NovelToon NovelToon
Warisan Mutiara Hitam

Warisan Mutiara Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kokop Gann

Takdirnya telah dicuri. Chen Kai, dulu jenius nomor satu di klannya, kini hidup sebagai "sampah" yang terlupakan setelah Akar Spiritualnya lumpuh secara misterius. Tiga tahun penuh penghinaan telah dijalaninya, didorong hanya oleh keinginan menyelamatkan adiknya yang sakit parah. Dalam keputusasaan, dia mempertaruhkan nyawanya, namun berakhir dilempar ke jurang oleh sepupunya sendiri.

Di ambang kematian, takdir mempermainkannya. Chen Kai menemukan sebuah mutiara hitam misterius yang menyatu dengannya, membangkitkan jiwa kuno Kaisar Yao, seorang ahli alkimia legendaris. Dari Kaisar Yao, Chen Kai mengetahui kebenaran yang kejam: bakatnya tidak lumpuh, melainkan dicuri oleh seorang tetua kuat yang berkonspirasi.

Dengan bimbingan sang Kaisar, Chen Kai memulai jalan kultivasi yang menantang surga. Tujuannya: mengambil kembali apa yang menjadi miliknya, melindungi satu-satunya keluarga yang tersisa, dan membuat mereka yang telah mengkhianatinya merasakan keputusasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pegunungan Binatang Buas

Fajar menyingsing, mewarnai langit timur dengan semburat oranye dan ungu. Embun pagi menetes dari atap-atap Klan Chen, membawa hawa dingin yang menusuk tulang.

Di alun-alun pelatihan utama, ratusan murid muda telah berkumpul. Mereka semua mengenakan jubah standar klan, dibagi berdasarkan status mereka. Murid pelatnas mengenakan jubah abu-abu kasar, sementara murid dalam mengenakan jubah biru yang lebih halus. Di antara mereka, Chen Kai, dengan jubah biru barunya, tampak mencolok.

Bukan karena jubahnya, tetapi karena tatapan yang diarahkan padanya.

"Lihat, itu Chen Kai!" "Sampah itu benar-benar berani muncul?" "Kudengar dia sekarang menjadi murid dalam setelah menjilat Tetua Liu..." "Hmph, dia pikir jubah biru bisa melindunginya? Tunggu sampai dia bertemu Kakak Senior Chen Wei di pegunungan."

Bisikan-bisikan itu terdengar jelas di udara pagi yang tenang. Chen Kai mengabaikan mereka semua. Dia berdiri diam di sudut, matanya terpejam, 'Pedang Awan Mengalir' tersarung di punggungnya. Dia tampak seperti sedang tidur, tetapi sebenarnya, dia sedang menghemat setiap ons energi dan mentalnya, selaras dengan pedang di punggungnya seperti yang diajarkan Kaisar Yao.

Di depan kerumunan, di atas panggung yang ditinggikan, berdiri beberapa tetua klan. Di tengah mereka adalah Pemimpin Klan, Chen Tian, seorang pria paruh baya dengan aura yang mengesankan dan kultivasi di Alam Pembangunan Fondasi. Di sisinya berdiri Tetua Wu, yang matanya menyapu kerumunan dan berhenti sejenak pada Chen Kai, tatapannya penuh dengan kedengkian yang dingin.

Di antara para murid, satu kelompok menonjol. Dipimpin oleh Chen Wei, yang mengenakan jubah biru bersulam perak—tanda seorang murid elit. Dia tinggi, tampan, dan memancarkan aura sombong dari Kondensasi Qi tingkat ketujuh. Di sisinya adalah Chen Long dan Chen Hu, keduanya menatap Chen Kai dengan senyum mengejek, sesekali membuat gerakan menggorok leher.

Chen Tian melangkah maju. Suaranya, diperkuat oleh Qi, menggelegar di seluruh alun-alun.

"Murid-murid Klan Chen! Hari ini adalah Pesta Perburuan tahunan!" serunya. "Ini bukan permainan. Ini adalah ujian hidup dan mati! Di Pegunungan Binatang Buas, bakat tidak ada artinya tanpa keberanian. Kekuatan tidak ada artinya tanpa kecerdikan!"

Dia berhenti sejenak, membiarkan kata-katanya meresap.

"Klan telah menyediakan ini untuk kalian!" Para tetua di belakangnya membuka beberapa peti besar, memperlihatkan kantong-kantong kulit dan botol-botol pil. "Setiap murid akan menerima satu kantong air, jatah kering untuk tiga hari, dan tiga 'Pil Penambah Darah' dasar. Apa yang kalian dapatkan lebih dari itu, terserah pada kemampuan kalian!"

"Perburuan akan berlangsung selama tiga hari. Saat bulan purnama ketiga muncul, kalian semua harus kembali ke titik ini! Mereka yang tidak kembali..." Chen Tian tidak melanjutkan, tetapi semua orang mengerti. Mereka yang tidak kembali dianggap tewas.

"Peringkat ditentukan oleh nilai inti iblis yang kalian kumpulkan! Sepuluh besar akan menerima hadiah besar! Tempat pertama akan mendapatkan 'Pil Pembangunan Fondasi'!"

Kerumunan murid menahan napas. Pil Pembangunan Fondasi! Itu adalah pil berharga yang bisa sangat meningkatkan peluang seseorang untuk menerobos dari Alam Kondensasi Qi ke Alam Pembangunan Fondasi!

Mata Chen Wei bersinar dengan keserakahan. Dia harus mendapatkan pil itu.

"Ingat aturannya!" Chen Tian melanjutkan. "Kalian hanya diizinkan di area luar. Dilarang keras membunuh sesama anggota klan dengan sengaja! Jika ketahuan, kultivasi kalian akan dilumpuhkan!"

Chen Wei mencibir mendengar ini. 'Sengaja'. Di pegunungan yang liar, siapa yang bisa membuktikan apakah kematian itu 'disengaja' atau 'kecelakaan'?

"Sekarang, ambil perbekalan kalian dan berangkat!"

Ratusan murid bergerak maju secara teratur untuk mengambil tas perbekalan mereka. Chen Kai mengambil miliknya tanpa ekspresi dan segera menuju ke gerbang klan.

Saat dia berjalan, tiga sosok menghalangi jalannya. Itu adalah Chen Long, Chen Hu, dan seorang murid pelatnas lain yang tampak licik.

"Mau kemana kau, sampah?" Chen Long menyeringai, dadanya membusung. Dia berada di Kondensasi Qi tingkat kelima, satu tingkat lebih tinggi dari Chen Kai. "Apa kau akan menangis mencari ibumu? Oh, maaf, aku lupa kau tidak punya."

Chen Kai bahkan tidak memandangnya. Dia hanya berkata, "Minggir."

"Beraninya kau!" Chen Hu meraung. "Hanya karena kau murid dalam sekarang, kau pikir kau siapa? Di pegunungan nanti, tidak ada Tetua Liu yang akan melindungimu!"

Chen Kai menghela napas. Dia perlahan mengangkat matanya.

Saat tatapannya bertemu dengan Chen Hu, murid tingkat kelima itu tiba-tiba tersentak. Dia merasa seolah-olah sedang ditatap oleh binatang buas purba, bukan oleh seorang pemuda di tingkat keempat. Mata Chen Kai dipenuhi dengan ketidakpedulian yang dingin, seolah-olah dia sedang melihat orang mati.

"Kubilang," suara Chen Kai rendah dan serak. "Minggir."

Untuk sesaat, Chen Hu dan Chen Long benar-benar terintimidasi. Mereka tanpa sadar mundur selangkah.

Chen Kai berjalan melewati mereka, bahunya dengan sengaja menyenggol bahu Chen Long.

Chen Long tersadar dari keterkejutannya dan wajahnya memerah karena marah. "Bajingan! Kau akan mati!" teriaknya pada punggung Chen Kai.

Di kejauhan, Chen Wei menyaksikan interaksi ini dengan senyum dingin. "Biarkan dia. Biarkan dia menikmati beberapa jam terakhir hidupnya. Ikuti dia dari jauh. Aku ingin dia menderita sebelum dia mati."

"Baik, Kakak Wei!"

Chen Kai adalah salah satu yang pertama memasuki gerbang besar klan. Di depannya terbentang hutan lebat yang tak berujung—Pegunungan Binatang Buas.

Begitu dia memasuki hutan, dia tidak ragu-ragu. Dia segera menyalurkan Qi ke kakinya dan berlari ke dalam hutan dengan kecepatan penuh, menghilang di antara pepohonan lebat.

Dia tidak menuju ke area berburu yang umum. Sebaliknya, dia bergerak menuju barat laut, ke arah yang ditandai Tetua Liu di peta sebagai 'Lembah Serigala Angin'.

"Bocah, kau gila?" Kaisar Yao bertanya di benaknya. "Tetua itu bilang tempat itu berbahaya. Kau langsung menuju ke sana?"

"Chen Wei berada di tingkat ketujuh. Kroni-kroninya di tingkat kelima," jawab Chen Kai dalam hati sambil terus berlari, melompati akar pohon dan menghindari semak berduri dengan gesit. "Jika aku berburu di area normal, mereka akan menemukanku dengan mudah. Aku tidak bisa melawan mereka bertiga sekaligus."

"Jadi rencanamu adalah..."

"Area berbahaya tidak hanya berarti bahaya bagiku," lanjut Chen Kai, matanya memindai sekeliling seperti elang. "Itu juga berarti bahaya bagi mereka. Dan itu berarti binatang iblis yang lebih kuat. Aku butuh inti iblis yang lebih baik untuk menang, dan aku butuh medan yang rumit untuk membunuh pengejarku."

"Hahaha! Bagus! Bagus!" Kaisar Yao tertawa terbahak-bahak. "Kau akhirnya mulai berpikir seperti seorang kultivator sejati! Bukan seperti domba yang menunggu untuk disembelih, tapi seperti serigala yang memancing pemburu ke dalam sarangnya sendiri!"

Sekitar satu jam setelah Chen Kai menghilang, Chen Long, Chen Hu, dan murid pelatnas itu tiba di tepi hutan.

"Dia pergi ke arah mana?" tanya Chen Long.

Murid pelatnas yang licik itu berlutut dan memeriksa tanah. "Jejaknya jelas. Dia berlari cepat ke arah barat laut."

"Barat laut?" Chen Hu mengerutkan kening. "Bukankah itu arah Lembah Serigala Angin?"

"Hmph, mungkin dia terlalu bodoh untuk membaca peta," cibir Chen Long. "Bagus. Mungkin serigala-serigala itu akan menyelesaikan pekerjaan kita. Ayo! Kakak Wei ingin kita membawakannya kepala sampah itu!"

Ketiganya berlari ke dalam hutan, mengikuti jejak Chen Kai.

Jauh di dalam hutan, Chen Kai tiba-tiba berhenti. Dia berdiri di dahan pohon tinggi, melihat ke belakang. Di kejauhan, dia bisa merasakan tiga aura Qi yang samar-samar mengikutinya.

"Mereka mengambil umpannya," bisik Chen Kai.

"Tiga orang. Dua di tingkat kelima, satu di tingkat ketiga," kata Kaisar Yao. "Kau yakin bisa menangani ini?"

Chen Kai melompat dari pohon, mendarat tanpa suara di tanah hutan yang lembut. Dia menarik 'Pedang Awan Mengalir'.

"Aku tidak datang ke sini untuk berburu binatang iblis," katanya. "Aku datang ke sini untuk berburu manusia."

1
wisnu
semangat thor💪
alfariz aditya
ceritanya sejauh ini bagus👍👍
Bucek John
harta menang perang gak peenah diambil walau kultivator masih sabgat mesken sekaki...!!! apalagi tdk punya cincinbruang walau hanya kecil saja, hambar belum nambahkeseruan ...!!
Joe Maggot Curvanord
lanjut thor
awas kalo sampai putus d tengah jalan critanya aku cari penulisnya wkwkwkw
Joe Maggot Curvanord
alurnya bagus banget
ga terlalu cepat op
pelan berdarah tapi pasti
saya suka
byk bintang untuk penulis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!