Apa jadinya jika calon kakak ipar mu tidak sengaja merengut harta yang paling kamu jaga sebagai seorang wanita? itulah yang dirasakan oleh gadis cantik bernama Agisha.
Akibat kejadian itu membuat sebuah daging yang menjelma menjadi janin tumbuh di dalam rahimnya, awalnya Agisha mencoba menutupinya karena berpikir jika dirinya adalah sumber masalah untuk kakaknya yang sedari dulu kurang menyukainya maka dengan berpikir matang-matang Agisha memilih kabur dari rumah, tetapi hal itu diketahui oleh ayah dari bayi dirinya kandung.
Agisha yang kekanak-kanakan dan dirinya yang mengandung membuatnya mau tidak mau harus menjadi lebih dewasa lagi. bisakah Agisha menghadapi semuanya di tengah-tengah dirinya yang merasa bersalah, dan juga bagaimana kisah lika-liku kehidupan Agisha, ikuti terus yaaa novelnya.
riri-can
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saat Zeus Sakit
Jam 2 malam Agisha di kaget kan oleh Zeus yang mengigau, bahkan igauan Zeus sangat kuat membuat Agisha kaget.
'Scusate!" (Ampun)
'Prometto di obbedire" (Aku janji akan menurut)
'Apa yang dia katakan? Resiko tidak bisa bahasa disini ya begini" Agisha menepuk keningnya karena merasa menjadi orang terpayah
'FERMARE! OBBEDIERO'! HO SBAGLIATO!" (Hentikan! Aku akan menurut! Aku salah) teriak Zeus menggema
Agisha ikut terkejut dan mengguncang bahu Zeus kuat berharap Zeus bangun tetapi Zeus hanya menggelengkan kepalanya sambil berucap kata-kata yang Agisha tidak pahami.
'Bangunlah" pinta Agisha
Zeus membuka matanya dan menatap Agisha tajam tidak seperti biasanya, peluh membanjiri badannya. Nampaknya Zeus begitu kelelahan dalam mimpinya sehingga terbawa ke dunia nyata.
'Jangan menatapku seperti itu!" ucap Agisha kesal sambil ketakutan
Zeus tersadar dan mengubah mimik wajahnya, Zeus memilih bersandar pada kepala tempat tidur sambil menutup matanya.
'Minum dulu" ujar Agisha menyodorkan segelas minuman pada Zeus
'Aku tidak haus sayang" jawab Zeus menolak
'Aku tidak menerima penolakan, ayo minum sedikit saja!" Agisha melototi Zeus yang dibalas Zeus dengan senyuman tipis
'Aku sakit" ujar Zeus lemas
Agisha tidak percaya, jelas-jelas siang tadi Zeus nampak bersemangat beraktivitas bahkan sebelum tidur tadi Zeus sibuk dengan berkas kerjanya. Bagaimana bisa Agisha percaya.
'Aku bilang aku sakit sayang" Zeus menatap Agisha dengan tatapan sendu
'Terus?" tanya Agisha malas
'Kamu tidak mau merawatku?" tanya Zeus balik
'Jangan bercanda, aku tau kamu bohong" cibir Agisha memilih untuk tidur kembali sambil menaikkan selimutnya
Terdengar helaan nafas panjang Zeus, Zeus diam sambil menatap Agisha yang memunggunginya. Dulu saat dirinya masih kecil dan Marylin yang akan memeluknya dan menepuk-nepuk punggungnya saat dia sakit, tetapi saat Marylin sudah meninggal semuanya itu Zeus abaikan, bahkan Zeus tetap bekerja meski dirinya sakit. Zeus berharap mendapatkan hal itu dari Agisha, tetapi sepertinya dia terlalu banyak berharap.
Mungkin Agisha masih membencinya atau menyimpan dendam padanya, wajar saja jika Agisha membencinya karena perbuatannya sungguh tidak bisa di maafkan.
'Maaf" sesal Zeus
Sedangkan Agisha yang pura-pura tidur membeku mendengar penyesalan Zeus, sebenarnya dia sudah memaafkan Zeus hanya saja dia terlalu gengsi untuk lebih membuka hatinya pada Zeus yang masih merupakan tunangan kakaknya Issabella, jika bayi yang di kandungnya lahir pastinya Zeus akan menceraikannya, Agisha tidak sanggup jika memberikan hatinya pada Zeus.
Agisha membalikan badannya dan menatap Zeus yang bersandar pada kepala tempat tidur sambil menutup matanya. Terlihat jelas wajah Zeus yang memucat, sepertinya Zeus tidak berbohong jika dirinya sakit.
Dengan pelan Agisha menyentuh kening Zeus dan benar saja keningnya panas sekali membuat Agisha kaget.
'Kamu sakit?" tanya Agisha panik
'Aku tidak apa-apa sayang, tidurlah" balas Zeus pelan
'Bangun dulu ih, buka dulu matanya" ujar Agisha memaksa Zeus
'Ada apa?" tanya Zeus lembut dan menatap Agisha dengan tatapan lembut
'Kamu minum obat dulu, apa disini ada obat pereda panas?" tanya Agisha khawatir
'Apa kamu mengkhawatirkan ku?" tanya Zeus pelan
'S..siapa yang khawatir, a..aku cuma tidak mau kamu merepotkan ku" dusta Agisha
'Yasudah abaikan saja, anggap saja tidak melihatku" ucap Zeus merajuk
'Jangan tidur dulu, bangun ihh... Aku bilang bangun dulu, kamu minum obat dulu!" omel Agisha
'Katakan dulu kamu mengkhawatirkan aku baru aku bangun" ucap Zeus bernegosiasi
Agisha menggigit bibirnya mencoba menahan rasa kesalnya, saat sakit masih bisa-bisanya bernegosiasi dengannya, apa Zeus bener-bener sakit? Itulah yang Agisha pikirkan.
'Terserah, aku malas melihatmu!" ucap Agisha kesal dan beranjak dari tempat tidur
'Jangan pergi" rengek Zeus manja
'Peluk aku, biasanya Marylin memelukku jika sedang sakit" ucapnya manja
Agisha melotot, dan berpikir betapa banyak wanita yang Zeus miliki. Sungguh tidak bisa di percaya jika seorang Zeus adalah playboy.
'Sayang" panggil Zeus kembali
'Baiklah-baiklah, aku buatkan air kompresan dulu untukmu, tunggu sebentar" ucap Agisha
'Jangan, cukup peluk aku" Zeus menarik Agisha ke dalam dekapannya
Sedangkan Agisha membeku karena nyatanya Zeus membenamkan wajahnya di antara kedua bukit kembarnya, apa Zeus tengah mengerjainya?.
'Jangan bergerak sayang, aku ingin tidur" bisik Zeus
'Tetapi jangan letakkan wajahmu disitu" omel Agisha
'Jangan mengomel terus, nanti cepat tua. Harusnya kamu manjain aku saja sayang" ujar Zeus semakin mengeratkan pelukannya
'Tolong tepuk punggungku sampai aku tidur sayang" pintanya lagi
Agisha menghela nafas panjang, kali ini dia akan menuruti Zeus karena Zeus tengah sakit.
Dengan pelan Agisha menepuk-nepuk punggung Zeus berulangkali hingga tidak lama kemudian terdengar suara dengkuran halus dari Zeus.
'Cepat sekali tidurnya" ucapnya
Agisha memeriksa kening Zeus tetapi panasnya masih seperti tadi. Agisha juga baru mengetahui jika seorang pria sakit maka dia akan manja terhadap pasangannya atau terhadap orang disekitarnya. Sungguh tidak cocok dengan Zeus yang sangar dimatanya.
Agisha bangkit dari ranjang menuju dapur yang ada di rumah anggur itu, Yap benar, mereka masih berada di rumah anggur setelah dimana Agisha mengeluarkan unek-uneknya pada para pelayan dan dimana Zeus serta anak buahnya membantai habis pelayan yang tidak tau diri.
'Bahkan saat aku sakit, kamu malah menjauh" ucap Zeus pelan setelah Agisha pergi
Zeus benar-benar kecewa, apa Agisha tidak memiliki perasaan padanya sedikitpun? Agisha sungguh tega padanya. Diluaran sana jika suami mereka sakit maka para istri akan khawatir.
Beberapa menit kemudian Agisha masuk ke dalam kamar dan melihat Zeus yang menangis? Tunggu? Menangis? Apa matanya tidak salah lihat?.
'K..kamu kenapa?" tanya Agisha gugup
Zeus menatap Agisha dengan tatapan sendu, hatinya sakit. Sedikit pun Agisha tidak menaruh kasihan padanya yang tengah sakit? Zeus juga merasa aneh pada tubuhnya, biasanya saat sakit dia akan bekerja sampai rasa sakitnya hilang tetapi sekarang tubuhnya seolah mengkhianatinya.
'Minum obat dulu yaa... Tadi aku menyuruh penjaga membawakan obat demam makanya agak lama di luar" ucap Agisha membuat Zeus menatapnya ragu
'Kamu tidak bohong?" tanya Zeus sedikit semangat
'Kamu tidak mencoba meninggalkan ku?" tanyanya lagi
'Apaan sih, kamu kan lagi sakit masa iya aku meninggalkan kamu. Ayo minum obat dulu habis itu baru kita kompres kamu" ujar Agisha selembut mungkin
Zeus juga baru menyadari jika sejak tadi Agisha membawa sebuah alat kompres untuknya, ternyata pikirannya salah. Agisha tidak meninggalkannya, Agisha hanya pergi mencari obat untuknya, hatinya terharu mendapatkan perlakuan Agisha yang memperdulikannya.
'Nah sudah minum obat, ayo baring lagi. Cobalah untuk tidur ini masih jam 3" Agisha mulai mengompres Zeus yang masih menatapnya sejak tadi
'J..jangan menatapku seperti itu" gugup Agisha
'Aku senang sayang, aku senang karena kamu mau mengurus ku" ucapannya mencoba menutup matanya
Zeus merasa tenang sekarang, sepertinya ucapan Agisha benar, dia benar-benar butuh tidur setelah bekerja sebulan penuh ini tanpa adanya istirahat.
🌾🌾🌾
riri-can