BAGAMANA JADINYA JIKA DUA SAUDARA KEMBAR YANG SANGAT KAYA DAN TAMPAN DAN LICIK,YANG MERUPAKAN CEO PERUSAHAAN,KETUA KLAN DAN SEORANG PANGERAN
MENYAMAR MENJADI SEORANG PRIA MISKIN DEMI MENGEJAR CINTA MEREKA MASING-MASING
APA YANG HARUS BRAYEN LAKUKAN SAAT HARUS MEMILIH WANITA KEMBAR YANG SALAH SATUNYA AKAN MENJADI ISTRINYA
DAN BAGAIMANA DENGAN BRIAN YANG JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA DENGAN SEORANG WANITA CANTIK DAN PINTAR TAPI SANGAT MENDERITA
APA YANG AKAN MEREKA LAKUKAN KETIKA SANG IBU MEMBERIKAN SYARAT PADA MEREKA AGAR DAPAT MENIKAHI SANG PUJAAN HATI
MAU TAU KISAHANNYA IKUTI CERITANYA BRAYEN DAN BRIAN ...........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
ucapan pak, rustam membuat Deni ingin tertawa sedang Galang dengan wajah datarnya
"aku hanya orang bisa tak pantas mendapatkan rasa kagum," ucap Galang
tuan rustam meng kode Rika agar mendekati Galang
Rika bangkit hendak duduk di sisi Galang,tapi belum juga duduk Galang bangkit
"maaf tuan dan nyonya, sepertinya saya harus pergi karena saya baru ingat kucing tuan Deni belum makan malam," ucapan Galang membut Deni kebingungan pasalnya dia alergi kucing
membuat Rika yang tadi hendak duduk hanya bisa berdiri di sisi Galang ,sedang Deni yang sedang menikmati cemilannya langsung ikut bangkit setelah kakinya di injak Galang
"iya tuan soalnya kucing saya betina kalau terlambat makan bisa habis sofa di ruang tamu," ucap Deni
sontak saja ucapan Deni membuat semua orang heran bagaman bisa kucing memakan sofa itu kucing apa harimau
mau tidak mau keluarga pak rustam mempersilahkan Galang dan Deni pulang
begitu Galang dan Deni masuk mobil tawa mereka pecah seketika ketika mengingat alasan mereka
Galang langsung melajukan mobilnya ke apartemen mereka kebetulan apartemen mereka bersebelahan
sementara kediaman keluarga pak Rustam,mereka masih duduk di ruang tamu
"seharusnya kau lebih agresif untuk mendekati pak Galang,"ucap tuan rustam
"ayah ini bagaimana aku mendekatinya kalau duduk saja di sebelahnya aku tak bisa," ucap Rika
"kau harusnya yang berpikir bagaman mendekati tuan Galang,ayah sudah membuka jalan untuk mu bertemu dengannya," ucap tuan Rustam
membuat Rika terdiam sesaat
"tapi bagaman aku mendekatinya kalau kita makan bersama seharusnya kalian meningalakan kami berdua tadi," ucap Erika
"tapi kenapa juga dia mengajak tuan Deni untuk makan malam bersama mengaggu saja ," ucap mama Rika
*membuat mereka selalu bersama dan walaupun mereka memiliki tanggung jawab berbeda," ucap tuan Rustam
"jadi apa yang akan aku lakukan selanjutnya," tanyak Rika
"kau bisa menelepon sendiri dan mengajaknya makan malam berdua," ucap Tuan Rustam
"ah papa benar aku harus mengejarnya dia akan menjadi target selanjutnya," ucap Rika
sementara itu di dalam mobil Galang
" sepertinya mereka keluarga yang licik ," ucap Deni
" Memeng mereka sangat licik dan matre," ucap Galang
"kau benar tentang putrinya,dia wanita agresif dan sepertinya dia wanita murahan yang berkedok sebagai model ," ucap deni
"kau tau pekerjanya atau kau sudah pernah merasakannya, sehingga tau tentangnya," tanyak Galang
"aku pernah melihatnya berjalan bersama tuan Martin seorang produser film di sebuah pesta dan saat aku akan istirahat di kamar hotel milik ku di tempat di adakannya acar,aku melihat mereka berdua masuk bersama di lantai yang sama di kamar yang berada tiga kamar dari kamarku," ucap Deni
membuat Galang menganguk mengerti
sementara itu Brian yang sedang berada di ruang kerjanya manautkan kedua alisnya saat melihat Lusi yang datang dengan beberapa dokumen dan buku
"maaf tuan boleh saya masuk dan berbicara," tanyak Lusi yang berada di depan pintu ruang kerja
"kenapa masih memangil tuan kau bisa memanggilku Brian,apa yang kau bawa,masuk saja," ucap Bria sambil berjalan ke sofa untuk duduk
Lusi pun menurunkan semua dokumen dan buku di atas meja tersebut
"apakah ada yang ingin kau tanyakan atau atau ada sesuatu,"Brian
"tuan ...eh Brian maaf ini adalah pembekuan barang masuk dan keluar,ini pendapatan apotik dan ini pengeluarannya," ucap Lusi
"apakah ada Maslah sehingga datang menemui ku," tanyak Brian
"maaf tuan....eh Brian begini saya bingung pendapat apotik hanya sekitar Lim puluh juta perbulan,tapi kenapa pengeluaran apotik lebih dari lima ratus juta perbulan," ucap Lusi yang bingung bagmana bisa apotik ini bertahan pendapat hanya lima puluh juta tapi pengeluaran lima ratus juta
karena apotik hanya sebuah kedok sehingga Brian tak pernah berpikir tentang keuangan apotik karena apotiknya di bangun hanya untuk membantu orang salah jadi pendapatan apotik tak menjadi Maslah untukku nya,dia tak menyangka Lusi akan mempertanyakannya
" oh maaf aku tidak memberitahukan mu, sebenarnya ada barang yang sudah di beli oleh sebuah perusahan dan barang dan uangnya tidak aku masukan dalam catatan sehingga tak ada bukti transaksi," jawab Brian
"Lusi kemudian mengangguk" aku hanya takut anda mengalami kerugian dan bangkrut,bagaman nasib ku dan kariyawan yang lain ," ucapan Lusi membuat Brian ingin tertawa,sejak umur lima tahun dia sudah menghasilkan uang apa munkin dia bisa kekurangan uang
"kau tenang saja apotik ini tak akan bangkrut,kau tak perlu kahwatir dengan pengeluaran yang berlebihan dari apaotik,lakukan saja seperti biasa berikan obat gratis pada orang yang membutuhkan dan kalau ada yang mau membayar terima saja berapapun yang dia berikan," ucapa Brian mengingat Lusi bagaman kariyawan Brian bekerja mereka memberikan obat begitu saja pada orang tak mampu dan mengambil apa saja yang mereka berikan apalagi daerah apotik ini adalah kawasan untuk kelas bawah.
Lusi Tersenyum hangat pada Brian lelaki datar di hadapannya ini, walaupun tampilannya culun tapi tak menutupi wajah tampan Brian ,yang memiliki hati emas, jantung Lusi langsung berbunyi tak beraturan melihat wajah Brian yang tampak mempesona menurut lusi
Brian yang melihat Lusi menatapnya tanpa bergeming,membuat Brian langsung tersenyum
"apa aku tampan ," tanyak Brian
Lusi mengaguk tanpa sadar
"apakah kau mencintaiku," tanyak Brian
Lusi kembali mengaguk
"apa kau mau menikah denganku," tanyak Brian
Lusi kembali menganguk dan kemudian matanya terbelalak,"maaf tapa anda bertanya sesuatu padaku," tanyak Lusi yang gagal fokus dengan pertanyaan Brian tadi dia pikir hanya pembicaraan antara otaknya dan bayinya saja
"Brian langsung tersenyum,apa kau tak mendengar apa yang aku katakan," tanyak Brian dengan wajah datarnya menyembunyikan rasa bahagianya
"maaf aku sedang melamun,jadi tak mendengar perkataan tuan secara jelas," ucap jujur Lusi
"baiklah tapi aku tak ingin mengulang pertanyaan tersebut," ucap Brian
membuat Lusi langsun manyun,membuat Brian semakin gemas pada istrinya yang dia nikahi diam-diam tanpa sepengetahuan siapapun selain asistennya,dia akan menikah agama dengan Lusi setelah persoalan Lusi selesai dan malamnya sudah merestui mereka walaupun Brian yakin mamanya pasti setuju,tapi dia akan membawa Lusi setelah semua selesai
meliahat hal tersebut Brian mendekati wajah Lusi dan meniupnya,membuat Lusi langsun terbelalak tak bergerak di tempat, wangian kah min dari Brian membuat Lusi langsun tak dapat bergerak
Brian semakin jahil dia langsung mendekati bibir Lusi dengan bibirnya mengecup bibir mungil Lusi yang seksi, Sontak saja kita benda kenyal menempel di bibir Lusi membuat gadis itu langsung mundur,tapi terlambat Brian sudah memegang kepal belakang Lusi dan melanjutkan aksinya,Brian melepaskan tautan bibir mereka saat Lusi sudah hampir kehabisan nafas.
jangan lupa like, komen, vote, dan Hadiahnya