NovelToon NovelToon
Gadis Pejuang Keluarga

Gadis Pejuang Keluarga

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Gadis Desa yang memiliki kakak dan adik, tetapi dia harus berjuang demi keluarganya. Ayahnya yang sudah usia di atas 50 tahun harus dia rawat dan dijaganya karena ibunya telah meninggal dunia. Adiknya harus bersekolah diluar kota sedangkan kakaknya sudah menikah dan memiliki keluarga yang sedang diuji perekonomiannya.
Ikuti terus karya Hani_Hany hanya di noveltoon ♡♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Usai kepergian ayah Ahmad dan kedua putrinya, mami membatin bahwa "Aku menikah lagi ya demi anak-anakku yang masih butuh ayah dan supaya ada yang kerja."

Anak bungsu Mami Titik masih kecil sekita dua tahun enam bulan. "Papa." panggilnya pada ayah Ahmad ketika berkunjung ke rumah tantenya ~ mak Sulis.

Ya! Mami Titik masih keluarga Mak Sulis, meski bukan keluarga dekat tapi masih sepupu satu, dua, atau tiga kali entahlah.

"Om itu nak." sahut Mami Titik. Dia menatap ayah Ahmad dengan perasaan tidak menentu. Mereka adalah teman masa kecil dulu. Jadi demi Yusuf, Mami Titik mau dengan ayah Ahmad. Meski dulu pernah ada rasa suka bahkan cinta ~ mungkin.

Setelah sampai di rumah ayah Ahmad memberikan pesan-pesan. "Hati-hati ya di rumah, kalau menginap di mak Sulis saja atau di tante. Sebenarnya ayah mau kalian menginap disana bersama ayah." Ucapnya.

"Tapi ya sudah kalau kalian maunya disini! Ayah langsung kesana ya. Jaga diri, dan jangan lupa sholat." Imbuhnya. Berat meninggalkan mereka tapi tanggung jawabnya juga ada yang baru.

Tinggallah mereka berdua di rumah menatap kepergian ayahnya. "Rumah ini sudah seperti asing, ibu pergi, ayah juga pergi." Celetuk Husna.

"Sabar de, ini lah kehidupan." Jawab Hasna memeluk sang adik demi menenangkan. "Aku harus kuat demi keluarga." Batin Hasna menguatkan diri sendiri.

"Ayah, ayo ke kota P. Hasna akan wisuda." Ujar Hasna saat ayahnya berkunjung ke rumah mereka.

"Kapan?" Tanyanya sambil meminum kopi buatan Hasna.

"Wisudanya lima hari lagi ayah, kita berangkat lusanya. Hari Kamis, karena aku harus gladi hari Jumat." Jawab Hasna. Dia sudah didaftarkan wisuda oleh Hana sang kakak.

"Iya, nanti ayah tanya ibumu dulu." Jawab ayah Ahmad santai.

"Ibu kami sudah meninggal ayah, nanti sore kami akan bilang ke ibu." Jawab Husna. Mereka akan berkunjung sebelum kembali ke kota P.

"Ibu Titik nak." Jawab ayah lembut.

"Mami tiri itu ayah!" Sahut Husna cepat, dia yang paling menolak keras ketika ayah Ahmad akan menikah lagi. Ayah hanya mengangguk saja.

Sorenya Hasna dan Husna berkunjung ke makam ibu mereka. Ayah Ahmad kembali ke rumah sang isteri.

"Ibu, aku akan wisuda. Seandainya ada ibu, pasti ibu akan hadir kan diacara wisuda aku? Aku akan berjuang demi keluarga kita bu." Batin Hasna cerita pada ibu Ramlah.

"Aku rindu ibu, rindu sekali. Hadirlah dalam mimpiku bu." Batin Husna sebelum mengirimkan al-Fatihah buat sang ibu. Dia banyak bercerita meski dalam hati.

Sekitar dua Minggu Hasna dan Husna di kampung M, kini saatnya kembali ke kota P. Dengan langkah bahagia dan pasti mereka berangkat bersama ayah Ahmad. Naik mobil angkutan umum langganan yang melaju cukup kencang ketika sedang lenggang.

Setibanya di kota P, mereka turun dan bermalam di rumah Hasyim dan Hana. "Maaf ya kak, kami merepotkan." Ujar Hasna tidak enak.

"Sssttt kamu ini, kita keluarga adik." Jawab Hana ramah. Mereka sedang menyiapkan makan malam. Setelah siap mereka berkumpul di meja makan untuk makan bersama.

Makan malam pun terlewati dengan nikmat, suasana yang sejuk dan damai menyelimuti suasana malam hari. Usai dengan ritual makan, semua sibuk masing-masing. Ayah dengan Hasyim berbincang, Hana, Hasna dan Husna berada di kamar.

"De, kalian saat di kampung tinggal dimana?" Tanyanya menatap kedua adiknya.

"Di rumah kak." Jawab Hasna jujur. "Kadang di tante, kadang di Mak Sulis. Tidak tentu juga sih!" Imbuhnya.

"Kalian gak nginap di rumah ibu tiri?" Tanya Hana lagi.

"Mami kak, kami gak nginap disana. Enakan di rumah." Sahut Husna cepat.

Hana tersenyum mendengar jawaban adik bungsunya. "Ya bagus juga panggilannya." Jawabnya. "Ya sudah, terserah kalian saja bagaimana baiknya. Tapi saran kakak, hargai dia karena dia juga mami kalian. Isteri ayah kalian, okey." Ujarnya.

Hasna dan Husna mengangguk mengiyakan saja dari pada panjang urusannya. Mereka menyiapkan pakaian buat Hasna wisuda.

Jumat, Hasna sudah bersiap berangkat untuk gladi kotor sebelum wisuda. Sorenya bersiap untuk wisuda. Rutinitas berjalan seperti biasa.

Saatnya Hasna wisuda, semua telah bersiap. Hasna pun sudah di make up oleh orang yang handal. Hana hanya berbalut gaun biru, dia memoles wajahnya tipis terlihat cantik.

"Wah Hasna cantik." ujar Hana semangat. "Iya kan de?" tanyanya pada Husna meminta dukungan. Husna mengangguk pasti, dia kagum jika kedua kakaknya memang cantik.

Untungnya Husna tomboy jadi dia tidak mempermasalahkan kecantikan dirinya yang hanya mendapatkan bagian sisa. "Aku juga cantik." batin Husna berbangga diri.

Tentu! Setiap perempuan cantik. Kecantikan itu natural, tergantung cara kita bersyukur. Semua Allah yang memberi, kita hanya perlu menerima takdir itu.

Semua sudah siap, kini mereka berangkat ke gedung Phinisi. Setibanya di gedung, Husna, Hana, dan ayah Ahmad masuk ke dalam gedung. Demi bisa menyaksikan acara wisuda Hasna Ahmad.

Hasyim? Dia kembali pulang setelah mengantar keluarga mertuanya. Acara pun telah dimulai. "Hasna Ahmad dengan NIM 123456788 dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, dengan nilai 3,75 dengan Predikat sangat memuaskan."

"Alhamdulillah. Anakku hebat-hebat." gumam Ayah Ahmad pelan. Usai dengan kegiatan Wisuda, mereka semua berfoto bersama di stand Anugerah yang menjadi tempat andalan.

"Ayo pulang, makan-makan di rumah saja. Tadi ibu Setia menelfon katanya sudah masak-masak, tinggal di bawa ke rumah." ucap Hana. Mertuanya memang begitu, baik! Bahkan baik sama orang supaya tidak dicerita jelek.

"Oh ya sudah, ayo pulang saja!" ujar ayah Ahmad setuju dengan Hana. Akhirnya mereka pulang bersama. Ayah Ahmad datang bersama Mami Titik dan juga anak lelakinya bernama Yusuf.

Setibanya di rumah, mereka langsung makan siang bersama. Hana dan Hasna yang membantu mempersiapkan semua. Usai makan mereka mengobrol ringan membahas masalah kehidupan.

"Jadi kapan pak Ahmad mau pulang?" tanya ayah Limin pada besannya.

"Insya Allah besok pak. Rencana saya mau ke Kota PP tapi karena maminya anak-anak ikut mungkin di tunda." jawab ayah Ahmad memberikan informasi.

"Siapa di kota PP pak?" tanyanya penasaran. Mereka duduk-duduk sambil minum kopi hitam dan teh. Sesuai kesukaan masing-masing orang.

"Sepupu saya pak, dulu merantau ke kampung kami tapi pindah cari yang lebih nyaman." jawab ayah Ahmad. Ayah Limin hanya manggut-manggut saja.

"Biar aku pulang duluan dengan Yusuf ayah, karena kami juga mau singgah di rumah neneknya Yusuf di kampung KU." sahut mami Titik.

"Iya ayah, kita ke kota PP saja! Kapan lagi kita kesana." ajak Hasna. Otomatis ayah akan pergi bersama Hasna karena Husna sekolah di kota P.

"Mami gak apa ayah ke Kota PP tanpa Mami?" tanya ayah. Mami hanya menggeleng pelan, dia tetap tersenyum meski seperti dipaksakan.

...♧♧♧...

Happy Reading!

1
Hafizah
semangat update thor
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】
bagus kok, tulisanmu rapih 😚 teruskan ya biar jadi penulis profesional ☺
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】: oke 😚
Hani: Aamiin.. terima kasih Ketua /Good/
total 2 replies
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】
kota apaan nih, coba buat 1 huruf aja kayak kota A, B, atau C. jan buat dua huruf ya 👍
Hani: untuk saat ini tidak ada ketua, terima kasih
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】: apakah ada lagi yang ingin di tanyakan ☺
total 5 replies
Thoriq murtadho
gak mau tau ya... besok harus update!!! /Determined//Determined//Determined/
Hani: sip. update tiap hari dua bab lah kak insya Allah
total 1 replies
Hafizah
semangat selalu thor
Hafizah
semangat berkarya thor
Hafizah
semoga mbk Maria sadar dan gak bergosip lg
Hafizah
Hasna jg kerja
Hafizah
semangat berkarya thor
Thoriq murtadho
cukup jadi penikmat cerita ini /Smile/

semangat kak hani /Determined//Determined//Determined//Determined/
Hani: Terima kasih kak Thoriq ♡
total 1 replies
Reogkhentir
Wah jangan bilang kalau keinginan ayahnya untuk yang terakhir kali, semoga Hasna tidak menyesali kelak. Lanjutkan kesahnya sungguh bagus sekali sangat menyentuh kalbu
Hani: ikuti terus ya kak sampai tamat /Pray/
total 1 replies
Reogkhentir
Entahlah seperti apa nasib ayahnya, semoga mereka tetap diberikan ketabahan kesabaran serta ikhlas dalam menghadapi semua dan penuh rasa syukur.
Hani: Aamiin. ikuti terus ya kak
total 1 replies
Reogkhentir
Basngsssssat sekali kau istri durhaka, memeras keringat suami demi kepentingan sendiri. Semoga azab segera menghampirimu, kota P itu Pinrang kah🤔
Hani: bukan kak. /Smile/
total 1 replies
Reogkhentir
Ya jelas saja Hasna malas berlama lama dikantor desa lah yang lain pada santai serta gibah semua ji, hanya Hasnah yang sibuk sendiri. Lapor saja ke camat Hasna, kelakuan kades Adi itu sudah berselingkuh dengan staff dikantornya.
Hani: Hasna gak mw ikut campur kak krna itu urusan orang, dia disitu hanya kerja.
total 1 replies
Reogkhentir
Tampa sadar sebenarnya mengerjakan pekerjaan orang orang yang ada dikantor desa itu, sungguh biadab sekali orang orang itu senang sekali memeras keringat orang lain.
Hani: Lama-lama Hasna gak mau disuruh² kak, dia hanya fokus pada pekerjaanya di bendahara. Bahkan Hasna tidak dibuatkan jadwal piket karena dia menolak.
total 1 replies
Reogkhentir
Dari kata kata ketusnya kelihatan sekali masih kerabat dari kades, sok berkuasa serta sombong sekali tingkahnya.
Hani: Hasna : iya kak. Ada salah satu selingkuhan pak Desa disitu, makanya dia bergaya.
total 1 replies
Reogkhentir
Wadah mbak Winda mana mau berkah serta barokah usaha mu lah gaji karyawan tak dibayarkan, hanya diminta jadi pemeras keringat orang saja. Yang sabar Hasnah jalani semua dengan penuh keikhlasan serta penuh syukur semoga kelah kesuksesan mu melebihi mereka
Hani: Hasna ; Aamiin. mksh kk
total 1 replies
Lucy
real banget, di dunia nyata pun banyak yg jalan hidup nya begitu, semangat Thor bikin ceritanya
Hani: Emang aku buatnya yg real kk, mksh dah mampir.
total 1 replies
Reogkhentir
Sudah terima saja jadi bendahara desa tak terlalu sulit itu, dari pada kau tinggal dengan dengan orang yang tak kau senangi bikin sakit hati terus
Hani: Hasna: Iya kak. aku terima tawaran itu. Aku datang ke rumahnya demi ayah kak/Smile/
total 1 replies
Reogkhentir
Kalau mau merebut hatinya ya yang tulus jangan modus, mau cuma sama bapaknya saja guna diperas tenaganya. Mana lagi mulut tukang gibah pula, jika anaknya Ahmad sukses paling minta jatah dengan berbagai alasan.
Hani: Hasna : Bener tuh kak, kenapa jg aku dapat Mak Tiri kek gitu ya! Enak kalau punya Mak Tiri kayak bunda Ashanty
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!