Reyhan Giovano, seorang mafia tampan, pria yang berusia 29 tahun itu memiliki dendam yang sangat besar kepada seseorang yang sudah memfitnahnya menjadi tersangka pembunuhan.
Di hari yang bahagia untuknya, saat dia akan melamar kekasihnya, dia malah mendapati calon mertuanya mati mengenaskan, membuat hidupnya malah berakhir tragis harus mendekam di balik jeruji besi selama 7 tahun, sehingga kekasihnya begitu sangat membenci Reyhan. Dan dia juga harus kehilangan adik yang sangat dia sayangi.
Karena itu Reyhan tidak akan tinggal diam, setelah dia keluar dari penjara dia akan membuat perhitungan kepada orang-orang yang terlibat pembunuhan terhadap calon mertuanya, dengan memanfaatkan seorang putri dari salah satu musuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau Tidak Takut?
Jenny terpaksa memutuskan untuk memasak sendiri. Dari dulu dia begitu di manja oleh orangtuanya, tidak pernah mengenal yang namanya dapur. Bahkan di Singapura pun Andreas menugaskan dua pelayan wanita untuk mengurusnya.
Jenny membuka kulkas yang berada di dapur, dia melihat ada sayuran, sarden, dan banyak makanan lagi disana yang siap untuk di masak, tapi Jenny tidak tau cara untuk memasak.
"Aishhh... Bagaimana cara mengolahnya?" Dia benar-benar tidak tau caranya memasak.
Jenny melihat mie instan disana. Dia meraih mie instan itu.
"Bagaimana cara memasaknya?" Jenny membaca tata cara untuk memasak mie , "Ah ternyata susah sekali!" keluhnya.
"Aku lapar sekali." Perutnya sudah tidak bisa di ajak kompromi.
Jenny memilih meremas saja mienya sampai bubuk dan memasukan mie yang sudah bubuk itu ke dalam mangkuk lalu dia menaburi mie itu dengan bumbu.
Reyhan yang dari tadi memperhatikan Jenny dari jauh, dia merasa kesal melihatnya.
"Dasar wanita manja!" Reyhan berjalan dengan cepat menghampiri Jenny.
Dia merebut mie itu dari Jenny lalu melemparnya ke tong sampah. Tentu saja Jenny kesal karena ulahnya itu.
"Kenapa di buang? Aku sangat lapar!" Jenny terlihat kecewa sekali, padahal belum juga dia memakan sedikit pun.
Dengan kesal Reyhan menyalakan kompor lalu membiarkan air yang ada di dalam panci itu mendidih.
"Kau ini sudah dewasa tapi sama sekali tidak bisa memasak?" Reyhan mengatakan itu dengan nada tinggi.
Reyhan mengambil mie instan lagi dan memasukan mie instan itu ke dalam panci yang sudah mendidih, "Masaklah seperti ini!"
Jenny memandangi Reyhan yang sedang fokus memperhatikan mie yang sedang di rebus itu,. ternyata di balik sikapnya yang kasar dia memiliki hati yang baik.
Aku rasa aku akan aman dengannya, tidak ada yang perlu aku takutkan.
Jenny mengingat lagi saat dia jatuh ke pangkuan Reyhan, membuat jantungnya berdebar-debar lagi.
Kenapa jantungku berdebar-debar seperti ini? Jenny ingat, Reyhan yang harus jatuh cinta padamu, bukan kamu.
Jenny mencoba memerangi hatinya.
"Emm... Aku sangat penasaran ada masalah apa kamu dengan Leon?"
"Bukan urusanmu!" ketus Reyhan, Reyhan sedang fokus memindahkan mie instan itu ke dalam mangkuk dan menaburkan bumbunya.
Reyhan menyadari sikapnya yang terlalu baik pada Jenny.
Ada apa denganku? Kenapa aku memasak mie untuknya. Sepertinya aku terlalu baik padanya. Aku harus mulai tegas.
"Wah kau hebat sekali! " Jenny bertepuk tangan.
"Hebat? Ini hanya memasak mie, anak kecil juga bisa melakukannya."
"Tapi mie buatanmu pasti enak sekali!"
Reyhan mengusap kasar wajahnya melihat reaksi Jenny seperti itu, tidak terlihat rasa takut di diri Jenny padanya. "Kau tidak takut padaku?"
"Kenapa harus takut? Wajahmu tidak menyeramkan! Malah begitu sangat tampan!" Jenny tersenyum manis menatap Reyhan. Dia ingin menggodanya.
Jenny berkata di dalam hatinya, Aku harus terus menggodanya agar dia luluh.
"Bisa saja aku membunuhmu!" Ancam Reyhan dengan nada serius.
Jenny malah tertawa, "Aku yakin kau tidak akan sanggup membunuh gadis cantik sepertiku." Jenny berjalan untuk mengambil mie instan di meja dapur itu
Reyhan menghela nafas, dia mencengkram tangan Jenny dan mendorong tubuhnya ke dinding dapur, dia menghimpit tubuh Jenny. "Kau benar-benar tidak takut kepadaku? Aku bisa saja menyakitimu!"
Wajah mereka dekat sekali. Saling berpandangan.
"Aku sudah terbiasa dilakukan kasar oleh ayahku, jadi percuma saja kau menakutiku, itu tidak akan mempan. Selama satu bulan ini aku akan mulai terbiasa dengan sikap kasarmu itu, aku tidak akan lari lagi karena aku harus bertanggungjawab dengan lukamu itu dan menjadi istrimu yang baik selama satu bulan ini" Jenny mengatakan itu dengan nada serius.
Setelah mendengarkan ucapan Jenny, Reyhan melepaskan tangannya yang dari tadi mencengkram tangan Jenny dengan kasar. Reyhan tidak mengucapkan sepatah katapun tapi memilih pergi dari dapur itu.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...
