Mengejar Cinta Istri Yang Kabur

"JHON!"

"Iya tuan" Jhon tau apa yang Kaisar perintahkan.

Dan langsung melakukan panggilan pada sopir yang mengantarkan Lisa.

5 menit kemudian.

"Tuan nona masih bersama temannya. Nona Lisa menolak untuk pulang tuan."

"Baiklah. Kalau dia tak mau pulang biar aku yang menjemputnya." Kaisar bergegas keluar mansion menuju mobilnya. Di susul dengan John yang mengikutinya dari belakang.

*********

Di apartemen.

"Awas kamu Lisa, tidak mungkin jika Kaisar menyukai mu. Dia itu milikku!"

PRAK.. PRANG.. BRUG.

Angel membanting semua benda yang ada di hadapannya. Gadis itu sepertinya sedang melampiaskan kekesalannya pada benda-benda yang tak bersalah.

"Ya! Aku harus melakukan sesuatu untuk mengambil kembali miliku." Anggel dengan senyum jahatnya.

**************

30 menit kemudian Mobil Kaisar yang dikendarai Jhon sampai di depan rumah makan sederhana.

"Apa dulu dia bekerja di tempat ini?" Tanya Kaisar pada Jhon.

"Betul tuan."

Kaisar segera masuk kedalam. Ia melihat sekeliling tapi tidak melihat keberadaan Lisa di sana.

"Selamat malam?" Sapa Jhon pada salah satu Karyawan di rumah makan tersebut

"Iya selamat malam. Mau makan apa ya pak?"

"Saya ingin bertemu nona Lisa."

"Nona Lisa?" Tanya karyawan bingung.

"Iya. Saya suaminya." Kali ini Kaisar yang menjawabnya.

"Apa yang bapak maksud Yunalisa?"

"Iya." Jawab kaisar singkat.

"Ah iya pak. Tadi Lisa berkunjung ke sini dia sedang bersama teman saya di belakang. Silahkan bapak tunggu, saya akan memanggilnya."

"Terimakasih."

Si karyawan bergegas masuk kedalam tempat para karyawan istirahat.

"Lisa! Sebaiknya kau cepat pulang suamimu sudah menjemput mu." Ujar karyawan yang bernama Riki tersebut.

"Suami?"

"Iya nona Lisa." Ledek Riki di iringi dengan cekikikan.

"Astaga Lisa bagaimana ini? Suamimu sampai menjemput mu. Dia pasti marah karena kau tak kunjung pulang." Nur dengan kepanikannya.

Lisa pun menjadi ikut panik.

"Nur. Bagaimana ini?"

"Ya kamu temuin donk dan segera pulang, cepat!" Nur. Seraya mendorong Lisa agar segera keluar.

"Tapi aku tidak mau pulang Nur."

"Lisa!" Nur melebarkan matanya menatap Lisa.

"Baiklah. Aku pulang." Dengan enggan Lisa berjalan keluar.

Sesampainya di luar.

Ia melihat Kaisar yang sedang berbicara dengan pak sopir yang mengantarkan nya tadi. Bukan bicara lebih tepatnya sedang memarahi si pak sopir.

"Tuan itu nona Lisa." Ucap Jhon yang segera membuat Kaisar menyudahi amarahnya.

Kaisar menoleh ke arah yang di tunjukkan Jhon. Ia menghentikan omelanya pada sang supir dan segera menghampiri Lisa.

"Kenapa sudah selarut ini kamu belum pulang?" Tanya kaisar yang sedikit marah pada Lisa.

"Aku masih merindukan teman ku mas." Jawab Lisa, dan setelah mengatakan itu ia langsung menuju mobil, sepertinya ia enggan berbicara lebih pada Kaisar.

"Lisa mobilmu di sini?" Panggil Kaisar yang melihat Lisa membuka pintu mobil yang ia gunakan sebelumnya.

"Aku di sini saja mas. Aku berangkat dengan mobil ini bersama pak sopir, dan akan kembali dengan mobil ini juga." Bantah Lisa.

Kaisar mulai kesal, tak biasanya Lisa bersikap seperti ini. Tapi akhirnya ia mengalah juga. Dan mengikuti Lisa.

"Jhon tukar mobilnya."

"Baik tuan." Jhon segera melakukan keinginan Kaisar.

"Kenapa kamu di sini mas. Bukankah kamu harus bersama Jhon?" Tanya Lisa yang mendapati Kaisar ikut memasuki mobil yang sama dengannya.

"Aku memang bersama Jhon."

Dan Jhon pun ikut masuk dan duduk di belakang kemudi.

Lisa membuang kasar nafasnya.

Di dalam mobil nampak hening layaknya kuburan.

"Ada apa?" Tanya Kaisar membuka suara di tengah keheningan suasana.

Reflek Lisa menoleh dan pandangan mereka akhirnya bertemu. Lisa segera membuang wajahnya ke arah lain.

Ia masih enggan menatap Kaisar atau berbicara padanya Tanpa sebab yang jelas Lisa terlihat cuek pada Kaisar.

"Kenapa? Apa ada Maslah?" Kaisar kembali mengulang pertanyaannya.

Ia berharap Lisa mau menceritakan

semua masalah yang Lisa hadapi.

"Tidak ada apa-apa mas."

"Apa Anggel mengatakan sesuatu pada mu?"

DEG. "Anggel?"

Apa mas Kaisar mengetahui kalau aku bertemu dengan Anggel.

"Iya. Aku tau Anggel menemui mu."

"Ti ... Tidak mas. Dia tidak mengatakan apa-apa."

"Lisa! Aku tidak tau Anggel mengatakan apa padamu. Tapi Satuhal yang harus kamu tau dan kamu ingat. Anggel memang pernah mengisi hati ku selama lebih dari 3 tahun. Tapi itu masa lalu hubungan kita sudah berakhir 2 tahun lalu. Dan sekarang aku sudah menikah. Tidak ada Anggel lagi. Akhirnya Kaisar mengatakan apa yang selama ini ingin Lisa dengar.

Lisa mendengarnya kan dengan seksama.

"Mas, boleh aku bertanya Satuhal?"

"Katakan."

"Apa mas masih mencintai Anggel?"

"Apa seorang pria yang sudah memiliki istri masih mencintai orang lain?"

Lisa terdiam. Sepertinya yang dikatakan Nur benar, bahwa Anggel mengarang cerita. Tapi ia juga tidak semudah itu percaya pada Kaisar. 3 tahun waktu yang cukup lama untuk mereka berdua saling mengasihi dan mencintai. Apa mungkin Kaisar bisa melupakannya begitu saja.

"Kenapa?" Tanya Kaisar yang melihat Lisa terdiam dan melamun.

Lisa menatap wajah Kaisar.

Apa ini saatnya aku menanyakannya pada mas Kaisar. iya aku harus menanyakan dan memastikannya.

"Mas! Apa kau mencintaiku?"

Ya. Lisa rasa ia harus menanyakan ini pada Kaisar. Lisa harus tau perasaan Kaisar padanya, supaya Lisa tau apa yang akan ia lakukan kedepannya.

Kaisar menatap Lekat mata Lisa. Ia tidak menyangka jika Lisa akan menanyakan ini padanya. Tapi ia juga sadar bahwa selama ini ia belum pernah mengatakan perasaannya pada Lisa, begitupun sebaliknya.

Lisa masih setia menunggu jawaban dari pertanyaannya. Hati nya ber dag Dig Dug menantikan jawaban yang akan keluar dari bibir Kaisar.

"Lisa. Ak .... "

Kriiing ..... Kriiing... Kriiing...

Suara ponsel Kaisar yang berada di Jhon berbunyi, yang membuat ucapan Kaisar terpotong.

Jhon segera menjawab panggilan tersebut.

"Halo! Selamat malam nyonya Julia?"

{"Jhon cepat berikan ponselnya pada Kaisar!" }Alih - alih menjawab salam Julia justru memberi perintah.

"Katakan saja pada saya nyonya, saya akan menyampaikannya pada tuan Kaisar."

{" Kamu tidak dengar apa yang saya katakan? Cepat berikan pada Kaisar, saya tidak berkepentingan denganmu."}

"Baik nyonya tunggu sebentar." Dan Jhon pun mengalah ia membalikkan badannya.

" Tuan, nyonya Julia ingin bicara dengan anda?"

Kaisar meraih ponselnya.

"Ada apa Nek?"

{" Kai, tolong Kai. Anggel Kai"}

"Ada apa dengan Anggel?"

Mendengar nama Anggel di sebut Lisa sedikit gusar dan lebih menajamkan pendengarannya.

{" Tadi nenek menghubungi Anggel. Tapi ketika nenek sedang bicara dengannya tiba-tiba Anggel merintih kesakitan. Dan panggilannya terputus nenek tidak bisa menghubunginya lagi. Nenek khawatir Kai Takut terjadi sesuatu dengan Anggel." } Suara Julia terdengar sangat panik di sebrang sana.

Mendengar penjelasan Julia Kaisar pun sama paniknya. Apa lagi sewaktu di tinggal di apartemen kondisi Anggel Memeng sedang tidak baik.

"Aku akan coba menghubungi Anggel."

{" Tidak Kai! Kamu harus langsung ke apartemen Anggel. Nenek sudah menghubunginya ber kali-kali tapi tidak bisa. Tolong Kai segera ke apartemen Anggel, jangan sampai terlambat Kai. Kau tahu kan kalau Anggel sedang sakit keras."}

" Baik nek."

Kaisar segera menutup panggilan.

"Jhon berhenti di depan, dan hentikan supir yang tadi mengantar Lisa."

Lisa bingung dengan titah yang diberikan Kaisar kepada Jhon. Beda halnya dengan Jhon yang paham betul maksud Kaisar.

Jhon segera menepikan mobilnya. Tak jauh terlihat mobil lainnya datang dan langsung ikut menepi.

" Lisa kau ke Mansion bersama pak supir. Aku ada sedikit urusan, aku akan segera pulang." Ucap Kaisar di lanjutkan dengan mencium kening Lisa.

"Apa karena Anggel?" Tanya Lisa.

"Aku janji akan segera pulang." Yakin Kaisar.

Tanpa menjawab lagi Lisa langsung turun dari mobil Kaisar. Dan berpindah ke mobil satunya.

Kaisar ikut turun hendak memastikan Lisa masuk kedalam mobil.

"Tolong antar Lisa sampai Mansion, Jangan biarkan dia pergi ke tempat lain." Titah Kaisar pada sang supir.

"Baik tuan. Kalau begitu saya permisi."

Kaisar mengetuk kaca mobil ia ingin bicara sebentar pada Lisa tapi sepertinya Lisa enggan untuk membukanya.

"Cepat jalan pak, saya sudah lelah."

"Baik Nona."

Dan mobil pun melaju menjauh dari Kaisar yang mematung karna Lisa tak merespon panggilannya.

Sementara Jhon terlihat sangat kecewa dengan tuannya itu. Tapi tentu ia tidak bisa mengekspresikan kekecewaannya layaknya Lisa. Ia sudah mengingatkan Kaisar tapi sepertinya Kaisar masih terjebak di cinta masa lalunya, hingga nasehat Jhon pun tidak ia dengarkan. Dan mulai sekarang Jhon pasrah tidak mau ikut campur urusan Kaisar lagi.

"Kita ke apartemen Anggel." Ucap Kaisar dan langsung masuk kedalam mobilnya.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Terimakasih sudah mau membaca cerita saya 🙏

jika suka tolong like dan tinggalkan saran di kolom komentar ya 🤗🤗

vote author juga ya😁😁