Kisah seorang mahasiswi tingkat akhir yang cantik, pintar dan cuek dengan CEO tampan, dingin dan tegas namun prilakunya yang Absurd.
Alexandra Rose berusia 23 tahun merupakan anak yatim piatu yang berstatus sebagai mahasiswi tingkat akhir di Universitas ternama melalui jalur beasiswa dengan kepintarannya dan bekerja sebagai kasir di minimarket untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Dean Anderson berusia 30 tahun menjadi pria dingin setelah ditinggal menikah kekasih masa kecilnya Angela Cruz. Dean bekerja sebagai CEO di perusahaan keluarga. Ayahnya memaksa Dean untuk segera menikah dan memberikan cucu sebagai generasi penerus keluarganya. Namun Dean tidak berkeinginan untuk menikah karena tidak mudah baginya dekat dengan wanita dan kebanyakan wanita yang mendekatinya hanya menginginkan kekayaannya.
Bagaimana serunya pertemuan antara Alex dan Dean, serta orang-orang baru yang membuat hidupnya berwarna. ikuti kisah selanjutnya. Happy reading... v(°∆°)v
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Autumn Sakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpukau
Akhir pekan pun tiba, Dean menjemput Alex yang sudah menempati apartemen nya. Karena itu apartemen miliknya, tanpa mengetuk pintu ataupun memencet bel, Dean langsung memasuki apartemen nya.
Wanita yang dicarinya tidak tampak sedikitpun namun mendengar suara gemericik air, Dean yakin jika Alex pasti ada di dalam kamar mandi.
Tanpa merasa bersalah sedikitpun, Dean menunggu Alex di dalam kamarnya. Saat Alex selesai mandi dan keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk sebatas dada, Alex pun dibuat terkejut dengan kedatangan bosnya.
Jika saja tidak dipegang kuat maka handuk tersebut akan melorot, bersyukur Alex masih bisa mengontrol dirinya untuk tidak terkejut berlebihan.
"Ya Tuhan, apa yang anda lakukan di sini? Anda tidak seharusnya berada di dalam kamar ini." ucap Alex dengan nada marah.
Bukannya sadar akan kemarahan Alex, Dean malah asyik memandang keindahan yang ada di depan matanya tanpa berkedip sedikitpun.
Tubuh Alex yang ramping, namun berisi memanjakan mata lelaki yang sedang menatapnya lapar.
Alex melepaskan handuk yang membelit rambutnya yang habis dikeramas dan melemparkannya ke muka Dean, sontak hal tersebut membuyarkan lamunan Dean yang sedang berfantasi dengan pemandangan di depannya.
Alex beranjak kembali ke kamar mandi dan menutup pintunya sambil berteriak.
"Jika anda masih berada di dalam kamar, maka aku tidak akan keluar dari kamar mandi sampai kapanpun. Keluar Dean si*lan!" Maki Alex marah, bukan apa-apa Alex marah seperti tadi karena Bapak pemilik rumah sewanya dulu pernah memasuki rumah Alex tanpa ijin dan berusaha melakukan hal tidak senonoh terhadapnya. Namun tidak berhasil dilakukan, karena Alex melemparkan vas bunga hingga pelipis bapak pemilik rumah itu sobek dan dilarikan ke rumah sakit. Beruntung Alex bisa terlepas dari jeratan hukum karena catatan kejahatan di kepolisian Bapak tersebut yang membuatnya lepas dari hukuman. Sebaliknya Bapak tersebut yang kembali ditahan polisi.
Alex berdandan hanya seadanya, pakaian yang diperolehnya dari butik membuatnya tampak semakin cantik. Makeup natural dan nude, serta sedikit menajamkan garis mata dengan eyeliner serta maskara membuatnya tampak menawan. Rambutnya yang sudah dikeringkan dibuat curly di bagian bawahnya.
Saat Alex keluar kamar, Dean menoleh pada Alex dan terpukau sampai tidak bisa berkata-kata.
Alex masih dalam keadaan marah, tidak banyak bicara.
"Honey, i'm sorry baby. Please forgive me, OK?" ucap Dean sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada.
Alex tidak menanggapi permintaan maaf Dean.
Namun tiba-tiba Dean mengambil high heels Alex dan berlutut hendak memasangkan sepatunya seperti layaknya pangeran yang memasangkan sepatu Cinderella.
"Oh my god, what are you doing Dean?" tanya Alex merasa risih karena perlakuan bosny.
"I'm sorry Alex, aku tidak bermaksud tidak sopan masuk ke dalam kamarmu. Jujur jiwa lelaki ku meronta melihat tubuhmu, tapi hati nuraniku masih sehat. Tiba-tiba tubuhku mematung, tapi juniorku yang tersiksa." ucap Dean sambil menyengir memperlihatkan deretan giginya yang putih bersih seperti anak kecil yang meminta maaf pada orang tuanya.
Alex bukan wanita bodoh yang tidak mengerti ucapan Dean, dia hanya tersenyum. "Ok, i'll forgive you, anggaplah tadi hanya sebuah kecelakaan." ucap Alex mengusir kecanggungan di antara keduanya.
"Tapi jika kecelakaan itu terjadi yang kedua kalinya, bolehlah jika kita berakhir dengan berolahraga panas di atas ranjang." ucap Dean bercanda namun dalam hatinya menginginkan hal itu tidak hanya menjadi sebuah candaan semata.
Alex sontak memukul Dean dengan handbag nya. Dean tertawa puas, membuat Alex marah adalah kegemarannya sekarang.
Mereka pun berjalan menuju basement di mana mobil Dean terparkir. Mobil sport berwarna merah terparkir sempurna di parkiran, Dean membukakan pintu penumpang mobilnya untuk Alex, kemudian Dean berlari memutar memasuki mobil. Dean sengaja mengendarai mobilnya sendiri, karena tidak mau waktunya terganggu oleh orang lain, Dean berencana ingin menghabiskan malam ini hanya berdua dengan Alex.
Setibanya di Ballroom hotel tempat acara diadakan, vallet hotel membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Dean serta Alex untuk masuk ke dalam hotel serta meminta kunci mobil Dean untuk diparkirkan.
"Dean, wait..." Alex menarik lengan Dean agar berhenti. Karena seperti acara-acara dalam televisi ada red carpet bahkan banyak wartawan yang menunggu untuk mengabadikan foto dari para pengusaha sukses yang diundang ke acara ini.
"Apa?" Dean sengaja berbicara dekat ke telinga Alex karena di sana riuh ramai dan berbicara pun harus berteriak agar terdengar.
"Aku malu, bagaimana penampilan ku?" tanya Alex
"You are so beautiful Alex, don't be shy. Come on, pegang lah tanganku." Alex berkata sambil mengelus pipi Alex agar kehangatan tangannya bisa memberikan kekuatan bagi Alex untuk tidak grogi memasuki red carpet.
Dan benar saja, Dean serta Alex menjadi sorotan tajam para wartawan di sana. Bagaikan seorang pangeran dan putri, mereka berjalan beriringan menuju spot foto.
Bahkan wartawan meminta mereka berfoto dengan berbagai macam gaya. Dean selalu menjadi sorotan karena menjadi pengusaha muda tersukses di negaranya bahkan Fotonya selalu menjadi headline majalah bisnis.
"I'm so nervous Dean, aku kira pesta biasa. Ternyata seperti acara yang ada di televisi." ucap Alex masih tidak percaya karena bisa berada dalam acara seperti idolanya di acara-acara Kpop.
Dean tertawa lucu dengan kepolosan Alex. "Sudah, kamu pasti akan lebih kaget lagi saat berada di dalam nanti. Akan banyak publik figur di dalam nanti tapi lebih banyak pengusaha, sesuai judulnya Achievement for Success Businessman. Tapi banyak artis yang rela menghangatkan ranjang para pengusaha bahkan mereka rela menjadi istri simpanan para pengusaha itu, karena kekayaan mereka yang melimpah. Kamu tau sendiri kan gaya hidup artis seperti apa." ucap Dean agar Alex nanti tidak tercengang melihat keadaan di dalam ballroom.
Dan benar saja, di dalam ballroom banyak sekali publik figur yang sering dia lihat di acara-acara Televisi. Mereka berpakaian mewah dan berdandan glamor. Tapi saat Dean Anderson memasuki ruangan, pembawa acara langsung mengumumkan kedatangannya.
"Welcome to Mr. Dean Anderson beserta pasangannya yang wow very beautiful." ucap MC dari atas panggung.
Sontak hal tersebut membuat semua orang yang ada di ruangan itu terpukau memandang ke arah kami, darahku berdesir panas karena tiba-tiba menjadi sorotan utama orang-orang di dalam ruangan.
"Calm down baby, i'm here. Ayo kita jalan, meja kita berada di paling depan." ucap Dean sambil tangan kirinya mengelus tanganku yang sedang melingkar di lengan kanannya.
Semua wanita cantik di sana langsung bermuka masam melihat ke arahku.
'Hei, apa salahku? Kenapa kalian melihatku seperti ingin memakan ku hidup-hidup.' batin Alex karena semua mata wanita yang ada di sana melihat tidak suka ke arahnya.
Sampai di tempat duduk paling depan, Dean dengan gentle nya menarik kursi untuk aku duduk, dan setelah aku duduk dia mengusap-usap dan mencium pundakku barulah dia duduk.
'Oh my god, what is he doing?' Semua mata itu langsung melotot dan mulutnya menganga tidak percaya melihat perilaku Dean padaku.
Seorang Dean Anderson yang terkenal dingin dan Sulit didekati wanita manapun tiba-tiba berprilaku manis terhadap wanitanya.
...****************...