Dipersatukan karena sebuah perjodohan, membuat Zidan tidak benar-benar bisa menjalani pernikahan seperti semestinya. Terlebih lagi, wanita yang menjadi istrinya pun sangat menutup diri dan tidak menganggapnya sebagai suami.
Hingga suatu hari, di saat sudah sangat merasa kesepian dan menyerah dengan pernikahannya, Zidan pergi ke sebuah tempat hiburan malam. Di sanalah dirinya bertemu dengan wanita cantik bernama Chika Fadwa Atmaja dan menghabiskan malam bersama.
Tanpa disangka, ternyata mereka adalah dua orang yang sama-sama kesepian. Karena kesamaan itu, terjadilah kesepakatan untuk menjalin sebuah hubungan yang saling menguntungkan.
***
" Mulai detik ini, kamu adalah milikku dan hanya aku yang boleh menyentuh tubuh indahmu " ~ Zidan Biantara Mahardika.
***
IG : gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Sadar Diri
Rasa bahagia yang Zidan dan Chika rasakan benar-benar tidak bisa ditutup-tutupi lagi, terbukti dengan senyum yang terus terukir di bibir mereka. Terlebih lagi bagi Zidan, kehadiran calon anaknya itu adalah sebuah jalan untuk terbebas dari pernikahan palsu yang selama ini dia jalani.
Sembari berjalan beriringan keluar dari gedung rumah sakit, tangan keduanya terus saling menggenggam erat. Orang-orang yang berpapasan dan melihat pastinya mengira mereka berdua adalah pasangan suami istri baru yang sedang bahagia menyambut anak pertama.
Tak ada satu pun yang mengira jika Zidan dan Chika hanya sepasang kekasih yang telah melakukan kesalahan hingga menghadirkan seorang anak di antara mereka. Apalagi status Zidan yang masih merupakan suami dari wanita lain.
" Apa ada sesuatu yang kamu inginkan, Baby? Atau kamu mau pergi ke suatu tempat sebelum kita pulang ke apartemen? " tanya Zidan dengan kedua kaki yang terus melangkah.
" Tidak, Om.. Aku hanya ingin cepat pulang ke apartemen dan istirahat " jawab Chika yang berada di sampingnya.
Meskipun baru keluar sebentar dan tidak melakukan banyak kegiatan, tetapi memang Chika sudah merasa cukup lelah. Mungkin karena keadaannya yang sedang berbadan dua dan juga akhir-akhir ini wanita itu lebih pemalas dibandingkan sebelumnya.
" Kalau begitu, kita langsung pulang ya.. Kamu dan anak kita juga memang harus banyak istirahat " ucap Zidan mengeratkan genggaman tangannya.
" Iya Om.. " jawab Chika menganggukkan kepalanya.
Keduanya pun semakin mempercepat langkah agar bisa lebih cepat pula sampai ke parkiran rumah sakit dan pulang ke apartemen. Hanya saja, tiba-tiba ada suara seorang wanita yang memanggil nama Zidan.
" Zidan!! " panggil seseorang itu.
Sontak panggilan itu membuat Zidan dan Chika langsung menghentikan langkah mereka, lalu menoleh ke arah sumber suara. Ternyata orang itu adalah istri dari Zidan yang entah mengapa bisa berada di sana.
" Marsha? " gumam Zidan cukup terkejut.
Mendengar gumaman kekasihnya itu, Chika yang awalnya cukup bingung dan tidak mengenal wanita itu pun langsung terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka akan bertemu dengan Marsha dengan kebetulan seperti ini.
.
.
.
Terlihat Marsha berjalan mendekat ke arah Zidan dan Chika yang sudah menghentikan langkah mereka. Sebuah tatapan tajam Zidan layangkan kepada istrinya itu yang sangat tidak ingin dia temui untuk saat ini. Posisinya saat ini sedang bersama dengan sang kekasih yang pastinya akan memperumit keadaan.
Sementara Chika, dia hanya menatap wanita yang diketahuinya sebagai istri dari Zidan itu dengan perasaan was-was. Jujur saja, dia sangat takut jika kejadian yang sering terjadi di film-film akan dialaminya juga. Dilihat dari sisi mana pun, dia adalah pihak yang salah karena merupakan simpanan atau sugar baby dari pria yang telah beristri.
Selain itu, Chika juga merasa sangat tidak percaya diri melihat Marsha yang ternyata sangat cantik dan juga memiliki tubuh yang bagus. Tentu saja dia merasa kalah jauh dan tidak apa-apanya dibandingkan dengan istri dari Zidan itu.
" Andai saja dia tidak mengabaikan Om Zidan dan menjadi istri yang baik, pasti Om Zidan tidak akan berpaling padaku " batin Chika masih menatap Marsha yang semakin mendekat.
Sebagai sesama wanita saja Chika cukup mengagumi kecanduan dan semua yang ada pada tubuh Marsha. Sayang sekali wanita itu tidak bisa menjadi seorang istri yang baik dan menyia-nyiakan suami sebaik Zidan.
" Zidan, sedang apa kamu di sini? Dan.. Siapa wanita ini? " tanya Marsha yang sudah berada di hadapan Zidan dan Chika.
Marsha menatap ke arah wanita di samping suaminya itu dan memindai penampilannya dari atas sampai bawah. Pastinya dia merasa sangat penasaran, karena selama ini tidak pernah mendengar Zidan dekat dengan wanita mana pun.
" Calon istriku. Dan, aku rasa kamu tidak perlu tahu apa yang aku lakukan di sini " jawab Zidan dengan wajah datarnya.
Jelas saja Marsha merasa cukup terkejut dan sedikit tidak menyangka mendengar jawaban dari Zidan itu. Dia sama sekali tidak mengira jika sang suami telah menjalin hubungan dengan wanita lain sejauh ini.
Sebenarnya tidak masalah Zidan menjalin hubungan atau memutuskan untuk menikah lagi dengan siapa pun, karena itu sudah kesepakatan mereka sedari awal. Hanya saja, dia takut andai semua itu sampai ke telinga ibu mertuanya dan Zidan memilih menceraikannya. Status pernikahan itu masih sangat dibutuhkannya dan tidak ingin sampai semua itu menghancurkan karir yang sedang dijalaninya.
" Zidan, kita harus bicara tentang hal ini.. " ucap Marsha setelah bisa mengendalikan rasa terkejutnya.
" Dan kamu, bisakah pergi dan membiarkanku bicara dengan suamiku? Kamu hanya simpanan dan tidak berhak mendengar pembicaraan antara suami istri " lanjut Marsha pada Chika.
Tentu saja hal itu sangat menohok hati Chika yang sedari awal sudah sadar diri dengan statusnya. Tanpa Marsha tegaskan pun, dia sangat tahu jika Zidan adalah suami dari wanita itu dan memiliki hak penuh terhadapnya.
Bahkan, Chika sempat memiliki rasa bersalah karena menjadi orang ketiga di dalam pernikahan Zidan dan Marsha. Padahal memang dari sebelum dirinya hadir pun pernikahan itu sudah rusak lebih dahulu.
" Marsha, kamu_ " ucapan Zidan yang tidak terima terpaksa harus terhenti karena genggaman sang kekasih yang mengerat.
Wanita itu menggelengkan kepalanya dan mengisyaratkan untuk Zidan tidak mengatakan apapun. Semua itu sudah menjadi resikonya karena memilih untuk menjalin hubungan dengan pria yang sudah beristri.
" Tante jangan khawatir, saya juga tidak tertarik untuk mendengar pembicaraan yang bukan menjadi urusan saya. Selain itu, saya juga sangat sadar diri dengan status dan posisi saya saat ini kok. Jadi, tenang saja ya, Tante.. " ucap Chika sangat tenang.
" Bagus.. Kamu memang harus sadar diri " sahut Marsha tersenyum puas.
Sepertinya memang Marsha merasa telah menang dari Chika yang dianggapnya hanya sebagai pengganggu kecil. Tanpa wanita itu tahu jika pengganggu kecil itu telah menjadi pemilik hati Zidan sepenuhnya.
" Om bicara saja dengan Tante itu.. Aku akan menunggu di mobil " ucap Chika sebelum benar-benar pergi meninggalkan mereka.
" Iya Baby.. " jawab Zidan menganggukkan kepalanya dan tak lupa mengecup kening kekasihnya itu.
Setelah itu, Chika segera beranjak pergi meninggalkan Zidan bersama dengan Marsha. Dia akan menuju parkiran rumah sakit dimana mobil milik sang kekasih berada dan menunggu di sana.
***
Mulai update lagi ya.. Maaf kemarin-kemarin tidak konsisten ya, karena cuaca yang tidak menentu jadinya badan juga sedikit tidak enak🥲
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘