Seorang wanita tengah di landa kenikmatan di atas ranjang, ia menikmati setiap sentuhan suaminya.
Tapi lagi dan lagi, suaminya kembali meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang.
Semua hal itu membuat Rosa kesal dan marah, ia tidak menyangka jika suaminya akan tega melakukan hal itu.
Lalu apa yang akan terjadi pada Rosa? Apa alasan Alan selalu pergi meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JSAM : Bab 22
Sudah satu Minggu berlalu, Rosa bekerja seperti biasa. Tapi ia di buat kesal dan marah karena buku nikahnya dan Alan tidak, ia yakin jika Alan yang mengambilnya.
Di perjalanan pulang dari rumah sakit, Rosa bermain-main ke pinggiran kota yang cukup sepi. Ia ingin sekali mencari udara segar yang asri tanpa ada suara bising ataupun polusi dari kendaraan.
Rosa berencana ingin pergi berlibur selama seminggu, selama ini ia sama sekali tidak pernah berlibur dan selalu fokus pada pekerjaan nya.
Mata Rosa menatap kartu kredit di tangannya, ia ingat jika Alan masih menggunakan dua kartu kredit miliknya. Dan sekarang Rosa memilih memblokir kartu kredit yang ada di tangan Alan, pantas saja Rosa selalu berpikir kenapa pria itu banyak sekali membeli barang-barang. Tapi tidak ada satupun barang yang ia bawa ke rumah, rupanya pria itu membawanya ke wanita lain.
Rosa merasakan ada seseorang yang tengah memperhatikannya, lalu ia menoleh ke belakang.
"Hei." Xavier tersenyum dan menyapa Rosa, Rosa bisa melihat bagaimana langkah pria itu yang terlihat seperti kelelahan.
"Mau apa kau?" Tanya Rosa dengan tatapan tajam.
"Apa tidak boleh? Ini tempat umum, siapapun bisa datang ke sini." Jelas Xavier.
Rosa hanya diam dan tidak menggubris, Xavier tersenyum dan duduk di samping Rosa.
"Kau terlihat tengah stress." Ucap Xavier.
Mendengar hal itu Rosa tertawa sejenak, bahkan orang yang bukan Dokter saja tahu kondisi nya.
"Kenapa? Siapa yang membuat wajah cantik mu menjadi sedih?" Tanya Xavier dengan tatapan serius.
Rosa menatap mata Xavier, "Bukan urusan mu." Jelas Rosa.
Mendengar hal itu Xavier tersenyum, "Baiklah, tapi aku sedang sakit dan lelah. Apa Dokter Rosa mau menyembuhkan ku yang sedang lemah ini?" Tanya Xavier dengan senyuman di wajahnya.
"Jika kau sakit, pergi saja ke rumah sakit dan beristirahat di rumah." Jelas Rosa dengan tatapan jengkel, namun ia sedikit terhibur.
Mendengar hal itu Xavier langsung membalikkan tubuhnya membelakangi Rosa, dan malah tertidur di pada wanita itu.
Rosa seketika terkejut dengan apa yang dilakukan Xavier, pria asing itu malah bertindak berlebihan kepadanya.
"Hanya sekali ini saja, izinkan aku beristirahat di atas paha mu." Ucap Xavier dengan mata yang tertutup dan wajah yang tenang.
Rosa terdiam sejenak, "Baiklah, hanya sekali ini saja. Dan jangan lama!" Jelas Rosa.
Rosa pun diam dengan mata yang menatap langit-langit yang mulai kekuningan, tangannya tidak sengaja menyentuh rambut Xavier yang sangat halus. Kini Rosa mulai berani melihat pria itu yang tengah tertidur di atas pahanya.
Rosa bisa melihat wajah tampan dan rupanya dari pria itu, terlihat kulitnya yang putih dengan tangan berotot. Lalu memori Rosa mulai berputar, saat ia melihat tubuh Xavier yang di penuhi oleh tato.
"Aku tahu, aku sangat tampan." Ucap Xavier dengan mata yang masih tertutup.
Merasa di pergoki tengah memperhatikan, Rosa langsung mengalihkan pandanganya pada hal lain. Ia merasa malu, karena ketahuan diam-diam memperhatikan wajah pria itu.
Kini Xavier membuka matanya, tangannya yang kekar. Mengelus wajah Rosa dan meminta wanita itu untuk melihat wajahnya.
"Jangan bersedih, kau terlalu cantik dan sempurna untuk menangisi sesuatu hal yang tidak penting." Ucap Xavier.
Deg...
Jantung Rosa berdetak dengan kencang saat mendengar kata-kata pria itu, dengan cepat Rosa mendorong tubuh Xavier hingga pria itu terjatuh dari bangku taman.
"Arg.." Xavier mengeluh kesakitan, tapi matanya langsung melihat ke arah Rosa yang tengah berlari menjauh darinya.
Pria itu tersenyum dan kembali berbaring di rumput, seakan ia tengah menikmati pemandangan Rosa yang tengah berlari menjauh darinya.
Di dalam mobil, Rosa menutup mobilnya dengan kencang. Ia mulai menyetabilkan jantungnya yang dari tadi terus berdetak dengan kencang.
"Ada apa dengan ku?" Tanya Rosa pada dirinya sendiri.