Antara Cinta Dan Pernikahan

Malam itu jeny tak pulang karena ia melihat laki laki yang ia sukai, namun saat hendak mendekat seseorang menarik tangannya hingga reflek menghempaskan tangan itu.

Ia mencari laki laki itu kesana kemari namun tak menemukannya dan lagi lagi sebuah tangan menariknya, ia terhimpit ke dinding dan menatap lekat laki laki yang ada dihadapannya.

" bima ! Mau apa kau kemari" ujarnya mendorong dada laki laki itu dengan tatapan kesal.

" za aku kangen kamu, kamu kemana aja sih selama ini ?" tanya bima yang kembali mendekati jeny.

Jeny berbohong tentang namanya pada bima bahwa ia adalah zahra karena laki laki itu mengejarnya secara ugal ugalan.

Hal itu membuatnya sebal karena alasan awal ia mendekati bima adalah karena teman laki laki itu yang bernama kayden, pria tampan yang ia sukai.

Tangan bima terkepal kuat karena merasa di permainkan dan ia pun memikirkan rencana licik yang ada di kepalanya mungkin agar terikat erat dengan wanita itu.

" ikut aku zahra" titah lelaki itu sembari menarik tangan jeny membuat wanita itu berjalan paksa.

Setelah sampai di sebuah kamar vvip bima menghempaskan tubuh jeny dengan kasar membuat wanita itu ketakutan.

" ka kamu mau apa bima ?" tanya jeny dengan bibir bergetar sembari bangun namun laki laki itu tak menjawabnya.

Bima berjalan pergi mengambil minuman yang sudah ia siapkan dan tanpa diketahui jeny, lelaki itu memsukan sesuatu.

Ia pun kembali mendekati wanita yang sudah ia kencani tiga hari ini, dan duduk di tepi ranjang.

" minumlah kamu pasti haus, maaf kan aku za aku memang tengah kesal. Ayo minum!" ujar bima menyodorkan segelas air putih yang akhirnya diambil jeny.

Wanita itu meminumnya sampai tandas tanpa rasa curiga lalu memberikan gelas kosong pada laki laki disampingnya.

Setelah beberapa menit, jeny merasakan sesuatu yang aneh ditubuhnya ia merasakan keinginan yang begitu sangat juga merasakan panas yang menjalar ke setiap nadinya.

Bima berseringai kala reaksi obat itu sudah terlihat, tak ingin menunda semua rencana yang sudah ia fikirkan secara matang.

Tanpa ia tahu siapa sebenarnya wanita yang akan ia setubuhi itu.

...****************...

Malam itu dipenuhi bintang bintang berkelip, zahra masih mabuk saat zayn membawanya kekamar yang sudah ia sewa sejak sore.

Wanita itu memang membuat zayn sakit kepala malam ini karena bisa bisanya ia datang bersama adik sepupunya, erik.

" tuan zayn ! Hiks ... Ayo kita pulang " ajak zahra masih kliyengan menatap zayn dengan mata menyipit.

" tidurlah disini aku tidur disofa" titah zayn yang berjalan pergi ke kamar mandi.

Dikamar mandi pria itu merenung fikirannya melintas pada kejadian tadi dimana ia akhirnya memperkenalkan zahra pada semua orang, namun kejadian itu juga akan membuat zahra terkekang.

Tentu sebagai pebisnis akan banyak orang yang bisa mengancam nyawa istrinya dan mulai bisa menjadi sandera bagi saingan bisnisnya, inilah alasan zayn menuruti keinginan ibunya agar zahra tak dipublish.

Setelah sekian menit zayn diruang lembab itu, ia pun keluar dan melihat zahra sudah tidur di ranjang dengan tubuh meringkuk.

Zayn mendekatinya dan menyelimuti tubuhnya hingga batas dada, lagi ia mendaratkan bibirnya di dahi wanita itu dengan begitu penuh rasa cinta lalu duduk ditepi ranjang.

" tidurlah jangan buatku pusing lagi " ucapnya sembari merapikan anak rambut yang menghalangi wajah cantik wanita itu.

Seolah mendengarnya bibir zahra tersenyum indah sebagai jawabannya.

" sial ! kamu terlalu cantik za sampi membuatku gila, tapi bagaimana menaklukan hati kamu yang sudah terisi nathan? apa aku harus menendangnya kasar dari hatimu za? bagaimana caranya za?" ucap zayn seolah ia tengah berbicara dengan wanita yang sudah berada di alam mimpi itu.

Namun siapa yang menyangka disana zahra malah memimpikan tuan dingin dan galaknya hingga mengigau.

" tuan zayn ..." ucap zahra lalu tersenyum mambuat lelaki itu seketika terkejut dan detik kemudian menjadi salah tingkah.

" yeah " serunya pelan dengan dua tangan terkepal lalu dihempaskan ke atas.

Zayn tersenyum sembari menutup mulutnya merasa senang karena zahra sedang memimpikan dirinya, seperti mendapatkan hadiah istimewa yang dia inginkan.

" za, aku boleh tidur di sampingmu kan ?" tanya zayn seperti orang bodoh .

Namun seolah dunia mendukungnya gadis itu mengangguk sebagai jawaban entah apa yang dia mimpikan dengan tuan nya itu.

Tentu saja zayn sangat senang mendengarnya tak percuma dia membawa zahra menginap dihotel, ia segera melepaskan jasnya dan ia hempaskan asal lalu menyelinap masuk ke dalam selimut setelah melepaskan sepatu dan dasinya.

" dingin banget za " ujarnya dengan nakal dan benar benar bodoh mana ada orang tidur bisa menjawab.

...****************...

Matahari sudah menampakkan wajanya dan sinarnya begitu menyilaukan mata diluar sana, tapi pasutri ini masih terlelap dengan mimpi indah mereka.

Mereka tidur dengan saling berpelukan entah siapa yang memulai namun zayn sudah pasti sangat betah dengan posisi ini.

Zahra merasakan sesuatu yang begitu hangat menerpa wajahnya, seperti angin yang bertiup pelan namun menenangkan.

Tangannya mulai merasakan sesuatu yang memeluk tubuhnya, matanya perlahan terbuka memaksakan diri untuk bangun namun setelah beberapa kali ia mengedipkan matanya wanita itu membelalak.

Wajah tampan tuan dingin nan galaknya itu tepat dihadapannya tentu ia kaget.

Aaaaaa....

Suara teriakkan itu membangunkan zayn yang masih terlelap, sedangkan zahra langsung bangun dan terduduk disamping tuannya.

" za, ada apa ?" tanya laki laki itu sembari mengucek matanya menatap zahra lalu bertumpu tangan ke belakang.

" tuan, kita kenapa tidur seranjang apa kita melakukan itu semalam?" tanyanya pelan dan takut yang bercampur dihatinya hingga ia hanya bisa menundukan kepalanya.

" melakukan apa maksudnya?" tanya zayn tak paham.

" itu tuan... kita... Tanam bayi " ujarnya membuat zayn terfikirkan sesuatu.

Sebagai pertama kalinya tidur seranjang tentu zahra terkejut, dan fikiran zayn justru ingin mempermainkannya.

" maaf za, aku kebablasan semalam jadi kita __" zayn tak melanjutkan ucapannya lantaran zahra sudah menangis sesenggukan membuatnya tak rela membohongi.

" tuan , kalo saya hamil gimana ?" tanya zahra ditengah isakannya.

' apa dia benar benar sepolos ini ? Padahal pakaian kami masih lengkap, kenapa mudah banget dibohongi' gumam zayn dalam hati dan rasanya ia ingin tertawa namun ia tahan karena tengah bersandiwara.

Namun tangisan zahra semakin menjadi dan semakin deras air mata itu menetes dipipinya.

Zayn pun tak sanggup membohongi zahra lagi, apalagi melihat wanita itu yang sudah menangis deras sembari memainkan jemarinya.

" za, aku minta maaf aku tak se__" ucapan zayn terpotong ketika zahra segera menanyakan kekhawatirannya.

" gimana kalo ibu sophi tahu tuan ? Gimana kalo saya benar benar hamil nanti dan bu sophi menyuruh tuan menceraikan saya ? Gimana nasib anak kita nanti tuan ? Anak itu kan gak ada dosa?" tanya nya bertubi tubi membuat zayn semakin merasa bersalah karena menjahilinya.

" saya cuma anak babu , saya gak pantas untuk tuan" ucap zahra lirih.

Apa salahnya jika menikah dengan anak majikan?

Apa salahnya jika mereka hidup bersama ?

Apa semua hidup diukur oleh strata sosial?

Zayn terdiam tak bisa menjawab apa yang zahra tanyakan namun tangannya terulur menghapus air mata yang kian deras.

' aku cinta kamu' ingin rasanya ia bilang begitu namun entah kenapa selalu tertahan di tenggorokannya.

" aku akan tanggung jawab " ucap zayn akhirnya menatap manik mata zahra dengan sangat dalam dan menangkup wajah wanita itu dengan kedua telapak tangannya.

" aku yang sudah melakukannya, jadi aku akan tanggung jawab apapun yang terjadi kedepannya dan tolong jaga anak itu dan lahirkan dia dengan baik. ya ..." ucap zayn dengan begitu lembut.

Kedua mata itu saling tatap seolah saling bersahutan dan perlahan wajah lelaki itu mendekat ...

Lalu apa yang terjadi ?