NovelToon NovelToon
Bodyguard Ku Suamiku

Bodyguard Ku Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: wheena the pooh

"Ini uang, aku menginginkan suamimu!" ucap Nadine serius.

"Apa???" Dinda tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

Patah hati dari penghianatan sang kekasih yang berselingkuh dengan adiknya sendiri membawa kisah tersendiri seorang Nadine yang semula angkuh dan sombong namun berubah lebih baik hanya karena terpesona pada bodyguardnya sendiri.

Kisah gadis kaya raya yang terlalu mudah jatuh cinta kembali pada seorang pengawal pribadinya, membawa ia pada kenyataan lain yang tidak ia ketahui selama ini.

Farhan Pradhipta merupakan sosok yang mampu membuat Nadine kembali merasa hidup disaat yang tepat, namun siapa yang menyangka bahwa lelaki ini tidaklah seperti yang Nadine kira.


Penasaran?




Lanjut ke Bab ya......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wheena the pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

"Nona sebaiknya beristirahat, nona Rose menitip pesan agar kau tidak terlalu stress. Aku akan pergi agar kau tidak terganggu"

Farhan menganggap kata Nadine adalah sebuah racauan semata.

"Kau benar, aku begitu pusing dan mengantuk. Kau boleh pergi setelah aku tidur oke"

Nadine bicara dengan jarak yang sangat dekat, ia bahkan mengelus lembut rahang Farhan seraya tersenyum.

Farhan membesarkan mata saat sebuah ciuman mendarat di bibirnya. Sungguh ia tidak menduga jika gadis itu akan menciumnya sekarang.

"Nona Nadine"

"Aku tidak mau pacaran yang ujungnya kau akan meninggalkan ku seperti halnya Daniel, kita menikah saja, aku akan menjadi lebih baik lagi Farhan, aku belajar banyak hal akhir-akhir ini aku rasa itu ada pula pengaruh darimu"

Farhan terdiam, ia menjadi salah tingkah sendiri, ucapan mana yang harus ia percaya sekarang.

"Aku rasa nona tidak sedang dalam keadaan mabuk"

Nadine terkekeh, ia mencium pipi Farhan sekali lagi.

"Aku tidak mabuk, aku akan tidur. Ingat kau boleh pergi ketika aku sudah tertidur oke"

Nadine meraih tangan Farhan lalu memeluknya seraya berbaring dan memejamkan mata, meninggalkan kebingungan pada lelaki yang masih mencerna ucapan demi ucapan Nadine tadi.

Benar saja gadis itu seperti telah tertidur hingga tangan Farhan tidak ia genggam kuat lagi.

Farhan berdiri setelah menyelimutinya.

Lama ia menatap Nadine yang terlelap di hadapannya, sampai pada ia memutuskan untuk segera keluar dari sana.

Ponselnya berdering, segera ia angkat dan bicara. Tidak lama ia pun pergi dengan terburu meninggalkan Nadine yang tidur di kamarnya.

Sore harinya, Farhan menjadi pengawal bagi Rose dan dua karyawan lain yang mengurus keperluan keuangan perusahaan mereka di bank.

Setelah semua urusan selesai Rose dan Farhan pun pergi untuk mengakhiri pekerjaan hari ini dengan mengantarkan Rose pulang ke apartemen Nadine.

Di tengah perjalanan.

"Farhan, bisa lebih cepat aku sungguh mulas... aku ingin buang air"

"Apa kau ingin mampir ke pom bensin terdekat?," tawar Farhan yang telah melihat wajah Rose memerah menahan mulas perutnya.

"Tidak tidak, aku tidak mau menggunakan toilet umum, itu jorok. Ayolah lebih ngebut lagi"

"Kita masih lumayan jauh"

"Farhan, bukankah alamatmu ada di daerah ini? bisakah kau membawaku ke rumah mu saja, aku sudah tidak tahan"

Pria itu mengangguk.

"Ayo cepatlah, aku mau ke toilet rumah mu saja"

"Baiklah"

Tidak berapa lama berselang, Farhan akhirnya menepikan mobilnya pada sebuah halaman yanh tidak terlalu luas yang terdapat pula rumah sederhana yang diyakini Rose adalah tempat tinggal lelaki yang disukai oleh Nadine.

Rose berlari cepat setelah Farhan membukakan pintu rumah itu dengan kunci yang ada di sakunya.

Gadis itu tidak melihat sekitar lagi karena rasa mulasnya telah di ujung.

"Ternyata Farhan berasal dari kehidupan yang sama dengan ku, lihatlah rumah sederhana ini.... kemana orangtuanya?"

Gumam Rose setelah keluar dari toilet rumah itu, ia melihat sekitar, dapur yang bersih dan terawat.

Perlahan ia berjalan menuju dimana Farhan sedang menunggunya di ruang tamu.

"Ayaaaaahhhhhh"

Teriak seorang anak perempuan yang berlari ke arah Farhan.

"Hei sayang... kau sudah pulang"

"Aku merindukan mu, kenapa jarang pulang sekarang? apa ayah begitu sibuk hingga tidak lagi mengantarkan mama mengajar les balet"

Farhan menyambut anak itu dengan menggendongnya tinggi dan berputar, Rose melihat itu dengan jelas lalu perhatiannya tertuju seorang wanita cantik yang menyandang sebuah tas di lengannya yang berdiri di ambang pintu.

Belum juga Farhan menjawab anak itu, matanya lebih dulu menangkap sosok Rose yang mendekat.

"Oh nona Rose kau sudah selesai," suara Farhan membuyarkan lamunannya.

"Siapa bibi ini?"

Suara lembut khas anak-anak milik perempuan kecil yang tengah berada dalam gendongan Farhan menyentak lamunan Rose.

"Ini bibi Rose, dia sekretarisnya bos ayah"

"Rose, kenalkan ini Zia"

Rose masih diam, ia masih mengumpulkan kesadaran, ia menerima uluran tangan mungil yang mengajaknya berkenalan.

Lalu mata Rose beralih pada sosok perempuan yang berjalan mendekat.

"Aku membawanya kesini karena dia sudah tidak tahan ingin ke toilet, kebetulan kami lewat sini"

Ucap Farhan pada perempuan itu.

"Oh begitukah, baiklah nona kenalkan aku Dinda"

Rose menyambut tangan Dinda seraya tersenyum canggung.

"Apa nona ingin minum teh? akan ku buatkan"

Tawar Dinda, membuat Rose menatap wajah Farhan dan anak kecil itu bergantian, sungguh ia tidak bisa berkata-kata sekarang.

"Tidak perlu nona Dinda, aku sedang terburu.... terimakasih banyak atas tawaran anda, aku rasa Farhan tidak perlu lagi mengantarkan ku, aku bisa menyetir sendiri, lagi pula ini sudah sangat sore aku tidak akan berlama lagi"

"Sepertinya Zia sangat merindukan mu, aku akan pergi sekarang"

Ucap Rose lagi setelah mendapat tatapan sungkan dari Farhan.

"Terimakasih pengertian mu," jawab Farhan tersenyum pada Rose.

Disambut Zia yang kegirangan, Rose pun pamit pada Dinda yang tersenyum padanya.

Rose masuk mobil dengan cepat ia meninggalkan halaman rumah itu, ia melepaskan sesak di dadanya yang ia tahan sejak tadi.

"Oke, tarik napas.... hembuskan"

"Tenang Rose, seharusnya aku tidak akan terkejut bukan? sudah sewajarnya pria tampan itu sudah memiliki istri dan seorang anak bukan, yang terlalu bodoh itu aku dan Nadine yang berharap dia masih lajang"

"Oh my God..... Nadine menyukai pria beristri"

1
Taqwim Mujiono
Luar biasa
Miela Zaa
gk suka sma yg komen aneh2 ... klo gak suka crita x gk ush dbca ... spnjng crita ttp dbaca tp komen jelek2 trus jd bosen sm comen x
Odhe Canang
Lumayan
Odhe Canang
Kecewa
Safa Almira
suka
Jihan Hwang
thor aku marathon baca ini... suka bgt sm ceritanya

mampir juga ya di karyaku jika berkenan
Heryta Herman
walaupun cerita menggantung tapi aku suka thor..terima kasih...
semangat terus thor...
Heryta Herman
alur cerita nya sprti drama turki...
Heryta Herman
farhan bukan kakakmu nadine...aditya lah kakakmu se ibu...
Heryta Herman
ceritanya berbelit" ni...farhan terlalu bnyk rahasia dgn istri..jngn sampai nti istrimu tau dan sdh terlambat farhan...jaga hati istrimu...kau memilihnya dgn segala kelebihan dan kekurangannya
Sulaiman Efendy
AKHIRNYA TAMAT JUGA..
Sulaiman Efendy
BETUL KATA FARHAN, SI NADINE MMG WANITA BODOH, HRSNYA DIA CARI KBNARAN, BKN BRSPEKULASI SENDIRI, MINIMAL DIA BRTEMU ZAHARA DN BICARA..
Sulaiman Efendy
FARHAN BALAS SPRTI WINDY YG KASI OBAT TIDUR..
Sulaiman Efendy
PASTI ANAK FARHAN TUH
Sulaiman Efendy
JADI MAKIN RUMIT, HRSNYA NADINE CERITA K FARHAN, BKN DGN CARA MNYAKITKN SPRTI INI
Sulaiman Efendy
BRRTI ADITYA KK NADINE SATU IBU..
Sulaiman Efendy
YG SALAH SI RINALDI, ORG KAYA TPI TDK BRTANGGUNG JAWAB..
Sulaiman Efendy
BENARKN, SI TUA SMITH MMG AYAHNYA FARHAN..
Sulaiman Efendy
YAKIN SI SMITH MMG AYAHNYA FARHAN..
Sulaiman Efendy
PASTI OTW HAMIL
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!