NovelToon NovelToon
Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Astri Reisya Utami

Hidup satu atap dengan pria yang berstatus sebagai suami namun sikapnya dingin dan mungkin tidak menganggap kita ada itu rasanya sakit.
Humaira seorang gadis yang setuju di jodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Humaira setuju di jodohkan agar semua orang yakin dan percaya lagi pada dirinya dengan apa yang telah dia lakukan pada istri sang om.
Namun nasib berkata lain, pria yang dia nikahi adalah pria yang sangat membencinya karena tau kelakuan Humaira.
Namun Humaira berusaha untuk menjadi istri baik hingga dirinya jatuh cinta pada sang pria namun sikapnya masih sama seperti pertama mereka menikah.
Apa Humaira sanggup bertahan atau memilih mundur?.
Yu baca ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di kerjain Renaldi.

"Semuanya sudah" ucap Renaldi dan aku hanya mengangguk.

Tiba-tiba ponselku berdering tanda ada panggilan masuk ternyata itu mama. Aku pun segera mengangkatnya.

"Apa ma? " tanya ku.

.......

"Iya, iya aku ke sana sekarang"

Aku pun langsung menutup panggilan mama lalu memberitahu Renaldi.

"Kita di tunggu di butik" ucap ku.

Renaldi tidak menjawab dia malah langsung pergi gitu aja. Aku pun hanya bisa mengejarnya dan jujur itu capek kan kalau orang lain di gandeng atau di tuntun lah aku malah di tinggal. Akhirnya kami pun pergi menuju butik namun saat di jalan tiba-tiba perutku berbunyi karena aku belum makan siang. Renaldi melirik ku lalu dia berkata "lo belum makan? ".

" Belum lah, tadi langsung abang tarik aja padahal aku belum makan baso nya"jawab ku.

Renaldi tidak membalas ucapan ku dan dia langsung membelokan mobilnya ke area restoran siap saji.

"Turun" titahnya dan aku pun langsung turun.

Kami masuk lalu Renaldi menyerahkan uang padaku.

"Apa ini? " tanyaku karena aku juga punya uang.

"Pesan makanan gue gak mau lo kelaparan" jawab nya ketus.

"Dih jutek amat" umpat ku kesal.

Aku pun mulai mengantri dan aku lumayan banyak pesan makanan lumayan dapat gratisan ini. Setelah selesai aku membawa makanan itu ke meja dan aku bisa lihat Renaldi kaget melihat porsi makanan yang aku bawa. Aku sengaja biar dia ilfil melihatku makan banyak.

Di depan Renaldi aku bisa melakukan apa saja yang aku mau tanpa harus mikirin dia suka atau tidak karena aku ingin jadi diriku sendiri. Semenjak mengenal Gilang aku selalu berusaha lebih dari Naira karena aku ingin dia melirik ku namun hasilnya Gilang tetap memilih Naira.

Aku terus makan dan aku bisa melihat Renaldi menatapku aneh karena aku makan dengan rakus. Selesai makan aku pergi cuci tangan namun entah kenapa tiba-tiba seorang wanita menabrak ku membuat aku terjadi.

"Aduh, woy kalau jalan lihat-lihat dong" teriak ku membuat semua orang melihat ke arah ku dan wanita itu berbalik.

"Dea" gumam ku karena ternyata itu Dea cewek yang dulu naksir Renaldi. Aku pun segera berdiri dan langsung mendekatinya.

"Lo ngapain nabrak gue? " tanya ku kesal.

"Sorry gak sengaja" jawab nya.

"Jangan bohong lo, kalau gak sengaja gak mungkin gue sampai jatuh" ucap ku.

"Lo sengaja kan? " tanya aku.

"Kalau iya kenapa" bisik nya dan membuat aku kesal dan hendak memukulnya namun di tahan Renaldi.

Lalu aku di tarik ke luar oleh Renaldi. Saat di luar dia berkata "lo jangan bikin malu deh".

"Tapi dia.. " hendak membela namun melihat tatapan Renaldi aku langsung diam.

"Masuk" titahnya dan akhirnya aku masuk dengan menahan sakit di pinggangku karena tadi ke bentur dinding.

Sepanjang jalan aku diam saja karena kesal dengan sikap Renaldi yang tidak berpihak padaku. Tibanya di butik aku langsung masuk begitu saja meninggalkan Renaldi di luar.

"Renald nya mana? " tanya mamanya Renaldi.

"Lagi parkir dulu" jawab ku bohong.

"Kenapa enggak kamu tungguin? " tanya mama.

Aku pun diam tidka menjawab karena jika menjawab yang ada mama ngomel. Renaldi pun masuk dan mamanya langsung memanggil pelayan untuk membawa baju yang sudah mereka siapkan.

"Ayo coba sayang" titah mamanya Renaldi padaku dan aku pun mengambilnya lalu masuk ke ruang ganti untuk mencoba kebayanya.

Namun setelah membuka baju aku melihat pinggangku yang tadi terkena dinding benar saja lebam karena lumayan sakit.

"Sial si Dea bikin gue cedera, awas aja nanti" umpat ku kesal. Aku pun langsung memakai kebayanya lalu ke luar untuk di perlihatkan pada mama dan mamanya Renaldi.

"Cantik sayang, pas banget sama badan kamu" puji mamanya Renaldi.

Aku hanya tersenyum. "Sudah ganti lagi " ucap mama dan aku pun masuk namun aku malah menabrak Renaldi yang berada di belakang ku membuat aku hendak terjatuh namun dengan sigap Renaldi menangkap ku bahkan padangan kami sempat beradu namun Renaldi langsung sadar dan dia langsung membantuku berdiri.

"Kalau jalan tuh lihat"ucapnya dengan dingin.

Aku hanya bisa menatap kesal saja karena gak mungkin aku berteriak di depan mama dan mamanya. Aku pun langsung masuk dan segera mengganti bajuku. Setelah selesai aku langsung ajak mama pulang.

" Ma ayo pulang"ajak ku.

"Loh kenapa buru-buru sayang?, gak bareng Renaldi lagi? " tanya mamanya Renaldi.

"Gak usah tante, abang setelah ini harus kembali ke. kantor karena ada kerjaan" beritahu berbohong karena gak mau satu mobil lagi sama dia.

"Oh ya sudah kalau gitu hati-hati ya! " balasnya dan aku hanya mengangguk dan langsung masuk mobil mama dengan wajah cemberut.

"Kamu berantem lagi? " tanya mama.

"Aku cuman kesal aja, dengan sikap bang Renaldi dia benar-benar gak ada lembut-lembutnya sama sekali" jawab ku.

Mama dia hanya tersenyum. "Kenapa mama tersenyum? " tanya ku.

"Mama senang karena akhirnya kamu yang dulu udah kembali" jawab mama membuat aku terdiam.

"Berapa taun ini mama merasa kamu telah berubah dan kamu jadi orang lain, tapi sekarang mama benar-benar senang karena kamu kembali seperti dulu" lanjut mama membuat aku terdiam karena mengingat sikap ku berapa tahun ini.

"Iya neng, neng udah balik. ke setelan awal" timpal mang Mamat sopir mama.

Aku hanya tersenyum lalu mengingat apa saja yang telah aku lakukan dulu. Sejak aku kenal Gilang aku memang merubah sikap dan penampilan ku yang lebih berani bahkan penampilan ku tidak sesuai dengan umurku saat itu. Aku yang dulu terlalu terobsesi pada Gilang membuat aku gelap mata dan di pikiranku hanya ada dia.

Aku beruntung karena masih di kelilingi orang-orang yang sayang sama aku dan masih mau menerima dan memaafkan aku.

"Neng kenapa nangis? " tanya mang Mamat yang menyadari aku menangis.

"Enggak apa-apa mang, cuman kemasukan debu saja kok"bohongku karena aku gak mau mama tau jika aku sedih.

Tibanya di rumah aku langsung turun dan aku melihat sepeda motorku sudah terparkir di garasi. Aku naik ke kamar lalu merebahkan tubuhku karena hari ini lumayan capek. Aku bahkan sampai ketiduran karena saat aku membuka mata hari sudah gelap dan ketika melihat jam sudah jam delapan malam.

Aku bangun lalu mandi dan selesai mandi aku turun utuk makan malam.

"Baru bangun sayang? " tanya membuat aku kaget karena mama tiba-tiba muncul.

"Bikin kaget saja sih ma, tiba-tiba muncul" ucapku lalu melanjutkan langkah ku menuju dapur.

"Tadi mama ke kamarmu untuk ajak kamu makan tapi mama lihat kamu tidur jadi gak mama bangunin" ucap mama.

"Abis capek sih mah, seharian keliling cari hotel" ucap ku.

"Loh bukannya Renaldi udah siapkan kan, ngapain kamu nyari? " tanya mama.

"Kok mama gak bilang? " tanya ku.

"Renaldi bilang dia yang akan kasih tau kamu" jawab mama.

"Ah sial aku di kerjain dia" ucap ku dalam hati.

1
Astrireynadiaz
masih banyak kurang nya... maaf.
Nita Kurniawati
banyak typo nama2 nya thor, jadi bingung bacanya..tolobg diperbaiki ya
Astrireynadiaz: makasih kak sudah mengingatkan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!