NovelToon NovelToon
OBSESSION

OBSESSION

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / EXO / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sam Lee

Yun dan Sean adalah sepasang kekasih dengan kepribadian yang berbeda, Yun yang penyayang dan lembut mampu menaklukan sifat keras dalam diri Sean. Sean yang merupakan ketua genk motor tersohor sangat mencintai Yun, pria itu juga posesif pada Yun. Yun juga memiliki perasaan yang sama, walau sering dibuat jengkel oleh sifat kekanakan pria itu. Mereka bahagia memiliki satu sama lain, tapi...

Semuanya berubah kala Yun harus pergi, kondisi keuangan keluarganya merosot tajam. Yun tak ingin pergi, ia ingin bersama Sean. Tapi Sean berubah, pria itu membuatnya memutuskan untuk pergi dari sisinya. Ia mencoba memulai kehidupan baru dengan kepribadian baru, ia pun bertemu pria berkepribadian tak tersentuh. Sama dengan Sean, pria itu adalah anggota genk motor di kota itu. Saat pria itu tak sengaja mendekatinya, semua orang jadi menjodoh-jodohkan mereka, Yun pun memutuskan untuk dekat dengan pria sekali lagi.

Apa yang akan terjadi selanjutnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sam Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dega vs Jay

Ruangan itu kembali hidup, Yun tanpa sadar memilih kembali menonton sambil duduk di kursi penonton. Ia menghela nafas, semoga ia tak menyesali keputusannya ini. Yun berdoa dalam hati, semoga Dega memenangkan pertandingan ini. Meskipun tak mungkin, karna tenaga pria itu sudah tak banyak. Keliatan sekali pikirannya tak fokus, beberapa kali pukulannya melesat. Meskipun dia masih bisa menghindari beberapa pukulan Jay, tapi Dega sudah kehilangan banyak tenaga untuk menahan rasa sakit ditubuhnya.

Sorak-sorai penonton tak lagi Dega dengarkan, ia berusaha fokus pada Jay. Meskipun pukulannya banyak yang meleset, Dega yakin ia bisa menang melawan Jay yang masih mampu berdiri dengan baik.

Bugh!!

Dega berhasil memukul wajah Jay, tapi itu tak membuat Jay gentar. Pukulan yang tak cukup bertenaga itu membuat Jay merasa Dega sudah tak memiliki tenaga lagi, Jay menghela nafas.

"Ga, kalo loe gak sanggup, loe bisa berhenti sekarang!!" Ujar Jay, membuat Dega menatap Jay sinis.

"Dan biarin loe menang gitu aja, nggak!!" Ujar Dega sambil memukul kembali Jay, membuat pria itu menatapnya jengah.

"Terserah, tapi ini yang terakhir!!" Ujar Jay, membuat Dega menatapnya.

"Jangan banyak bicara, Jay!!"

Bugh!!

Dega memukul Jay cukup keras dan telak mengenai perutnya, tapi itu tak sebanding dengan dirinya yang masih terhuyung kebelakang, kala Jay bergerak.

Jay tak mengerti jalan pikiran Dega, harus ya ia mati-matian seperti ini? Diam-diam Jay kagum pada Dega, pria itu tahan banting dan keras kepala demi seseorang yang disukainya, sadar atau tidak.

Bugh!!

"Ya! Jangan bengong kayak gitu!! Loe pikir, loe lagi lawan siapa?" Ujar Dega, kesal.

Jay memegang wajahnya yang mulai kena pukulan Dega, ia tersenyum senang. Well, pukulan yang sebenarnya menyakitkan, tapi tak seberapa untuk dirinya. "Loe benar-benar omong besar, ya..."

"Siapa yang ngajarin? Ayo lawan gw, jangan bengong lagi!!" Ujar Dega, membuat Jay tersenyum senang.

"Oke, jangan nyesel, ya!!"

Bugh!!

Jay memukul rahang Dega yang ia tau adalah titik lemah yang tak Dega sadari, seketika itu juga Dega ambruk, tanpa bisa dicegah. Semua orang tercengang melihatnya, kali ini Dega benar-benar tak bisa bangkit. Tenaganya habis, kini Dega pasrah. Apapun yang terjadi, dirinya sudah berusaha mempertahankan Yun, mempertahankan kesepakatan mereka, mempertahankan semua yang bisa ia pertahankan, mungkin akan ada jalan lain untuk ia melindungi Yun lagi, jika diberi kesempatan.

Sang wasit mulai menghitung, kala Dega benar-benar menutup matanya. Jay mengatur nafasnya yang terengah, ia puas melihat Dega terjatuh begitu saja dihadapannya hanya dengan pukulan ringan darinya. Tapi diam-diam hatinya mencelos, kala mengingat selama dua ronde pertama, Dega hanya menerima pukulan darinya tanpa melawan. Itu gak adil, kan? Itu artinya kemenangan ini gak adil, Jay gak berhak mendapatkannya. Dan Yun, gadis itu, Jay tak pantas memilikinya walau ingin. Ia harusnya malu pada Dega, bukannya puas karna kemenangan yang gak adil ini.

"Ga, bangun, oii!!"

Teriakan itu membuat lamunan Jay buyar, Jay menatap Dega yang menutup matanya. Josh tengah membangunkannya, tapi pria itu tak kunjung membuka matanya. "Kita bawa dia ke rumah sakit!!" Teriaknya, panik.

Apa? Pukulannya yang dirasa tak terlalu kencang membuat Dega harus dibawa kerumah sakit? Lalu, pukulan-pukulan yang bersarang ditubuh Dega sedari tadi kemana? Apa itu tak ada efeknya sama sekali? Pukulan kerasnya yang tak seberapa atau Dega yang begitu kuat menghadapinya?

"Kak Dega kenapa?" Tanya Yun, tiba-tiba muncul diantara mereka. Josh menghalangi Yun menghampiri Dega yang tengah berusaha mereka bawa, Yun diam. "Kak Josh..."

"Kamu sudah bukan bagian dari kami lagi, Yun, kamu sudah jadi milik Jay." Ujar Josh, datar.

"Tapi, Kak, Kak Dega begitu karnaku. Aku harus..."

"Kamu gak usah memikirkannya, dia pria kuat. Pergilah bersama Jay, kamu sekarang harus bersamanya. Ini demi Dega, kamu harus bersama Jay." Ujar Josh, membuat Yun kehabisan kata-kata. Pria itu pergi bersama Dega yang dibawa anak buahnya, Yun terdiam disana.

"Yun..."

Panggilan lirih itu membuat Yun menoleh, ia melihat Jay tersenyum padanya.

"Puas kau!!" Teriak Yun, kesal. "Puas kau melihat orang keempat yang kau pukuli karnaku dibawa ke rumah sakit? Puas kau melihat mereka terluka seperti itu, hah? Apa yang kau pikirkan sebenarnya? Kau tak jauh berbeda dengan psikopat, aku muak denganmu!!" Ujarnya, tangisannya kembali memecah keheningan disana. "Aku benci padamu, aku mungkin milikmu sekarang, tapi aku benci padamu!!"

"Tidak, kau bukan milikku, Yun!!" Ujar Jay, setelah sekian lama diam. "Kau boleh membenciku seumur hidupmu, kau juga boleh memakiku jika hal itu membuatmu senang, kau boleh berontak seperti yang kau lakukan tadi." Ujarnya, Yun tertegun.

"Apa maksudmu?"

Jay tersenyum, Yun semakin tak mengerti dibuatnya. "Kau menyukainya, bukan?"

"Si-siapa? Siapa yang kau maksud?"

"Kau menyukai Dega, begitupun dengan pria itu." Ujar Jay, membuat Yun menatapnya tajam.

"Tidak, kami bahkan baru bertemu beberapa kali." Ujar Yun, tapi kemudian dia menutup mulutnya. Bukankah dia dan Dega tengah berpura-pura pacaran? Kenapa dia sebodoh ini?

"Lihat, kan? Bahkan kalian baru bertemu beberapa kali, tapi Dega mau mengakuimu sebagai pacarnya, Dega mau berjuang untukmu, Dega mau mempertahankan janjinya padamu, Dega mau mempermalukan dirinya dihadapan semua orang karnamu." Ujar Jay, Yun mengerutkan keningnya. "Itu artinya, tanpa dia sadari, dia memiliki perasaan untukmu, Yun!!"

"Tapi kita baru..."

"Kau percaya cinta pandangan pertama?" Tanya Jay lagi, Yun terdiam. "Itu yang kurasakan, saat melihatmu pertama kali. Jujur kala itu aku ingin memilikimu, sepertinya menyenangkan memiliki gadis manis sepertimu, aku juga tak menyangka kau seberani itu. Rasanya aku semakin ingin memilikimu, apalagi waktu kau memakiku didepan orang-orang." Ujarnya, lagi. "Tapi kau telah dimiliki Dega, pria yang jauh lebih baik dariku, pria yang mampu menjagamu, pria yang mampu memberikan apapun yang tak bisa kuberikan padamu."

Yun masih tak mengerti ucapan Jay, jadi... Apa yang dipikirkannya? Yun juga tak tau, Yun hanya bisa mendengar ucapan Jay yang sama sekali tak masuk akal untuknya. Apa benar pria ini yang memukuli Kent hanya demi dirinya? Yang menyuruh anak buahnya memukuli Yohan dan Jeremy di rumah sakit hanya untuk menangkapnya? Yang membuat taruhan demi memiliki dirinya? Yun tak menyangka, Jay memiliki sisi dewasa yang tak bisa ia lihat di setiap orang yang ia temui, bahkan pada dirinya sendiri sekalipun.

"Pergilah, kau miliknya!!" Ujar Jay, pada akhirnya. Ia tersenyum sekali lagi, lalu mengusap puncak kepala Yun. "Kuharap aku bisa memiliki gadis yang sama sepertimu, Yun!!"

Satu kecupan manis mendarat di dahi Yun, membuat gadis itu membeku. Ini bukan mimpi, kan? Jadi hanya begini saja? Berakhir seperti ini? Benarkah? Apa ini semua hanya mimpi?

"Yun!!" Teriak Luni dan Rima, membuat Yun tersadar dari lamunannya. Entah sejak kapan keduanya ada disana, mereka memeluk Yun begitu erat. Jay telah pergi, meninggalkan dirinya didalam ruangan yang perlahan kosong itu.

"Loe gak papa, kan?" Tanya Rima, khawatir.

"Gimana bisa loe nimbulin keributan sebesar ini, Yun? Loe kan pendiem, sekalinya tebar pesona, bisa-bisanya semua genk motor di kota ini loe kumpulin." Bisik Luni, ngeri. "Pesona loe emang gak bisa dibilang remeh, Yun, gw percaya deh sekarang." Tambahnya, lagi.

"Gimana sama Kak Dega?" Tanya Rima, membuat Yun teringat pria itu.

"Anterin gw kerumah sakit? Kak Dega dibawa ke rumah sakit, ayo!!"

"Apa? Rumah sakit mana?"

1
༄𝓜§⍟ Marwah ( AliMar)༄𝑓𝑠𝑝⍟
tetap semangat ya,Thor buat update terus
tutiana
Luar biasa
Sam Lee: makasih, semoga terhibur ❤
total 1 replies
༄𝓜§⍟ Marwah ( AliMar)༄𝑓𝑠𝑝⍟
bagus
༄𝓜§⍟ Marwah ( AliMar)༄𝑓𝑠𝑝⍟
semangat terus ya Thor dan jangan lupa mampir juga di karyaku,cintaku bertepuk sebelah tangan
spirit thor
Sam Lee: makasih, ntar mampir kalo ada waktu yaa...❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!