Menceritakan tentang Ruby gadis manis yang berpacaran dengan Ares, tapi karena suatu hal. Ia di perkaos oleh kakak Ares yaitu Lucas dan membuat ia hamil anak dari kakak pacarnya. Lucas yang mempunyai harga diri tinggi akhirnya memutuskan untuk menikahi Ruby walaupun itu di tentang oleh adiknya sebagai pacar Ruby.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CarotVT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
produk
" Byy, turun dulu sini ayok kita makan"
Dengan hati hati Ruby mulai menuruni anak tangga satu demi satu, ia melangkah menghampiri sang kakak yang terlihat sudah ada di depan meja makan. Ia segera duduk di samping sang kakak yang sudah lebih dulu duduk.
" Makan Byy, aku udah beli semur daging, sayur sop, ati balado. Sama jus alpukat buat kamu. Katanya ini bagus buat bayi di perutmu ayok makan" Doni memberikan nasi berserta lauk pauknya kepada Ruby.
Ruby menyingkirkan piring itu dan meraih jus alpukat yang ada di samping kakanya. Entah kenapa melihat makanan itu ia merasa tidak berselera makan, apa lagi melihat nasi putih yang ada di piring itu. " Aku gak mau makan"
" Tadi pagi aja makanan kamu di muntahin, masa gak mau makan si Byy. Coba dulu, atau perut kamu masi mual ya?" Doni tidak habis fikir dengan adiknya yang padahal perlu nutrisi lebih banyak dari dirinya tapi masi susah untuk makan.
" Uda gak mual kok. Lagian tadi siang aku udah makan nasi goreng kok."
Mendengar ucapan yang terlontar dari mulut sang adiknya, ia sepontan mengernyitkan alisnya tidak percaya dengan Ruby. Pasalnya adiknya ini tidak bisa memasak sama sekali.
" Hahahah, Gak usah bohong pake segala ngomong udah makan nasi goreng. Kakak itu taunya kamu hanya bisa masak mie rebus sama bikin telor ceplok. Sejak kapan kamu bisa masak nasi goreng."
" emang bukan aku yang masak tapi kak Lucas tadi kesini dan masakin buat aku. Lagian gak usah remehin kelemahan orang dong. Ck " Ruby berdecak kesal sambil menatap sinis pada sang kakak yang terlihat meremehkan dirinya.
" Oh, dia ngapain kesini?" tanya Doni dengan tatapan penuh tanya
" Buat ngajakin beli baju pengantin besok. Kak kita gak siapin apa apa gitu buat pernikahan nanti?" Ruby terlihat bingung dengan kakanya yang hanya diam tampa mondar mandir mengurus pernikahan buat dirinya. Mungkin kalo pernikahan orang normal setiap keluarga pasti sibuk dengan acara yang akan di gelar nanti.
" Lucas bilang kita hanya perlu datang di tempat pernikahan nanti. Lagian kakak juga gak berniat buat undang saudara kita di pernikahan kamu nanti. Aku takut jika nanti kamu dicibir sama om dan Tante karena kamu hamil di luar nikah." Doni mengusap rambut Ruby dengan senyuman getir yang terukir di wajahnya. " Kamu masi punya kakak yang akan selalu berada di sisimu Byy. Mau bagaimana pun kondisi mu kakak selalu akan ada untuk mu Byy." timpal Doni sambil memegang pundak sang adik.
" Maaf ya kak, padahal kakak sudah susah paya bekerja agar aku bisa sekolah dan mengejar cita cita aku tapi malah jadi seperti ini. Aku bahkan belum nunjukin ke kak doni kalo aku sukses." dengan wajah tertunduk ia bener bener merasa bersalah.
" Gak papa Byy, jangan pikirkan hal itu lagi ok. Kamu fokus aja sama masa depan kamu sekarang, kamu ingin jadi desainer baju kan. Kakak yakin kamu masi bisa mengejar cita cita mu itu di sela sela kamu mengurus baby. Kakak janji akan tetap bantu kamu dimasa depan kamu. " Doni Memeng kedua pundak ruby dan meyakinkan nya " walaupun kamu udah jadi ibu rumah tangga nanti, itu bukan berarti kamu berhenti mengejar cita cita kamu. "
Ruby mulai mendongak menatap sang kakak dan langsung memeluknya, kakaknya lah yang selalu mendukungnya dalam keadaan terpuruk sekalipun. Dia lah yang selalu mendukung dirinya mau bagaimana pun kondisinya. " Makasih kak, makasih untuh semuanya"
" Yaudah ayok kita makan, kita gak boleh berkalut dengan kesediaan. " Doni melepaskan pelukan sang adik dan menyodorkan makanan kepadanya.
" Gak mau kak, di bilang tadi aku udah makan nasi goreng."
Doni menyendok makanan yang ada di piring milik ruby dan mengupaskan kepada sang adik yang seperti engan untuk menyantap makanan itu. " Cepet buka mulut kamu Byy. Gak usah kayak anak kecil."
" Gak mau kak gak mau ak______
Doni segera menyuapkan makanan itu saat Ruby masi sibuk merengek. Dengan terpaksa Ruby mengunyah makanan yang kini sudah masuk kedalam mulutnya, dengan tatapan sinis menatap sang kakak yang sekarang sedang tersenyum puas menatap dirinya.
" Jadi mau di suapin atau makan sendiri "
Set
Ruby segera merebut sendok yang sedari tadi dipegang sang kakak. " Makan sendiri aja" ujar Ruby yang kini fokus menatap makanan yang ada di depannya. Ia mulai menghela nafas berat, menyendok makanan itu dan dengan sangat terpaksa ia memakan makanan itu.
" Na gitu dong Byy, Nurut apa kata aku. Jangan kayak anak kecil disuruh makan aja susah banget. "
" Ck, kakak mana ngerti sama keadaan aku sekarang ini. Buat ngeliat nasi aja perut aku udah enek kak. " Ruby hanya bisa mendengus kesal dengan ucapan sang kakak yang tidak mengerti dengan perasaan.
" Ngerti kok, tapi harus di paksa Byy. Mau bagaimana pun kamu tidak hanya hidup sendiri, ada yang bergantung dengan hidup mu sekarang"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Lucas terlihat masi duduk mentap jendela luar dari dalam ruangan kerjanya, sambil mengepulkan asap rokoknya ia terlihat melamun sambil menikmatinya. Ia juga sesekali menyeruput kopi yang ada di samping meja kerjanya. Menikmati pemandangan luar yang mulai gelap. Menenagkan pikirannya dari semua pekerjaan dan semua masalah yang datang sili berganti.
Sejak ia tau kalo dirinya menghamili pacar dari adiknya, kebiasaan dulu yang ia lakukan untuk menghilangkan setres dan insomnia kini mulai berubah. Ia biasanya datang ke bar untuk minum minum atau hanya sekedar menghabiskan waktunya bersama gadis gadis cantik di bar itu, entah rasanya ia jadi enggan melakukan kebiasaan itu lagi. ia takut kebiasaan buruknya itu jadi menempel pada anak yang masi ada di perut ruby.
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, perumpamaan itu lah yang sedari tadi ada di pikirannya. Ia yang suka berbuat seenaknya dan melakukan apa pun sesuka hatinya kini mulai takut jika anaknya kelak akan mengikuti jejaknya. Walaupun bayi itu belum lahiran di dunia ini tapi dia sudah sukses membuat Lucas merasa khawatir dan takut hanya ketika memikirkannya.
" Apa gw harus berubah dan berhenti merokok. Katanya asap rokok gak baik buat ibu hamil. " Lucas bergumam sambil menatap rokok yang ada di sela sela jari tangannya.
Ceklekkkk
Lucas melirik sebentar kearah pintu yang mulai terbuka dan kembali lagi menatap kearah luar ketika dia tau siapa yang datang. Yah, siapa lagi yang bisa seenaknya keluar masuk kedalam ruangannya tampa ketuk pintu kalo bukan Asistennya Juna.
" Bos, ini kamu beneran mau bikin minyak buat perut ibu hamil. Kita perusahaan skincare wajah masa tiba tiba bikin pruduk buat ibu hamil. Bahkan kita baru aja launching produk anjing, lu kasih kita nafas dulu kek " katanya mendengus kesal, Juna tidak percaya dengan bosnya ini yang seakan akan memeras tenaga para karyawannya tampa memberikan libur hanya sebentar.
Lucas sudah memikirkan ini berkali kali, ia sudah berencana untuk membuat produk untuk perut ibu hamil, Agar dapat mengurangi rasa gatal dan mencegah stretch mark yang akan timbul saat perut ibu hamil mulai membesar. Ia hanya ingin Ruby bisa mengandung anaknya dengan perasaan tenang tampa mengeluh perubahan tubuh yang akan terjadi setelah melahirkan.
" Iya, gw udah memikirkannya_____
" Memikirkan endasmu. Lu bahkan ngasih gw waktu buat bikin produk ini hanya sampai dua bulan. Pake otak dong cas, kita bahkan harus meriset dulu itu pruduk. Ck la anjir. " Potong Juna dengan nada tinggi tidak habis fikir dengan permintaan atasannya ini yang tidak memikirkan perasaanya. " ck, lama lama gw Risen juga ini kerja sama lu. "
" gw udah mengandeng peneliti dr. Joshua dari Jerman lu gak usah khawatir, dia akan membantu lu. " Dengan santainya Lucas berbicara seperti itu yang bahkan tidak memperdulikan juna yang berdiri di sampingnya.
Pengen rasanya Juna menyetil itu mulut Lucas dengan papan karambol, ia benar benar sudah gedek di buatnya. Ia bahkan baru sembuh gara gara selama dua bulan full lembur, Bayangi dua bulan full lembur hanya untuk pruduk kecantikan yang baru saja launching. Dan kini ia harus bergulat lagi dengan produk perawatan ibu hamil. Ia sudah benar benar lelah bekerja di sini, mungkin kalo bukan demi gaji yang besar ia sudah risain sejak dulu.
" Lu cari orang lagi sana yang ngurus, gw udah males. Gw mau libur sekarangg____
" Gw kasih lu libur 1 Minggu kalo lu mampu buatin tu pruduk selama 2 bulan. Gw juga bakal kasih lu tiket ke jepang buat lu ketemu Miyabi. " ujar Lucas sambil melirik Juna.
Mata juna mulai membulat sempurna, jelas ini penawaran menarik. Ia yang tidak pernah bisa libur karena sibuk bekerja kini mendapatkan libur dan ketemu sang idola tentu ia sangat menginginkan itu. " Ok, gw bakal melakukan. Gw pegang janji lu Cas."
" Lu tau sendiri gw gak pernah mengingkari janji gw. "