NovelToon NovelToon
My Startling Destiny

My Startling Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis
Popularitas:80.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arsy_La13

Kesalahan satu malam membuat Lany, gadis yang berprofesi sebagai cabin steward di salah satu kapal pesiar, setiap saat dihampiri kegelisahan karena takut kejadian itu diketahui oleh atasannya, yang bisa mengakibatkan pemulangan karena melanggar peraturan.

Belum lagi, bayang-bayang Andra, pria yang telah menghabiskan malam bersamanya begitu bersikeras ingin menikahi Lany dengan dalih ingin bertanggung jawab.

Masalah terbesar bukanlah saat ia dipecat dan melabuhkan pilihan menikah dengan Andra yang sudah seperti momok mengerikan bagi Lany. Andra mampu menemukannya, meski ke lubang semut sekalipun.

Namun, menikah dengan Andra tidaklah seburuk yang dibayangkan. Dia baik dan bisa membuatnya bahagia. Andra mengubah hidup menyedihkannya menjadi lebih berwarna.

Tetapi, masalah sesungguhnya adalah saat Lany tahu siapa Andra dan bagaimana keluarganya.


__

Ikuti Kisah AndraLany dalam “Takdiku Yang Mengejutkan”

Ya, Mengejutkan! Bahagia atau sedih itu seperti kejutan. Bisa muncul kapan saja tanpa aba-aba

❤️My Startling Destiny❤️

#Arsy_La13:-*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy_La13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 20 [Bagaimana Bisa Tahu?]

Sebuah desa yang terletak di pinggiran kota nampak asri dan damai. Hijaunya sawah membentang luas di pinggir jalan. Burung berkicauan menari di udara bersamaan dengan semilir angin yang bertiup riuh. Membawa kesejukan bagi penduduk desa.

Seorang pria setengah baya mengendarai motor bebeknya masuk ke halaman sebuah rumah berpagar besi setinggi pinggang orang dewasa, tepat di perumahan padat penduduk yang di depannya terdapat hamparan sawah yang membentang luas.

Belum sempat pria paruh baya itu menstandarkan motornya, seorang gadis muncul dari dalam rumah. Ia berdiri di teras rumah yang cukup lebar, tepat disamping stand kedai kecil minuman kekinian yang sedang viral, dengan tulisan ‘Boba Pelipur Dahaga'

“Pak, di dalam ada orang. katanya cari Lany, dia juga mau ketemu bapak” cicit gadis itu setengah berbisik.

“Siapa?

“Tidak tahu, coba kita temui dulu!"

Pria paruh baya itu pun memarkirkan motornya di bawah pohon mangga yang rindang. kemudian masuk ke dalam rumah yang lumayan besar. Rumah dua lantai bercat biru muda, dengan pintu berplitur coklat tua.

“Itu pak, orangnya!” gadis itu berbisik sambil menunjuk seorang pria muda menghuni dagunya, tengah duduk ditemani wanita setengah baya. Istri si bapak tadi.

Pria setengah baya itu menatap si pria muda dengan kening mengkerut. Namun sejurus kemudian, pria muda itu langsung mengulurkan tangan untuk bersalaman dengannya.

Ia pun duduk di kursi sebrang. Sedangkan wanita paruh baya dan gadis tadi pergi ke dapur untuk membuat minum.

“Dia siapa mak?” gadis itu duduk di meja makan sambil memerhatikan ibunya yang tengah mengaduk dua cangkir kopi.

“Temannya Lany, katanya!”

“Mau apa dia?”

“Ya, ndak tahu Elsa. Banyak tanya sekali, ini kamu bawa kuenya ke depan” perintah wanita yang disebutnya sebagai mamak itu.

“Dia ganteng ya, mak!” gadis itu mengedikkan mata dan mendekat pada ibunya.

“Oh, pantas ndak menolak untuk di suruh. Ternyata mau tebar pesona!” teriak wanita paruh baya itu, begitu menyadari sikap rajin mendadak sang anak.

“Husst, jangan keras-keras!” ketus gadis tersebut sambil meraih nampan berisi dua cangkir kopi dan beberapa kue di atasnya.

“Ganteng-ganteng! Percuma ganteng kalau ndak punya duit!”

“Memang iya, dia ndak punya duit?” tanya gadis itu lagi sebelum benar-benar keluar dari dapur.

“Iyalah, datangnya saja ndak tahu naik apa. Kalau orang kaya kan seharusnya ada mobil yang terparkir di depan..” mulut wanita paruh baya itu komat kamit dengan raut wajah merendahkan.

“Iya juga ya.”

Hmmnt anak dan ibu sama saja.

Mereka pun keluar beriringan. Begitu sampai di pintu ruang tamu. Mereka bisa mendengar dengan jelas topik perbincangan antar dua pria beda kalangan itu.

“Kamu cari, Lany?” pria muda itu mengangguk

“Silahkan diminum!" ujar wanita setengah baya itu saat anak gadisnya meletakkan nampan di atas meja.

“Ayo diminum dulu!” Si Bapak juga mempersilahkan sambil menseruput sedikit demi sedikit kopi hitam yang masih mengepulkan asap itu.

“Aduh, tapi sejak 8 bulan yang lalu dia sedang berlayar dan belum ada libur sampai sekarang.” Ia meletakkan kopinya lalu meraih sebatang rokok kemudian membakarnya.

Sementara pria muda itu nampak terkejut saat mendengar penuturan bapak-bapak di hadapannya.

“Yang benar pak? Dia belum pulang?” Pria muda itu sempat menelan ludah kasar, seperti sedang berusaha merileks kan diri

“Ya iya lah. masa bohongan!” Ia kembali menghisap rokoknya. “Merokok dulu..” tawarnya pada pria muda itu.

“Tapi Lany sudah pulang beberapa hari yang lalu, Pak!”

“Hah???” Kopi yang baru diminum itu keluar kembali dari mulutnya setelah mendengar ucapan si pria muda.

Sementara Ibu dan gadis itu juga memberikan reaksi yang sama dengan tak kalah terkejutnya.

“Kamu jangan sembarangan, Lany itu sedang kerja di luar negeri!"

...-----...

Melany, ia baru saja melakukan panggilan Video dengan Celin. Saling melepas rindu Via telepon setelah dua hari yang lalu berpisah dan baru hari ini bisa kembali saling mengabari.

Celin bercerita banyak tentang kapal, bercerita tentang rasanya berlayar tanpa Lany, bahkan Celin juga terdengar sedih di seberang sana dan tentu itu membuatnya kembali menitihkan air mata untuk yang kesekian kalinya. Ia merindukan lautan dan orang-orang yang dikenalnya, sangat merindukannya.

Dan kini ia tengah bermain dengam baby Kiya di kamarnya. Saat ponselnya kembali berdering. Keningnya mengkerut begitu melihat siapa yang menelepon, tertera nama si -duplikat penyihir- lagi.

Lany menghela napas dan memutar mata malas terlebih dahulu, sebelum akhirnya menjawab panggilan tersebut.

“Onty, angkat telepon dulu ya, Kiy..” ia mengecup pipi gembul Kiya, kemudian mengarahkan ponsel ke telinganya.

“Kamu kembali, tapi tidak langsung pulang ke rumah!!” Lany menjauhkan ponsel ketika suara bass seseorang memekakan telinganya. Ya, suara itu adalah suara si -penyihir- ibu tirinya.

Lany masih berusaha tenang mendengar omelan ibu tirinya, meski ia sendiri cukup terkejut bagaimana bisa ibu tirinya tahu jika dirinya sudah pulang.

“Mamak ngomong apa sih? Aku tidak mengerti."

“Ngomong apa -ngomong apa! Kamu jangan bohong ya Lany. Kita semua tahu kalau kamu sudah pulang sejak dua hari yang lalu!”

Lany melongo heran, memikirkan bagaimana ibu tirinya bisa tahu soal kepulangannya, bahkan sampai tahu sedetail itu. Dia tahu dirinya sudah pulang sejak dua hari yang lalu. Bagaiman bisa tahu? Ia bertanya dalam hati.

“Suruh dia pulang sekarang juga! Bilang ada yang cari.” Begitu kata Ayahnya yang masih bisa Lany dengar.

“kamu..."

Belum sempat ibu tirinya menyelesaikan ucapannya, Lany sudah menyelanya lebih dulu.

“Iya aku tahu!” ketusnya, kemudian memutus panggilan secara sepihak.

Ya, Allah ada apa lagi ini? Kenapa perasaanku menjadi tidak enak begini? Sambil bergumam Lany meraih Kiya ke dalam gendongannya dan membawanya ke lantai bawah.

Meski dengan perasaan kesal, Namun ia tetap akan pergi menuju desa asalnya yang berjarak hampir satu setengah jam dari kota tempatnya tinggal saat ini. Demikianlah hidupnya, ia pun dibuat terheran-heran dengan sikapnya sendiri yang tak pernah bisa membantah perkataan ibu tiri ataupun Ayahnya. Padahal jauh dalam lubuk hatinya, ia begitu ingin mencampakkan mereka. Namun entah mengapa rasanya begitu sulit. Dan selamanya ia pun akan jadi penurut seperti ini. Lebih tepatnya jadi penurut dalam keterpaksaan. Huh..

“Wi, aku mau pergi dulu!”

“Mau kemana?" Dewi yang baru selesai cuci piring pun berbalik, ia mengusap tangannya di serbet yang tergantung kemudian meraih Kiya dari gendongan Lany.

“Mau ke rumah bapakku.” Lany menghela napas “Tadi nenek sihir menelepon, mengomel suruh aku pulang..”

“Memangnya dia tahu kamu datang?” Dewi mengernyit heran

“Hmnt Entahlah, Ndak tahu siapa yang kasih info.” Lany mendaratkan ciuman ke pipi gembul Kiya

“Duh, keilihatannya sudah cocok punya bayi, ini” seloroh Dewi Sambil terkekeh

“Ahahah, masalahnya belum punya calonnya, Wi!” Ia ikut terkekeh mendengar ucapan Dewi

“Masa?”

“Serius..” Lany kembali mencubit lembut pipi Kiya sebelum akhirnya melangkah keluar

“Aku pergi dulu ya!” Lany memakai jaket yang memang sedari tadi sudah ia bawa

“Oh iya, Lan. Lupa, emmmnt besok lusa mungkin aku sudah pindah, ya!”

Suara Dewi membuat Lany langsung menoleh dan menyerngit heran.

“Serius?” Lany tak bisa menyembunyikan keterkejutannya dan Dewi hanya mengangguk, mengiyakan.

Mendengar Dewi yang akan pindah membuat perasaan Lany menjadi sedih. Walaupun sedari awal ia tahu jika suatu saat jika dirinya kembali dan menetap di sini, maka Riswan dan Dewi akan langsung pindah. Toh selama ini mereka hanya tinggal untuk menjaga rumah Lany yang memang kosong.

“Ck, kenapa harus pindah. Kita kan bisa sama-sama di sini!” seru Lany seperti tak rela.

“Ya ndak enak lah, Lan! Nanti dikiranya numpang hidup sama kamu, ini kan rumah kamu!”

“Siapa yang bilang sih, aku malah senang kalau kita ramai-ramai.. Ya, tapi apapun itu aku tetap senang sih. Aku dukung mana baikknya.” Meski begitu Lany tetap senang karena akhirnya Dewi dan Riswan pun bisa membangun rumahnya sendiri dari hasil kerja sama mereka mengelola warung makan LaperPool.

“Makasih ya, Lan. Selama ini kamu sudah banyak membantu dengan memberi kita tumpangan di sini!”

“Santai, Wi! Sahabat kan memang harus begitu..” Lany mengibaskan tangannya di udara “Pindahannya tunggu aku datang ya, Wi! paling di sana cuma sebentar kok!”

...----...

Setelah beres dengan urusan menelepon Lany dan menyuruhnya pulang. Kini mereka kembali ikut bergabung dengan pria muda itu di ruang tamu. Ya, pria muda yang mengaku sebagai temannya Lany.

Pria setengah baya itu sempat sedikit kesal pada Lany yang ternyata pulang namun sama sekali tak memberinya kabar. Walaupun si Bapak tidak tahu siapa pria muda itu, namun ia merasa beruntung karena sudah diberi info tentang Lany.

Si Bapak juga sudah sempat menanyakan nama pria tersebut.

“Nama saya Alandra, Pak. Panggil saja Andra” begitu kata pria bernama Andra itu memperkenalkan diri.

Kini suasana menjadi sedikit canggung, seperti ada hawa panas yang menerpa, padahal suasana sore di luaran sana begitu sejuk dan asri.

“Jadi sebenarnya kamu ada urusan apa sama Lany, sampai cari dia ke sini?" Bapak Lany mulai bertanya kembali.

“Saya mau minta izin...” Andra menghentikan ucapannya kemudian menarik napas dalam-dalam ketika semua yang ada di sana terlihat menunggu ucapannya “Kedatangan saya kemari ingin minta izin untuk melamar anak bapak, Melany!”

“Apa???" ucapan mantap Andra membuat mata semua yang ada membola seketika.

Mereka begitu kaget mendengar penuturan pria tak dikenal itu. Pria muda, antah berantah yang datang seorang diri, entah dariman asalnya. Tiba-tiba mengutarakan niat untuk meminang putrinya yang katanya sudah pulang namun belum kembali ke rumah. Bapak tahu betul, jika pria muda itu terlihat belum mau menceritakan semuanya sebelum Lany datang, namun karena desakannya yang begitu penasaran membuat pria bernama Andra itu menceritakan semuanya. Dan tentu ia terkejut mendengar semua itu, apalagi si Andra ini datang melamar seorang diri, tanpa membawa keluarganya. Tentu itu membuat mereka ragu.

Bapak yang awalnya sempat menolak, dan Mamak yang sempat menanyakan berbagai macam hal mengenai asal usul Andra terlihat sangat tidak setuju, bahkan sempat menolak keinginan pria tersebut.

“Tidak, kamu ini asal usulnya tidak jelas! Memangnya punya apa sampai mau melamar Lany dengan cara seperti ini?”

Namun penuturan mereka bukanlah suatu hal yang berpengaruh bagi Andra. Ia terlihat tenang dan tetap diam. Padahal bisa dibilang ia baru saja menerima sebuah penghinaan yang berupa sebuah penolakan. Tapi sejurus kemudian, justru mereka lah yang dibuat tercengang dan bahkan mati kutu ketika mendengar pernyataan menohok dari mulut Andra.

“Saya sudah melakukan kesalahan besar, dan saya ingin bertanggung jawab pada anak bapak..” ia berkata dengan wajah datar

deg..

Semua keluarga yang ada di sana seketika menatap nyalang mendengar penuturannya. apa-apaan ini.?

“Kamu!!!!!!” Bapak berteriak dan hampir menerjangnya dengan bogeman mentah.

1
Andariya 💖
lany kamu ini yg sabar ya, Andra ada bersama kamu 👍😘
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuuuut teruuuuus thooooooooor
total 1 replies
Andariya 💖
rivak, tertangkap...wah rasakan itu hukuman buat kamu val😅😅
Andariya 💖
tetap setia dan menunggu kisah lany dan Andra selanjutnya ☺️🤗
Andariya 💖
lany, yg sabar ya 😂
Elisabeth Ratna Susanti
sip 👍
Ghina Novita
Alhamdulillah up juga 🤗
semoga Lany dan Andra selalu bahagia 🤗
Elisabeth Ratna Susanti
mampir lagi di karya keren ini 😍
Ghina Novita
tambah seru
Rival menikah dengan Riana aja
Ghina Novita
Alhamdulillah up lagi..
lanjut terus kak 💪🤗
Ghina Novita: kembali kasih 🤗🥰
Arsy-Khalid: Iya kak, Alhamdulillah 🥰
makasih masih mau lanjut baca🥰
total 2 replies
🔵🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Makin Seru Kk
Rival pantas mendapatkan bogam
Rival hrs menikah dgn Rihana
Ry Benci Pakpol Mampit
Adila Ardani
adu Gusti akhirnya up juga, hampir lupa sama alur ceritanya.. kasian lany udh tinggal aja di apartemen lany dari pada tinggal sama mertua yg tdk mau menerima keadaan mu
🔵🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Hwaiting Ya Kk
Rasa udh 1 tahun novel ini Gak Up
Ry Benci Pakpol Mampir
🔵🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Setiap manusia yg hidup pasti punya masalah tersendiri Kk
Jd Kk harus semangat dan melewati semuanya
Kk pasti bisa melewati semuanya
Kk Author tanpa Outline yg hilang pasti bs melanjutkan Alur novel ini
Arsy-Khalid: Makasih Ry💜
iya nih Ry, akhir² ini banyak masalah dan gak bisa up, lebih lagi outline novel ini hilang 😭
total 2 replies
Lia Aja
tetap lanjut donk
Sun_Lee
ahhh kenapa harus balik ke rumah keluarga Antara sih. aku jadi sedih😪
Adila Ardani
udh enak tinggal di apartemen malah balik lg kerumah neraka itu lg si andranya lg ni nga benar,,udh tau keluarganya nga suka sama lany yg ada nanti lany setres
Andariya 💖
Andra..Andra jadwal kamu padat banget ya 👍💖
Andariya 💖
wah.mlany jadi serba salah nih..kasihan banget neng..yg sabar ya👍👍😘
Andariya 💖
vote buat adiiku 😘😘😘😘
Ary Cantora
gimana mau betah dirumah sama orang macam situ bertiga
Rhesinta Saipul
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!