NovelToon NovelToon
Falling In Blue

Falling In Blue

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

✍🏻 Spin-off Dearest Mr Vallian 👇🏻


Cinta itu buta, tapi bagaimana jika kau menemukan cinta saat kau memang benar-benar buta? Itulah yang di alami Claire, gadis berusia 25 tahun itu menemukan tambatan hatinya meskipun dengan kekurangannya.

Jalinan cinta Claire berjalan dengan baik, Grey adalah pria pertama yang mampu menyentuh hati Claire. Namun kenyataan pahit datang ketika Claire kembali mendapatkan penglihatannya. Karena di saat itu juga, Claire kehilangan cintanya.

"Aku gagal melupakanmu, aku gagal menghapus bayang-bayangmu, aku tidak bisa berhenti merindukanmu. Datanglah padaku, temuinaku sekali saja dan katakan jika kau tidak menginginkanku lagi." Claire memejamkan matanya mencoba merasakan kembali kehadiran kekasih hatinya yang tiba-tiba menghilang entah kemana.

📝Novel ini alurnya maju mundur ya, harap perhatikan setiap tanda baca yang author sematkan disetiap paragraf 🙂
Bantu support dengan cara like, subscribe, vote, dan komen.

Follow FB author : Maria U Mudjiono

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12

"Jadi sekarang kau benar-benar pergi dari mansion itu?" tanya Ben. Aku berada di bengkelnya.

"Ya, dan aku akan menjadi beban mu," kataku. Ben tertawa.

"Aku sungguh siap menampung calon pewaris tahta Anderson Holdings. Ingat, aku ingin posisi direksi keuangan tanpa tes dan embel-embel lainya." kata Ben.

"Kau yakin punya waktu untuk jabatan itu? Bukankah kau sudah cukup sibuk dibengkel dan berkencan dengan wanita club?" aku menggelengkan kepalaku mengingat kelakuan Ben.

Ben bukan orang biasa, keluarganya mempunyai sebuah dealer mobil sport dan bengkel resmi yang memiliki banyak cabang. Bagaimana bisa Ben ingin bekerja di perusahaan ku? Lebih tepatnya perusahaan milik Kakek, karena aku hanya meneruskan perusahaan itu tanpa bersusah payah merintis.

"Hei, penghasilan dari bengkel tidak sebesar menjadi direktur keuangan di Anderson Holdings, Dude." sangkal Ben.

"Kau atur saja. Yang pasti, sekarang aku akan menempel padamu seperti parasit." aku masuk ke kamar Ben seperti kamarku sendiri. Untungnya aku punya teman seperti Ben, kalau tidak? Aku juga bingung saat Daddy mengusirku, karena aku tidak pernah bekerja dan tidak bisa menghasilkan uang sama sekali.

Menyandang nama Anderson membuatku tak perlu bersusah payah untuk mendapatkan apa yang aku inginkan. Semua bisa aku dapatkan hanya dengan membuka mulut, bahkan dengan jentikan jari.

...

"Wah...wah... Kau benar-benar menjadi parasit rupanya?" kata Ben saat aku keluar dari kamarnya.

"Ben, aku lapar." kataku tanpa menanggapi sindiran Ben.

"Bukankah kemarin aku sudah memberikan mu uang?" tanya Ben heran.

"Ya, bukankah uang itu untuk sekali makan?" tanyanya sambil memejamkan mata dan menyandarkan punggung di sofa.

"Kau tahu? Aku akan benar-benar memoroti mu jika kau sudah mendapatkan tahta." kata Ben, aku menarik sudut bibirku mendengar itu. "Cepatlah berkencan dan menikah!" Ben melemparkan segepok uang padaku.

"Menikah bukan tujuan hidupku, Ben." sahutku sambil menghitung uang yang Ben berikan. "Kau pelit sekali Ben," kataku setelah menghitung jumlah uang itu.

"Kemarin aku baru saja memberikan 2 ribu krona, lalu kau habiskan dalam satu hari. Ingat, uang yang ini untuk satu minggu atau kau pergi dari bengkel ku!" sepertinya Ben kali ini benar-benar marah padaku.

"Ben, ini hanya 10 ribu Krona." kataku. Ben menatapku dengan tajam. "Ckkk, ayolah Ben. Bukankah kita ini teman?" bujuk ku.

"Dan hanya dirimu teman yang membunuh temannya secara terang-terangan!" sindir Ben.

"Baiklah, aku akan mencari pekerjaan saja." kataku berdiri.

"Memangnya kau bisa bekerja?"

"Jangan meremehkan ku,"

"Bahkan kau tidak bisa menjadi pencuri," cibir Ben.

"Ide bagus, aku akan mencoba menjadi pencuri di taman kota." kataku tersenyum lebar, merasa tertantang dengan kata-kata Ben.

"Aku tidak akan membantumu jika kau berurusan dengan polisi!" teriak Ben. Aku melambaikan tanganku sambil terus berjalan tanpa berniat membalas teriakan Ben.

...

Sesampainya di taman kota Stockholm, aku memperhatikan orang-orang berlalu lalang. Udara yang sejuk membuat banyak orang mengunjungi taman, satu tidak aku suka adalah mereka terlihat bahagia bersama pasangan, teman dan keluarga.

"Ckkk, seperti hidup ini tidak adil." gumamku menyapukan padangan disekitar taman.

Aku melihat seorang gadis duduk di bangku taman sendirian, pandanganya lurus kedepan dan sesekali tersenyum.

"Cantik," pujiku tanpa sadar saat melihat gadis itu tersenyum. Dari style nya, gadis itu terlihat cukup kaya karena mataku sangat hafal brand pakaian yang dikenakan nya.

"Hai, kau sendirian?" tanyaku se-ramah mungkin.

"Seperti yang kau lihat," sahut nya sambil tersenyum. Perlahan tanganku mengambil tas yang ada disampingnya, setelah kurasa dia tidak curiga, aku langsung berlari meninggalkannya.

Ini pertama kalinya aku mencuri dan ditempat umum, bagaimana jika apa yang dikatakan Ben tadi benar? Jika aku sampai berurusan dengan polisi, aku harap Ben mau menarik kata-katanya dan membantuku.

"Apa ini?" gumamku setelah cukup jauh. Tidak ada teriak maling atau teriakan minta tolong, akhir aku kembali melihat gadis itu.

Dengan posisi yang sama, gadis itu tetap tenang dan sesekali tersenyum. Matanya berbinar seolah tidak terjadi apa-apa, padahal aku baru saja mencuri tas nya.

Aku menghampirinya dan duduk disampingnya, tidak ada reaksi apapun, sampai akhirnya dia buka suara.

"Kau kembali lagi?" tanyanya. Aku diam dan melambaikan tanganku didepan wajahnya.

"Buta, apa benar dia buta? Tapi dia terlihat seperti gadis normal." batinku heran sekaligus kagum.

"Maaf, apa kau buta?" tanyaku.

"Ya, aku buta. Apa itu mengejutkan mu?" tanyanya sambil tersenyum.

"Jadi bagaimana kau tahu kalau aku kembali?" tanyaku semakin heran.

"La Monde Sur Mesure. Aku memang buta, tapi penciumanku sangat tajam, right?" katanya. Aku menghirup aroma parfum mahal ku, ya harum ini memang khas, tidak semua orang beruntung bisa membeli dan memakai parfum ini karena harganya yang sangat mahal.

Untungnya selera parfum Ben sama denganku, jadi aku bisa menggunakan parfum nya. Karena parfum ku tidak kubawa, jangankan parfum, sekelas underwear saja aku tidak bawa.

Aku kembali menaruh tas itu disampingnya, lalu gadis itu merabanya dan terkejut.

"Apa ini? Bukankah ini tasku?" tanyanya.

"Hemm...aku tadi berniat mencuri tasmu, tapi kau hanya diam saja bahkan tidak berteriak sama sekali. Dan saat aku kembali kau tetap diam seolah tidak terjadi apa-apa." kataku jujur, gadis itu terlihat sangat terkejut.

"Jadi kau pencuri?" tuduhnya. "Apa parfum yang kau gunakan juga hasil curian?" tuduhnya lagi. Tapi aku sama sekali tidak tersinggung meskipun yang dikatakannya tidak sepenuhnya salah, aku memakai parfum Ben tanpa izin, apakah ini termasuk pencurian?.

"Tebakan mu tidak salah, aku ada seorang bandit." Kataku tertawa geli melihat wajah gadis itu berubah ketakutan.

"Aku pikir kau orang kaya, ternyata kau pencuri parfum orang kaya." katanya sedikit membuatku tersinggung.

"Ini hanya parfum, apa hubungannya dengan kaya dan miskin? Semua orang berhak memakai parfum ini. Brand ini memasarkan produknya untuk semua orang," protesku.

"Maaf jika aku sudah menyinggung mu," kata ya sambil menundukkan kepalanya, wajahnya terlihat lucu karena ketakutan.

"Wahh....wajahmu terlihat sangat lucu, Nona. Kau takut jika aku menyakitimu, ya?" kataku wajahnya terlihat panik.

"Bukankah pria sejati tidak akan menyakiti wanita? Apalagi wanita berkebutuhan khusus seperti ku ini," katanya.

"Kau benar juga, tapi tidak ada yang gratis di dunia ini. Karena kau sudah menyinggungku, aku harap kau minta maaf dengan benar. Minggu depan di jam yang sama, aku tunggu kau disini." kataku membuatnya bingung.

"Ngomong-ngomong kau sangat cantik," pujiku membuat pipinya memerah. Aku suka melihat rona pipinya itu, lalu aku meninggalkannya.

Hatiku, merasa senang setelah bicara dengannya. Sialnya aku lupa menanyakan siapa namanya, tapi tak apa. Karena aku sudah membuat kesepakan untuk bertemu dengannya.

Aku memasuki bengkel Ben dengan bersiul riang membuat Ben menatapku heran.

"Apa yang bisa aku bantu?" tanyaku sambil membuka jaket kulit dan melemparkannya ke sofa.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Ben dengan tatapan curiga.

"Aku hanya ingin membantumu, apa salahnya?" tanyaku. Wajar saja jika Ben curiga, sebab selama dua bulan aku tinggal di bengkel Ben, aku sama sekali tidak melakukan pekerjaan apapun apalagi ikut turun kebawah bengkel.

*

*

*

*

*

TBC

Untuk para readers setia author, terimakasih sudah mampir dan mengikuti karya author.

Tapi jangan jadi readers ghoib yaaa, jumlah pembaca selalu meningkatkan di laporan, tapi tidak ada yang meninggalkan komen, atau like.

tahukah kalian jika like dan komentar kalian itu menjadi api semangat tersendiri untuk memperlancar author 'NGEHALU'

Terimakasih sudah mampir🙏🏻🙏🏻🙏🏻

1
Sleepyhead
In the end, God is the ultimate of scripwriter 🥰🥲🥲
Sleepyhead
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/ I can't hardly stop my tears
Sleepyhead
thanks Jobs, kamu akhirnya berhasil mempertemukan salah satu berlian Nick Dan Sara
Sleepyhead
seperti nya bakal jd jodoh Ben 🤭
Sleepyhead
modus detected 😁
Sleepyhead
keep going through, Just the way you are thor.. jangan terusik dengan apapun.. tetap jadi dirimu saja..
Sleepyhead
Ya wajar lah karena Daddy Harry merasa sudah bekerja sama lama dengan Daddy Nick..
Harry merasa tak bisa menempatkan diri, padahal Nick sudah menganggap Harry seperti sahabatnya. Gua rasa Sara Dan Nick bs menerima nya..
Sleepyhead
Oh ya ampun cinta Henry tak berubah pada Sara.. Cinta mati ya Hen Dr jaman bocah 🤭😁
Sleepyhead
yeah yea I heard you 😅
Sleepyhead
That's what friends are for, to helping each other
Sleepyhead
wkwkk Asem, kena lagi gua
Sleepyhead
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ray Aza
mantab!!! mmg hrs pny ciri khas thor. 😁
Ray Aza
wkwkwkkkk.... benar2 sempurna spti pohon pete dgn benalunya... lama2 ben kurus dan akhirnya mati krn dihisap olehmu.. 😂😂😂😂
Sleepyhead
Yah, syukurlah.. kupikir cinta Claire hanya sepihak. ternyata u both had a same feelin'
Sleepyhead
yeah, I know..
Sleepyhead
Benar yg dikatakan Claire,Visual Grey sesuai ekspetsinya
Sleepyhead
You can count on my vote, I'll be supporting you 😁😎
Sleepyhead: anytime 😁
Starry💫: thanks 🤩
total 2 replies
Sleepyhead
oh I see dlm beberapa chapter yg lalu, Grey pernah mengatakan kalo dia bekerja di salah satu bengkel temanya, he doesn't lies..
Sleepyhead
O MY... Grey is that you
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!