George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 ada apa dengan papi Geo
" Dari club " jawab Geo dengan jujur tanpa menutupi apapun .
" Katanya tadi Papi nggak pulang ?" ucap Fay yang tadi sempat berfikir Geo tidak jadi ke club karena pulang bawa cake .
" Aku berubah pikiran " jawab Geo ikut memakan sepotong cake yang tadi di belinya .
Geo pikiran berjalan duluan masuk kekamar meninggalkan Fay yang masih ingin menghabiskan cake .
" Fay " teriak Geo dengan begitu lantang dari dalam kamar .
" Astaga lupa " ucap Fay yang segera berlari kekamar untuk memungut pakaian dalamnya yang berserakan di atas kasur .
" Maaf Pi, lupa " ucap Fay setelah mengambil dan menaruhnya diruang ganti dan keluar kamar lagi untuk menghabiskan cake yang masih tersisa.
Geo hanya geleng kepala lalu menghempaskan tubuhnya keatas kasur dengan brutal benar-benar ingin segera tidur untuk menenangkan pikirannya.
15 menit kemudian .
" Papi bantal aku " ucap Fay langsung mengambil bantal yang sedang di tiduri Geo .
Geo yang baru tertidur itu jadi terkejut saat Fay menarik bantal begitu saja .
" Apa bedanya sih " ucap Geo menjangkau bantal di sisi kirinya dengan suara berat .
" Haaa kan aku yang tidur disebelah kanan sedangkan Papi dikiri biasanya" rengek Fay yang juga ingin tidur .
" Papi " ucap Fay yang masih berdiri membangunkan Geo dengan menggoyang tubuh nya .
Geo yang muak mendengar Fay terus merengek akhirnya merangkul pinggang gadis itu dan menindihnya diatas ranjang.
" berisik aku mengantuk " ucap Geo menindih Fay lalu kembali memejamkan mata.
" Ihhhh, Papi lepaskan Aku" rengek Fay mendorong tubuh kekar Geo yang sama sekali tidak bergerak .
" Diam " suara keras Geo yang benar-benar mengantuk .
" Ya lepasin aku Pi " Fay tetap saja merengek sampai menangis ketika Geo tidak mau melepaskan nya .
" Makanya jangan berisik " ucap Geo tidur ke tepi agar gadis itu berhenti menangis dan kembali melanjutkan tidurnya.
..........
Keesokan paginya.
Fay mencuci mukanya lalu keluar kamar untuk memasak karena merasa lapar meninggalkan Geo yang masih tidur bergelung dalam selimut, sepertinya pria itu benar-benar menikmati hari libur nya dengan tidur .
30 menit kemudian .
Geo yang baru bangun berjalan keluar kamar mencari Fay begitu mendengar suara dari dapur .
Geo bersandar ke sudut lemari memperhatikan Fay yang tengah memasak dan terlihat begitu sibuk .
Fay masih memakai baju tidurnya dengan rambut kuncir asal .
" Aku pikir dia tidak bisa memasak " batin Geo menatap dengan takjub Fay yang memasak dengan begitu lihai bahkan mengiris bahan makanan cepat nya seperti koki restoran.
" Papi sudah bangun " ucap Fay begitu Geo membantunya mengambil mangkok di dalam lemari karena tinggi Fay tidak sampai .
" Seperti yang kamu lihat " ucap Geo berdiri di samping meja menatap sup dalam panci membuat dia merasa lapar .
" Cuci muka dulu gih Pi, ilernya kelihatan" tawa jahat Fay yang membuat Geo langsung bad mood .
" Kamu pikir aku ileran kalau tidur " tak terima Geo namun tetap pergi kekamar karena memang belum cuci muka .
...........
" Pandai juga kamu memasak " ucap Geo setelah mencoba beberapa sendok masakan Fay .
" Apa sih yang tidak aku bisa " ucap Fay dengan sombongnya.
" Cari uang " ucap Geo dengan asal menikmati hidangan di hadapan nya .
" Aku jual Papi nanti biar dapat uang" ketus Fay .
" Kamu menjual mesin pencetak uang demi mendapatkan sejumlah uang , benar-benar bodoh " ucap Geo menambah lagi beberapa sendok sup ke piringnya.
" Iya juga ya " ucap Fay nanti kalau dia menjual Geo pada siapa lagi dia minta uang .
" benar-benar gadis bodoh " ucap Geo mengacak dengan spontan rambut Fay sampai kunciran nya lepas .
" Papi rambut aku jadi berantakan, benerin balik " tegas Fay yang wajahnya sudah di tutupi rambut .
" I, iya " ucap Geo menguncir kembali rambut Fay walaupun dengan tangan gemetaran.
Pesona gadis kecil itu menjadi berubah saat rambutnya terurai jadi terlihat lebih dewasa dan manis .
Fay melirik ponsel Geo yang terus bergetar sementara pria itu sama sekali tidak mengangkat telfon itu .
" Kenapa tidak diangkat ?" tanya Fay menatap Geo.
" Tidak penting " jawaban singkat Geo.
" Langganan Papi ya " senyum menggoda Fay menatap foto profil wanita yang menelfon Geo terus berganti .
" Diam dan berhenti berpikiran aneh-aneh, sekolah saja yang benar" ucap Geo dengan cuek .
" Kalau itu pasti , Aku akan sekolah yang rajin dan menjadi hebat demi masa depan serta suamiku kelak " ucap Fay yang membuat Geo tersedak mendengarnya.
" Ulangi?" ucap Geo dengan wajah dinginnya.
" Demi masa depan serta suamiku kelak " ucap Fay mengulang ucapan nya dengan polos seperti permintaan Geo.
" Bukankah sekarang kau sudah punya suami ?" pernyataan menjurus Geo .
" Lah bukannya pernikahan kita hanya sebatas rahasia " ucap Fay .
" Lalu kamu pikir aku main-main mengucapkan janji suci pernikahan dihadapan keluarga kita dan tuhan ?" tanya Geo dengan ekspresi wajahnya yang semakin dingin .
" Iyalah buktinya Papi masih main wanita tanpa ingat kalau sudah punya istri " ulti Fay yang membuat Geo diam tertunduk.
" Fay aku,"belum jadi bicara Fay menyambung ucapan nya .
" Lagian aku ingin menikah dan menghabiskan seluruh sisa hidupku bersama Pria yang mencintai serta aku cintai " ucap Fay sambil tersenyum lebar membayangkan masa depannya yang begitu indah .
" Lalu kenapa kamu mau menikah dengan ku ?" tanya Geo dengan suara tersendat.
" Kan ini hanya pernikahan untuk memperkuat bisnis , setelah semua misi selesai kita akan berpisah " ucap Fay yang memang hanya berpikir begitu .
" Bukankah begitu Pi?" tanya Fay lagi yang sejak awal memang hanya berpikiran seperti itu.
Geo tidak menjawab pertanyaan Fay sama sekali tapi langsung pergi dan masuk kedalam ruang kerjanya .
............
Hampir jam 5 sore Fay baru kembali ke apartemen setelah menghabiskan waktu seharian menemani Mommy ikut arisan .
" selamat sore Nyonya " sapa beberapa Pelayan yang tengah membersihkan apartemen begitu Fay masuk .
" Sore " ucap Fay tersenyum sungkan meletakkan beberapa paper bag yang dibawanya lalu duduk disofa bersandar menghilangkan rasa lelah .
" Papi mana?" ucap Fay yang baru teringat Geo setelah beberapa saat .
" Bibi sudah datang dari pagi ?" tanya Fay pada beberapa pelayan itu.
" Iya nyonya" jawab mereka .
" Apa kalian Papi Geo pergi?" tanya Fay lagi .
" Kami tidak melihat Tuan muda sejak datang Nyonya" jawab salah satu dari pelayan itu .
" Apa Papi belum keluar dari ruang kerjanya ya ? Apa dia tidak lapar seharian di ruang kerja " ucap Fay berjalan menuju ruang kerja Geo .
" Pi, Papi masih didalam ?" ucap Fay mengetuk pintu ruang kerja Geo , karena tidak mendengar sahutan akhirnya Fay membuka pintu yang tidak dikunci .
" Papi " cemas Fay berlari kedalam ruang kerja Geo yang sudah seperti kapal pecah bahkan pecahan kaca dimana-mana sementara Geo sudah tergeletak dengan botol alkohol di tangannya