Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
--------
Harapan Elnora sederhana, Semoga keluarganya menyayanginya. Lelaki yang dicintainya memandangnya. Semuanya sudah ia lakukan. Dari cara yang halus sampai cara yang membuatnya terlihat bodoh.
Tapi semua berubah, berubah saat dia bermimpi. Mimpi yang mengharuskan ia berhenti melakukan hal-hal bodoh. Mimpi yang meminta ia untuk mencari kebahagiaan nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms F, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Drama
Setelah kejadian malam itu. Sudah sebulan Elnora memilih untuk menghindari keluarga nya. Bangun lebih awal untuk sekolah dan pulang melalui pintu belakang hanya untuk menghindari pertemuan dengan mereka. Dan selalu menolak panggilan dari mereka. Hari ujian kelulusannya pun sudah selesai dia lakukan. Dan rencana meninggalkan mansion Davis pun semakin dekat.
Tapi saat ini keberuntungan tidak memihak padanya. Saat ia ingin keluar, ia melihat mereka berkumpul. Dari tempatnya berdiri, ia dapat melihat abang sepupunya vino dan sahabatnya sean sedang menggoda Ana. Ia dapat melihat abangnya Gavin, Vano serta Theo yang seperti Es kutub tersenyum karena sikap malu-malu Ana. Apa lagi tantenya yang terkenal tegas sesekali memberi perhatian pada Ana. Pamannya hanya memasang wajah datar melihat mereka Dan paling menyakitkan Ayah kandungnya memeluk dan mengecup kepala Ana dengan sayang. Bolehkah dia iri, jujur dalam hatinya paling dalam ia ingin memeluk ayahnya dan bermanja dengan nya seperti dulu. Tapi itu tidak mungkin terjadi, ia sadar akan hal itu.
Tanpa memperdulikan mereka, Elnora berjalan anggun menunju pintu mansion. Elnora berpenampilan sangat cantik dan menggemaskan saat ini. Sampai mereka menyadari bahwasanya Elnora melewati mereka. Mereka yang yang berada di sana pun tidak dapat mengalihkan pandangannya. Hanya Ana saja yang mengepalkan tangannya. Ia iri akan kecantikan Elnora. Ia tidak suka, ia tidak mau, ia ingin semua perhatian mereka berpusat padanya. Hanya ia yang pantas! Hanya ia ! Bukan Elnora gadis gila itu.
"Elnora mau kemana" tanya ana dengan lembut namun jejak kecemburuan tidak hilang dari suaranya.
Dan ucapan Ana berhasil menyadarkan mereka dan kembali memasang wajah datar dan jijik melihat Elnora. Ana yang melihat itu sungguh senang dan kekhawatirannya menghilang begitu saja.
Elnora tidak memperdulikan reaksi mereka dan pertanyaan dari Ana. Elnora langsung bergegas meninggalkan mereka. Tapi saat ia ingin beranjak pergi.
"Trik apa yang sedang anak sialan ini lakukan" ujar sebuah suara yang dapat menghentikan langkah Elnora
Elnora berbalik, dan menatap suara tersebut. Suara yang tak lain Abang kandung nya Garvin yang kini telah menatapnya tajam.
Elnora tidak menjawab dan memasang wajah tanpa ekspresi. Ia terlalu malas menjawab hal yang tak berguna.
"Ck.., apa sekarang kau bisu ? atau tak punya mulut" ujar vano yang menambahkan dengan ekspresi datar setelah tidak mendengar jawaban Elnora.
Sementara yang lain hanya diam, terutama revan tidak mengalihkan sedikitpun pandangannya dari Elnora. Wajah Elnora mirip dengan istri tercintanya. Hanya rambutnya saja yang terlihat mirip dengannya.
Sean dan Vino diam masih menenangkan Ana yang terlihat sedih karena pengabaian Elnora. Paman dan bibinya memilih diam dan melihat mereka. Dan Theo? Ia menatap aneh ke arah Elnora. Biasanya gadis itu akan langung bergelayut di lengannya saat melihat nya dan marah saat melihat Ana berada di dekatnya. Ia mengira Elnora akan kembali seperti semula setelah pengabaian yang ia lakukan belakang ini. Tapi ia salah, sudah sebulan bahkan lebih Elnora terlihat menghindari nya dan keluarga nya. Bahkan Elnora saat ini terlihat cantik dengan aura yang anggun dan elegan. Yang membuat orang tidak dapat mengalihkan pandangan mereka termaksud dirinya.
" jika tidak ada hal yang penting, saya permisi" ucap Elnora sebagai jawaban dan hendak berbalik pergi.
"Kau sungguh tidak sopan dengan tidak menjawab pertanyaan kami. Apa kau iri karena dengan keberadaan Ana disini" ucap vino dengan nada mengejek
"oh, saya tidak peduli" Jawab elnora singkat sambil melirik Vino
Semua tampak terkejut mendengar jawaban Elnora. Mereka mendadak bodoh dan menatap Elnora tidak percaya. Biasanya gadis gila itu akan marah-marah dan membuat ulah saat melihat Ana berada di dekat mereka. Mereka mengira Elnora merajuk karena hukuman yang terakhir dia dapatkan. Tapi sampai sebulan Elnora selalu menghindari mereka.
"kenapa hatiku sakit mendengar jawabannya" batin revan dan abang-abangnya
"Ada apa dengannya" batin tantenya
"Dia ber beda"batin sean
"semua milikku" batin ana saat melihat ke terdiam mereka dan melihat Theo tidak lepas memandang elnora.
Sedangkan sang paman menatap Elnora penuh arti sambil tersenyum tipis.
Elnora terlalu males berurusan dengan mereka. Ia berbalik pergi, namun lagi-lagi langkah ny terhenti berkat panggilan seseorang.
"Elnora" panggil Ana dan berlari mendekat dan memegang tangan Elnora.
"Elnora jangan marah. Ana minta maaf, ana nggak bermaksud datang kemari. Ana di paksa kemari sama bang vino dan di undang sama ayah revan" ujar Ana sambil menggenggam erat tangan elnora dan airmata nya sudah mencucur deras
"Oh" jawab singkat elnora menatap malas Ana
"El apa kamu tidak marah" tanya Ana bodoh
" apa aku terlihat peduli! Dan kamu bisa melepaskan tangan saya" ucap Elnora menjawab pertanyaan Ana
Ana hanya diam mematung melihat respon yang ia terima. Harusnya elnora marah seperti biasa dan berakhir Ana sebagai korban. Dan elnora akan mendapatkan hukuman seperti biasa. Akan tetapi apa ini!
Ana tidak kehabisan akal. Dengan sengaja ia menjatuhkan dirinya dan menangis nyaring. Membuat telinga Elnora sakit
"Hiks.. Maaf El.. hiks" tangis Ana
Elnora menghembuskan nafasnya kasar saat melihat Ana yang tepat berada di bawahnya. Padahal Elnora hanya menarik tangan yang dipegang Ana pelan. Tapi mengapa ia langsung terjauh! Elnora yakin pasti akan ada drama yang akan membuat Elnora kesal.
"Elnora kamu keterlaluan " Teriak Theo
"kenapa kamu harus mendorong Ana seperti ini" lanjutnya sambil berjalan menghampiri Ana dan membantu membangunkan dan langsung memeluknya.
"Dia yang jatuh sendiri" ucap Elnora datar
Plak
Elnora langsung memegang pipinya yang di tampar oleh Gavin.
"Apa kamu kira kami semua buta? Jelas-jelas kamu yang mendorong Ana dan kamu malah tidak mengakuinya" teriak gavin
"Sampai kapan kamu akan terus menyakiti Ana" Lanjutnya
"Apa peduliku?" ucap Elnora menatap tajam Gavin
"Dasar anak sialan" ucap Revan yang ikut-ikutan
Ana yang melihat perdebatan itu tersenyum sebentar dalam pelukan Theo tanpa ada yang mengetahuinya kecuali sang paman yang melihat senyum mengejek Ana.
Lama-lama Elnora benar-benar gila kalau berada disini semakin lama. Ia tak habis fikir, apakah otak pintarnya tiba-tiba bodoh saat tiap kali berhubungan dengan Ana?.
"Kalian semua jangan menguji kesabaran ku. Aku tidak punya stok kesabaran untuk menghadapi drama yang kalian buat. Sedari tadi kalian yang terus menghentikan langkahku. Dan kau Ana, hati-hati saat semuanya terbongkar. Apa mereka akan menyayangi mu seperti sekarang" ucap Elnora
Setelah mengatakan itu Elnora pergi meninggalkan mereka semua. Tanpa memperdulikan teriakan Revan
"ELNORA, kembali kamu anak sialan. Minta maaf pada Ana sekarang" teriak revan saat melihat elnora yang sudah menaiki taxi.
"CUKUP" ucap arzo paman Elnora tegas dan datar setelah melihat sang keponakan pergi.
"saya tidak tahu apa masalah kalian terhadap keponakan saya" ucapnya
"Dan mulai saat ini, jika kalian menyakiti fisik maupun batin keponakan saya. Saya tidak akan tinggal diam" lanjutnya tegas yang membuat mereka terkejut. Mereka bertanya-tanya ada apa dengan ayah, paman, kakak dan suaminya. Kenapa tiba-tiba membela Elnora.
"Apa maksud papa? kenapa papa membela anak sialan itu" tanya Vino
"Iya kak, apa yang di kasih anak sialan itu pada kakak?" tanya revan
"mas, kenapa kamu membela si bodoh itu" Tanya istrinya
Arzo yang tidak peduli dengan pertanyaan mereka. Dan melihat satu persatu wajah istri, adik, anak dan keponakan nya.
"Suatu saat kalian akan menyesal. Kalau kalian tidak berubah sekarang"
"Dan kamu, jangan pernah ke mansion ini jika kehadiran mu hanya membuat perpecahan bagi keluarga saya" ucap arzo menunjuk Ana
"Apa maksud papa. Ana ngak salah, anak pembawa sial itu yang salah" ucap vano saat mendengar tuduhan yang dilayangkan untuk Ana
"om,, saya tahu elnora keponakan om. Tapi jangan membela dia" kata Theo dengan datar
"Bodoh " ucap Arzo datar dan pergi meninggalkan mereka.
Sedangkan Elnora yang lagi di dalam taxi. Tidak mengetahui bahwasanya ia telah dibela oleh sang paman.
#tbc
......................
...Ananca Dera Adio...
...Sean river william...
akhirnya mereka sdh mulai bisa berdamai semuajya