Menikahi Pacar Adikku Sendiri
" Yank aku minta maaf. Aku____
tut tutt tuttt
Panggilan telepon itu di matikan secara sepihak membuat sang gadis merasa takut dan marah bercampur menjadi satu. Ruby nama gadis cantik dengan kulit putih dan rambut panjang indah yang sekarang mondar mandir sambil gigit jari takut harus pake cara apa lagi meminta maaf pada sang pacar.
Yah, mereka sedang bertengkar akibat ruby lupa dengan janjinya dan membuat sang pacar menjadi marah besar. Apa lagi pacarnya sudah membuat pesta dinner valentine berdua dengan dirinya di restoran kesukaan mereka.
" Anjir. Ini gimana? Gwnya juga tolol. bego banget mala tidur. " Ruby hanya bisa mondar mandir memijat pelipisnya pusing dengan ketololanya yang tertiduran dari magrib sampai jam enam pagi. Ia sampai melupakan dinner yang sudah di siapkan oleh sang pacar untuk dirinya dengan mudahnya.
" Gw harus kerumah Ares. Gw harus minta maaf." Katanya buru buru melangkah pergi menuju kamar mandi.
Dengan hanya memakai celana training, kaos oblong dan rambut yang di kuncir kuda, ia melangkah pergi meninggalkan kamarnya menuju pintu keluar rumah. Dengan langkah yang terburu buru ia bergegas pergi menuju rumah sang pacar.
" Ruby, kamu mau kemana? " panggil Doni kakak Ruby dan keluarga satu satunya yang dimiliki oleh Ruby.
Mereka hanya tinggal berdua di rumah minimalis berlantai dua peninggalan keluarga. Orang tua mereka meninggal karena kecelakaan mobil sejak Ruby berumur 4 thn, dan membuat Doni kakak satu satunya harus banting tulang merawat sang adik.
" Aku mau kerumah temen kak bentar." sahut ruby bahkan tidak melihat kearah kakaknya sama sekli.
" Pagi pagi begini kerumah siapa Byy. Jangan bilang kamu mau kerumah bocah jangkung yang katanya pacar kamu itu?"
" Dia Ares kak. Bukan bocah jangkung. Lagian aku udah gede____
" Kamu masi sekolah Byy. Kamu masi SMA. Kamu tu harunya belajar yang bener bukannya main pacar pacaran gak jelas!"
" Lagian aku udah kelas dua belas, bentar lagi juga lulus. To aku pacaran sama Ares itu sebagai partner belajar doang kok kak. Kakak tahu sendiri kalo Ares kesini dia yang ngajarin aku belajar. Aku sampai jadi pinter gini juga kan di bantu Ares belajar." Tutur Ruby mengelak ucap sang kakak. Ia bahkan tidak peduli dengan kakanya yang sudah menatap sinis pada dirinya sejak tadi dan lebih memilih pergi dari tempat itu.
" Ruby " panggil Doni sebelum adiknya benar benar lenyap dari pandangannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Kenapa berhenti " teriak laki laki berumur 28 thn dari dalam mobil tepatnya di bagian kursi belakang dia terlihat marah dengan mata yang memerah akibat mabuk. Ia sudah benar benar lelah akibat pekerjaan yang menumpuk di perusahaan dan supir bodohnya ini malah berhenti di depan gerbang rumahnya sendiri.
" Ada orang yang menghalangi gerbang tuan."
Laki laki tampan, hidup mancung dengan rahang yang tegas itu adalah Lucas Anak pertama dari keluarga Erlangga. Ia baru saja pulang dari club malam setelah ia berkutik di perusahaan selama satu bulan full tampa libur. Ia sudah benar benar mabuk dengan mata yang sedikit memerah akibat kadar alkohol tinggi di dalam tubuhnya.
" Ck " decak kesal dari Lucas, memijat pelipisnya akibat pusing karena mabok. Ia menekan power window menurunkan kaca mobilnya melihat siapa orang yang berani beraninya menghalangi jalannya.
Wanita muda yang menghalangi mobilnya itu adalah Ruby, ia hanya datang dan berniat menanyakan keberadaan Ares untuk meminta maaf. "Maaf aku Ruby. Aresnya ada? " tanya Ruby yang mulai mendekat kearah mobil itu.
Melihat cewek cantik di hadapannya, entah kenapa nafsunya mulai meningkat. Tubuh dan otaknya yang sedang di kuasai Alkohol membuat ia benar benar menginginkan gadis dihadapannya ini. " Masuk kedalam mobil." kata Lucas membuka pintu mobil belakang menyuruh wanita muda yang entah siapa itu masuk kedalam mobilnya.
Ruby hanya diam mematung merasa bingung dengan dirinya yang tiba tiba di suruh masuk kedalam mobil, ia hanya berniat menanyakan soal pacarnya Ares tapi malah di suruh masuk kedalam mobil. " Maaf aku mau cari Are___
Greep
Belum juga ngomong tangan Ruby langsung di tarik secara kasar membuat ia kehilangan keseimbangannya dan masuk kedalam mobil tersebut. Ia terjatuh tepat di dada bidang nan keras milik kaki laki yang ia tidak tau siapa. Ia langsung mendongak menatap laki laki itu yang sekarang juga menatapnya. Tatapan mata yang tajam den merah membuat Ruby secara sepontan langsung menjauhkan tubuhnya takut.
" Maaf aku harus perg____
" Diam dan ikut aku." Sela Lucas mencengkram tangan Ruby dengan kuat dan langsung menutup pintu mobil. " Jalan pak" ucap Lucas menyuruh supir pribadinya masuk kedalam rumah.
Ruby masi diam mencerna semua yang terjadi secara tiba tiba. Ia sesekali melirik laki laki yang berada di sampingnya sambil memindai penampilan laki laki itu dari atas sampai bawah. Dia siapa? Apa dia saudara Ares? Mukanya jelas sedikit mirip dengan Ares. Apa ares punya kakak?. Tapi kenapa dia menyuruh aku masuk kedalam mobilnya?. Dan kenapa tangannya sedari tadi memegangi tangan gw anjir Ahhhh kata hati Ruby yang sedari tadi berkicau penuh pertanyaan.
" Ck, gak usah lihatin sampai segitunya, gw tau kalo muka aku ini ganteng." Ujar Lucas dengan suara rendah bariton melengos menatap gadis yang ada di sampingnya.
Bejir pd banget ngomongnya, Ini ma plek ketiplek kek Ares. Fik ini si calon kakak ipar gw. Batin Ruby yang entah kenapa mala merasa lucu dengan ucapan Lucas yang terlihat seperti pacarnya. " Anu kak tangan aku" ujar Ruby tersenyum gugup sambil mencoba melepaskan tangannya yang masi di Cengkram oleh laki laki di sampingnya.
Bak tidak mendengarkan ucapan Ruby. Lucas masi memegang tangan mungil itu bahkan ia lebih erat menggenggam tangan gadis yang ada di sampingnya. " Ck "
Cukup lama mereka ada di dalam mobil sampai akhirnya mobil itu berhenti di depan teras kediaman Erlangga yang terlihat sepi itu. Tampa meminta izin kepada sosok gadis yang berada di samping, ia langsung menggendong ala bridal style dan membuat gadis itu sontak kaget dan langsung meronta rontah.
" Kak aku mau dibawah kemana, lepasin aku. Aku mohon kak." Teriak Ruby meronta sambil memukul dada bidang cowok yang menggendongnya.
" Lepasin aku__
Lucas tidak peduli dengan pukulan dan rontahan dari gadis itu, ia hanya fokus mengendong melangkah pergi menuju ruangan yang sudah berada di depannya. Dengan posisi masi mengendong ia memutar handel pintu dan masuk kedalam ruangan itu.
" Cukup diam dan nikmati apa yang akan aku lakukan." Secara berlahan Lucas mulai melangkah menuju kasur king size yang ada di depannya. Ia terlihat tidak peduli dengan gadis yang ada di Kungkunganya yang bahkan sudah mulai menangis ketakutan di dalam dekapannya.
" Gak mau lepasin aku hiks" masi berusaha meronta dalam gendongan sang cowok, tapi tetap saja tenaga cowok itu lebih kuat dari pada dirinya.
Lucas langsung melemparkan gadis itu secara kasar keatas kasur empuknya, mengungkung dan menindihnya agar gadis itu tidak bisa berkutik dengan apa yang akan ia lakukan. Tampa meminta izin ia langsung mencium gadis itu dengan lumatan kasar berlahan tapi pasti ia mulai turun menuju leher jenjang sang gadis.
"Ahh Lepasin. Ehhh gak mau hiks tolong hiks." dengan tubuh yang bahkan tidak bisa bergerak akibat Kungkungan dari cowok yang ada di atasnya, ia hanya bisa berteriak dan bergeleng meronta dengan air mata yang terus mengalir dari pelupuk matanya.
Lucas masi setia menciumi gadis yang ada di bawahnya sampai akhirnya ia mencengkram keduanya tangan gadis itu di atas kepala sang gadis dengan satu tangan. Sedangkan satu tangan Laginya mulai melucuti pakaian dari sang gadis. " Aku akan memuaskanmu " kecupan secara bertubi-tubi yang Lucas lakukan di setiap sudut tubuh mulus sang gadis
" Hiks, gak mau. Ahhhh Hiks lepasin " isak dan desahan yang sedari tadi keluar dari mulut sang gadis, dengan nafas yang berderuh dan air mata yang membasahi pelupuk matanya.
Waktu menujukan jam 9 siang Ruby baru terbebas dari Kungkungan laki laki sialan itu, dengan langkah tertatih tati ia turun dari ranjang king size. Bagian bawahnya benar benar merasakan nyerih luar biasa, Jika orang orang merasakan nikmat berbeda dengan dirinya yang merasakan sakit luar biasa akibat benda tumpul yang keluar masuk kedalamnya.
" Hiks, sakit kenapa harus jadi seperti ini hiks" isak ruby memegang pinggulnya yang terasa sakit akibat gempuran secara bertubi-tubi terhadapnya.
" Bajingan sialan" gumam Ruby menatap tajam pada sosok laki laki yang terlihat sudah tertidur lelap setelah membuat dia merasakan sakit luar biasa.
Ruby mulai mengambil satu persatu bajunya yang berserakan di atas lantai. Dengan tergesa gesa ia memakai kembali pakainya dan melangkah pergi meninggalkan kamar yang terlihat besar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments