Dibalik diamnya seorang istri ada penyesalan suami yang sangat mendalam.
Zhia Vanelesia yang telah merasa lelah dengan sikap sang suami yang suka seenaknya saja akhirnya memilih untuk Diam. Dia tidak perduli lagi dengan apa yang di lakukan suaminya dan memilih untuk mengejar karirnya kembali.
Rayyan Ardinata sosok suami yang masih suka kebebasan. Dia selalu menghabiskan waktunya dengan nongkrong dengan teman temannya di bar. Hingga akhirnya Rayyan terkejut melihat reaksi istrinya yang akhirnya diam dan tidak perduli lagi akan apa yang dia lakukan.
Rayyan langsung saja membuat keputusan untuk membawa wanita ke rumah besar mereka untuk melihat bagaimana reaksi istrinya nantinya.
Namun, alangkah terkejutnya Rayyan melihat reaksi istrinya ketika melihatnya sedang bercumbu mesra dengan selingkuhannya di dalam kamarnya.
Mulai dari kejadian itu, Rayyan memilih untuk berubah dan mengejar kembali cinta sang istri.
Akankah Rayyan berhasil merebut hati istrinya kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 23
Karna kesal mendengar omelan Zhia yang tidak ada hentinya Kinan memilih untuk mengurung diri di ruangannya. Dia terus saja mrngacak acak rambutnya frustasi menghadapi sikap Zhia yang sudah seperti anak manja.
"Susah amat ngadapi orang hamil. Jika aku tau aku akan pusing seperti ini aku tidak akan pernah meminta keponakan darinya. Zhia saja sudah membuatku stres seperti ini, bagaimana nanti jika aku mempunyai istri yang sedang hamil?" gumam Kinan mengidik ngeri membayangkan bagaimana dia menghadapi istrinya yang sedang hamil nantinya.
"Tidak! Tidak. Aku tidak mau mempunyai istri. Aku sudah punya dua adik dan calon keponakan. Jadi aku tidak butuh siapa'pun lagi" ucap Kinan langsung saja menepis pikiram pikirannya.
Kinan langsung saja membuang hayalan hayalan yang tidak bermutu baginya. Dia kembali pokus memeriksa dokumen dokument yang ada di depannya. Hingga akhirnya dia di kejutkan oleh kedatangan Enjel yang main nyelonong saja ke dalam ruangannya.
"Ada apa? Apa kau tidak tau sopan santun?" ucap Kinan kesal.
"Memangnya kenapa? Apa aku mengangumu?" ucap Enjel dengan manja lalu memeluk Kinan dari belakang.
"Lepaskan! Apa kau tidak tau jika ini kantor" ucap Kinan kesal sambil menyingkirkan tangan Enjel yang memeluknya.
"Ada apa? Kenapa kamu tidak suka aku sentuh? Aku sangat merindukanmu, Sayang" ucap Enjel tanpa malu lalu duduk di pangkuan Kinan.
"Enjel! Menyikirlah" ucap Kinan langsung saja memperlihatkan tatapan tajamnya.
"Kinan! Kau membentakku? Apa kau lupa jika aku ini kekasihmu?"
"Mantan! Kamu melupakan itu"
"Aku tidak pernah menerima kata putus darimu"
"Kau tidak pernah menerimanya. Tapi, apa kau lupa jika sudah hampir lima tahun kita tidak berhubungan lagi"
"Ok! Aku tau aku telah meninggalkanmu tanpa kejelasan. Tapi apa kau lupa apa saja yang telah kita jalani bersama?"
"Bukan tanpa kejelasan. Tapi, belum menerima kata putus dariku. Dan untuk semua yang kita lewati bukankah kau juga melewatinya bersama pria lain" ucap Kinan tersenyum sinis.
"Tapi kamu yang pertama, Kinan!" bentak Enjel sambil mengepalkan tangannya geram.
Waktu bertemu dengan Kinan saat di salon Rissa, Enjel memang sengaja menjaga sikapnya karna ingin tau bagaimana reaksi Kinan saat bertemu kembali dengannya. Tapi, ternyata Kinan malah terlihat tidak perduli dan melihatnya hanya seperti teman yang sudah lama tidak bertemu.
"Aku memang yang pertama. Tapi, aku bukan yang terakhir. Maaf karna aku tidak bisa menerima barang yang telah di pakai oleh orang lain. Karna aku paling tidak suka berbagi dalam hal apapun" ucap Kinan sambil menatap Enjel tajam.
"Kamu!" ucap Enjel menatap Kinan dengan tatapan tidak percaya.
Enjel memang tau jika Kinan hanyalah pria brengsek yang suka bermain wanita. Bahkan sejak kuliah dulu Kinan sudah sering keluar masuk club dan tempat hiburan malam. Tapi, Enjel terlalu percaya diri dia kira dengan kecantikannya dia bisa meluluhkan hati Kinan. Bahkan Enjel dengan bodohnya memberikan kesuciannya kepada Kinan.
Memang Enjel juga tidak selugu yang di kira. Dia adalah wanita yang bebas dengan pergaulan. Bahkan dia suka menebar pesona kecantikan dan keindahannya tubuhnya untuk menjerat para pria yang dia inginkan. Tapi, satu keberuntungan bagi Kinan yang bisa mendapatkan kesucian Enjel walaupun hanya itu yang Kinan dapatkan pertama kali. Selain aset berharganya tubuh Enjel sudah terlebih dulu di jajah pria lain.
Setelah melakukan hubungan badan bersama Kinan, Enjel malah semakin menjadi dan tau bagiamana rasanya berhubungan badan. Dia malah mau tidur dengan pria manapun yang menurutnya bisa memuaskannya. Bahkan tidak segan segan Enjen menyebar kemesraannya bersama para pria yang telah menghabiskan malam dengannya.
"Ingat aku tidak pernah menyukaimu apalagi mencintaimu. Apa kau lupa kau sendiri yang datang kepadaku dan menawarkan tubuhmu itu kepadaku, setelah kau mencampakkan pria yang kira tidak bisa memberikanmu uang dan kepuasan" ucap Kinan tersenyum sinis.
"Baiklah! Jika kau tidak mau menerimaku maka, aku akan mendatanginya. Aku tau dia masih sangat mencintaiku. Apalagi dia sudah menjadi pengusaha sekarang" ucap Enjel tersenyum sinis lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Kinan.
Dengan cepat Kinan langsung menghentikannya dengan mencengkram tangan Enjel kuat.
"Jangan pernah kau mengusik kehidupannya lagi" ucap Kinan mengeraskan rahangnya sambil menatap Enjel tajam.
"Kenapa? Kauu takut? Tapi, maaf walaupun kau bersimpuh di kakiku aku tidak akan berhenti" ucap Enjel dengan lantang sambil melepaskan cengkraman Kinan.
Enjel langsung saja keluar dari ruangan Kinan dengan penuh amarah. Dia langsung saja bertekat ingin mengusik kehidupan orang di masa lalunya yang telah dia sia siakan. Sedangkan Kinan di dalam ruangannya langsung saja berteriak frustasi. Dia tidak terima jika Enjel berhasil melakukan rencananya.
Karna berjalan terlalu terburu buru dan penuh amarah Enjel sampai tidak melihat jalan. Hingga akhirnya dia menabrak seorang wanita yang sedang membawa cemilan dan juga minuman di tangannya.
"Arghh... Kau jalan makai mata apa tidak?" teriak Enjel penuh amarah sambil menghipas hipaskan pakaiannya yang terkena minuman wanita itu.
"Mana ada orang jalan pakai mata, yang ada itu orang jalan pakai kaki" ucap Zhia kesal karna makanannya telah tumpah berserakan di lantai.
"Dasar kau!" ucap Enjel penuh amarah ketika melihat wanita yang berani menantangnya.
"Apa! Mau marah? Atau menghina lagi?" ucap Zhia menantang.
"Kenapa harus kau lagi? Setiap aku bertemu denganmu pasti moodku akan buruk" ucap Enjel kesal.
"Aku juga tidak mau bertemu denganmu. Lagian ngapain kamu mengikutiku sampai ke sini?"
"Aku... Mengikutimu? Kau pikir kau itu orang penting yang harus aku selidiki apa?" ucap Enjel meremehkan.
"Oh! Aku tau. Kau pasti salah satu wanita kecentilan yang ingin mengoda kakakku'kan?" ucap Zhia langsung saja meletakkan kedua tangannya di pingang.
"Apa kau bilang? Aku hanya ingin bertemu dengan Kinan karna aku ini adalah mantan kekasihnya" ucap Enjel penuh percaya diri.
Bukannya kagum, Zhia malah tertawa terbahak bahak mendengar ucapan Enjel yang terdengar sangat lucu di telinganya. Melihat tingkah Zhia yang seperti orang kampungan di depannya Enjel langsung saja merasa risih. Apa lagi semua karyawan yang lewat melihat ke arah mereka.
"Mantan aja bangga. Kau boleh bangga jika kau bisa menakhlukkan Kak Kinan yang playboy. Apa kau tau jika kau adalah satu dari seratus wanita yang telah berkencang dengan kakakku" ucap Zhia tersenyum sinis.
"Apa kau tau jika kau hanya di jadikan palampiasan na*su olehnya. Kau boleh bangga dan berdiri angkuh di depanku jika kau telah berhasil menaklukkannya" sambung Zhia kembali sambil menatap Enjel dengan tatapan meremehkan lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Enjel.
Mendengar ucapan Zhia, Enjel langsung saja mengepalkan tangannya geram menatap kepergian Zhia.
Bersambung....
Hai semuanya... Sambil nunggu up jangan lupa mampir di karya temanku ya. Ceritanya sangat menarik di jamin kalian pasti suka.