NovelToon NovelToon
Hasrat Kakak Ipar

Hasrat Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:31.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dilla_Nurpasya_Aryany

HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!

"Wanita itu menyuruhku untuk melupakan adegan panas yang dilakukan dengannya semalam? yang benar saja!!.."

"Tidak semudah itu nona Kaira!..." (Arka)

Seharusnya tak harus terjadi tapi memang itu kenyataannya, Kaira menyukai sosok lelaki tampan blasteran New York (Arka Bryanditama) sekaligus kakak ipar juga pria yang sempat ia tolak dulu saat dijodohkan dengannya.
.

Note: Cerita yang disajikan masih banyak kekurangan dan kesalahan, author masih dalam tahap pembelajaran dan perkembangan, mohon dimaklumi. Ambil sisi positifnya, buang yang negatifnya.^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

"Papa belum pulang ma?." Tanya Kaira mengalihkan pembicaraan.

"Belum kayaknya sebentar lagi..." Jawab mama Luna.

"Oh iya..." Kaira manggut-manggut. "Kalau begitu aku ke kamar istirahat dulu.."

"Iya sayang..."

Sontak saja Kaira menaiki anak tangga sambil membawa koper ia memasuki kamar lalu menguncinya, barulah wanita itu bisa bernafas lega. "Ah gerah sekali aku tak tahan!!..." Kaira melepas jas juga syal tebal itu.

Satu persatu kancing kemeja Arka yang dikenakan Kaira dilepas hanya menyisakan tank top saja, ia menatap kembali tubuhnya itu di depan cermin besar, Kaira menggigit bibir bawahnya sambil membuang nafas berat.

"Ya Tuhan bagaimana cara menghilangkannya? tidak mungkin aku bersantai di rumah dengan syal...."

Jari lentik Kaira sontak berkutat dengan internet ia mencari tahu tentang bekas merah itu. "Gila! masa dua minggu bekasnya baru bisa hilang?."

Kaira melepas semua pakaian atasnya tanpa terkecuali ia ingin melihat seberapa banyak bekas kepemilikan yang ditinggalkan Arka, ia terdiam setelah melihat secara keseluruhan matanya tak berkedip sama sekali. "Bahkan bibirku bengkak karnanya...."

Satu persatu ingatan Kaira tentang kejadian semalam muncul, mereka berdua layaknya sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta.

Kaira ingat saat tubuh kekar Arka yang polos mengangkat tubuhnya di pangkuan, menyentuh, mengelus, mencium, menghisapnya penuh kelembutan berbalut hasrat...

"Aaarrrgh stop Kai! jangan memikirkannya lagi stop!.." Lirih Kaira pada dirinya sendiri. "Kenapa gerah sekali?...." Tanyanya sambil mengibas-ibas tangan pada wajah.

Kaira menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, pikiran wanita itu menerawang kemana-mana. "Yang benar saja ciuman pertama juga lelaki pertama yang melihat tubuhku kakak ipar sendiri?."

Jika dipikir-pikir menurut Kaira Arka masih bisa menahannya untuk tidak berbuat lebih atau tidak mengambil kesempatan. "Ah Kaira... Seharusnya kau tak mabuk, sekarang kau malu berinteraksi ke depannya dengan Arka bagaimana.."

"Akhiri saja ya!, lupakan perasaanmu pada lelaki itu. Dia sudah menjadi suami kakakmu mau itu sandiwara atau tidak sekarang aku tak peduli, yang jelas cinta diantara kita tentu mustahil..." Gumam Kaira, ia sendiri tidak mau menyakiti perasaannya hanya karena masalah cinta..

...***...

Siang hari...

Mobil Arka memasuki pelataran rumah keluarga Rangga, ia turun melangkah memasuki rumah itu. Hanya ada pembantu yang terlihat Arka sendiri memasuki kamar dimana Indah berada.

"Kau sudah sampai?." Tanya Indah sedikit terkejut dengan kedatangan suaminya.

"Hmmm..."

"Kenapa rumah hening sekali?.."

"Kita baru pulang dari kantor, sambil menunggu pembantu menyiapkan makan siang jadi pada istirahat..."

Tidak ada jawaban dari Arka lelaki itu hanya duduk berkutat dengan handphone.

Indah menyadari sesuatu pada leher Arka. "Tunggu itu bekas merah pada lehermu?."

Arka menoleh pada Indah. "Masuk angin parah.."

Indah terdiam mendengar jawaban Arka. "Bukankah tidak boleh kerokan di leher?."

"Aku menyukai itu, rasanya lebih enak..."

"Oh..." Indah manggut-manggut saja walaupun ia merasa ada yang aneh tapi tidak mau bertanya lebih karena bukan haknya.

Selang beberapa menit, bibi pembantu mengetuk pintu kamar Indah. "Non, waktunya makan siang semuanya sudah kumpul.."

"Ya bi..." Balas Indah. "Ayo Arka..." Lanjutnya seraya mengajak Arka

"Hmmm..."

Pasangan suami istri itu keluar kamar, Indah tersenyum sambil menggandeng mesra lengan kekar Arka menuju meja makan.

"Rupanya menantuku sudah datang, bagaimana kabarmu Arka?." Lirih Rangga diikuti mama Luna menyambut mantunya itu.

"Baik ma, pa.." Balas Arka.

"Syukurlah, ayo kita makan siang bersama."

"Ya.."

Rangga terkekeh kecil saat melihat bekas merah pada leher mantunya. "Haish, Indah kau mahir sekali sampai jelas seperti itu leher Arka..."

Kaira tersedak saat hendak minum akan ucapan papanya.

"Papa bisa aja.." Kekeh Indah sengaja berbohong demi sandiwara lancar.

"Sudahlah pah jangan menggoda mereka wajar saja suami istri.." Timpal mama Luna.

Arka hanya tersenyum menyeringai.

"Kaira tidak menyapa kakak iparmu?." Tanya mama Luna.

"Emmm?." Balas Kaira seraya menoleh ke arah mereka.

Sorot mata tajam Arka bertemu dengan manik Kaira. "Ah iya senang bertemu kembali kak.." Arka dan Kaira saling beruluran tangan.

"Baiklah ayo kita makan bersama.." Ucap Rangga yang diangguki mereka.

Kaira menggigit bibir bawahnya agar bisa bersikap tenang. "Bagaimana bisa Arka membiarkan bekas merah itu terlihat!." Batinnya menjerit kesal.

Arka melirik Kaira yang berada di hadapannya hanya mengaduk-aduk makanan saja, terdapat senyum menyeringai dari sudut bibir lelaki itu.

Acara makan berjalan lancar, setelah selesai Kaira kembali memasuki kamarnya membiarkan mereka mengobrol di ruang keluarga.

"Ah akhirnya aku bisa bernafas lega..." Lirih Kaira seraya melepas syal tebal itu..

Tok tok tok...

"Non ini tehnya bibi bawakan.." Ujar bibi pembantu.

Kaira sontak membuka pintu. "Terimakasih bi.."

"Sama-sama non..."

Pintu kamar kembali Kaira tutup, saat Kaira hendak duduk meminum teh pintu kamar diketuk kembali. "Gulanya pas bi..." Jawab Kaira.

Karena tidak ada jawaban dari luar, Kaira melangkah membuka pintu untuk memastikan. "Bi?..."

Cklek...

Mata Indah Kaira seketika membulat sempurna. "Arka!!.."

Bersambung....

Tinggalkan jejaknya sebagai dukungan, kasih saran juga kritiknya di kolom komentar!..🤗

1
Maritje Mantiri New
nyesel kaira menolak barang bagusv😁
Maritje Mantiri New
seru juga ini
Jumriany Aiman R
/Smile/
Nur Andi Baharuddin
🥰
Airis~°
cantik Kali wakk
Airis~°
Dior cokk
Airis~°
hahhahahhha/Curse//Joyful/
Lies Atikah
sendiri nya ngapain sama mantan
Lies Atikah
gas keun lah biar pada hamidun bersama
Lies Atikah
gas keun lah biar pada hamidun bersama
Lies Atikah
pak mertuani belagu X sombong amat kabur aja Arka biar tau rasa nyebelin banget
Lies Atikah
ayo sat set Sean nanti keburu di ambil orang nyesel loh
Lies Atikah
masih ganjel mengenai si Arka di jebak si indah kenapa si Arka ngeles padahal menkmati tubuh si indah dasar munafik
Lies Atikah
mangkanya jadi laki harus tegas masa CO gak bisa mencari tahu kehidupan si indah sama si Novan hingga hamil kacidaaaaa ah
Lies Atikah
gas keun bikin Arka yunior jangan di tunda 2
Lies Atikah
semoga apapun yang terjadi kalian tetap saling setia
Lies Atikah
si arka nya pengecut plin plan Gak jelas banget jadi malas
Helvika Fitriana
Wkwkwk 😁😁😁😁😁 nah kan Espresss.. langsung penghulunya juga di bawa sekali an. cuss pokok nya. penghulu pulNg langsung tancap sean dan yuna.
Helvika Fitriana
Arka dan Kiran ternya mebawa berkah buat sean dan yuna tanpa harus berusahan dengan keras km sean langsung Di nikahkan. 😁😁😁😁
Airis~°
kenapa gak manggil Yuna aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!