My Startling Destiny
Happy Reading:-*
Melany Larasati, seorang gadis mandiri dan tangguh. Tumbuh dan besar di tengah Keluarga broken home sering membuatnya mendapat julukan sebagai gadis pembuat onar hanya karena berusaha menunjukkan sisi dirinya yang berbeda saat di dunia luar.
Dipaksa kuat oleh keadaan dan dipupuk oleh kenyataan, dimana sedari kecil ia sudah melewati kenyataan pahit yang menghancurkan hidupnya sebagai seorang anak yang harusnya tumbuh dan besar di tengah keutuhan dan keharmonisan keluarga yang diimpikan setiap anak.
Sejak berumur tujuh tahun ia sudah harus menyaksikan bagaimana orangtuanya selalu bertengkar hanya karena hal sepele, salah satunya kondisi keuangan pada masa itu. Dan masih banyak lagi masalah yang tidak sempat ia cerna sebagai seorang anak kecil. Hingga kenyataan paling pahit itu pun terjadi, orangtuanya berpisah dan Bapak membawa ia ikut bersamanya.
Tak hanya sampai di situ, Penderitaan Lany bukannya berkurang, namun justru bertambah seperti busur panah yang terus menghujam. Layaknya air yang menganak sungai, masalah sudah seperti bagian dari hidupnya yang tak pernah hilang.
Hidup Lany makin menderita saat Ayahnya menikah lagi. Seorang Wanita datang dengan seorang anak laki-laki. Lany kecil yang saat itu selalu ketakutan mulai panik saat si wanita yang dikenalkan Ayah sebagai ibu tirinya ternyata memiliki sikap seperti seorang penyihir. Ia selalu disiksa bahkan saat Ibu tirinya melahirkan adik untuknya membuat keberadaannya semakin tak dianggap.
Tak hanya sering mendapat perlakuan kasar. Lany kecil acap kali mendapat kasih sayang yang berbeda dari adik dan kakak tirinya, terutama sang adik yang selalu mendapat hak istimewa dibanding dirinya. Hal itu membuat Lany terbiasa hidup dalam pengucilan hingga membuatnya tumbuh mandiri.
“Kamu bukan anakku! Kalau mau makan enak sana cari ibumu! Aku bukan ibu kandungmu!” begitu ibu tirinya menghardik saat ia mencoba meminta sedikit hidangan ayam yang Ayah beli.
Ia begitu merindukan sosok ibunya yang sejak umur tujuh tahun tak pernah lagi ia temui. Bertahun-tahun Lany memendam kerinduan seorang diri. Setiap kali rindu ibu, lagu -Hatci sebatang kara- lah yang menjadi lagu andalannya. Ia memang sudah menganggap dirinya sebatang kara, sebab Ayahnya sendiri sama sekali tak pernah peduli. Ayah telah membuangnya, dia benar-benar sendirian.
Saat bertambah besar, Lany makin mendapat perlakuan tak baik, bahkan ibu selalu memaksanya untuk bekerja demi membantu keuangan keluarga yang memang saat itu cukup sulit. sampai membuat Ayah dan si nenek sihir sering bertengkar hanya karena uang. Lagi-lagi karena uang. Hal itu membuat Lany bertekat ingin jadi orang kaya.
Sebab baginya stigma kaya begitu istimewa, punya uang bisa membuat seseorang berkuasa bahkan mungkin bisa menyumpal mulut ibu tiri. karena orang kaya begitu dihormati dimanapun ia berada.
“Kamu harus bekerja, kalau tidak kerja jangan makan! Kami sudah memberimu makan dan merawatmu hingga seperti ini. Jadi, kini giliranmu membalas setiap jerih payah kami.” Begitu kata ibu tiri saat pertama kali meminta Lany remaja untuk bekerja.
Bukannya tak berani melawan, semenjak beranjak dewasa Lany selalu berusaha melawan ibu dan adiknya yang selalu menganiaya dirinya, tapi pembelaan diri itu justru selalu berakhir pertengkaran dengan ayah yang selalu membela mereka. Ya, begitulah, apalah dirinya yang tak berharga, dibanding tiga orang itu.
Sungguh hidup begitu kejam bagi seorang Lany, hidupnya sudah begitu keras dan menyedihkan sejak kecil. Penderitaan dan rasa sakit seperti apa yang belum pernah ia rasakan? Semuanya pernah. Dicampakkan dan dikucilkan oleh keluarga sendiri bukankah itu lebih menyakitkan dari apapun. Seseorang yang bahkan dianggap rumah malah tega melemparnya jauh ke dasar jurang. Tidak ada tempat mengadu, benar-benar sendirian di dunia yang begitu luas. Dia begitu merindukan sosok Ibu yang entah di mana keberadaannya. Ayah yang seharusnya menjadi pelindung malah menyakitinya begitu dalam hingga ia menjadi wanita kebal dan tangguh dalam menghadapi lika-liku hidup.
Ketika Lany mulai menemukan peluang besar untuk bekerja, ia tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Seperti mendapat sebuah jackpot. Teman Lani menawarkan untuk bekerja di kapal pesiar.
Dengan tekat yang kuat Lany mulai melamar kerja di Agen kapal pesiar yang terletak di Ibu kota. Keberuntungan memihak padanya, ia diterima. Membuat seluruh keluarga menyanjungnya. Namun lagi-lagi ibu tirinya berkata. “Cari uang yang banyak, bantu Bapakmu. Dia sudah tua! Sekarang giliranmu membalas budi.”
Lany memutar mata malas.
Hello! Kenapa selalu aku yang harus balas budi, lalu apa gunanya anakmu itu? apa dia juga tidak berbalas budi. Bahkan anak kandungmu itu bukan anak kandung ayah, kenapa tidak menyuruhnya saja yang bekerja, diakan laki-laki. Lany bergumam dalam hati.
Namun, semua hanya keberanian semu, Lany hanya bisa memendam dalam hati. Ia tak punya cukup keberanian untuk memberontak sebab setiap kali memberontak ayah justru memberi cap lima jari pada kedua pipinya. Itu membuatnya kapok dan ia hanya mampu diam dan tak bisa berbuat apa-apa.
Lany kian memacu semangatnya, bekerja keras demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk merubah hidupnya. Bukan hanya bekerja, ia akan sangat merasa bebas jauh dari keluarga yang sama sekali tak pernah menganggapnya ada.
“Yeah, one Step closer Lan, kita akan pergi! Kita akan semakin jauh dari lingkungan penyihir itu! Setelah uangku banyak aku akan pergi jauh dari kalian dan mencampakkan kalian semua, bye!” Begitu kata Lany saat pertama kali akan melakukan pelayaran pertamanya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Lina Zascia Amandia
Saya mampir nih Kak, sudah di Fav juga. Feedback balik ya.
2022-07-13
0
Senajudifa
salken dr kutukan cinta y thor mampirlah jika berkenan
2022-06-03
0
Anggraini Sari
aku sudah mampir yah
2022-05-25
0