Di kehidupan sebelumnya, Qin Tian adalah seorang Kaisar Abadi, hampir mencapai puncak kultivasi. Namun, di ambang keabadian, ia dikhianati oleh murid kepercayaannya dan tewas dalam pertempuran besar.
Takdir membawanya kembali seribu tahun ke masa depan, terlahir sebagai pemuda lemah dari keluarga kecil. Dunia telah berubah—sekte-sekte lama runtuh, hukum kultivasi semakin sulit, dan para penguasa baru menguasai langit.
Namun, dengan ingatan dan pengalaman kehidupannya yang lalu, Qin Tian bersumpah untuk bangkit kembali! Ia akan mengguncang dunia dengan teknik yang telah lama hilang, membangun sekte terkuat, dan membalas dendam pada mereka yang menghancurkannya!
Saat ia mendaki kembali menuju puncak, ia menyadari bahwa musuh lamanya juga telah bereinkarnasi, dan perang antara kaum fana, iblis, dan dewa akan segera dimulai!
"Langit mungkin telah melupakanku... Tapi aku akan membuat dunia kembali berlutut!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LpC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30: Jejak Bayangan di Malam Hari
Malam menyelimuti Sekte Langit Abadi dengan keheningan yang tidak biasa. Awan gelap menggantung berat di langit, seolah menyembunyikan sesuatu yang akan segera turun. Di kejauhan, petir sesekali menyambar, meski belum hujan. Namun, di antara suara angin dan dedaunan, ada langkah ringan yang nyaris tidak terdengar—bergerak cepat di antara bayangan paviliun.
Qin Tian duduk bersila di ruang meditasi kediamannya. Tubuhnya masih terasa berat dan pegal setelah ujian petir yang brutal pagi tadi, namun semangatnya tetap menyala. Teknik Langit Retak: Langkah Petir Murni kini bersemayam di ingatannya, dan ia tengah mengalirkan Qi-nya perlahan, mencoba menyesuaikan aliran energi dengan irama petir.
Tiba-tiba, mata Qin Tian terbuka. Alisnya mengerut.
Ada seseorang di luar. Tidak, lebih tepatnya… sesuatu.
Tanpa suara, ia bangkit. Tangannya diam-diam menggenggam gulungan simbol pelindung yang tergantung di dinding. Saat ia akan bersiap memperkuat formasi pertahanan, jendela di belakangnya terbuka dengan cepat. Sesosok bayangan hitam menyelinap masuk, bergerak dengan kelincahan luar biasa, dan langsung menyerang!
Qin Tian mengaktifkan Langkah Petir, tubuhnya menghilang dalam kilatan ungu dan muncul kembali di sisi ruangan. Serangan itu meleset, namun angin dari pukulan musuh cukup tajam untuk menggores pilar kayu di belakangnya.
“Hmph… refleksmu cukup baik,” suara si penyerang—seorang wanita muda, terdengar dari balik masker yang menutupi wajahnya. Mata merahnya menyala samar di kegelapan.
“Siapa kau?” tanya Qin Tian tajam, Qi-nya mulai mengalir.
“Bisa dibilang… penguji tidak resmi,” jawabnya sambil tersenyum tipis. Ia melemparkan tiga pisau kecil bercahaya ke arah Qin Tian.
Qin Tian menggerakkan dua jarinya, membentuk formasi petir mini. Kilatan kecil menyambar ketiga pisau itu di udara, menghancurkannya sebelum mendekat.
Namun si gadis sudah bergerak. Dalam sekejap, dia berada di belakang Qin Tian, menyerang dengan kecepatan luar biasa. Qin Tian kembali mengaktifkan Langkah Petir, namun kali ini ia nyaris terlambat. Serangan lawan menggores bahunya, membuat darah segar menetes.
Dia mundur dan menatap si penyerang dengan serius. “Kau bukan murid biasa.”
“Tentu saja tidak,” balas gadis itu. “Tapi aku tidak di sini untuk membunuhmu. Aku hanya ingin memastikan rumor tentangmu itu… benar.”
Qin Tian tidak menjawab.
“Ada banyak yang tak senang dengan kehadiranmu, Qin Tian. Kau tumbuh terlalu cepat. Penatua Li mungkin melihat potensi, tapi yang lain? Mereka melihat ancaman. Kau pikir posisi murid inti akan membuatmu aman?” Dia tertawa kecil.
Gadis itu melemparkan secarik kertas kecil ke arah Qin Tian. Ketika dibuka, terlihat simbol burung gagak hitam bermata merah menyala.
“Jika suatu hari kau dikhianati oleh sekte ini... bakar simbol itu. Kami akan datang.”
Tanpa menunggu jawaban, dia melompat ke jendela dan menghilang ke dalam malam, seperti kabut tersapu angin.
Qin Tian berdiri diam, memandangi lambang misterius itu. Pikirannya mulai dipenuhi pertanyaan.
Kelompok lain? Organisasi rahasia? Atau... pecahan dari sekte sendiri?
Ia tahu, ini bukan sekadar peringatan. Ini adalah awal dari sesuatu yang jauh lebih besar.
Dengan tenang, ia duduk kembali. Gulungan teknik masih di tangan kirinya, sedangkan lambang gagak kini ia simpan dalam laci terdalam.
Dalam hatinya, satu tekad mulai terbentuk:
"Jika jalan ini dipenuhi kegelapan, maka aku akan menjadi petir yang meneranginya."
...----------------...
Tahapan Kultivasi:
Mortal Realm (Dunia Fana)
Refining Body (Pemperkuat tubuh)
Qi Gathering (Mengumpulkan energi spiritual)
Foundation Establishment (Membangun dasar kultivasi)
Earth Realm (Dunia Bumi)
Core Formation (Membentuk inti spiritual)
Nascent Soul (Jiwa kecil terbentuk dalam inti)
Spirit Lord (Menguasai energi roh)
Heavenly Realm (Dunia Langit)
Saint Ascension (Melewati tribulasi petir)
Void Emperor (Menguasai ruang dan waktu)
Immortal Deity (Menyatu dengan hukum dunia)
Divine Realm (Dunia Dewa)
True God (Menjadi dewa sejati)
Supreme Sovereign (Dewa tertinggi, mampu menciptakan dunia)