NovelToon NovelToon
MENCARI CINTA SEJATI

MENCARI CINTA SEJATI

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / POV Pelakor
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mei Sandra

Ini kisah seorang seorang gadis kaya raya mencari cinta sejati menyamar jadi karyawan sederhana. Sania kembali ke tanah air demi mencari kebenaran kematian ibunya. Selama di tanah air Sania jatuh cinta pada pengusaha kaya namun sayang ditinggal nikah. Demi melanjutkan rencana balas dendam pada keluarga penyebab kematian sang ibu juga pada mantan pacar Sania rela menikah dengan laki beristeri yang penyakitan. Mampukah Sania mencari fakta Kematian ibunya sekaligus tuntaskan dendam pada mantan pacar? Semua jawaban ada di kisah ini. Silahkan simak kisah Sania mencari cinta dan tuntaskan dendam!

Ini karya perdanaku. Mohon dukungan para pembaca. Tinggalkan jejak agar penulis makin semangat update. Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei Sandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Restu Keluarga

Bara tak mau berzinah karena sadar di larang agama. Kalau sedang bergairah paling Bara selesaikan dengan bersolo karier. Memang tak ada rasa tapi lebih bagus daripada buang bibit pada tempat tak halal.

Hiruk pikuk kegiatan rumah sakit bangkitkan Sania dari tidur nyenyak. Sania membuka mata kaget melihat dia tidur berbantal bahu Bara. Laki itu juga tidur memeluk tangan sendiri.

Sania malu kedapatan tidur nyenyak bersandar pada calon suami yang tak diharap. Sania cepat cepat menjauh sebelum Bara sadar dari tidur.

Sania masuk ke ruang IGD pantau kondisi Nania. Tujuan Sania ada di rumah sakit untuk Nania maka yang pertama harus dilihat adalah wanita penyakitan itu.

Nania sudah bangun kelihatan sangat segar. Seorang perawat sedang tensi tekanan darah Nania pastikan wanita itu sudah pulih. Perawat itu tersenyum ramah pada Nania sebagai penghargaan pada kesehatan Nania yang membaik.

"Nyonya sudah baikan. Sudah boleh pulang. Tapi kita tunggu perintah dokter." ujar perawat ramah itu manis. Keramahan tenaga medis akan kurangi rasa sakit di badan pasien. Andai jutek malah bikin pasien makin drop.

"Terima kasih sus. Aku pingin cepat pulang."

"Nyonya tak boleh datang sini lagi sebagai pasien. Rajin konsumsi obat ya! Patuhi semua kata dokter."

Nania mengangguk pasti. Nania tak sabar hendak pulang urus acara nikah Bara dan Sania. Nania memang tak mampu bergerak bebas namun niat ikut atur acara bergelora dalam dada.

Bagi Nania cahaya terang akan bersinar di rumah yang sudah lama membeku. Kesuraman warnai setiap sudut rumah hadirkan kekelaman. Sudah tiba masanya Bara bangkit dari kesuraman gara dia sakit.

"Mbak...gimana kondisimu?" Sania datang hampiri Nania pasang wajah cerah biar Nania ikut cerah.

"Sania..kau masih di sini?"

"Ya masihlah mbak! Aku kan sudah janji akan tunggu mbak sehat. Pak Bara masih tidur di luar sana."

"Oh..kau pulanglah! Mandi dan lanjutkan tidurmu! Mbak minta maaf sudah merepotkan kamu."

Sania menggoyang tangan tak setuju kata kata Nania. Mereka akan segera berkeluarga untuk apa sungkan lagi. Cuma posisi Sania sangat tidak manis. Di selipkan ke arah manapun tetap jadi batu kerikil rumah tangga Nania dan Bara. Mana ada bini muda dihargai orang. Cibiran demi cibiran akan menerpa tubuh Sania.

"Jangan omong gitu mbak! Aku kan sudah janji akan ada untuk mbak. Aku akan pulang dan ke kantor. Banyak tugas menunggu kami. Segala sesuatu aku serahkan pada mbak dan Pak Bara. Aku siap kapan saja."

Mata Nania makin berbinar dengar janji Sania ikuti semua permintaannya. Yang menikah Sania tapi yang bahagia justru Nania.

"Pulanglah! Mbak baik baik saja. Kau adalah obat bagi mbak."

"Pahit dong! Aku gini manis masa pahit."

Nania tertawa geli digoda Sania. Rasa rasanya Nania sembuh total bila bersama Sania. Sania memang seperti obat mujarab bagi Nania. Melihat senyum Sania saja hati Nania kontan plong. Lega seakan tak ada sakit.

"Aku pulang dulu ya mbak! Bilangin Pak Bara aku sudah pulang! Jumpa di kantor nanti."

"Pergilah!"

"Assalamualaikum..." Sania mengecup pipi tirus Nania lalu balik badan tinggalkan ruang IGD.

"Waalaikumsalam.." lirih Nania

Sania lewati Bara yang masih lelap di bangku ruang tunggu. Gaya tidur Bara masih posisi semula bersidekap dada.

Mengingat kejadian semalam Sania tidur berbantal bahu Bara bikin rona merah menyembul di pipi cantik Sania. Ada rasa malu menjalar dalam hati telah menyentuh laki yang bukan muhrim. Tak sengaja Sania telah buat dosa. Mungkin Allah akan maklumi kondisi Sania tak sengaja berbuat dosa. Sania betul tak sadar telah tertidur di bahu Bara.

Sania pulang ke apartemen bersihkan diri. Tanpa tunda Sania berangkat kerja. Proyek Pak Wandi akan segera dikerjakan. Sania tak ada waktu berleha menanti teguran Pak Wandi kalau tidak on time.

Sania yakin Bara tak dapat cepat sampai ke kantor. Sania maklumi keadaan Bara yang harus merawat isteri tercinta sebelum berangkat kerja.

Sania malah hargai laki bertanggung jawab macam Bara. Dia tetap beri perhatian pad Nania walau isterinya jauh dari kata ibu rumah tangga sempurna.

Di rumah Bara menemani Nania yang baru pulang dari rumah sakit. Kondisi Nania sangat bagus. Raut wajah lebih cerah juga lebih semangat.

Tampak Nania bahagia berhasil boyong Sania ke dalam rumah tangga mereka. Suatu hal aneh bin ajaib. Isteri bahagia suami punya bini muda. Mungkin Nania satu satunya wanita tersebut.

Bara memberi pesan pada Bik Sur melarang siapapun datang termasuk keluarga Nania. Nania sudah cerita semua keburukan keluarganya maka Bara tak mau ambil resiko bikin Nania drop lagi.

Bara sudah harus mulai kerjakan proyek. Dia tak mungkin asyik di rumah temani Nania. Kerja selalu terbelangkai kalau Nania mulai minta perhatian lebih.

Kini Bara tahu mengapa Nania sering kumat sakitnya. Ternyata selama ini dia masukkan hantu ke rumah ganggu Nania. Hantu berkedok manusia tak pantas diberi tempat.

Sebelum ke kantor Bara larikan mobil ke arah rumah orang tuanya. Bara mau kasih tahu kalau dia akan menikah lagi dengan pegawai kantor. Orang tua Bara seratus persen akan dukung Bara menikah lagi. Dari Nania masa depan Bara hilang. Bara sudah hilang kesempatan jadi orang tua karena Nania sudah diangkat rahim gegara kanker tumbuh subur di sana.

Sudah berkali orang tua Bara minta Bara kawin lagi namun ditolak. Bara tak mau sakiti hati wanita yang berapa tahun ini jadi pendamping hidupnya.

Keluarga Bara memang tak setuju Bara nikahi Nania. Tapi Bara ngotot mau kawin sama Nania walau Nania bekas pacar temannya. Ada janji tak tertulis antara Bara dengan temannya yang sudah meninggal karena kecelakaan mobil.

Mobil Bara memasuki halaman rumah super mewah. Bangunan besar di dominasi warna silver terpapang megah di depan mata Bara. Sudah cukup lama Bara tak injak rumah utama keluarga ini. Mungkin sejak menikah dengan Nania. Bara komunikasi dengan orang tua hanya lewat ponsel. Itupun hanya basa basi tanya kabar. Bara dikucilkan keluarga gara Nania.

Bara bawa langkah sampai depan pintu mewah. Ada keraguan dalam diri Bara untuk ketok pintu. Bagaimana tanggapan keluarga terhadap rencana nikah kedua kali.

Belum sempat Bara ketok pintu tiba tiba pintu terbuka lebar. Sesosok perempuan paro baya berdiri di hadapan Bara perlihatkan ekspresi tak dapat dilukis dengan kata kata. Ada rindu juga amarah tersurat di wajah wanita mulai senja itu.

"Ma..apa kabar?"

Wanita yang dipanggil mama tak menjawab malah meninggalkan Bara di depan pintu. Bara tahu diri segera ikut langkah mamanya masuk ke dalam.

Di dalam ada papa Bara sedang baca koran ditemani teh hangat. Papa Bara tak pindahkan koran walau tahu anak lakinya sudah datang.

"Pa..."

Papa Bara turunkan koran setelah disapa Bara. Raut wajah sang papa tak jauh beda dengan mama. Datar tanpa ekspresi.

Bara jadi tak enak hati dapat sambutan tak ramah dari keluarga sendiri.

"Masih ingat punya orang tua?" tanya Pak Jaya papa Bara.

"Pa...kenapa omong gitu? Aku ini anak kalian. Wajar aku datang."

"Mau minta tolong selamatkan perusahaanmu yang hampir bangkrut?"

"Tidak..perusahaanku baik saja walau tak besar. Aku datang minta restu papa dan mama karena aku akan menikah lagi."

Pak Jaya dan Bu Jaya saling berpandangan surprise dengar akhirnya Bara bersedia menikah lagi.

"Dengan siapa?" tanya Bu Jaya masih tak ramah.

"Dengan pegawaiku. Namanya Sania.."

"Syukurlah bukan dengan Arsy maupun Nada! Ceritakan tentang calonmu!" Mama Bara mulai perlihatkan sifat aslinya periang. Wanita ini bahagia tak terhingga dengar Bara mau buka diri menikah lagi.

"Dia sarjana S2 lulusan Harvard. Anak yatim dan pegawai Bara. Dia sudah bawa proyek besar buat Bara."

"Anak yatim punya kemampuan bawa proyek besar? Proyek apa?" tukas Pak Jaya belum percaya seratus persen pada cerita Bara.

"Proyek Pak Wandi..bangun perumahan 300 unit tahap awal. Masih dilanjutkan kalau kerja kami bagus."

Pak Jaya mulai tertarik pada cerita Bara tentang proyek Pak Wandi. Pak Wandi adalah pengusaha top. Dia punya real estate di mana mana. Cuma orangnya sulit ditembus kalau tak ada kemampuan perfect.

"Kau punya modal cukup? Dananya sangat besar. Papa rasa kamu belum mampu handle proyek ini. Apa perlu bantuan papa?"

"Tidak perlu..Pak Wandi sudah kucurkan dana 70% buat pembangunan tahap awal." cerita Bara tanpa tambah kurang cerita.

Pak Jaya melongo. Mana ada proyek dapat suntikan dana sampai 70%. Ini sudah capai dana penyelesaian pembangunan. Mungkin Pak Wandi sudah mulai pikun salurkan dana sebesar itu buat Bara.

"Kau menang tender?"

"Tidak tender..Pak Wandi tawarkan proyek itu bagi Sania."

"Siapa Sania?" tanya mama Bara masih penasaran.

"Itulah calon mantu mama." kata Bara berusaha tak ketawa melihat sang mama dikit bingung.

"Jangan jangan calonmu gula gula Pak Wandi!"

"Astagfirullah Ma...Sania itu anak sholeha. Dia sedang godok proyek PT SHINY saat ini." kata Bara santai.

"Apa? Mega proyek PT SHINY? Bukankah sudah ada bayangan jatuh ke tangan PT BUILD?"

"Di PT BUILD Sania perancangnya. Sania sudah keluar dari PT BUILD dan kerja di kantorku."

"Aku pernah dengar PT BUILD ada arsitek muda berotak licin. Nyatanya calon binimu toh! Kok dia mau ya?" tanya Pak Jaya pandang enteng pada Bara.

"Sejujurnya Nania yang paksa Sania jadi bini keduaku. Nania sangat sayang pada Sania maka ingin dia masuk keluarga kami."

Pak Jaya dan Bu Jaya terpana. Cerita Bara sangat tak masuk akal. Mana ada bini tua cariin suami bini muda. Karangan Bara hindari amarah keluarga atau lelucon pagi hari.

"Kau sehat nak?" Bu Jaya dekati Bara meraba kening Bara cari tahu anaknya tidak sakit.

"Ma...jangan konyol! Aku datang minta restu bukan jadi badut kalian."

Pak Jaya terkekeh lihat Bara mulai kesal dianggap bohong.

"Tentu kami restui. Cuma kami mau jumpa dia dulu. Memang cerdas atau hanya jual tampang. Sekarang kan banyak wanita jual tampang capai maksud tujuan tak peduli halal atau tidak."

"Malam ini jumpa di rumah Bara. Nania tak mungkin ke sini karena kalian tahu dia kurang sehat."

"Baiklah! Papa dan mama akan datang bersama adikmu. Kami mau lihat calonmu model apa?"

"Bara tunggu..Bara ke kantor dulu. Kami sudah harus atur para pekerja terjun lokasi."

"Apa yang bisa papa bantu?"

"Kami kekurangan kuli kasar. Papa bisa rekomendasi?"

Pak Jaya termenung sejenak memikirkan para pekerja lapangan yang dibayar harian. Pak Jaya tak punya pekerja kasar karena bidangnya beda dengan Bara. Pak Jaya bergerak di bidang otomotif dan bahan texstil. Keluarga Bara cukup terpandang karena kekayaan lumayan berlimpah. Cuma putra sulung mereka terjebak dalam perkawinan tak semestinya. Menikahi Nania adalah kesalahan fatal di mata keluarga.

"Papa akan minta buruh Ommu! Diapun lagi sepi job. Mungkin bisa bantu kamu. Oya apa benar calon binimu mampu tembus tender PT SHINY? Papa dengar bos besar pt itu ada di luar negeri."

"Lagi usaha pa..doakan saja! Bara nikahi Sania bukan karena dia pinter tapi memang desakan Nania. Sania sayang pada Nania maka bersedia menikah denganku. Dia muda sekali. Sekitar 24 tahun."

"Nasibmu nak. Mama tak sabaran mau jumpa calon mantu baru." timpal Bu Jaya berapi api. Semoga kali ini Bara tak salah pilih lagi.

"Bara mohon papa dan mama jangan kucilkan Nania! Dia sudah cukup menderita jadi Bara harap kalian beri dikit perhatian."

"Ok..berhubung dia tahu diri ijinkan kamu kawin lagi maka mama akan coba baik padanya. Cuma mama mau dan calon mu menikah resmi secara hukum dan agama. Tak boleh nikah siri."

"Pasti..Nania janji akan ijinkan secara resmi. Kami akan nikah sah hukum dan agama. Cuma kami tak mau pesta atau keramaian. Kesehatan Nania tak bagus jadi sederhana saja."

"Baiklah! Segalanya akan kita atur. Keluarga besar kita harus hadir. Kami tak mau dibilang kamu kawin kucing kucingan."

"Emang ada kawin kucing?" olok Bara agak santai setelah dapat restu keluarga walau kedua orang tuanya belum jumpa Sania.

Mama Bara tertawa geli karena keluar istilah baru dari mulutnya.

"Ya ada...asal ada wanita main embat."

"Ma itu bukan Bara. Kami rencana menikah di mesjid saja. Biar saklar."

"Papa yang atur setelah jumpa calon mu! Papa mau lihat model apa wanita piihanmu." sambut Pak Jaya mau atur pernikahan anaknya kali ini. Pernikahan Bara dan Nania tak dihadiri keluarga besar berhubung tak restui pernikahan Bara dan Nania.

"Terserah papa dan mama. Bara berangkat kerja dulu. Nanti malam kita makan bersama di rumah Bara. Bara pastikan Sania akan hadir." Bara bangkit dari sofa hendak berangkat kerja. Bara yakin orang di kantor sudah menanti Bara memberi pengarahan mulai langkah pertama.

Bu Jaya ikuti Bara dari belakang berdoa semoga pilihan Bara kali ini betul betul bawa kebahagiaan bagi anaknya.

Kadang Bu Jaya kasihan pada Bara menahan perasaan. Bara dihadapkan dilema antara keluarga dan janji pada sahabat yang sudah meninggal. Bara termakan janji akan menjaga Nania sampai akhir hayat.

1
Novida Eryani
Luar biasa
Bunda
ikutan ngakak di part ini 😀😀😀
Sri Mulyati
visual dong tambah deru
Fera Bintang
Luar biasa
P. Ary
waaaahhhh anaknya dah hampir 10 thn dooooooooonzzz thorrrrrr
cAmiEe
alur cerita dan bahasanya bagus.....
Endang Supriati
aneh sih bara kenapa pusing sih!!! tinggal tolak si arsy tdk terima! kan hak nya sbg pengusaha. sy juga pengusaha,,,ada kary yg lalai datang telat 3 x pecat.
karyawn tdk bisa up to day dgn hasil kerja pecattt.
awal porong gaji potong transoirt, potong yang makan 75 % klu melanggar etos kerja. ada urusan apa sama karyawan.!!
pecat satu yg melamar jutaan. yg tudak tahu diri kary..pada belagu demo demo dioecat jf gembellll.
Endang Supriati
klu memang rumah atas nammamu! kenapa engga dijual!!! apa urusan nya sama mereka.peduli syetan.tahu.!!
Endang Supriati
sakit kanker blom ada obatnya sampai sekarang, klupun minum obat utu cuma pereda rasa nyeri! bukan obat. kemo malah kanker jd cepat merata dan menyebar kemana mana. akar kanker itu seperti rambut halus dan banyak begitu.
Endang Supriati
laki2 iru 1 juta pwrsen tdk suka sama anaknya.
males urus anak, anak bagi laki2 cuma buat kebanggaan bahwa dia bisa bikin perempuan hamil, artinya dia laki2 sejati.
hampir semua laki2 cuma senang bikinnya. jd anak dan hamil paling benci dan sebell klu belum nikah banyak suruh gugurin! males basnget suruh tanggung jawab. klu tdk taskut dosa dan hukum. pasangan zinahnya hamil klu mau suruh gugurin dia senang banget hamil lagi gugurin lsgi terus maunya begitu dan tak perlu nikah dgn perempuan model begini, krn apa! buat apa dinikahi! engga dinikahi bisa ditidurin setiap saat. tujuan nikah apa? mau ngesex tanpa zinah kan.
lah ini si Ranti dgn bangga mau di ajak tidur tanpa dinikahi.
yg bodoh tuh boby,,, perempuan murahan kok di taburin benihnya. laki2 bejad dunia biasa memandangnya. klu peremouan rusak dan murahan sdh jelas GEN LIAR gimana turunannya!!!
Endang Supriati
masa org pinter cerdas buat rancangan dan penanggung jawab proyek ! MISKIN TDK OUNYA UANG. NGAPAIN KERJA !!! BUAT KANTOR SENDIRI. HRSNYA DISAMPING GAJI BONUS 5 % DR NILAI PROYOEK , SANIA MASIH BODOH AJA.
Endang Supriati
saya bekerja ada di 4 tempat pindah2 total 27 thn,dr lulus kuliah umur 22 thn. sampai umur 49 thn. sy pindah kerja cukup bikin surat pengunduran diri yg ttd yg buat surat dong.
Anonymous
Masak kmr VIP gak disediakan air minum ? Othor lupa kali ya...
Iis Wahyuni
fadhil
sur yati
suka bgt thor intinya klo kt berbuat pasti akan menuai kebaikan krna Allah tdk tdr ya kan Thor 5 bintang thor
sur yati
betul bgtttt Thor
#ayu.kurniaa_
.
Capricorn 🦄
keren
sur yati
datang lgi deh ulet keket noh tanya ma bininya bara gk bsa pp klo bukan krna bininya
sur yati
alah dri awal dia sumpah trs bergudang" cewek nya msh ja sumpah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!