Seorang gadis yang kaya raya, berani menyembunyikan identitas nya terhadap, suami dan keluarganya yang serahka, karena Cessie mau mencobak keluarga surya apakah mereka mau menerima cessie apa ada nya atau kah mereka mala merendahkan cessie, bahkan sang suami yaitu surya yang berani menghianati pernikaha mereka hanya demi menginginkan seorang anak, itu yang membuat cessie merencanakan pembalasan terhadap keluarga suaminya dan juga suaminya sendiri.
mari kita akan melihat seperti apa pembalasan cessie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8:8
Mulai dari hari itu aku sering sekali menghabiskan waktu dengan nadia sedangkan cessie, aku sering mengabaikan nya dan bahkan membohonginya, kalau aku ada tugas di luar kota, padahal aku hanya temani nadia aja karena aku takut nadia kenapa- napa
Karena memang cessie cewek yang polos dan mudah percaya gitu aja, jadi muda juga di bohongin, dari gajiku lima belas juta aja aku cuman kasih dia dua juta, sedangkan sisahnya aku kasih ke mama, sinta dan aku manjain nadia dengan belikan apa yang dia mau.
Bahkan sudah satu tahun ini aku sudah gak perna kasih uang sama cessie, karena semenjak aku kembali dengan nadia banyak kali permintaan nya begitu juga mama, banyak keperluan.
namun yang membuat aku heran walaupun aku gak kasih cessie uang, dia selalu punya uang untuk belanja dan masak untuk kami di rumah, bukan hanya itu yang listrik segala macam, dari dia semua, tapi aku gak ambil pusing, selagi cessie gak nuntut aku untuk beri nafkah.
Itu lah yang menjadi peluang besar bagiku, sekarang aku dengan nadia sudah hampir satu tahun tapi cessie sama sekali gak tahu apa-apa, tapi gapapa aku senang cessie gak tahu, karena aku takut kalau sampai cessie tahu, kami di usir dari rumahnya, aku gak mau itu karena aku juga belum siapa cerai daro cessie.
Sudah berulang kali nadia meminta ku untuk ceraikan cessie dan menikahi nya namun bagaimana pun, aku mencintai dia jadi aku gak mau ceraikan dia, kalau dia mau, aku pengen dia menerima nadia sebagai madunya.
Sebenarnya cessie gak kekurangan apa pun, namun hanya satu yang sampai sekarang ia belum berikan, yaitu anak. Sedangkan mama pengen cepat punya cucu.
Suatu hari sudah jam sebelah malam aku sudah tidur lelap namun tiba-tiba hp ku berbunyi.
Dreetttttt dreeerrttttt.!!!
Aku melirik cessie yang ada di sampingku ternyata ia tertidur pulas, aku dengan pelan bangun dari tempat tidur dan mengambil HP yang masih berbunyi, karena aku takut cessie bagun aku keluar dari kamar dan turun kebawa.
Ternyata yang telpon nadia, aduh untung cessie sudah tidur, lagian nadia kenapa telpon malam-malam begini cobak, aku sengera mengangkat nya.
"Hallo nad, kamu kenapa telpon jam segini sih, kalau istriku tahu gimana". Ujar ku Namun bukan nadia marah, tapi mala ia tertawa.
"Cieee calon ayah marah-marah nich, gak boleh marah gitu mas nanti marah anakmu."Ujarnya membuat aku bingung, maksundnya calon anak giman.
"Maksud kamu apa nad cepat takut cessie bagun". Karena aku paksa akhirnya dia bilang kalau dia hamil, seketika rasa bahagia terpancar di wajah ini.
" benaran nad kamu hamil, kamu gak bohong kan sama aku. " ujar ku memastikan
" Aku gak bohong mas benaran aku hamil tadi aku cek loh, karen berapa hari ini aku rasa mual dan pusing gitu, jadi pas aku cek tadi ternyata positif, nanti aku kirim deh, ke hp."
" Ya ampun sayang kamu tahu betapa bahagianya aku mendengar, ok gini aja kamu istirahat karena sekarang sudah malam, jadi nanti besok mas jemput kamu ya biar kita cek ke dokter."
"Ok mas aku tunggu ya".
Setelah aku memutuskan panggilan dengan nadia, hatiku bahagia bangat gak sabar besok aku ketemu nadia, dan apa masalah ini aku hari cerita ke mama tapi takut mama marah.
Ah, nanti aja deh baru mikirin itu yang penting sebentar lagi aku udah jadi seorang ayah, walaupun bukan dari cessie, tapi gapapa.
Semenjak saat itu, perhatian ku ke cessie mulai berkurang, dan gak jarang aku sering membentak nya, padahal selama menikah aku gak perna berlaku kasar padanya, padahal yang dia lakukan hanya hal sepele.
Sesuai janjiku semalam sama nadia besoknya aku bersiap lebih pagi karena renacan aku masuk kontor terus selesaikan pekerjaan, dan antar nadia ke dokter padahal sampai sekarang nadia juga masih kerja sebagai sekretaris ku.
Namun aku rencana jika perutnya mulai membesar aku suruh dia risegn aja, biar aku aja yang kerja toh gaji ku juha lumayan, dan selama ini aku juga sedikit main curang dalam keuangan jadi ada lumayan.
Siangnya aku pergi bersama dengan nadia ke dokter dan kami cek, ternyata kata dokter sudah mau enam minggu, senyum mengembang di wajah kami berdua.
"Mas jujur aku gak sabar untuk menanti kelahiran anak kita". Ujar nadia
"Iya sayang mas juga, makasih ya sayang kamu sudah memberikan mas kebahagiaan, mas makin mencintaimu ".
"Idihhhh gak isa gombal deh mas, sekarang anak mas gak butuh gombal tapi butuh bukti".
"Bukti apa lagi sayang, bukan kan mas sudah kasih bukti cinta mas disini". ujar ku sambil menunjuk perut nadia dengan jariku.
""Ihhhh bukan itu maksudku mas, kapan mas bawa aku kenalan ke Mbak cessie, kalau mas gak mau ceraikan dia. gapapa aku jadi yang kedua asal Mbak cessie menerima aku,"
"Iya kamu sabar ya sayang kita lihat waktu yang tepat nanti mas akan membawa kamu untuk ketemu cessie." ucap ku tapi dalam hati seberna nya ada rasa takut jika cessie gak mau menerima nada sebagai adik madunya.
akhirnya aku gak jadi pulang ke kantor, tapi aku antar pulang nadia ke kontrakannya, biarlah dia istirahat, karena aku takut dia kecapean dan bermasalah dengan kandungannya, walaupun kata Dokter kandungan maria baik-baik aja.
Setelah aku lihat nadia sudah tidur, aku ambil HP ku dan sengaja mengirim pesan ke cessie, sekarang aku hanya berikan dia perhatian lagi supaya pas aku bawa nadia pulang ke rumah dia dengan ikhlas menerima nya.
"Dek kamu lagi ngapain". tak lama setelah aku kirim pesan, langsung dibaca dan di balas sa cessie.
" Nih lagi di kamar mas lagi beres-beres, tumben mas wa aku, biasanya kalau sudah di kantor gak ada kabar sama sekali."
Ya memang cessie benar semenjak aku kembali dengan nadia aku gak pernah hubungi cessie kalau aku sudah di kantor.
"Hmm memang nya gak boleh ya, mas tanya kabar istri mas sendiri.". ujarku lembut biar ia merasa kalau aku benar-benar kangen sama dia.
"Hehe boleh dong mas, aku senang lah kalau mas begitu perhatian sama aku, memang mas gak sibuk, dan mas sudah makan belum". ujar nya perhatian bangat
" Mas gak sibuk kok mas selalu meluangkan waktu untuk tanya kabar istri mas yang cantik ini. "
"cieh gombal deh".
"Oh ya adek sudah makan belum, jangan lupa makan ya nanti sakit."
" Hmm makasih mas, mas juga jangan lupa makan loh, nanti sakit".