Kiara seorang putri manja yang hidup penuh kemewahan, tiba-tiba terbangun di sebuah gubuk dengan seorang pria di samping nya.
"Mau minum istriku?" tanya pria itu membuat Kiara terdiam.
Siapa sangka, dirinya berpindah tubuh menjadi seorang istri yang memiliki suami miskin di desa kecil.
Tidak bisa hidup dengan kesusahan, Kiara akan merubah kehidupan barunya dengan pengetahuan kehidupan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sentuhan Ajaib
Uang itu hanya tiga lembar bewarna biru yang dipegang oleh Viola itu terus dipandangi sepasang maniknya. Dulunya uang dengan mudah dan begitu banyak mendatangi dirinya. Kartu ATM yang dimiliki Viola tentunya bukan hanya satu, dan tentunya dengan nominal yang bukan main.
Tapi hari ini, dirinya mendapatkan uang yang bahkan tidak sampai serempat uang bulanan nya dulu. Manik Viola masih menatap 3 lembaran uang itu, perasaan nya terasa bahagia, senyum di wajahnya terbit dengan perasaan seperti kupu-kupu yang berterbangan.
"Ini tidak ada apa-apanya dibandingkan yang aku dapatkan dulunya. Tapi kenapa aku merasa begitu senang?" Ucap Viola.
Keramaian masih terlihat di sekitarnya, begitu juga dengan bunyi kereta api yang terdekat seolah memanggil penumpang untuk segera naik. Kereta api langsung melesat meninggalkan stasiun desa itu, dengan Viola yang perlahan melangkah kembali ke rumah.
Pemandangan sore hari menemani langkah Viola hingga sampai ke rumah, matanya juga diberikan pemandangan yang indah dengan warna hijau dan juga langit dengan warna sore nya.
Tidak ada kebisingan yang di dengar oleh Viola, hanya terdengar bunyi sepeda dan juga tawa anak-anak yang bermain.
"Kau sudah kembali? Kau terlihat bahagia, ada apa?" Tanya Ivan yang berada di depan rumah.
"Sesuatu yang kecil, tapi sangat membahagiakan. Bagaimana dengan hari mu? Bagaimana perkebunan? Semuanya baik?"
"Baik, aku sedang melakukan perawatan rutin untuk tanaman kita. Seperti penyiraman, pemangkasan, pemupukan, serta penerapan pengendalian hama dan penyakit yang diperlukan dalam budidaya tanaman buah. Dan ya, aku akan memperbaiki irigasi untuk itu."
"Apa ada yang bisa ku bantu?" Tawar Viola.
"Tidak perlu, aku masih bisa sendiri. Tapi... Bisa buatkan aku teh hangat?" Viola mengangguk dan masuk ke dalam rumah.
Setelah menyajikan teh hangat untuk suaminya, tak lama terdengar Ivan yang datang dari arah kamar mandi mereka. Terlihat wajah segar serta aroma tubuh Ivan yang wangi dari dirinya.
"Terimakasih..."
"Aku akan ke kamar, jika butuh sesuatu kau bisa panggil aku." Entahlah, Viola jadi begitu sopan dan memiliki mulut yang manis, mungkin karena bawaan dari pemilik tubuh sebelumnya atau kepribadian Viola yang baru keluar.
Setelah mendapatkan anggukan dari Ivan, Viola kembali melanjutkan membuat gelang-gelang cantiknya. Dirinya harus memiliki target lebih dari sebelumnya, dengan cekatan Viola menyusun rangkaian manik-manik itu beserta tali giok ataupun benang nilon nya. Dan segera dirinya merangkai, mengikat dan memasukkan cepit lobster di akhir.
Tapi ketika dirinya sibuk merangkai, pintu terbuka tiba-tiba dengan Ivan yang muncul di baliknya.
"Ivan...."
Viola jadi kehabisan kata-kata melihat Ivan yang berdiri di depan pintu. Tampak pria itu ikut terdiam sambil melihat apa yang terjadi dan dilakukan oleh Viola, serta tak lupa dengan apa yang ditangan Viola.
"Vio, kau membuat.... Gelang?" ucap Ivan yang membuat Viola masih terdiam.
"Aku... ini... Aku...." Ketika Viola berusaha menyusun kata-kata nya, Ivan sudah mendekati dirinya dan berada di depan nya.
"Ini sungguh cantik. Kau yang membuat nya? Vio?" ucap Ivan sambil membentangkan gelang buatan Viola.
"Ya...."
"Sangat cantik! Kau sangat pandai. Kenapa tidak bilang apapun. Jadi kau mencoba menyembunyikan bakat mu ini? Kenapa? Aku mendukungmu.. Apapun yang kau sukai aku mendukungmu." ucap Ivan dengan wajah bahagia dan membuat Viola perlahan tersenyum.
"Sungguh?" ucap Viola.
"Tentu saja! Terkadang aku merasa kau memiliki sentuhan ajaib setelah bangun waktu itu." Senyum di wajah Viola perlahan menghilang mendengar ucapan Ivan.
'Apa dia mulai curiga?' Batin Viola.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak atas dukungannya. Maaf malam kemarin belum sempat up, author dalam perjalanan....