Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18 Besuk
Setelah berkeliling cukup lama akhirnya Amora sudah mendapatkan pilihan gaun yang akan ia kenakan,atas permintaan dari Sindi ,Amora mencoba memakai gaun tersebut.
Dibantu oleh tiga orang asisten Sindi Amora berhasil memakai gaunnya.
" Tante Sindi!" panggil Amora setelah keluar dari ruang ganti.
Sindi menatap takjub Amora yang tampil sangat elegan dan cantik.
" Damar pasti tidak akan bisa bermapling setelah melihat ini." puji Sindi membuat Amora tersipu.
Sindi menuntun Amora dan membawanya turun ke lantai bawah,dibawah Diana dan damar tengah duduk santai sembari menunggu Amora.
" Ekhem-ekhem mohon perhatian." ucap Sindi.
Diana dan damar menoleh bersama.
" Tidak salah lagi, menantuku memang sangat cantik." ucap Diana.
" Can-cantik sekali." lirih damar,matanya bahkan tak bisa beralih ke objek lain selain wajah calon istrinya.
" Pak damar,mamah Diana bagaimana dengan gaun pilihanku?" tanya Amora dengan malu-malu.
" Sempurna! Kamu sangat cantik nak,tanpa make up saja kamu sudah terlihat sangat cantik,mamah yakin di hari pernikahan kalian kamu akan jadi wanita tercantik dan akan membuat semua kaum hawa merasa iri dengan kecantikan kamu yang paripurna. Bukan begitu damar?" tanya Diana.
" Damar?" panggil Diana karna damar sama sekali tak merespon,putra Diana itu justru sibuk menatap wajah cantik calon istrinya tanpa berkedip.
" Ehem! Ada yang terpesona kelihatannya." Sindir Diana membuat damar tersenyum malu.
" Tadi mommy bilang apa?" tanya damar demi menutupi kegugupannya.
" Apa bajunya sudah bagus?" tanya Diana.
" Sangat cantik,cantik sekali." puji damar.
Yang dipuji hanya diam dengan menyembunyikan wajahnya yang sudah Semerah kepiting rebus.
" Definisi nyungsep cinta ya sin,dunia serasa milik berdua.Yang satu malu-malu yang satu malu-maluin sampai melongo gitu liatnya." sindir Diana membuat Sindi tertawa lepas mendengar celotehan sahabatnya.
Ditempat lain Felicia terpaksa mengunjungi athur di penjara.Selain ingin melihat keadaan laki-laki yang sebentar lagi akan menjadi mangan suaminya, Felicia juga ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting dengan athur.
" Saudara athur ada ada yang berkunjung,silahkan ikut petugas kami ke ruang besuk tolong bersikaplah dengan baik,jangan membuat kegaduhan dan tertib." ucap salah seorang penjaga sipir.
Athur hanya diam,namun bibirnya sedikit ia sunggingkan ke atas.Dia sudah tau siapa yang berkunjung,karna athur memang tidak ada keluarga atau kerabat lain yang kemungkinan akan menjenguknya.
Baru saja sampai di ruang besuk athur tersenyum saat melihat sosok yang sangat ia kenal berdiri membelakanginya.
" Haii istriku sayang, bagaimana kabarmu? Hm,baru beberapa hari saja kamu rupanya sudah merindukan suamimu yang tampan ini." gumam athur.
Felicia membalikan badannya dan tersenyum getir menatap wajah laki-laki yang sebentar lagi akan menyandang status duda.
Penampilan athur tampak kusam dan kumal apa lagi ia saat ini tengah mengenakan pakaian berwarna orens baju kebesaran untuk semua penghuni lapas.
" Menyedihkan sekali kamu athur,memang betul seorang gembel akan terlihat seperti gembel setelah kembali ke habitatnya." cicit Felicia membuat tangan athur mengepal dengan erat.
Jika saja tangannya tidak dalam keadaan diborgol,mungkin athur sudah bersiap menerkam Felicia.Sayangnya pergerakan athur terbatas,terlebih disisi kanan dan kirinya ada dua orang petugas polisi yang berjaga.
" Flicia Felicia,kamu ini terlalu naif.Aku tau kamu masih sangat mencintaiku." Ucap athur.
" Kamu betul sekali Athur,tapi itu jauh sebelum aku tau kebejadan kamu! Aku menyesal pernah jatuh cinta pada bajingan seprti kamu." ucap Felicia.
Athur merasakan sesak didadanya, emosinya mulai memuncak namun sebisa mungkin ia tak ingin tunjukkan pada wanita yang duduk didepannya namun tak sekalipun mau menatapnya.
Felicia selalu membuang arah pandangnya kesembarang tempat saat berbicara dengan athur.Hatinya terlalu sakit jika melihat wajah laki-laki yang pernah hidup satu atap dengannya.
" Langsung saja athur, kedatangan saya kemari untuk meminta kamu menandatangani berkas ini.Tolong bersikap baik dengan tidak mempersulit prosesi perceraian kita.Tanda tangani ini,karna aku tidak mau berlama-lama berada ditempat ini." Felicia menyodorkan map berwarna merah dan meletakan pena di atasnya.
Detik berikutnya Felica melihat kearah polisi yang berjaga,tanpa mengatakan apapun polisi tersebut sudah paham akan arti tatapan Felicia.
Polisi tersebut lantas datang dan membuka borgol athur namun tetap berjaga disebelahnya dan disebelah kanan dan belakangnya pun tetap ada yang berjaga untuk memastikan kondisi agar tetap aman.
" Aku tidak mau!" jawab athur singkat.
braaak
" Athur!" sentak Felicia.
" Tolong jangan membuat kegaduhan Bu!"
Peringat salah satu polisi terhadap Felicia.
" Maaf pak." Felicia kembali duduk.
Terdengar helaan nafas panjang dari Felicia,kali ini Felicia menatap athur dengan penuh permohonan.
" Tolong jangan lagi menambah luka hatiku dengan keraskepalamu itu.Aku janji setelah acar pernikahan Amora selesai digelar maka dihari itu juga aku akan cabut tuntutan kamu dan aku akan kasih kamu uang buat kamu bertahan hidup tapi dengan catatan kamu harus pergi sejauh mungkin dari hidupku dan hidup anakku.Tolong hanya beberapa hari lagi setelah ini." dengan penuh kerendahan hatinya Felica menangkupkan tangannya di depan dada.
Matanya berkaca-kaca saat menatap athur,hati athur luluh melihat air mata Felicia.
Dengan berat hati athur membubuhkan tandatangan diatas kertas yang Felica bawa.
" Terimakasih." ucap Felica.
Setelah itu Felicia bangkit dan pergi dari tempat itu namun baru saja beberapa langkah athur kembali memanggilnya.
" Felic." panggil athur.
Suaranya terdengar lemah dan sedikit bergetar.
" Kamu tidak perlu repot-repot datang untuk mencabut tuntutannya.Biarkan saja aku menjalani masa hukuman sesuai prosedur yang ada.Ucapkan selamat untuk Amora atas pernikahannya.Aku turut bahagia untuk kalian dan tolong sampaikan permohonan maafku kepadanya.Pergilah,jangan pernah lagi membesukku ataupun datang lagi kesini.Anggap pertemuan ini sebagai pertemuan terakhir kita." setelah mengatakan itu athur lantas berbalik dan berjalan menuju ke ruang tahannya tanpa menoleh sedikitpun.
Tak ada yang tau bagaimana hancurnya hati Felicia saat itu.Walau bagaimanapun laki-laki itu pernah hadir dan singgah di dalam hatinya.Menajali biduk rumah tangga yang bahagia sebelum akhirnya badai itu datang.
" Andai semua ini tidak pernah terjadi,aku pasti akan selalu mencintai kamu athur.Kamu terlalu menyakiti aku, perbuatanmu begitu dalam menggores luka di hatiku dan Amora.Aku sudah memaafkan kamu,semoga kamu bisa bertaubat dan kelak bisa hidup lebih baik lagi." Cicit Felicia sebelum benar-benar pergi dari tempat tersebut.
Felicia pergi keluar dengan membawa luka sekaligus langkah baru dalam hidupnya.Kini dia benar-benar akan menjadi seorang janda,namun satu hal yang membuatnya bahagia karena Amora sebentar lagi akan menikah dan menjadi seorang istri dari laki-laki yang baik.
Bersambung....
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭
semoga lancar unboxing ya pak damar 🤭🤭🤭