Setelah setahun menikah Jira baru tahu alasan sesungguhnya kenapa Bayu suaminya tidak pernah menyentuh dirinya.
Perjalanan bisnis membuat Jira mengetahui perselingkuhan suaminya. Pengkhianatan yang Bayu lakukan membuat Jira ingin membalas dengan hal yang sama.
Dia pun bermain dengan Angkasa, kakak iparnya. Siapa sangka yang awalnya hanya bermain lama kelamaan menimbulkan cinta diantara mereka. Hingga hubungan terlarang itu menghasilkan benih yang tumbuh di rahim Jira.
Bagaimanakah nasib pernikahan Jira dan Bayu? Dan bagaimana kelanjutan hubungan Angkasa dengan Jira?
Ikuti terus kisah mereka ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miss ning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Flashback beberapa tahun lalu
"Wardana apa yang kalian lakukan?" melihat Sandra dan suaminya di atas ranjang yang sama membuat hati mama Dewi berdenyut nyeri. Rasa perih langsung menyelimuti hatinya. Dadanya sesak bahkan nafas pun sangat sulit.
Lelaki yang dia cintai. Yang dia temani selama bertahun-tahun tega mengkhianati pernikahan mereka. Apalagi dengan Sandra, istri dari adiknya sendiri. Walaupun suami Sandra sudah meninggal tidak seharusnya mereka melakukan hal menjijikan seperti ini.
Papa Wardana diam. Dia berusaha mengingat sesuatu tetapi sulit. Kepalanya terasa pusing. Sial. Dia tidak ingat apapun.
Wardana membuka selimut. Astaga, dia tidak memakai apapun. Lelaki itu menoleh ke Sandra. "Apa yang kau lakukan semalam?" geram papa Wardana.
Mama Sandra hanya tersenyum puas. Merasa menang karena rencananya berhasil.
"Jangan pura-pura lupa mas. Kita semalam melakukan itu. Bahkan tidak hanya sekali. Meski sudah berumur kau begitu perkasa di atas ranjang. Aku puas mas."
Ocehan mama Sandra membuat mama Dewi mual. Rasanya sangat jijik dengan setiap kata yang terucap dari mulut wanita itu.
Wardana menoleh." Dewi."
"Diam." mama Dewi menggeleng berusaha menolak kenyataan. Dia ingin ini mimpi . Tapi tidak ini bukan mimpi. Ini nyata.
Sejak kejadian itu mama Dewi terlalu shock. Bahkan mengalami depresi berat. Beruntung Angkasa berada di samping mamanya. Dan menyembuhkan luka yang di rasakan oleh ibunya.
Flashback off
Beberapa bulan terakhir mama Dewi baru mengetahui jika kejadian beberapa tahun lalu adalah rencana Sandra. Entah apa tujuan wanita itu yang jelas dia berhasil mengacaukan hidupnya.
Meski bertahun-tahun berlalu rasa cinta diantara mama Dewi dan papa Wardana tetap sama. Bahkan diam-diam mereka saling merindukan setiap malam.
Walaupun berpisah dan menikah dengan mama Sandra. Tetapi papa Wardana tidak pernah menyentuh mama Sandra ibu dari Bayu.
Dia terus berusaha menjalin komunikasi dengan mama Dewi dan dia berhasil walaupun sebelumnya ditolak terus menerus oleh mantan istrinya itu.
Dan setiap malam mereka selalu berkomunikasi. Entah itu chat ataupun video call untuk melepas rindu seperti malam ini.
"Mas." sapa mama Dewi dengan lembut disaat layar ponselnya menampilkan wajah lelaki yang masih tampan diusianya yang sekarang.
Mendengar suara Dewi memanggil membuat jantungnya kembali berdebar. Senyum jelas terukir di wajah papa Wardana.
"Iya, sepertinya kau sedang bahagia." melihat wajah wanita yang masih memenuhi hatinya berseri-seri membuat Papa Wardana penasaran.
Mama Dewi mengangguk. "Iya aku sangat bahagia."
"Karena sebentar lagi kita akan memiliki cucu. Bukan satu tapi dua." sambungnya.
Kening Papa Wardana mengerut. Cucu. Bukankah Angkasa belum menikah. Jangan-jangan...
"Dewi, bisa jelaskan maksud ucapanmu. Bukankah anak kita belum menikah?"
Mama Dewi menghela nafas berat. Kemudian bercerita sesuai dengan kenyataan yang ada. Tidak ada yang dia tutupi. Dan tidak ada yang dia kurangi. Semua sesuai dengan cerita yang Angkasa berikan kepadanya.
"Sudah kuduga."
"Kau tidak marah?"
"Untuk apa marah. Bahkan Bayu pernah membawa selingkuhannya kemari. Kau tahu mereka bahkan tidak malu melakukan hubungan intim di rumah ini. Bahkan ibunya sendiri tidak melarang"
Mama Dewi terlihat kesal. Dia benci perselingkuhan.
"Aku senang jika Angkasa dan Jira menikah. Perempuan itu perempuan baik. Sayang jika kita kehilangan calon mantu seperti Jira."
"Kau benar."
Obrolan mereka berlangsung cukup lama setiap malamnya. Dan itu terjadi sudah sebulan. Papa Wardana bahagia dan berharap suatu saat mereka bersama kembali.