Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali
Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali
Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....
Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...
Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bag 17
Para siswa dan siswi yang sudah mulai berdatangan dan memasuki area sekolah,murid yang hanya naik dari kelas satu ke dua dan dua ketiga sudah terbiasa dengan suasana itu dan membuat para pelajar itu tidak lagi harus menemui teman baru atau perkenalan diri
Sementara para pelajar yang memang baru pertama masuk sekolah terbaik itu,merasa sangat bangga karna bisa menginjak kan kaki di sana karna banyak yang tidak mampu.Selain harus pintar dan dapat nilai yang tinggi untuk masuk ke sana,biaya sekolah nya juga yang begitu lumayan besar. Beruntung seorang Lastri bisa masuk ke sana dengan kepintaran nya dan semua di tanggung beasiswa nya
"Ya Tuhan,bermimpi saja aku gak berani untuk pernah bisa sekolah sini tapi ternyata Engkau maha baik. Sekolah ini benar benar bagus,dan sangat besar....belum lagi para siswa nya semua anak anak orang kaya,hamba tau Engkau akan sempurnakan semua nya. Terimakasih Tuhan,dan izinkan lah hamba menyelesaikan dengan baik dan sampai selesai tanpa ada masalah apa apa " gumam Lastri dalam hati sembari berdecak kagum
Lastri yang kebingungan dengan suasana sekolah,bahkan sangat tidak tau dimana ruangan nya,ia pun menghampiri salah satu siswa laki laki yang kemungkinan sudah kelas dua untuk menanyakan dimana ruangan nya yang di tulis di sebuah kertas
"Bang,maaf mau tanya. Ini ruangan nya yang mana yah bang,saya bingung soal nya" Lastri menyodorkan kertas itu untuk di lihat siswa itu
"Ooh,kamu anak baru yah. Wahhh,kamu dapat kelas A,hebat kamu yah. Ayo ku tunjuk in sama kamu" tanpa sadar siswa laki laki itu menarik tangan Lastri menuju kelas 1A untuk siswa siswi berprestasi
"Eh...."Lastri yang belum sempat bersuara karna siswa itu menarik tangan nya hanya pasrah mengikuti nya
"Ini kelas kamu,dan kamu duduk di baris kedua bangku paling depan. Nama kamu siapa? Aku putra,siswa paling tampan di sekolah ini " Siswa yang bernama putra itu dengan bangga menampilkan deretan gigi nya yang begitu rapi
"Hmm,terimakasih bang. Nama ku Lastri, sekali lagi terimakasih " Lastri langsung masuk ke dalam dan menempati tempat duduk nya sebelum bel berbunyi
Sementara Putra yang melihat Lastri begitu senang,karna bagi nya dia bisa menjadi teman pertama untuk Lastri cantik juga...
🌷🌷🌷🌷🌷
Sementara di kampung,sahabat Lastri si Yanti pun sudah mulai masuk sekolah dan bagi nya tidak ada yang begitu spesial karna sekolah di sana masih berada di lingkungan kampung nya walau berjarak 2 km dari rumah. Lastri pun tidak terlalu kebingungan, karna banyak dari kampung nya yang bersekolah
"Lastri sekarang gimana yah? Apa udah ada teman baru diri nya? Hum,pasti sebentar lagi aku di lupa kan nya. Andai kami berdua sudah punya hp,pasti bisa terus kabar kabar an dan melepas rasa rindu" Yanti yang sedang duduk di bangku nya sebelum bel berbunyi
Karna tulus nya persahabatan mereka berdua membuat mereka selalu saling mengingat dan seperti ada nya kontak batin
"Umm,semangat Yan demi lihat sahabat mu jadi anak yang sukses serta jadi kebanggaan nanti nya,supaya Lastri bisa menjadi putri kesayangan dan tidak lagi di abaikan. Sabar,hanya tiga tahun dan tiap libur sekolah nanti Lastri pasti pulang" Yanti membentuk tangan nya semangat
***
Hari berganti hari,minggu berganti minggu,dan bulan berganti bulan. Lastri menjalani semua nya dengan penuh semangat yang berkobar,untuk sebuah pembuktian jika ia mampu membanggakan kakek dan nenek nya suatu saat nanti
Paman Sam dan istri nya yang sudah sangat menyayangi Lastri seperti adik bungsu mereka,selalu berlaku adil dan selalu menyamakan semua nya dengan anak anak mereka
Tetapi Lastri selalu menolak jika paman Sam atau istri nya memberikan nya uang jajan sepuluh ribu,dengan alasan sudah bawa bekal dan juga minum. Lastri hanya mengambil 5 ribu saja,tetapi tanpa sepengetahuan nya sendiri paman atau bibi selalu menyelipkan di buku Lastri 5 ribu lagi mengingat Lastri sudah anak SMA
Lastri yang sudah terbiasa dulu di kampung walau nenek selalu melebih kan jajan nya tapi Lastri hanya mengambil 2 rb rupiah( dulu jajanan tidak semahal sekarang,karna permen masih bisa di beli dengan uang 25 perak)
Lastri selalu melihat uang yang di selipkan paman dan bibi nya itu,walau ia berniat mengembalikan akan percuma karna penolakan yang ia terima. Sehingga ia menabung nya di celengan bermotif ayam yang sudah ia beli
"Paman dan bibi sangat baik,aku harus buat mereka bangga karna aku yang tinggal di rumah mereka. Kakek dan nenek sekarang apa kabar yah,sebaik nya aku kirim surat aja lah" Lastri yang melihat ada kantor pos di depan sekolah nya sehingga tidak terlalu susah sekali
Uang jajan yang selalu tidak habis itu,ia simpan di laci lemari pakaian nya karna takut ada kebutuhan mendadak nya yang mungkin enggan ia minta pada bibi seperti pemb**ut misal nya
"Besok pagi saja buat surat nya dan langsung sampai sore nya,sekalian buat sahabat ku Yan Yan. Apa kabar anak itu yah? Masih malingin buah bang Roger apa tidak?ha ha ha" tanpa sadar bibir nya membentuk senyuman termanis membuat Putra yang melihat itu semakin menyukai gadis itu
"Dorrrr" putra sengaja kaget kan Lastri membuat Lastri pun melompat
"Bayang in apa sih,hah? Aku datang sampai gak denger kamu?" lanjut putra sembari duduk di samping Lastri
"Apa an sih bang? Buat kaget aja tau!!Kalau jantung ku tadi lompat,gimana? Abang mau tanggung jawab" Lastri memanyunkan bibir nya seakan sedang merajuk membuat Putra tertawa
"Ha ha ha ha,lucu sekali kau Tri...ya kalau lompat,tinggal aku tangkap dan balikan lagi pada tempat nya. Gampang kan,hem?" Putra menaik turun kan kedua alis nya menggoda Lastri
"Udah ahk,gak lucu" Lastri ber anjak dari duduk nya berlalu menuju kelas nya,belum sempat ia pergi Putra sudah menarik tangan nya dan duduk kembali "Belum masuk Tri,maaf yah" Lanjut Putra sembari menangkupkan kedua tangan nya
Lastri yang melihat itu pun merasa lucu,dan duduk kembali di samping Putra
"Emang kau bayangin apa tadi,hah?"
"Bayangin sahabat bar bar ku bang"
"Bahk,ada pula sahabat mu yang bar bar? Pasti sama kayak kau kan"
"Ha ha ha,abang kok tau?"
"Laki laki atau perempuan kah?"
"Perempuan lah bang,nama nya Yanti tapi aku panggil nya Yan Yan. Anak nya lucu dan suka ajarin aku jadi maling,ha ha ha"
"Dasar kau yah"
Semenjak Lastri bertanya pada Putra sejak saat itu pula Putra menjadi sahabat baik nya,tapi Putra bukan hanya menganggap sahabat bahkan lebih dari itu
Begitu lah memang kalau menjadi orang yang baik dan tulus,dimana pun berada akan di keliling orang orang yang baik pula. Bahkan sudah 5 bulan Lastri bersekolah di situ,ia menjadi murid favorit guru guru di sekolah itu. Selain ia yang pintar,baik,cantik anak nya humble dan humorias pula membuat siapa saja di dekat nya selalu bahagia