Kisah ini bercerita mengenai sepasang suami istri yang di satukan dalam pernikahan karena perjodohan semata, Dafa... tidak pernah menerima pernikahannya dengan zila, karena di hati Dafa ada anak perempuan lain yang bertakhta di sana, sedangkan zila sangat bahagia dengan perjodohan itu, karena zila sudah lama mencintai Dafa, sampai satu tahun pernikahan mereka dafa tidak berubah juga, sampai akhirnya zila mengandung, perlahan Dafa berubah dan mulai memerhatikan zila, tapi kehadiran masa lalu Dafa kembali mengguncang rumah tangga mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daisha.Gw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Abang Zidan, mbak kiya
Satu bulan telah berlalu sejak kepulangan zila dari Bandung terhitung usia kandungan zila sudah masuk di usia 6 bulan, semenjak itu pula Sikap Daffa berubah drastis, tidak ada lagi Daffa yang super dingin, tidak ada lagi Daffa yang cuek, tidak ada lagi Daffa yang tidak menghargai zila, Semua nya berubah, Daffa menjadi suami siaga , perhatian tiada tara, hari hari mereka lalui dengan bahagia, tidak juga selalu mulus__yang namanya rumah tangga ada aja masalahnya, tapi mereka berusaha lebih bisa bersikap dewasa dalam menyelesaikan masalah, Daffa yang paham dengan emosi zila yang tidak terkontrol sejak hamil , sebisa mungkin mengendalikan amarahnya sendiri.
Hari ini zila di bantu Daffa membuat kue bolu kukus yang sering zila buat saat belum menikah untuk abangnya, Hari ini abangnya zila Yang tinggal di Korea akan berkunjung kerumah mereka beserta istrinya, sebenarnya abangnya itu sudah pulang sejak 3 hari lalu, dan zila ingin menemui nya di Bandung, tapi karena keadaan zila yang sedang mengandung Zidan tidak mengijinkan dan berakhir, Zidan lah yang akan kerumah mereka di Jakarta.
Untuk panggilan zila ke Daffa masih sama, zila tetap menggunakan nama panggilan Daffa Sampai sekarang walaupun daffa sudah tidak mempermasalahkan panggilan itu lagi, tapi tetap saja itu menjadi Trauma yang besar untuk zila.
dreet
dreet
dreet
"Zil, ponsel kamu berdering"
"dari siyapa"
"Zidan"
mendengar kalo yang menelpon nya Zidan, zila dengan cepat menyudahi pekerjaan nya , menyambar ponsel di genggaman Daffa.
"assalamualaikum bang "
^^^"wa'alaikumsalam dek"^^^
"Abang sudah di mana , jangan bilang Abang lagi di jalan sambil main handphone"
^^^"enggak Zil, Abang lagi di supermarket, sudah hampir sampai"^^^
"ayyh, mbak Kiya mana bang"
^^^"ini ada , mau ngomong"^^^
"nanti aja deh di rumah, Zila mau lanjut bikin kue, zila tutup dulu ya bang assalamualaikum"
^^^"waalaikumsallam"^^^
"bang Zidan bilang apa"
"Abang bilang, mereka sudah Hampir Sampai"
"Emm"jawab Daffa singkat
Zila memasukkan satu potong kecil kue ke mulut Daffa yang berdiri di sebelahnya
"Gimana?, enak gak"
Daffa mengangguk menaikan 2 jempol nya untuk zila, zila tersenyum bahagia dibuat nya.
perkiraan__ Zidan dan Kiya istrinya, akan tiba setelah sholat isya, zila selesai dengan masakannya, dengan di bantu Daffa, zila menyusun berbagai macam masakan di atas meja.
masih di meja makan, zila duduk di kursi paling ujung sambil memijat mijat punggungnya yang terasa nyeri mungkin karena kelelahan, Daffa yang baru selesai dengan urusan nya di kamar mandi melihat zila yang masih duduk di sana dengan wajah lelah , Daffa menarik satu kursi agar lebih dekat dengan zila.
"Kan tadi sudah mas bilang kita beli aja, kecapean kan sekarang"
"Bang Zidan tu ga suka makan masakan luar , makanya aku bela belain masak, apalagi ini pertama kalinya mereka datang"
"Tapi kan kamu yang kelelahan"
"ga papa lah sekali kali"
"kita ke kamar istirahat, nanti mas bangunin kalo mereka datang"
Zila mengangguk, memang sekarang zila butuh istirahat, seharian dia habis kan bekerja di rumah, dari belanja ke pasar, masak, membuat kue, membersihkan kamar tamu yang akan di tempati Zidan juga kiya
Daffa membantu zila berdiri, juga memapah zila masuk ke kamar, di kamar, zila tidur dengan posisi terlentang Dafa duduk di depannya tangan nya mengusap pelan perut zila hingga sang empu tertidur pulas,
merasa zila sudah masuk ke alam mimpi Daffa turun kembali, keruang tamu banyak berkas yang harus ia selesaikan , sambil menunggu ipar beserta istrinya datang.
Satu jam menunggu, Zidan belum juga datang, padahal terakhir kali mereka berkabar, Zidan bilang sudah dekat, karena pekerjaannya juga sudah selesai Daffa juga masuk ke dalam kamar.
Daffa dan zila masih menggunakan dua kamar yang berbeda, tapi Daffa lebih sering tidur di kamar zila dengan berbagai alasan, lupa menaruh kunci kamar lah, susah tidur lah, dan banyak alasan lainnya.
Belum juga benar benar tidur , daffa harus kembali ke bawah, sejak tadi pintu apartemen nya di ketok dengan keras, Daffa sudah tau itu pasti Zidan tidak ada yang lain.
Karena tadi sudah janji akan membangunkan zila walaupun tidak tega sebenarnya. zila terlihat pulas dalam tidurnya berulang kali Daffa mencoba membangunkan nya dengan memanggil namanya, tapi zila tidak juga bangun, Daffa menggoyang goyangkan tubuh zila dan Untungnya dengan cara seperti itu , zila langsung bangun.
"Zidan datang, mas kebawah dulu ya, kamu cuci muka gih, biar seger"
"emmm"
....
"Masuk dan, masuk kiya"
Zidan dan Daffa merupakan teman seangkatan, mereka sekolah di sekolah yang sama, cuman Zidan tidak terlalu akrab hanya sekedar tau, apa lagi mereka beda kelas, setelah menikah dengan zila pun Daffa tidak akrab dengan Zidan , karena Zidan memang tidak menetap di Indonesia, tapi di Korea, bisa di bilang ini merupakan pertemuan mereka yang 3 setelah menikah, pertama waktu Daffa menikah dengan zila, satu tahun setelahnya Zidan juga menikah dan mereka kembali bertemu , ke tiga ya sekarang, saat zidan bertamu ke rumahnya.
"Maaf, tadi ketiduran" lanjut Daffa
"santai daf, kita juga baru datang, zila mana"
"ABAAANG" teriak zila dari atas
"Pelan - pelan Zil" Tegur Daffa melihat zila yang setengah berlari dari atas tangga
Kedua Kaka adik itu melepas rindu setelah hampir 1 tahun tidak pernah bertemu. zila melepas pelukannya dari Zidan dan beralih ke kiya istri Zidan.
"Mbak Kiya"
"apa kabar Zil" Alhamdulillah mbak, mbak gimana
"Alhamdulillah baik"
Daffa memasukkan barang barang Zidan ke kamar tamu sedangkan zila mengajak mereka ke ruang makan,
"Zil, ini kamu yang siapin semua" tanya Zidan, dan duduk di samping kiya
"iya bang , di bantu sama mas Daffa"
Kiya yang tadi langsung duduk karena kelelahan kembali berdiri berniat membantu zila menyiapkan makanan untuk mereka
"Mbak Kiya duduk aja , biar zila aja"
"bang lihat deh zila buat apa, taraaa, kue kukus kesukaan Abang"
"wah, mana sini Abang mau coba"
Tanpa tunggu lama zila memberikan satu cup kue kukus untuk Zidan.
"Enak ga bang"
.
"enak banget"
"Mbak Kiya, harus belajar resep ini , biar bisa buatin Abang, iya kan bang"
"iya Zil"
Zidan menatap kiya sesaat kemudian kembali fokus dengan makanan nya, sedangkan kiya seperti orang baru di keluarga itu, kiya terus saja diam , meski zila sudah berulang kali memancing obrolan tapi tetap saja obrolan nya itu berakhir dengan kalimat " iya" ,
.....
"Zil Abang mau mandi dek, kamar mandinya di mana"
"itu bang" zila menunjuk lorong kecil di dekat kulkas
"Abang masuk aja , paling ujung kamar mandinya"
"ok "
"ko mbak Kiya keliatan murung ya daf"
Daffa membantu zila mencuci piring kotor, sedangkan zila membersihkan meja, kiya istri Zidan minta ijin masuk kamar untuk istirahat, Kiya berpikir lebih baik masuk ke dalam kamar toh zila juga tidak membiarkannya nya mengerjakan apapun.
"Kirain cuman perasaan mas aja ,.mas juga merasa kiya ga banyak bicara, mungkin kiya lelah"
"Semoga"
.....
Tok
tok
tok
Zila mengetok kamar tamu yang di tempati kiya , zila berniat mengajak kiya minum teh di ruang tamu, tapi ta kunjung ada jawaban dari dalam, zila ta gentar, zila terus saja mengetok kamarnya sesekali berteriak membangunkan kiya yang zila kira sedang tidur.
"Sudah Zil, ga usah , mungkin dia tidur"
"masa sih bang, mbak Kiya bahkan belum membersihkan diri , masa bisa tidur se nyenyak itu"
"udah Zil, biarin kiya istirahat" Kali ini Daffa yang membuka suara, ok kali ini zila mengalah dan ikut bergabung dengan mereka.
...asli sih ini part nya gaje banget , cuman mau memperkenalkan karakter baru . makasih yang mau mampir ke lapak saya yang amatiran ini hehe...
Alhamdulillah..
Maaf mbak author, sedikit masukan dalam penulisan :
Biasanya, bukan biyasanya
Siapa, bukan siyapa
Semangat dalam berkarya mbak author..
Dan terimakasih atas karyanya yang sangat menghibur..
🙏💖
Tetap semangat mbak...
Selamat buat karya-karyanya ya..
sebenarnya tuh aku masih bingung sama alur ceritanya..apa lagi sama masa lalu daffa