NovelToon NovelToon
Dipecat Malah Jadi Juragan

Dipecat Malah Jadi Juragan

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Menjadi Pengusaha / Si Mujur / Careerlit / Bercocok tanam
Popularitas:519.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arias Binerkah

Mawar Ni Utami gadis yatim piatu yang dua kali dipecat sebagai buruh. Dia yang hidup dalam kekurangan bersama Nenek nya yang sakit sakitan membuat semakin terpuruk keadaannya.

Namun suatu hari dia mendapatkan sebuah buku kuno dan dari buku itu dia mendapat petunjuk untuk bisa mengubah nasibnya..


Bagaimana kisah Mawar Ni? yukkk guys kita ikuti kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 20.

Spontan tangan Rian pun terangkat dan memegang puncak kepalanya yang kejatuhan sesuatu.. dan Rian merasakan ada sesuatu benda yang lembek berada di rambut kepalanya..

“Sialan!” umpat Rian yang secara spontan mencium benda lembek itu yang ternyata kotoran burung..

“Ha... ha... ha....” suara tawa Dito dan Mawar Ni sambil menatap wajah Rian yang tampak kesal.

“Itu burung tahu Yan kalau kamu belum mandi ha... ha... ha....” suara Dito yang masih menatap wajah Rian dan Rian pun kini ekspresi nya campur campur, kesal karena Dito mengungkap aib nya di depan Mawar Ni dan malu pada Mawar Ni..

“Sudah ayo kita pulang saja, besok kita panen lagi padi ini. Nanti aku coba tumbuk padi ini dan coba aku masak apa enak rasa padi nya..”

“Ayo Ni..., aku yang angkat padi ini, sepertinya berat kamu yang bawa satu karung madu saja.” Ucap Dito lalu dia memanggul tongkat yang di ke dua ujungnya penuh dengan ikatan malai padi.

Mereka bertiga segera melangkah keluar dari hutan. Mawar Ni pun mengingat karung dan golok di boncengan sepedanya. Dito mengikat tongkat padi itu dengan kuat kuat dan seimbang sedang Rian mengikat dua karung di boncengan sepeda nya..

Mereka bertiga mengayuh sepeda dengan kencang menuju ke rumah Mawar Ni, Mawar Ni di posisi paling depan, dia sudah tidak sabar untuk menunjukkan padi padi istimewa pada Nenek. Sedangkan Dito berada di posisi paling belakang karena muatan sepeda nya yang paling berat di antara teman temannya.

Orang orang di jalanan atau yang sedang di sawah tampak menatap padi yang berkilau kilau yang dibawa oleh Dito. Benar benar sangat menarik perhatian mereka semua..

“Dari mana mereka mendapat padi berkilau kilau bagai emas? Padi varietas baru dari import apa ya? Siapa yang sudah menanam padi itu?” gumam orang orang yang melihat padi itu..

Beberapa menit kemudian mereka bertiga sudah sampai di rumah Mawar Ni..

“Yan, Dit kok seperti nya orang orang tadi memperhatikan padi yang dibawa Dito ya? Lebih baik setelah kalian istirahat dan makan kembali lagi ke hutan dan aku yang mengurus sarang sarang madu ini. Bagaimana?” ucap Mawar Ni sambil menyandarkan sepeda nya.

“Iya Ni, aku setuju. Aku juga takut ada orang orang yang mengambil padi padi istimewa ini.” Ucap Dito lalu dia yang turun dari sepeda cepat cepat mengangkat tongkat yang berat karena banyak ikatan padi tergantung.

Sesaat kemudian muncul sosok Nenek yang terlihat tampak kaget melihat padi yang berkilau kilau...

“Kalian dapat padi dari mana? Jangan mencuri ya!” ucap Nenek tampak khawatir jika ketiga anak muda itu berkonflik dengan hukum.

“Tidak Nek aku mendapatkan di hutan.” Ucap Mawar Ni sambil mengangkat karung.

“Ya sudah kalian bertiga istirahat makan, aku jemur padi padi itu agar kering sempurna..” ucap Nenek sambil mendekati padi padi yang sudah ditaruh oleh Dito di teritisan rumah Nenek.

“Padahal benar benar padi kok tampak seperti emas saja.. andai ini emas benaran Mawar Ni sudah kaya raya...” gumam Nenek sambil memegang megang padi istimewa itu..

Nenek pun segera menghamparkan terpal yang biasa dia gunakan untuk menjemur padi hasil ngasak.. Nenek lalu menjemur padi istimewa itu dan duduk di tanah menunggu di teritisan rumah..

Sesaat Nenek terkaget karena melihat ada sepeda masuk ke dalam halaman rumahnya.. terlihat Jumilah yang ekspresi wajahnya terlihat sedih dan bingung, anak keduanya digendong depan dengan kain batik yang sudah kusam dan Ayu anak pertamanya duduk di boncengan...

“Jum... kamu tidak jualan?” teriak Nenek sambil bangkit berdiri pelan pelan agar mata tidak berkunang kunang..

“Tidak Nek, Emak sudah bangkrut!” suara imut Ayu yang masih duduk di boncengan dengan lantang..

“Bangkrut bagaimana? Sepi terus ya?” tanya Nenek dengan nada sedih ikut prihatin karena dia sudah merasakan susahnya berjualan di masa krisis.

Jumilah pun turun dari sepeda nya... lalu menuntun sepeda itu untuk diparkir kan, dia lalu membantu Ayu turun dari boncengannya..

“Iya Nek.. selain sepi juga ada larangan berjualan di depan sekolah, anak anak tidak boleh jajan di luar sekolah. Padahal aku buat dagangan sehat tidak pakai macam macam, lha wong anak ku sendiri juga makan dan minum dagangan ku mana mungkin aku akan meracuni anak anakku sendiri hiks hiks..hiks.. tapi ada yang memfitnah kata nya dagangan ku pakai obat obat yang berbahaya buat anak anak..” ucap Jumilah yang air mata sudah menetes dia pun mengelap wajahnya dengan ujung kain batik gendongan..

“Sabar Jum.. kita duduk di teritisan saja ya, aku nunggu padi padi ini.” Ucap Nenek sambil merangkul Jumilah dan Ayu.

Jumilah yang tadi tidak begitu memperhatikan padi yang dijemur oleh Nenek pun tampak kaget, begitu juga Ayu..

“Padi nya kok lain Nek, macam emas saja berkilau kilau..” ucap Jumilah..

“Iya Jum, maka aku tunggu takut hilang di ambil orang, meskipun itu juga padi benaran bukan emas. Kalau emas tidak aku jemur langsung aku jual.” Ucap Nenek lalu mengajak Jumilah dan Ayu duduk di tanah teritisan

“Kalian sudah makan belum, kalau belum masuklah dulu ikut makan Mawar Ni sana, kita omong omong setelah kalian makan.” Ucap Nenek sambil menatap Jumilah dan kedua anaknya.

“Sudah Nek.” Jawab Jumilah dan Ayu.

“Benar?” tanya Nenek sambil menatap wajah Ayu, dan Ayu pun menganggukkan kepalanya dengan mantap, akhirnya Nenek percaya jika mereka bertiga sudah makan, karena Nenek melihat kejujuran di wajah polos Ayu.

“Terus apa rencana kamu selanjutnya Jum?” tanya Nenek selanjutnya sambil menatap Jumilah.

“Nek, aku mau menitip Ayu dan Bagas apa bisa ya? Aku mau bekerja di kota kecamatan menjadi ART Nek tapi harus menginap di rumah majikan nya Nek, tidak boleh pulang dan tidak boleh membawa anak.. hiks... hiks...hiks... aku bingung Nek, anak anak ku kutitip siapa, aku tidak punya saudara..” ucap Jumilah terisak isak dan mengusap usap kepala kedua anaknya..

“Seminggu sekali aku pulang Nek.” Ucap Jumilah lagi sambil menatap Nenek penuh permohonan..

“Wah aku harus tanya Mawar Ni kalau masalah ini Jum, kamu sendiri tahu kan kalau kondisi ku juga sering sakit, meskipun aku juga kasihan pada anak anak kamu kalau mereka ditinggal atau kamu titipkan pada orang yang tidak bisa dipercaya.. jaman sekarang Ni, banyak orang jahat..” ucap Nenek sambil menatap Ayu dan Bagas penuh rasa prihatin..

“Iya Nek..” ucap Jumilah

“Ni.... dicari Jumilah kamu.” teriak Nenek sambil menoleh ke arah dalam rumah..

“Oooo iya iya...” terdengar suara Mawar Ni dari dalam rumah...

Tidak lama kemudian muncul sosok Mawar Ni yang baru saja selesai makan..

“Eeee Ayu, Bagas.. Sudah makan belum?” tanya Mawar Ni sambil mendekati Ayu dan Jumilah..

“Sudah Mbak Ni, sebelum berangkat kami sudah makan kata Emak biar Bagas tidak rewel dan tidak merepotkan...” ucap Ayu sambil tersenyum menatap Mawar Ni yang juga duduk di tanah di samping Ayu.

“Gini Ni, Jumilah mau bekerja di kota harus menginap tetapi tidak boleh bawa anak.” Ucap Nenek sambil menatap wajah cucu tercinta nya..

“Iya Ni, aku mau bekerja jadi ART sudah diterima tapi bingung menitipkan Ayu dan Bagasi. Apa aku bisa menitip Ayu dan Bagas pada kamu Ni. Aku tahu kamu juga sibuk tapi kamu kan banyak kerja di rumah. Nanti aku sisihkan uang gaji buat kamu dan Nenek Ni.. maaf...” ucap Jumilah dengan hati hati.. air mata Jumilah pun kembali menetes.

1
deria
aduh kok keras kepala banget si mawar kalo udah kejrumus baru nyesel .
nenek mu udah pengalaman hidup ini anak kemari sore di bilangin ngeyel
Siti Naimah
kasihan banget Ardian mau datang bolak balik nemui Irawan tapi belum ketemu juga.ngeselin banget deh tapi ambil hikmahnya aja ardian.kamu jadi bisa bolak balik bisa temui mawar ni...
Siti Naimah
Rian dan Dito patah hati berjamaah..
mawar ni cerdas begitu ada kesempatan mengorek statusnya Ardian secara tidak kentara ...
Siti Naimah
Rian sama dito dua2nya naksir mawar ni semua.ya repot dan tidak sehat jadinya kalo misal mawar ni milih salah satunya ...makanya yang cocok ya pilih orang lain saja...
Giandra
cerita menginspirasi
Arias Binerkah: terimakasih Kak atas hadir dan dukungannya 🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️♥️🥰🥰🥰🥰🥰🤗🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
aphrodite
hah..nanti panggilannya apa?? engkum engkem😂✌
aphrodite
😂😂😂😂😂😂😂
Siti Naimah
yaah namanya aja forest honey...
betul2 gak sesuai dengan barangnya.ternyata madu campur gula.yaitu akibat serakah..
aphrodite
kan jadi miskin karena serakah..kasian Pak Handoko dan istrinya jadi miskin karena ulah anaknya
aphrodite
stress nanti kecepetan matinya..harusnya agak lama aja dia hidup..biar ngerasain penyakitnya
aphrodite
semoga jodoh Rian Dito si kembar😁
aphrodite
jangan..pikiran orang tuh beda2
Siti Naimah
wah mawar ni jatuh cinta sama ardian.tapi kayaknya takut bertepuk sebelah tangan.soalnya merasa gak selevel..
aphrodite
si ayu😂😂😂😂😂
aphrodite
Hahahahaha bocil..
aphrodite
ya pasti mahal..mobil mewah perawatannya pasti tak kalah mewah
aphrodite
nanti kalo di tanya Handoko jangan ngarang apapun kamu..kan gak nanya gimana Mawar Ni bisa sesukses itu
aphrodite
😂😂😂😂😂😂ngejek tuh itik
Arias Binerkah: 😂😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
aphrodite
rusak tuh mobil jadi turun harga lah s mobil...Pak Handoko kurang gercep jual mobilnya ..sekarang udah penyok
aphrodite
heleh pahami kamu aja gak pernah paham posisi orang lain minta pahami
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!