Savana Mahesa (20tahun) mencintai Adrian Santoso (27tahun).
mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya,
tak ada yang bisa menolak kesepakatan itu selain dari pada kedua belah pihak.
Adrian membenci Savana yang selalu mengejarnya, karna prinsipnya adalah sejatinya wanita adalah dikejar bukan mengejar.
Savana menghalalkan segala cara agar bersama dengannya, membujuk kedua orang tua Adrian agar dijodohkan.
orang tua Adrian yang begitu menyayangi Savana akhirnya setuju dengan sarannya.
tapi setelah hari kematiannya, jiwanya tersangkut dan tidak sampai pada alam baka,
memohon pada Tuhan agar diberi kesempatan ke dua untuk menjalani kehidupan yang baik, dan berjanji tidak akan mengusik Adrian lagi, dan pergi sejauh mungkin dari kehidupan Adrian, itu adal tekadnya.
tapi bagaimana jadinya jika Adrian malah tidak ingin melepaskannya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
boncengan.
...Savana duduk didalam mobil dengan wajah ditekuk, dan disampingnya Rina sedang mengemudi dengan sedikit menguap,...
^^^"sayang ini masih sangat pagi, berani juga yah kamu menginap disana sendiri, dan ini bagaimana ceritanya sih kamu sampai disana dan mobil kamu berada di kampus?" Rina sedikit kesal dengan sahabatnya ini,^^^
...Pagi pagi sekali Savana menelponnya minta dijemput dirumah pohon itu mana dia sendiri lagi. dia sangat terkejut,...
...Tidak tahu saja jika disana Savana tidaklah sendiri, melainkan bersama Adrian, tapi Savana tidak punya keberanian untuk mengatakan pada Rina, ia berjalan jauh dari mobil Adrian tadi, agar Rina tidak curiga padanya....
...Tidur Savana tidak nyenyak semalam berbeda dengan Adrian, dia tertidur sambil memeluk Savana dan jangan lupa tangan nakal Adrian tidak pernah melepaskan dadanya hingga dia merasa saat ini dadanya kesemutan dan sedikit sakit, dia menggigit bibirnya dan mata yang berembun....
...Rina menyadari Savana yang saat ini terlihat lebih pendiam, "Ann ada apa?" ucap Rina sedikit bingung....
...Savana menggeleng, dia berfikir (belum menikah saja Adrian sudah seperti itu lalu bagaimana jika mereka telah menikah, dia takut dan tidak ingin itu terjadi, tapi bagaimana dia bisa lari?)...
Suara Rina kembali terdengar, "Ann kamu menyembunyikan sesuatu?" kerutan didahinya semakin dalam.
..."maaf Rin, aku akan cerita tapi tidak sekarang" ucap Savana mengalihkan pandangannya keluar jendela....
"hm baiklah" Rina tidak memaksanya. Rina berfikir, mungkin Savana belum siap berbagi cerita dengannya.
Di lampu merah, Rina berhenti dan melirik diluar jendela saat pengendara lainnya ikut berhenti. seketika sesuatu menarik minatnya saat melihat pengendara motor sedang berboncengan dengan pacarnya mungkin,
tangan kecil itu melingkar diperut pria yang membawa motor, Rina melirik Savana dan berkata, "Ann dia terlihat keren yah, bisa berboncengan!" ucap Rina.
Savana melihat yang dimaksud Rina lalu mengangguk setuju, "keren banget yah Rin, pengen juga! lagian dirumah belum ada motor loh Rin, kita beli yuk!" ucap savana.
...Rina mengangguk auntisias "kita meluncur sekarang!!" ucap Rina....
...Orang kaya memang beda,...
^^^kita lihat dia akan melakukan kekonyolan apa lagi ketika dua orang ini bertemu.^^^
...Savana tersenyum puas dengan motor sport didepannya, dia baru saja melakukan transaksi pembayaran, dan Rina Terlihat auntisias naik diatas motor tersebut, setelah berjam jam, pilihannya jatuh pada motor sport berwarna biru navy,...
...Melihat itu Savana naik dibagian jok belakang duduk dengan tegak dan memeluk perut Rina dan berkata, "jalan Rin!" tersenyum bahagia tapi seketika senyumnya membeku ketika mendengar perkataan Rina,...
^^^ "jangan bercanda Ann, aku gak bisa bawah motor tahu!" ucap Rina turun dari motor tersebut lalu pindah dibagian belakang menggantikan posisi Savana, "Ayo jalan Ann pelan pelan saja Ok?" ucap Rina memeluk pinggang dan bersandar dibahu savana.^^^
...Tubuh Savana menjadi kaku, dia bingung. dengan suara kecilnya berkata, "Rin kamu tahu aku tidak punya motor dirumah, itu artinya aku juga gak bisa bawah motor" Savana menggigit kuku jarinya dia sedang gugup....
^^^"apa? jadi kamu juga gak bisa bawah motor? Savana yang benar saja heh" Rina turun dari motor dengan sudah payah melangkah kedepan savana dan menggaruk kepala yang tidak gatal, "jangan bikin malu Ann please"^^^
...Savana menunduk dan melipat ujung bajunya, dia melirik rina "jangankan naik motor Rin naik sepeda saja aku mana pernah"...
^^^"Oh kamu mempermalukan ku sekarang Savana, orang orang pasti menganggap kita ini idiot lihat sana dia menertawakan kita pasti, untung saja kita cantik jadi ini masih bisa ditoleransi" Rina terlihat kesal,^^^
...Sedangkan Savana hanya nyengir kuda dia menggaruk kepalanya, "gak apa kok Rin, rasa malunya di kantongin aja dulu"...
^^^Rina mendengus melipat tangan Didada, "memang kamu pikir ini barang di kantongin mana sudah melakukan pembayaran lagi,"^^^
...Savana mengernyitkan kening menatap Rina, "kan aku yang bayar Rin kok kamu yang kesal?"...
...Rina terlihat berpikir lalu tertawa, "iya aku lupa, jadi kita membawanya bagaimana dong?"...
..."tenang saja aku akan menelpon pacarku ok!" ucap Savana dengan bangga memamerkan pacarnya....
Setelah beberapa menit, sosok pemuda tampan dengan kemeja dilipat hingga siku masuk dan terlihat sedang berbicara dengan manajer motor tersebut, Dean kemudian menghampiri dua gadis cantik yang sedang duduk di sofa, saling diam.
Dean melangkah dengan tangan disaku dia kemudian berdiri tepat didepan dua gadis itu yang saat ini mendongak dan menatapnya, dengan cepat Rina berdiri didekat Dean, "paman ini bukan salahku, salahnya dia yang sok sok beli motor" ucap Rina menunjuk Savana,
Setelah mengatakan itu Rina melarikan diri tanpa Savana sadari.
Dean terlihat menahan tawa melihat kekasihnya itu duduk dengan tegak memilin ujung bajunya, sambil menggigit bibir dan melirik ujung sepatu Dean, terlihat seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan.
...Savana berkata tanpa mengangkat pandangannya, "paman. itu idenya Rina, dia mengatakan naik motor sport terlihat keren, huh tau taunya dia gak bisa bawah motor juga" gerutu Savana....
^^^Sudut bibir Dean berkedut dengan panggilan paman dari kekasihnya itu, dia menggaruk ujung alisnya yang tidaklah gatal. "ana dimana kuncinya? kita akan pulang ok" Dean berkata dengan suara lembutnya.^^^
...Savana tersenyum dan mengangguk dia kemudian berdiri dan memberi Dean kunci motor, dia terlihat mencari cari seseorang tapi tidak menemukannya, Dean berkata ,"Rina sudah pulang duluan"...
...Savana mengikuti langkah Dean tidak lupa mengucapkan terima kasih pada maneger tersebut,...
Ketika Savana berada diatas motor, Dean membatunya memakai helm lalu menuntun tangannya agar memeluknya dari belakang,
...pipi Savana bersemu, dia membayangkan hal yang tidak tidak....
...Motor sport itu melaju dengan kecepatan sedang, perlahan, Dean mengendara sepelan mungkin, dia ingin berlama lama dengan Savana yang saat ini memeluknya dengan kepala bersandar di bahu, berfikir kapan lagi dia bisa sebahagia ini, Ternyata kekasihnya suka pria bermotor, dia akan membelinya satu. bukankah terlihat romantis?...
Catatan Author: Lupakan apa yang tidak dapat kamu capai kemarin dan pikirkan hal-hal indah yang kamu miliki hari ini.
Selamat pagi,, teruslah bersyukur agar kamu lupa cara untuk mengeluh☺️☺️☺️
Ann.
Adrian itu kan mau mu punya anak perempuan,biar ngga ada saingan.
bolehlah Vina pelihara macan.
lumayan buat jaga2 kalau ada pelakor.