NovelToon NovelToon
Warisan Mutiara Hitam 3

Warisan Mutiara Hitam 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:60.5k
Nilai: 5
Nama Author: Kokop Gann

(Warisan Mutiara Hitam Season 3)

Gerbang dimensi di atas Pulau Tulang Naga telah terbuka, menyingkap "Dunia Terbalik" peninggalan ahli Ranah Transformasi Dewa. Langit menjadi lautan, dan istana emas menjuntai dari angkasa.

Chen Kai, kini menyamar sebagai "Tuan Muda Ye" yang arogan. Berbekal Fragmen Mutiara Hitam, ia memiliki keunggulan mutlak di medan yang melanggar hukum fisika ini. Namun, ia tidak sendirian.

Aliansi Dagang Laut Selatan, Sekte Hiu Besi, dan seorang monster tua Ranah Jiwa Baru Lahir memburu Inti Makam demi keabadian. Di tengah serangan Penjaga Makam dan intrik mematikan, Chen Kai harus memainkan catur berdarah: mempertahankan identitas palsunya, menaklukkan "Istana Terbalik", dan mengungkap asal-usul Mutiara Hitam sebelum para dewa yang tidur terbangun.

Ini bukan lagi perburuan harta. Ini adalah perang penaklukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadiah Perpisahan dan Layar Terbentang

Kembalinya rombongan "Grandmaster Ye Chen" ke Kota Awan Putih tidak disambut dengan sorak-sorai, melainkan dengan keheningan yang mencekam.

Penjaga gerbang menatap ngeri pada kondisi mereka. Kereta kuda roh yang mereka bawa hancur setengah. Zirah perak Putri Lan ternoda darah kering. Dan yang paling mengejutkan, Tetua Besi—yang diketahui menyusul mereka secara diam-diam—tidak terlihat batang hidungnya.

Hanya Chen Kai yang tampak relatif bersih, meskipun wajahnya sepucat kertas.

"Langsung ke Pagoda," perintah Putri Lan pada pengawalnya yang tersisa. Suaranya dingin, tidak mentolerir pertanyaan.

Puncak Pagoda Alkemis Dewa - Ruang Patriark.

Patriark Awan Putih duduk di atas bantal meditasinya, membelakangi pintu, menatap ke arah lautan awan di luar jendela. Aroma dupa cendana memenuhi ruangan.

"Kalian kembali," suara tua itu terdengar lembut. "Tapi aku merasakan satu nyawa hilang dari sekte ini."

Putri Lan melangkah maju, berlutut dengan satu kaki. Chen Kai tetap berdiri di belakangnya, memegang kotak giok berisi Bunga Teratai Sembilan Jiwa.

"Lapor, Patriark," kata Putri Lan tegas. "Tetua Besi... telah tewas di Lembah Kabut Abadi."

Patriark tidak berbalik. "Dibunuh oleh monster?"

"Dibunuh oleh keserakahannya sendiri," jawab Putri Lan. Dia mengeluarkan cincin penyimpanan Tetua Besi dan lencana hantu yang ditemukan di mayat pembunuh. "Dia menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi saya dan Grandmaster Ye. Dia juga mencoba mencuri hasil ekspedisi kami."

Hening. Tekanan udara di ruangan itu meningkat drastis. Sebuah cangkir teh di meja bergetar hingga retak.

Patriark Awan Putih akhirnya berbalik. Wajahnya yang keriput tampak sangat tua dan lelah.

"Besi... anak bodoh," desahnya. "Keserakahan memang racun yang tak ada penawarnya."

Dia menatap Chen Kai.

"Dan kau, Anak Muda. Kau yang mengakhiri nyawanya?"

"Saya hanya membela diri," jawab Chen Kai tenang, menatap mata Setengah Langkah Transformasi Dewa itu tanpa rasa takut. "Apakah Sekte Alkemis Dewa berniat menuntut balas?"

Patriark menatap Chen Kai lama. Dia melihat ketenangan yang tidak wajar. Dia melihat potensi yang mengerikan.

"Tidak," jawab Patriark akhirnya. "Pengkhianat tidak pantas dibalas. Justru, aku berhutang nyawa muridku padamu."

Patriark menjentikkan jarinya. Sebuah gulungan emas melayang ke arah Chen Kai.

"Ini adalah Resep Pil Jiwa Suci. Anggap saja sebagai tambahan hadiah karena telah menjaga Lan tetap hidup."

Chen Kai menangkap gulungan itu. Dia mengangguk singkat. "Hutang lunas."

"Kau akan pergi sekarang?"

"Urusan saya di sini sudah selesai. Ada nyawa yang menunggu obat ini."

"Sayang sekali," Patriark tersenyum tipis. "Pintu Sekte Alkemis Dewa selalu terbuka untuk Grandmaster Ye. Jika kau bosan mengembara, kembalilah."

"Akan saya ingat."

Chen Kai berbalik dan berjalan keluar, jubahnya berkibar.

Putri Lan menatap punggung Chen Kai. Dia menoleh pada Patriark, meminta izin dengan matanya.

"Pergilah," kata Patriark. "Antar dia."

Dermaga VIP Kota Awan Putih.

Bahtera Penembus Awan sudah siap. Dengungan rendah dari Inti Stabilizer Ruang membuat air di sekitar lambung kapal bergetar. Gui dan Zhuge Ming sudah berada di atas dek, menyiapkan keberangkatan.

Chen Kai berdiri di ujung jembatan dermaga.

"Jadi, ini perpisahan?"

Putri Lan berdiri di sana. Dia sudah membersihkan diri dan mengganti pakaian tempurnya dengan gaun putih yang anggun, tapi aura pejuang masih melekat padanya.

"Untuk saat ini," jawab Chen Kai.

"Kau tidak akan kembali, kan?" tebak Putri Lan. Matanya yang cerdas menatap tajam. "Identitas 'Ye Chen'... itu hanya topeng. Caramu bertarung, teknik waktumu, kebencian Tetua Besi padamu... kau bukan sekadar alkemis pengembara."

Chen Kai tersenyum miring. Dia tidak menyangkalnya.

"Siapa pun aku, kerja sama kita adalah nyata, Putri."

Putri Lan menghela napas. Dia melepaskan tusuk konde giok berbentuk teratai dari rambutnya dan memberikannya pada Chen Kai.

"Jika kau butuh bantuan Sekte Alkemis Dewa di masa depan, tunjukkan ini. Ini adalah tanda otoritas pribadiku. Tidak ada alkemis di Benua Tengah yang berani menolak pemegang tusuk konde ini."

Chen Kai menerimanya. Giok itu masih hangat.

"Terima kasih. Sebagai gantinya..."

Chen Kai melemparkan sebuah buku catatan kecil padanya.

"Itu catatan pribadiku tentang Teknik Pemanasan yang kugunakan di turnamen. Mungkin kau bisa mengembangkannya dengan api-mu."

Mata Putri Lan berbinar. Itu adalah teknik rahasia yang tak ternilai.

"Semoga angin membawamu ke tujuanmu dengan selamat, Grandmaster... atau siapa pun kau," bisik Putri Lan.

Chen Kai mengangguk, lalu berbalik dan melompat ke atas kapal.

"Angkat jangkar!" teriaknya.

WUUUUUNG!

Bahtera Penembus Awan melesat maju. Gelembung distorsi spasial menyelimuti kapal, dan dalam hitungan detik, kapal raksasa itu menghilang dari pandangan, meninggalkan jejak buih putih di lautan biru.

Di atas dek, Chen Kai melepaskan topeng wajahnya. Wajah "Ye Chen" yang ramah menghilang, digantikan oleh wajah dingin dan tajam Chen Kai yang asli.

"Zhuge, berapa lama sampai ke Makam?"

"Dengan kecepatan penuh dan memotong jalur lewat badai... tiga hari, Tuan," lapor Zhuge Ming.

"Lakukan dalam dua hari," perintah Chen Kai. Dia menatap kotak giok di tangannya.

"Bertahanlah, Bai. Aku pulang."

Dua Hari Kemudian - Kepulauan Hantu.

Langit di atas Makam Kuno masih diselimuti badai ungu abadi. Namun, bagi Chen Kai, ini adalah pemandangan paling indah di dunia. Rumah.

Kapal menembus dinding badai dan mendarat di pelabuhan darurat di luar Alun-alun Langit Runtuh.

Chen Kai tidak menunggu kapal berhenti sempurna. Dia melompat turun, berlari menembus aula istana yang sunyi, langsung menuju Kolam Pemulihan.

Di sana, Mei Lin dan Tie Niu sedang berjaga. Wajah mereka tegang.

"Raja!" seru Mei Lin kaget. "Anda kembali!"

"Bagaimana dia?" Chen Kai langsung menerobos masuk.

Di tengah kolam hijau yang berpendar, tubuh Luo Sha mengapung diam. Cahaya kehidupannya sangat redup, seperti lilin yang hampir habis sumbunya. Kulitnya pucat transparan.

"Napasnya berhenti satu jam yang lalu, Tuan," lapor Mei Lin dengan suara bergetar. "Kami menggunakan jarum perak untuk merangsang jantungnya secara paksa, tapi..."

"Minggir."

Chen Kai melangkah masuk ke dalam kolam. Air obat membasahi jubahnya, tapi dia tidak peduli.

Dia mengangkat tubuh dingin Luo Sha ke dalam pelukannya.

"Kau tidak boleh mati sebelum aku mengizinkanmu, Bodoh," bisik Chen Kai.

Dia membuka kotak giok.

Bunga Teratai Sembilan Jiwa bersinar terang, memancarkan aura kehidupan yang begitu pekat hingga bunga-bunga layu di vas sudut ruangan mekar kembali seketika.

Chen Kai memetik satu kelopak kristal. Dia tidak menyuapkannya ke mulut Luo Sha—karena dia tidak bisa menelan.

Chen Kai mengunyah kelopak itu di mulutnya sendiri sampai hancur menjadi sari obat murni, lalu menunduk dan menyalurkannya ke mulut Luo Sha melalui ciuman transfer energi.

GLUK.

Sari obat itu masuk.

Satu kelopak. Dua kelopak. Tiga kelopak.

Chen Kai memberikan kesembilan kelopak itu, menyalurkan setiap tetes esensi obat dengan bantuan Qi-nya sendiri untuk memastikan penyerapannya sempurna.

Setelah kelopak terakhir masuk, Chen Kai meletakkan telapak tangannya di dahi Luo Sha.

"Hukum Waktu: Percepatan Regenerasi."

Dia mempercepat waktu hanya pada proses penyerapan obat di dalam tubuh Luo Sha.

Satu menit berlalu. Hening.

Tie Niu dan Mei Lin menahan napas, berdoa pada dewa mana pun yang mau mendengar.

Tiba-tiba, dada Luo Sha bergerak.

Hah...

Sebuah tarikan napas panjang dan dalam terdengar.

Warna merah muda perlahan kembali ke pipi Luo Sha. Jaringan parut di kulitnya mulai mengelupas, digantikan oleh kulit baru yang halus seperti bayi.

Kelopak mata wanita itu bergetar.

Perlahan, mata itu terbuka. Mata yang jernih, bingung, namun hidup.

Dia melihat wajah Chen Kai yang basah kuyup dan lelah tepat di depannya.

"Tuan... Muda?" suaranya serak dan lemah. "Apakah... kita sudah di neraka?"

Chen Kai tertawa. Tawa lega yang melepaskan beban ribuan ton dari pundaknya. Dia memeluk kepala wakilnya itu erat-erat.

"Tidak, Bai. Kita masih di sini. Di neraka yang kita bangun sendiri."

"Selamat datang kembali."

1
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Gigi Hitam telah dicabit🤣🤣🤣
Nanik S
Ternyata Loisha bisa swlamat
Nanik S
Joooooost
Nanik S
Putri Lan... jangan biarkan Tetua Besi hidup
Evi Sirajuddin
Mana adikmu KAI 🤭
Chen Ling
Nanik S
Kalau penjaga Gerbang srigala Mutan lalu Tuan Rumahnya sekuat apa
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Lembah kematian
Hendra Yana
makin seruu
BankToso
sehat selalu thor, semangat update ya thor 👍🙏
Nanik S
Kemana Gadis kecil itu
Nanik S
Blaaaaar.... ambil apimu... Hangus dan Gosong 🤣🤣🤣🤣
Nanik S
Nah begitu Kai... gadis kecil perlu ditolong agar tidak patah semangat
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Kai🌺⚔️🌼
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Sriiiinkz 🌼⚔️🌺
Nanik S
Prang.... buang saja resep Sampah
Inulsyila
gaspollll
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu 🌼⚔️🌺
Nanik S
Harusnya gadis itu diajak sekalian Kai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!