil mengikuti langkah Kay masuk menuju bus.
***
Kay baru sampai rumah dan mendapati keadaan rumahnya yang mirip sekali dengan kapal pecah.Dia berjalan sambil mengamati keadaan di dalam rumah dengan ekspresi wajah syok.
"Ada apa ini?kenapa rumah sangat berantakan?"batinnya.
Lalu ia berjalan pelan dan menemukan banyak sekali surat tagihan di atas meja. Salah satunya surat yang menyebutkan bahwa barang-barang yang ada di rumahnya akan disita, termasuk juga rumah satu-satunya yang ia tempati bersama keluarga kecilnya,bila Ayah nya tak segera melunasi hutang-hutangnya.
Kay terbelalak dengan tangannya yang gemetar.Dia lalu menghampiri Ibunya yang berada di halaman belakang sambil membawa surat hutang di tangannya. Dilihatnya Ibunya sedang bersedih dengan tatapan kosong.
"Ibu, apa kau bilang ingin bercerai dari Ayah lagi?Jangan bu!.Saat kau bilang begitu pada Ayah aku merasa sangat sakit sekali"ucap Kay sambil memeluk erat Ibunya.
Ketakutan Kay jika setiap kali ayah dan ibunya bertengkar.Ibunya selalu mengucapkan kata cerai.Apalagi saat ini ekonomi keluarganya sedang sangat buruk,ditambah lagi Ayahnya dipecat dari pekerjaan.Ibunya harus berjuang keras menutupi kebutuhan keluarga mereka.
Tiba-tiba Ibunya melepaskan pelukan erat Kay karena sesak sambil mengetuk pelan kening Kay.
"Apa yang kau katakan?Hah?"Ibunya menatap tajam Kay.
"Itu hanya gertakan saja.Ibumu ini adalah seorang istri yang setia pada suaminya.Ibu dan Ayah tidak akan bercerai.Kami saling mencintai"imbuh Ibunya dengan wajah serius.
"Benarkah?Tapi kenapa Ibu sering mengatakan kata cerai?"tanya Kay ragu.
"Ibu sangat tertekan akhir-akhir ini.Kau tahu kan jika ekonomi keluarga kita sedang sangat buruk saat ini.Sudahlah jangan bahas soal itu"jawab Ibunya tenang sambil menghela nafas pendek.
Kay mengangguk pelan dan menunjukkan surat hutang yang ia bawa kepada Ibunya. Ibunya menatap wajah Kay sambil mengambil surat hutang dari tangan Kay.
"Ini hanya surat ancaman seperti biasanya,kau jangan terlalu memikirkannya.Pasti akan ada jalan keluar dari masalah kita ini"ucap Ibunya pelan.
Tiba-tiba Kay menggenggam tangan ibunya dan berkata,"Ibu, saat aku sudah sukses,aku akan menghentikan penderitaan dan kesulitan keluarga kita. Setelah itu hanya akan ada hari bahagia untuk kita.Aku mohon percayalah padaku."
"Apa yang bisa dilakukan oleh mu?"tanya Ibunya.
"Aku akan menjadi seorang pastry chef. Seorang pastry chef yang terkenal di seluruh dunia" jawab Kay penuh percaya diri.
"Berhenti bermimpi"kata Ibunya sambil mengetuk pelan kening sang putri. "Baiklah"jawab Kay lesu. Kemudian ia merayu ibunya untuk membelikannya peralatan pastry. Tentu saja Ibunya langsung menolak mentah-mentah keinginan Kay.
"Sudahlah kau jangan bermimpi.Ganti bajumu dan bantu ibu merapikan rumah!"ucap Ibunya menepuk pipi Kay sambil melempar senyum dingin.
Kay tidak membantah dan langsung bergegas menuju kamarnya dengan lesu.
Namun,dengan cepat ia teringat akan jas milik Ben yang harus segera ia bersihkan.
Maka dengan cepat,Kay mengeluarkan jas itu dari dalam tasnya.
"Aroma wangi apa ini?kepala ku pusing menghirup nya.Juju dan Bilbil benar-benar aneh"ucap Kay sambil memencet kedua hidungnya dan berjalan menuju kamar mandi.
"Hari ini aku benar-benar tidak beruntung harus bertemu dengan laki-laki sombong itu "gerutu Kay kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments