Marda menikahi Pendi setelah satu tahun pacaran, namun satu tahun menikah dia mendapatkan teror yang sangat mengerikan sekali. setiap malam di dalam mimpi nya selalu di temui seorang wanita bergaun pengantin penuh darah sembari membawa gergaji mesin, seolah pengantin itu ingin membunuh Marda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7. Menemui dukun
"Dia muncul lagi, bukan cuma satu orang saja yang sudah melihat." ujar seorang pria berkumis tipis.
"Apa ada sesuatu yang sudah merusak benang ku, bila tidak maka dia tidak mungkin muncul." jawab Mbah Marto.
"Aku juga tidak tau pasti, Mbah! namun orang orang sudah sibuk karena dia mulai membuat teror." jawab pria kumis tipis.
"Tolong buat kan tangkal lagi, Mbah! aku takut nanti malah terbongkar rahasia yang sudah terkubur selama empat tahun itu." pinta pria satu lagi yang berwajah sangat tampan.
"Kalian tenang saja, asal kan bayaran nya pas maka seribu kali pun akan ku buat kan." jawab Mbah Marto.
Pria yang berwajah tampan memberikan uang sebanyak dua juta rupiah di meja tempat Mbah Marto praktek, membuat dukun ini sangat girang sekali. hanya membuat tangkal sesuai denhan kemampuan nya, maka uang akan datang dengan mudah, memang dukun Marto bukan tipe yang abal abal sehingga banyak pelanggan datang kesini untuk minta tolong.
Termasuk dua pria tampan dan juga muda ini, mereka meminta tolong karena saat itu sudah membuat kasus besar yang sangat mengguncang hidup mereka. sebenar nya mereka empat orang, cuma yang dua diam saja dan banyak bicara memang dua orang ini, sebab mereka lah yang punya ide dulu nya mencari dukun.
"Kalian pulang sekarang, aku akan menaburkan nya besok sendiri." ucap Mbah Marto.
"Tolong jangan sampai ada yang curiga, takut bila warga ada yang melihat." pinta si kumis tipis.
"Kalian tenang saja, aku ini sudah handal sehingga tidak mungkin akan ketahuan." tegas Mbah Marto.
"Kami sungguh bergantung padamu, Mbah! bila sampean tidak ada maka kami bisa mati." ujar si tampan.
"Apa tidak bisa bila di musnahkan saja, Mbah?" pria ketiga akhir nya buka suara setelah lama diam.
"Benar kata dia, Mbah! bagai mana bila di musnahkan saja, agar tidak perlu di pagari setiap saat." sambung pria keempat setuju dengan ide teman nya.
Mbah Marto menatap mereka tajam karena dia tidak setju untuk memusnahkan setan tersebut, bila di musnahkan maka dia tak akan bisa dapat uang setiap saat dari empat pria ini. namun yang paling penting nya lagi, Mbah Marto belum cukup kuat untuk mengalahkan setan itu yang punya dendam sangat besar.
"Bukan hal yang mudah untuk memusnahkan dia, manusia yang mati karena dendam maka akan tumbuh jadi setan yang sangat kuat." tegas Mbah Marto.
"Jadi dia memang kuat luar biasa ya, Mbah?" tanya pria kumis tipis.
"Kalian masih hidup sampai saat ini adalah berkat ku, bila tidak maka kalian akan menyusul Pardi." jawab Mbah Marto.
Keempat nya langsung terdiam karena teman mereka memang sudah mati satu karena di bantai oleh pengantin setan, untung nya kala itu mereka cepat tanggap mencari dukun sehingga bisa selamat sampai saat ini. bila terlambat sedikit saja maka habis lah nasib mereka, karena harus mati di tangan sang setan.
"Di kampung ada seorang wanita bernama Purnama, Mbah. kata nya dia bisa melakukan apa saja, mungkin dia bisa memusnahkan pengantin setan!" usul pria ketiga.
"Kampung mana yang kau bicarakan?" tanya pria tampan agak heran.
"Kau tau dengan pembantu ku yang bernama Sari, dia pernah bilang bahwa Purnama itu sama seperti dukun karena bisa apa saja." jelas pria ketiga.
Dukun Marto tegang seketika karena dia berasal dari desa yang di huni oleh wanita bernama Purnama itu, bukan cuma tau nama saja melainkan dia juga kenal dengan siapa yang sedang di bicarakan ini. sungguh cari mati bila sampai mendatangi Purnama atau pun Arya, karena rahasia mereka semua malah akan terbongkar.
"Dia di jalan yang benar, kalian semua akan mati bila mendatangi dia!" geram dukun Marto.
"Mbah kenal sama dia juga?" kumis tipis bertanya pelan.
"Aku dan dia dulu nya satu kampung, dia bukan manusia asli! namun dia tidak mau membuat kejahatan atau menolong orang yang berbuat jahat, bila kalian mendatangi nya maka semua kebusukan ini akan terbongkar." jelas Mbah Marto.
"Jadi dia bangsa jin, Mbah?" tanya pria ketiga karena sangat penasaran.
"Entah lah, karena soal itu masih jadi misteri di kampung. dia tidak terlihat seperti dukun, sebab dia memang bukan dukun." jawab Mbah Marto.
Dukun ini mengambil ponsel nya dan menunjukan foto Purnama pada mereka berempat, sontak semua nya langsung terpana melihat betapa cantik nya manusia satu ini. bahkan gadis kota saja kalah dengan dia, namun walau pun cantik tapi kesan antagonis nya sangat lah terasa sekali walau cuma di foto.
"Sangat cantik dia." puji kumis tipis melihat Purnama.
"Kalau yang ini adik nya, dia cuma wajah nya saja yang kalem tapi kelakuan nya pun sangat bengis kepada pelaku kejahatan." jelas Mbah Marto.
"Kan kita bisa bohong dengan mengatakan bahwa setan itu sudah ada sejak dulu, dia pasti tidak akan tau." pria ketiga merasa bisa membodohi Purnama.
"Otak mu itu di pakai, dia lebih hebat dari pada aku! sedangkan aku saja baru pertama lihat sudah tau bahwa itu adalah ulah kalian, lalu bagai mana dengan dia." bentak Mbak Marto.
"Kau ini bodoh sekali, kalau dia memang sakti mana bisa mau di bodohi." kesal kumis tipis.
Pria ketiga jadi diam karena dia sangat tertarik pula dengan Purnama yang sangat cantik sekali, mana dia tau bahwa wanita yang ada di dalam foto itu sudah punya suami dan anak. walau sang anak juga sudah meninggal, orang yang tidak tau maka akan mengira Purnama masih gadis.
"Buang pikiran kalian untuk minta tolong pada nya, kecuali kalian memang ingin rahasia segera terungkap!" ucap Mbah Marto.
"Tidak usah lah kesana, lagi pula kan cuma setahun sekali juga kita memperbarui pagar untuk dia." kumis tipis setuju dengan ucapan Mbah Marto.
"Iya lah, kau pun orang kaya tapi perhitungan dengan uang!" yang paling tampan memarahi pria ketiga.
"Bukan soal uang nya, aku cuma mau melenyap kan saja! kan kalau lenyap jadi aman, aku cuma mau itu." jelas pria ketiga.
"Susah mau melenyapkan nya, tapi terserah saja bila kau memang mau menemui Purnama! tapi satu hal yang perlu ku tegas kan, bila ada apa apa jangan mencari ku lagi." dukun Marto mengangkat alis nya satu.
"Tidak usah, aku sudah puas dengan kinerja Mbah Marto saja." yang tampan menolak keras.
Hingga mau tak mau mereka pun setuju saja, walau pria ketiga ini masih ada rasa ingin menemui Purnama secara langsung. entah dengan alasan apa, karena dia tiba tiba saja seolah jatuh cinta ketika melihat foto nya.
Purnama versi othor ya, kalau kalian gak setuju bayangin aja yang lain.
untung bca nya dah subuh 🤣🤣🤣
jadi merinding kan... makin nggak bisa tidur... ya Alloh Gusti... kalo jadi Marda ya wajar kalau langsung syok... jadi patung... pasrah deh mau dimakan atau mau digergaji....
lah.... jadi kena beneran yang bvnvh diri... nyesel lo Ardi... gara-gara kenikmatan sementara, lo kehilangan anak... bentar lagi juga kehilangan bini Lo.... mungkin juga nyawa Lo...