NovelToon NovelToon
Glen Mahardika

Glen Mahardika

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / ketos / Playboy / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: nadia

Update Chapter sehari satu.


Glen Mahardika Murid SMA Alexsander High School yang tiba-tiba terobsesi pada seorang murid baru yang menurutnya berbeda dengan wanita lainnya.

Dia bernama Aletta Prisillia, wanita yang ternyata menyimpan segudang rahasia tentang kehidupannya. Aletta tidak sebaik yang orang lihat, dia bukan wanita lemah yang seperti di bayangan Glen selama ini. Tetapi saat Glen tau semuanya, ia malah semakin tidak mau melepaskan Aletta, Obsesisa pada Aletta semakin besar dan tidak tertolong.

__________

"My Beby," Glen merangkul pundak Aletta di hadapan semua murid di sekolah.

"My Bebby, My Beby minyak telon kali ah," Aletta melepas rangkulan Glen lalu pergi begitu saja.

"Ah......Dia semakin menggemaskan," Glen tersenyum miring seraya melangkahkan kakinya untuk mengejar Aletta.

__________

Di balik semua itu, ada kesedihan yang selalu Aletta tutupi dari orang-orang, kesedihan yang amat mendalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Villa Bandung

"Lu mau balas perbuatan mereka? Lakuin aja. Mulai hari ini, gue, Glen Mahardika mundur dari ketua. Semuanya penting buat gue, kalau emang kalian gak mau nurut lagi sama gue, silahkan ambil posisi ketua itu. Gue saat ini gak mau kehilangan orang yang paling berharga bagi hidup gue untuk yang kedua kalinya," Glen membuka jaket Arbeus yang ia kenakan, ia sodorkan ke hadapan Rifky.

"Ambil, kok diem aja?" Lanjut Glen.

Rifky bersujud di hadapan Glen mengakui kesalahannya, "Gue minta maaf bang, gue barusan cuman kebawa emosi doang. Gue mohon jangan mundur," Mohon Rifky sambil menangis, tanpa Glen geng motor ini tidak akan berarti.

"Gue gak akan pernah berurusan lagi dengan kalian, masalah anak-anak yang nyerang kalian kemarin tenang aja. Gue bakal urusin sendiri, sebagai tanggung jawab terakhir gue sama kalian. Setelah itu silahkan lakukan apapun yang kalian inginkan," Glen berjalan melewati mereka yang sedari tadi hanya diam membeku.

Glen juga menyimpan jaketnya di depan Rifky.

"Sialan, udah gue bilang kan. Diem makannya, banyak bacot sih," Raka sedikit menyenggol Rifky yang masih menangis di lantai.

"Tau, kalau Glen keluar maka gue sama Raka juga pastinya ikutan keluar. Lu urus aja sendiri, jadiin manusia ini ketua nya, biar tau gimana rasanya jadi ketua," Bentak Digo menatap mereka semua satu-persatu.

Raka dan Digo mengikuti Glen keluar untuk membujuk Glen agar Glen tetap mau jadi ketua, di luar sebelum masuk mobil Glen meminta orang suruhannya untuk menghabisi orang-orang yang ada di foto.

Glen mengirim foto para anak geng motor yang telah membuat onar pada Arbeus sebagai tanggung jawab terakhirnya menjadi ketua.

Saat Raka dan Digo hendak menghentikan Glen masuk mobil tiba-tiba Queen memanggil Glen. Digo buru-buru menghampiri Queen.

"Mau apa? Jangan dulu deketin Glen, dia sekarang lagi emosi jadi mending lu pulang aja,"Ujar Digo menghadang Queen.

"Yakin nih ngusir gue pergi? Gue tau lu dimana Aletta sekarang," Balas Queen mengerutkan dahinya.

Mendengar nama Aletta, Glen langsung menghampiri Queen sampai mendorong Digo.

"Dimana Aletta sekarang?" Tanya Glen tidak sabaran.

"Sebenernya gue di larang ngasih tau sih sama Aletta, tapi kayaknya Aletta jauh lebih membutuhkan lu sekarang. Aletta di bandung, gue kirim alamatnya, gue udah minta maaf juga sama Aletta. Tolong bahagiakan Aletta yah mulai sekarang," Jelas Queen.

"Makasih," Balas Glen sambil berlari menuju mobilnya.

Raka dan Digo ikut masuk ke mobil Glen, Raka menarik Glen keluar dari kursi supir, "Biar gue yang bawa mobil," Baru kali ini Raka berani membentak Glen.

"Gue aja," Kekeh Glen, mereka berdua malah berebut sekarang.

"Lu masih mabuk, jadi daripada kenapa-napa biar gue yang bawa mobil. Katanya mau ketemu Aletta? Jadi gue mohon nurut sama gue," Lanjut Raka.

Glen menghela nafas, akhirnya ia pindah ke samping kursi supir. Apa yang di katakan Raka memang benar, selama perjalanan Glen hanya terdiam memandangi jendela.

Raka dan Digo juga tampak tidak mau mengganggu Glen saat ini.

Sementara itu Aletta kini sedang menyiram tanaman di belakang Villa, ayahnya datang menghampiri Aletta, "Sayang malam ini ada pasar malam di dekat sini, mau gak kita main ke sana. Pasti seru," Jelas Amar saat di samping Aletta.

Aletta tersenyum melihat ayahnya, "Boleh Tuh Pah, kayaknya bakalan seru."

"Ya udah nanti kamu harus tampil yang cantik," Amar mengelus rambut panjang Aletta yang berwarna hitam mengkilap.

"Iya dong."

"Kakak," Bella dari arah Villa berlari merentangkan tangannya untuk memeluk Aletta.

Aletta berjongkok lalu berpelukan dengan Bella, "Aku boleh ikut kan?" Tanya Bella dengan wajah memelas.

"Mhhhhh," Aletta berpikir sejenak membuat Bella semakin cemas.

"Iya dong kamu boleh ikut," Aletta mencolek hidung kecil Bella sambil tersenyum.

"Asik, makasih kakak," Bella kembali memeluk Aletta dengan hangat.

"Ya udah kalau gitu aku mau ke dapur lagi, bantuin Bibi masak," Bella kembali masuk ke Villa.

Saat Aletta kembali berdiri matanya menangkap sosok pria yang paling ia rindukan saat ini, Aletta tersenyum kecil menganggap jika Glen di depannya hanyalah halusinasinya karena terlalu merindukan Glen.

Amar pergi meninggalkan Aletta untuk berduaan dengan Glen, karena ia tau jika Aletta pasti begitu merindukan sosok itu. Glen berjalan mendekati Aletta dengan mata yang sudah berkaca-kaca, Glen menarik Aletta ke dalam pelukannya.

Aletta membulatkan matanya kaget, dekapan tubuh Glen terasa sangat hangat dan nyata, apakah yang di depannya adalah Glen betulan? Bukan halusinasinya.

Aletta akhirnya melihat Raka dan Digo juga ada di sana, barulah ia mulai percaya jika ini adalah Glen. Aletta melepaskan pelukan Glen, Glen terus menatap wajah Aletta yang sudah sangat pucat itu.

"Kamu kemana aja? Kenapa kau menyiksa ku dengan cara yang paling kejam ini? Aku seminggu mencarimu kemana-mana," Gumam Glen menatap Aletta begitu dalam.

Aletta menangis lalu kembali memeluk Glen, ia meluapkan semua kerinduannya selama ini. Rasa sesak memenuhi dadanya hingga membuat Aletta kesulitan bicara dan bernafas, "Mengapa? Mengapa kau ada di sini?" Tanya Aletta masih sambil menangis.

"Karena aku merindukan mu, jangan pernah lakukan ini lagi, aku minta maaf padamu. Aku sudah berbaikan dengan ayahku bahkan aku sudah mundur dari ketua Arbeus demi dirimu, jadi berjanjilah untuk tidak meninggalkan diriku lagi," Pinta Glen mendekap Aletta dengan sangat erat karena tidak mau di tinggalkan lagi.

"Tapi Glen," Aletta melepas pelukan itu lalu memandangi Glen.

"Tapi apa? Kamu harus sembuh dan terus berjuang. Apapun yang terjadi akan ada aku yang selalu bersama mu," Jelas Glen berusaha tidak menangis karena tidak mau membuat Aletta semakin sedih.

Raka dan Digo malah yang menangis, "Kok gue nangis?" Digo mengelap ingus dan air matanya menggunakan baju Raka.

"Ih jorok banget sih," Raka menghempas wajah Digo jauh-jauh dari tubuhnya.

"Tapi gak tau kenapa gue juga malah pengen nangis sialnya," Lanjut Raka sesenggukan.

Dari dalam Villa ayahnya Aletta tersenyum akhirnya Aletta dapat bertemu kembali dengan Glen, ia tau Aletta selama ini hanya menutupi kerinduannya pada Glen, padahal Aletta sangat tersiksa dengan rasa rindunya itu.

Mungkin saja dengan begitu Aletta mau kembali berjuang dan berobat ke luar Negeri untuk memperlambat kankernya.

"Papa," Bella memanggil ayahnya.

"Hay," Saut Amar berjongkok di dekat Bella.

"Lagi liatin apa?"

"Liatin kakak mu lagi sama pacarnya."

"Pacar itu apa?"

"Semacam orang temenan."

"Oh begitu," Bella ikut melihat Aletta dan Glen dari jendela.

"Gimana kalau kita nyiapin makan siang untuk mereka?"

"Ayok."

Amar membawa Bella pergi, tidak baik anak kecil melihat orang dewasa pacaran.

1
Yuyun Rohimah
up lg Thor
Yuyun Rohimah
next
Once Maredni
wah,anak yatim-piatu tidak tau berterima kasih kayak Kinan,jahat sekali kamu
Yuyun Rohimah
up Thor
Yuyun Rohimah
next
Neneng Dwi Nurhayati
jahat kinan
Yuyun Rohimah
next
susi
Hari ini Gak Update yah, besok Up dua atau tiga deh buat ganti yang hari ini.
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
double up kalau boleh
Neneng Dwi Nurhayati
hebat kak, akhirnya ayah Aleta sadar
sunshine wings
Bagus jalan ceritanya author aku suka..
Semangat ya nulisnyaaa..
💪💪💪💪💪
👍👍👍👍👍
👏👏👏👏👏
💖💖💖💖💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!