entah kenapa, author selalu tertarik dengan cerita transmigrasi. jadi, pembacanya author jangan bosan ya hehehe....😁😁
kali ini. kisah ini menceritakan seorang Narita yang tiba-tiba saja menjadi seorang ibu dari dua anak lelaki.
hidup tubuh yang di tempati oleh Narita ini, sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari suaminya. ia juga melakukan segala macam cara untuk mendapatkan perhatian suaminya, sampai akhirnya Narita mengambil alih tubuh itu.
lalu bagaimana kah kisah selanjutnya ?. ikuti terus ya guys 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. detik detik lahiran
"Ayah, Ayah sudah pulang.? Kenapa Ayah pulangnya lama sekali,? Iyan sudah sangat merindukan ayah."ucap ariano sambil memeluk erat salah satu kaki ayahnya itu. melihat respon sang anak membuat Alexander benar-benar bahagia. Alexander melihat kearah sang anak dan tersenyum manis. ia tidak menyangka, bahwa putranya akan menyambut kedatangan nya lagi. berarti, sedikit lagi, ia akan mendapatkan keluarga nya kembali.
"Oh ian ternyata menunggu ayah ya. Maaf ya sayang, tadi ayah ada beberapa urusan jadi Ayah pulangnya lama.."ucap Alexander sambil menurunkan tubuhnya mensejajarkan tingginya dengan sang anak. Ia pun merangkul tubuh anaknya itu dan mencium sayang pipinya.
"yah, Ayah tidak apa-apa. yang pasti Ayah
masih mencintai kami."ucapnya lagi dengan mata yang tidak henti nya berbinar serta senyum yang tak luntur dari bibirnya.
Alexander tersenyum melihat binar yang ada di dalam mata sang anak. Ia pun segera mengajak anaknya itu masuk. Iya tidak peduli Apakah Anastasia akan memarahinya atau tidak. sama halnya kemarin, ia akan membuat hatinya itu menjadi batu di depan sang istri. agar tidak tersinggung dengan sindiran-sindiran itu.
"Ya sudah ayo kita masuk. Ayah sudah membawa beberapa makanan dari luar."ucapnya lagi sambil memperlihatkan tentengan itu di yang ada di tangannya.
ariano pun mengganggukan kepalanya dan segera masuk bersama dengan ayahnya. setelah menutup pintu rumah. ariano pun berlari memanggil sang ibu. terdengar suara aryano memanggil-manggil ibunya dengan bersemangat.
"bunda..!! bunda lihat Ayah sudah datang. Iya membawa makanan untuk kita."ucapnya dengan berbinar-binar.
Alexander yang baru pertama kali membawakan makanan untuk mereka, menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri untuknya. menurutnya ini merupakan salah satu hal yang langkah. di mana perhatian kecil ini membuat si kecil ariano menjadi antusias.
Anastasia yang sedang berada di dapur pun menolehkan matanya kepada sang anak yang berteriak-teriak memanggilnya.
"Ada apa sih nak Kenapa teriak-teriak seperti itu."ucap Anastasia dengan penuh kelembutan kepada anaknya. sementara ariano berada dalam gendongannya.
"lihatlah bunda, ayah datang dan membawakan makanan untuk kita."ucap ariano sambil menunjuk-nunjuk ayahnya.
Anastasia mengarahkan pandangannya kepada Alexander, Iya melihat Alexander membawa beberapa tentengan di tangannya. ia mengerutkan keningnya.
"loh.. memangnya Ian masih lapar? kan tadi sudah makan."ucap Anastasia dengan pelan.
"ya bunda, Iyan sudah makan, tetapi Iyan masih mau makan makanan yang dibelikan ayah."ucapnya sambil berbinar. Ariano kemudian berlari ke arah sang ayah.
"Ayah kemarilah. bawa makanan itu aku akan memakannya bersama ayah."ucap Ariano menatap sang ayah. Alexander yang tadinya diam, kini ia mengukir senyum di bibirnya.
"baiklah-baiklah."ucap Alexander meletakkan makanan itu di atas meja. Iya melihat ke arah Anastasia berharap Anastasia mau bergabung bersama mereka.
Begitu juga dengan ariano, Iya melihat ke arah sang bunda. Iya tidak ingin ayahnya kecewa karena ibunya tidak ikut makan bersama mereka. melihat tatapan itu Anastasia menjadi kasihan, tentu saja ia masih memiliki hati untuk tidak mengecewakan orang lain.
Ia pun berjalan mendekat dan mengambil bagian di meja itu. sontak saja senyum di bibir Alexander pun terbit. Alexander pun segera mengeluarkan makanan yang ia beli itu. ariano menanti makanannya dengan antusias. Anastasia melihat makanan itu langsung menggugah selera nya.
"wah !! makanannya sepertinya enak ayah, terima kasih ya..."ucap Alexander mengucapkan kata terima kasih kepada ayahnya sambil menyiapkan makanan itu ke dalam mulutnya.
Begitu juga dengan Anastasia, Iya saya kira menyuapkan makanan itu ke dalam mulutnya. tak lama suasana HeniNg itu pun lenyap seketika akibat suara Anastasia.
"Kamu tidak pulang? Apakah kamu tidak takut Laura dan mamamu akan mencarimu."tanya Anastasia kepada Alexander. Alexander pun menghentikan suapan makanannya ke dalam mulut.
"tidak akan. walaupun iya, Aku tidak akan menuruti mereka. karena rumahku adalah Di mana kalian berada itu adalah rumahku."ucap Alexander lagi. walaupun hati Anastasia menolak Tapi perasaannya tidak bisa berbohong bahwa ia sangat senang.
"Apakah nanti nyonya Tamara tidak akan memarahi ayah?"tanya ariano tanpa embel-embel nenek.
karena berulang kali nyonya Tamara mengatakan kepadanya untuk tidak memanggilnya nenek. karena nyonya Tamara sedikitpun tidak menganggap kedua anak itu sebagai cucunya. mendengar ucapan aryano itu, sekali lagi terbersit rasa bersalah di dalam hatinya.
"tentu saja Iyan, kalau sampai nyonya Tamara memarahi Ayah, maka Ayah tidak akan kembali lagi kepadanya." ucap Alexander sengaja mengikuti perkataan putranya itu dan menyenangkan hati anaknya.
"Kenapa kamu tidak ingin kembali? ingat ya jangan menyeret kami dalam masalah. kami sudah cukup memiliki banyak masalah."ucap Anastasia lagi.
"tentu saja. kalau seandainya ada masalah kita akan menghadapinya sama-sama" ucap Alexander kembali. sontak saja Anastasia menjadi salah tingkah. Iya tidak tahu kenapa akhir-akhir ini ia sering sekali salah tingkah mendengar ucapan Alexander.
Anastasia tidak menjawab lagi, Mereka pun segera melanjutkan makan mereka dengan diam. tak lama acara makan-makan itupun selesai.
setelah itu Alexander membantu Anastasia untuk membereskan meja makan yang tadi mereka pakai. Setelah itu mereka semua kembali beristirahat dan menemani Ian serta alzio bermain. saat mereka sedang duduk dan Alexander menemani kedua putranya itu bermain tiba-tiba perut Anastasia menjadi sakit.
''aw...sss..."rintihnya. mendengar suara rintihan Anastasia Alexander segera mengalihkan wajahnya. Iya melihat Anastasia sedang menahan sakit. melihat hal itu Alexander pun segera mendekat ke arah Anastasia.
"Kenapa sayang ? kamu kenapa?" tanya Alexander dengan ekspresi paniknya. Anastasia terus memegangi perutnya sambil meringis kesakitan.
"tidak tahu, sepertinya aku akan melahirkan malam ini."ucap Anastasia dengan terbata-bata sambil menahan rasa sakitnya. sontak Alexander pun langsung terkejut.
"kalau begitu, Kamu tunggu di sini sebentar sayang aku akan siap-siap terlebih dahulu. dan aku akan memanggil Ibu Rosma ke sini."ucap Alexander dengan panik.
melihat kepanikan di wajah Alexander Anastasia sedikit menenangkan Alexander itu. Iya tidak ingin kepanikan Alexander membuatnya ikut menjadi panik.
"tenanglah, jangan panik seperti itu. rileks dan pergilah panggil Ibu Rosma."ucap Anastasia dengan suara khas menahan kesakitan. Alexander pun sontak menormalkan ekspresi paniknya.
Iya tidak ingin karena merasa panik, Iya jadi tidak melakukan apapun untuk membantu istrinya. Iya pun segera pergi menemui Ibu Rosma. Iya pun berlari dan terburu-buru. sementara Ian mendekat ke arah sang ibu dengan mata yang berkaca-kaca melihat kesakitan ibunya itu.
"bunda ada apa..?"tanya ariano. matanya mulai berkaca-kaca, ariano tidak tega melihat kesakitan sang ibu. melihat itu, Anastasia pun tersenyum ke arah sang Putra dan menutupi rasa sakitnya itu.
***bersambung***
𝐞𝐡 𝐭𝐩 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐠𝐤 𝐚𝐝𝐚 😁😁
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐲𝐩𝐨 𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫
𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚.... 💃💃💃💃💃
𝐂𝐄𝐎 𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐞'𝐚