MAWAR UNTUK ALMAHYRA

waktu menunjukan pukul 08.00 pagi,rumah dalam keadaan sepi karena Gaza susah berangkat kerja sedangkan Bi Wati yang.sudah pulang dari kampung nya sekarang sedang berada di pasar,dan Mawar sudah bisa di pastikan bayi kecil tersebut sedang tidur lelap.

untuk mengisi kekosongan waktu,Almahyra pun a,mempunyai hobi baru ya udah banyak jenis tanaman bunga mawar yang di tanam oleh nya,tentu saja semua bibit nya Gaza yang membelikan dan memilihkan nya.Almahyra hanya terima beres saja.

Pada saat Almahyra sedang menyiram tanaman terdengar suara ketukan pintu dari luar,Almahyra pun bergegas membukakan pintu dan betapa terkejutnya Almahyra setelah tahu siapa tamu nya,mereka adalah tante Dian dan anak nya Anita,

"Lama sekali sih bukain pintu nya,ngapain aja sih?!".ucap tante dian sambil menggerutu dan menghentakan hentakan kaki nya masuk menuju sofa yang ada di ruang tamu.

"Iya nih,nggak tahu apa kita ini cape dan ke hausan,dasar babu nggak guna!!".ucap anita dengan ketus.

Almahyra yang mendengar hal tersebut hanya bisa memutar bola mata nya dengan jengah

"Rumah sedang sepi jadi wajar kalau lama bukain pintu,ngomong-ngomong tante ada apa kemarin?."Tanya Almahyra yang sebenar nya malas sekali untuk menemani nya.

"Kalau tante mau ada perlu dengan mas Gaza,tante datang nya kesiangan.mas Gaza sudah berangkat dari tadi??".imbuh Almahyra lagi.

tante dian dan Anita yang mendengar hal itu tak merasa terkejut,tentu saja mereka tahu kalau saat ini Gaza sedang tak ada di rumah?.

"Iya tante tahu,tante kesini bukan mau menemui Gaza,tapi tante ada perlu sama kamu?!."ucap tante dian dengan nada yang di buat lembut dan seramah mungkin.Sementara Anita hanya bisa mengangguk macam burung pelatuk.

Almahyra merasa heran dan sedikit waspada,karena tak biasa tante dian berkata lembut pada nya,karena tiap kali bertemu hanya nada ketus yang slalu Almahyra dengar.

"Ada perlu sama Almahyra tante,ada apa ya?."Tanya Almahyra penasaran.

"tante kesini mau pinjem duit sama kamu!!kira-kira bisa nggak nanti pasti tante ganti?."Ucap Tante Dian dengan sangat hati-hati.

Mendengar perkataan tante dian tentu saja Almahyra kaget,dan baru lah paham kenapa tante nya tadi bersikap sangat baik rupanya pengen pinjam uang.

"Memang nya tante butuh berapa?."Lagi-lagi Almahyra bertanya.

saat mendengar pertanyaan Almahyra tentu saja tante dian menjadi bersemangat karena tante dian merasa kalau usaha nya akan berhasil.

"Nggak banyak kok cuma 500 juta saja nanti kapan-kapan pasti kembalikan?!."Ucap tante dian dengan enteng nya.

tentu saja Almahyra terkejut dan merasa heran untuk apa uang sebanyak itu hendak di gunakan nya,dan melihat hubungan dari tante dian dan keluarga suami nya membuatnya ragu untuk meminjamkanya.

"Al buatin minum dulu ya buat kalian biar ngobrol nya lebih enak."Ujar Almahyra yang sengaja untuk mengalihkan pembicaraan,segera Almahyra menuju dapur dan membuatkan minuman untuk mereka.Tak lama Almahyra muncul membawa 3 buah cangkir dan 2 buah toples camilan.

"Ayo tante,Anita minum dulu pasti haus banget kan?."ucap Almahyra yang tentu saja langsung diminum oleh mereka hingga habis tak bersisa,begitu juga dengan camilan nya yang tinggal setengah isi nya,karena anak tante dian suka sekali ngemil..

Setelah selesai dengan urusan perut,segera tante dian mengembalikan pernyataan tadi.

"Gimana Al,kamu bisa dong pinjamin duit itu buat tante,soalnya lagi butuh banget nih?."tanya tante dian lagi yang sudah mulai tak sabar dengan tingkahku.

"Maaf tante sebenarnya untuk apa uang sebanyak itu jika Al boleh tahu."Ucap Almahyra dengan sopan.

Sementara Anita yang mendengar pertanyaan dari istri sepupunya tersebut menjadi emosi.

"Eh kamu ini ya kepo banget ya sama urusan orang,udah tinggal bilang aja bisa apa nggak!!!".ucap Anita kepada Almahyra yang hanya bisa mengelus dada.lama-lama menghadapi mereka membuat Almahyra bisa-bisa darah tinggi.

"Maaf kan Al tante,Alm nggal bisa pinjemin tante uang sebanyak itu.lagi pula Al juga nggak ada uang sebanyak itu tante."Ucap Almahyra dengan tegas,mendengar jawaban dari Almahyra membuat kedua nya terkejut dan marah.

"Hei kenapa kamu nggak mau kasih pinjam sama aku dan mamaku,itu kan uang nya Gaza,dan mamaku adalah tante Nya Gaza jadi mamaku berhak juga atas uang nya Gaza."Ucap Anita dengan percaya diri dan dibalas dengan anggukan kepala oleh tante dia disertai senyuman sinis oleh tante Dian.

Almahyra yang mendengar pernyataan Anita yang diluar nurul tersebut

"sejak kapan mas Gaza punya tanggung jawab kepada tante dan kamu?,ngaca. sadar diri sebagai istri aku lah yang lebih berhak bukan kalian,sudahlah lebih baik kalian pulang jangan merusuh di tempatku."Ujar Almahyra yang segera berjalan membukakan pintu lebar-lebar.

"Pintu keluar sudah saya buka,silahkan pergi dari sini dan jangan pernah kembali untuk mengganggu keluarga saya!!!."ucap Almahyra dengan ketus dan tegas.

"berani kau mengusir kami,awas kau perempuan kampung akan aku adukan perbuatanmu ini pada Gaza biar kau diceraikan sekalian!".Ancam tante dian sambil menunjukan jari nya ke wajah Almahyra.

"Silahkan saja tante aku nggak takut,kita lihat saja apa ucapan tante itu menjadi kenyataan atau tidak."Ucap Almahyra dengan tenang.

"Ayo ma kita pergi,percuma juga kita ada disini.Awas kamu nanti tunggu balasan dariku."Ancam Anita kepada Almahyra.

"iya...ya.. aku tunggu pembalasan dari mu?."Ucap Almahyra dengan cuek nya.

bergegas tante dian dan anita pergi meninggalkan rumah Gaza dan Almahyra,sungguh sangat melelahkan menghadapi duo racun tersebut tapi sudahlah yang terpenting mereka sudah pulang dan tidak mengganggu lagi masalah mereka mau mengadu atau tidak pikirkan nanti.

Tak lama setelah duo racun pergi,bi wati pun baru kembali dari pasar,melihat sang majikan yang seperti nya kelelahan dan pusing membuat Bi wati sangat khawatir.

"Non Al kenapa?non Al sakit ya."Tanya bi wati dengan raut khawatir.

"Nggak kok bi,aku baik-baik saja cuma tadi selepas bibi pergi ada duo racun datang kemari mengganggu ketenangan rumah ini."Ucap Almahyra,mendengar duo racun membuat bi wati bingung.

"Duo racun siapa non,bibi baru dengar?."Tanya bi wati penasaran.Almahyra hanya tersenyum melihat kebingungan bi wati.

"Sudahlah bi nggak usah di fikirkan,yang penting mereka sudah pergi dan nggak akan ganggu lagi.tapi nggak tahu ya kalau besok."ucap Almahyra.

"kalau mereka datang kemari,teriak aja non biar di gebukin sama orang-orang komplek."ucapan bi wati sambil tertawa cekikikan.