Istri Tuan Muda Casanova

Malam tiba……

Tuan Muda sedang tidak berada di mansion, pria itu berkata akan pulang larut malam dan mengijinkan Carine istrahat terlebih dahulu dan tak usah menunggunya, padahal Carine sama sekali tidak menantikan kepulangan Tuan Muda.

hingga pukul tepat jam dua belas malam, Reno baru menampakan diri di mansion, saat masuk kamar. Reno melihat Carine yang sedang tertidur memunggunginya, Reno mendekat dan benar saja. Wanita itu sudah menutup matanya.

“dia tidak menungguku dan malah tidur. Setidaknya khawatir kalau aku kenapa-napa diluar sana.” Gumam Reno lumayan keras, Ia tidak habIs pikIr dengan kecuekan Carine yang menurut Reno sangat menarik perhatiannya. Karena ini pertama kalinya seorang Wanita tidak tergila-gila pada sosoknya.

‘untuk apa aku mengkhawatirkanmu Tuan Muda, Anda orang dewasa yang tak perlu dikhawatirkan. Lagian siapa yang berani macam-macam pada anda.’ batin Carine yang sebenarnya belum tertidur dan mendengar gumaman Tuan Muda.

Dengan membuang napas kasar, Reno berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri sekaligus menetralkan pikiran akan masalah yang terjadi hari ini, Reno baru tahu konflik mengenai proyek pembangunnya. Dan setelah mengetahui dalang yang menggelapkan nada proyek, Reno langsung memecat orang tersebut yang tak lain managernya sendiri. Selama ini Reno begitu keras kepala bahkan sekedar untuk mendengar masukan dari sekertaris Alan, dirinya begitu berambisi akan kesempurnaan dan mengingkan semuanya berada dalam zona aman yang hampir seratus persen selesai. Ya, Reno mengakui kali ini dirinya lalai dan tak akan terjadi lagi kedepannya. Jika bukan sang papa Agam yang menghampiri dan mengatakan semuanya. Mungkin Reno akan tetap pada keyakinannya dan mempercayai sang manager yang sudah setia padanya selama dua tahun terakhir.

Itulah akibatnya terlalu memercayai seseorang dengan berlebihan, Reno memercayai manager tersebut bukan semata-mata sebagai atasan dan bawahan saja. Melainkan mereka sudah bersahabat cukup lama. Untuk itulah Reno tertipu akan tampang polos sahabatnya sendiri. Kini Reno tidak akan lagi memercayai siapapun dan menjadikan kejadian ini sebagai Pelajaran yang akan mengubahnya lebih berhati-hati.

Usianya yang sudah matang dan mulai berkecimpung di dunia bisnis dengan mengelola salah satu perusahan sang papa, apalagi sekarang identitasnya sebagai putra kedua tak lagi samar, Reno harus bersikap dewasa mulai sekarang dan serius dalam dunia bisnis.

Tapi satu hal yang menjadi tujuan utamanya saat ini, membuat Carine jatuh cinta lalu meninggalkannya. Kemudian mengejar cinta lain yang sudah dimiliki saudaranya sendiri yaitu Aston. Reno menyukai sosok Araa, dan berniat merebutnya jika Araa tidak Bahagia dengan Aston. Reno tak akan membiarkan Araa disakiti oleh Aston sekecil apapun itu. Reno sudah berjuang walau baru permulaan, untuk itu Reno tidak akan mundur.

...----------------...

setelah menyegarkan diri, Reno keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di pinggangnya. beberapa tatto terukir di belakang punggung Reno. Carine menyipitkan mata menatap punggung Tuan Muda.

'Tubuh Tuan Muda sangat mempesona, pantas saja banyak wanita yang tergila-gila padanya.' batin Carine tanpa sadar mengagumi tubuh atletis milik Tuan Muda.

setelah berganti baju, Reno melangkah dan berhenti sejenak menatap Carine yang masih tertidur pulas. lalu Reno berlalu begitu saja keluar kamar menuju ruang kerjanya.

di dalam sana, sekertaris Alan masih setia mengerjakan beberapa dokumen dengan laptop yang masih menyala. ketika melihat kedatangan Tuan Muda, Alan berdiri lalu menghampiri Tuan Muda dan menutup pintu perlahan. namun tidak terkunci rapat, karena tidak akan ada yang mendengar percakapan mereka termasuk pelayan di Mansion.

"Alan bagaimana keadaan Araa?" Tanya Reno sembari menyeruput kopi yang dibuatkan sekertaris Alan.

"Nona dalam keadaan baik-baik saja, Nona sedang mengandung anak Tuan Aston, Tuan Muda." Jawab sekertaris Alan sembari menatap wajah Reno serius, Alan tahu kalau tuanya menyukai Nona Araa. dan mereka sempat melakukan pendekatan dengan Nona Araa. sebelum mendapat informasi bahwa Nona adalah istri dari Tuan Aston, Tuan Muda kalah selangkah dengan Tuan Aston. bahkan kalah telak, begitu perkiraan Alan.

"jadi mereka sudah melakukannya." Tutur Reno menyunggingkan senyum samar, lumayan juga Aston. batinnya tersenyum kecut.

"Tuan Muda masih mencintai Nona Araa?" kini pertanyaan itu lolos dari bibir Alan, Ia penasaran tentang perasaan Tuan Muda yang sebenarnya.

"Ya, aku masih mencintainya. bahkan aku sangat mencintainya Alan, bohong jika aku bisa mengalihkan perasaanku darinya dalam waktu dekat. hanya Araa yang mampu menarik perhatianku." jawab Reno sembari menatap foto Araa yang diambilnya Diam-diam di kampus Araa.

"lalu apakah Tuan Muda akan mengejar Nona Araa setelah tahu Nona hamil?" tanya Alan lagi lagi.

"entahlah, aku hanya akan memberikan Aston pelajaran. karena sudah membuat wanitaku tersiksa berada disisinya. namun sebaiknya kau jangan menyebut namanya dengan mulutmu Alan, karena Aston tidak akan membiarkan siapapun menyebut nama Araa. kau bisa dihabisi walau aku tak akan membiarkan hal itu terjadi." Ucap Reno sembari tertawa kecil.

kita berhak mencintai siapapun dan cinta tidak bisa di hapus begitu saja bukan. biarkan waktu yang menjawab semuanya, akankah Reno terus mencintai sosok Araa dan mengejarnya. atau melancarkan niatnya yang sempat terpikirkan beberapa menit yang lalu.

"maaf Tuan, lalu bagaimana dengan Nona Carine Tuan?" tutur Alan.

"Aku akan membuatnya jatuh cinta padaku dan meningalkanya begitu saja. harga diriku seakan diinjak-injak wanita itu dengan caranya cuek, seolah dia tidak terpengaruh dengan pesonaku." kata Reno tersenyum smirk.

...----------------...

di dalam kamar, Carine menyandar di balik pintu. Ia mendengar semuanya. mendengar perbincangan Tuan Muda dan sekertaris Alan.

"Anda bermain-main dengan orang yang salah Tuan Muda, kita lihat siapa yang akan jatuh cinta. semoga Anda menikmati permainan Anda ini." Tutur Carine mengepalkan tangan, Tuan Muda ingin mempermainkan dirinya. baik, Ia akan meladeni Tuan Muda. tekad Carine.

...bersambung...... ...