NovelToon NovelToon
Hasrat Tuan Asloka

Hasrat Tuan Asloka

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Emak Gemoy

Anne tak pernah menyangka jika suaminya kembali berkhianat. Ia pikir permintaan maafnya lima bulan lalu tulus dari hati, akan tetapi semua hanya dusta belaka.

Anne sangat hancur ketika melihat suaminya berduaan di kamar hotel bersama sahabatnya — sahabat yang selama ini ia anggap sebagai adik ternyata tega menusuknya dari belakang.

Hatinya sangat hancur, Anne merasa percuma hidup di dunia hingga ia memutuskan mengakhiri hidupnya. Namun, disaat Anne akan mengakhiri hidupnya, tiba-tiba seorang lelaki datang dan mengagalkan semua.

"Lepaskan lelaki brengsek itu dan jadilah penyembuh pemuas hasratku, maka aku akan membantumu balas dendam."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emak Gemoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Terima Kasih Pak Gay

"Sekarang aku ingat siapa kau," lirih Anne terus menunduk. Setelah mendengar penjelasan lelaki di depannya ini, ingatan-ingatan kemarin langsung terbayang.

Anne mendongak menatap Asloka, merasa puas ia memutuskan untuk berdiri. Terasa sangat jelas kakinya gemetar, mungkin ini juga efek saat ia akan loncat dari atas jembatan.

"Biar aku bantu," tawar Asloka dan Anne tak menolak.

Asloka pun menuntun Anne sampai ke pinggir jembatan, di sana ia menyuruh Anne untuk duduk saja dan setelah memastikan wanita di depannya ini tidak melakukan hal bodoh lagi, barulah ia menuju mobil untuk mengambil minuman.

"Minumlah." Asloka menyodorkan sebotol minuman.

"Terima kasih, Pak Gay," balas Anne sangat ringan, seringan kapas.

Namun, ucapan Anne mampu membuat Asloka terbeliak. "Apa kau bilang?" tanyanya penuh tatapan kesal.

"Lupakan," balas Anne sangat malas. Pikirannya masih berkecamuk dengan masalah rumah tangganya, bingung harus melakukan apa nanti saat ia pulang.

"Tidak bisa! Cepat ulangi dan kau tak bisa membantah, cepat kat —"

"TERIMA KASIH, PAK GAY, MAS GAY, BANG GAY, TUAN GAY!!!" teriak Anne juga tak kalah emosi. Pikirkan saja lah, saat ini hatinya kacau berat, penuh kesensitifan, akan tetapi lelaki di depannya terus bertindak egois.

"Kau!"

Asloka mengepalkan tangannya, ia berusaha menahan emosi setelah mengingat jika dirinya sangat membutuhkan Anne. 'Sabar, sabar, jangan terpancing!' gumam Asloka dalam hati.

"Hufft! Kau masih salah paham tentang kejadian di restoran, ha? Jika iya, kau salah besar," ucapnya mulai meredam emosinya.

"Salah bagaimana? Jelas-jelas kalian bermain batang pisang bersama-sama, semua masih terbayang-bayang di mataku tau!" sungut Anne.

"Hey! Kau tidak tahu yang sebenarnya terjadi, jadi jangan berasumsi lebih dulu, Anne!"

Mereka pun berdebat di pinggir jembatan dan di sana tidak ada orang sama sekali. Kegelapan juga meliputi mereka, tapi semua tak membuat dua manusia berjenis kelaminn berbeda ini takut.

"Sudahlah, terserah kau saja. Sepuasmu mau nyebut aku bagaimana, yang lebih penting sekarang ayo pulang." Asloka akhirnya mengalah dan membiarkan Anne berkata sesuka hatinya. Diperdebatkan juga percuma, Anne terlanjur percaya kalau dirinya Gay.

"Aku tidak tau mau pulang kemana, Pak Gay," lirih Anne berhasil membuat Asloka menghentikan langkahnya.

Ia menoleh ke arah Anne, wanita itu tertunduk sedih. Sejenak Asloka menarik nafas panjang, ia lupa jika Anne sedang ada masalah dengan suaminya.

"Ikutlah denganku, gunakan apartemenku, kau bisa tinggal di sana sesuka hatimu," ucap Asloka sangat serius.

"Kau serius, Pak Gay?" tanya Anne sangat berbinar. Ia tak curiga sedikitpun, karena Anne pikir Asloka orang tak normal, bisa di bilang suka sesama jenis.

"Iya!"

"Terima kasih!"

Anne pun langsung masuk ke dalam mobil Asloka tanpa menunggu persetujuan dari yang punya, rasa gemetar di kakinya juga mendadak sembuh, setelah mendengar ucapan Asloka.

"Dasar, bocah!" serunya sambil geleng-geleng.

Tak mau berlama-lama di tempat sepi ini, Asloka memutuskan untuk segera masuk dan melesatkan mobilnya ke apartemen.

Di perjalanan mereka tak saling bicara, Asloka fokus pada jalanan, sedangkan Anne fokus memikirkan nasib kedepannya. Hingga, tak terasa mereka kini sampai di sebuah bangunan yang sangat tinggi.

"Apartemenmu disini, Pak Gay?" tanyanya terus menengok ke kanan dan ke kiri, saat mengetahui jika apartemen lelaki ini dekat dengan restoran Jasssmie.

"Iya, turunlah. Badanku sudah sangat lelah, ingat cepat tidur," balas Asloka dan Anne hanya menganggukkan kepala.

Mereka berdua turun dari mobil dan masuk kedalam gedung. Namun, saat Anne melangkah masuk, banyak pasang mata yang menatapnya bersama Asloka. Anne bingung, tapi ia takut untuk bertanya pada lelaki itu.

'Jam segini masih rame ternyata, aku kira apartemen itu sepi,' gumam Anne terus mengikuti Asloka dari belakang.

Kini mereka sudah ada di lantai 10. Sangat tinggi memang, tapi Anne tak mempermasalahkan semua, terpenting kali ini ia mendapatkan tempat tinggal. Sejujurnya Anne sempat ingin mengunjungi Luca, tapi ia tak mau membuat istrinya salah paham.

"Emm, pintunya kok ada satu ya?" tanya Anne sangat polos. Baru kali ini dia melihat tempat seperti ini, yang Anne tau apartemen di setiap lantai memiliki banyak pintu kamar.

Asloka tersenyum kecil, "jelas satu pintu, karena seluruh ruangan di lantai 10 itu milikku. Ayo masuk," ucapanya membuat Anne semakin terperangah.

Cklek ....

Pintu akhirnya terbuka lebar, Asloka mempersilahkan Anne masuk. "Selamat datang di apartemenku, Anne."

Anne melangkah masuk, sungguh ia sangat terkejut melihat isi apartemen Asloka. Sangat luas, bahkan bisa dibilang seperti rumah, tapi ini lebih indah dan mewah.

"Astaga, aku baru melihat apartemen semewa ini. Ya Tuhan, lihatlah ini sangat bagus!" Anne langsung menuju ke arah dapur. Ia sangat bersemangat jika melihat dapur bersih atau serapih milik Asloka, sungguh Anne jadi ingin masak saat ini juga.

"Ini sangat lengkap sekali, aku bisa menghabiskan waktuku disini," ucapnya sangat senang, tanpa menyadari seseorang di belakang nya menjadi hory.

Melihat tubuh sexy Anne dari belakang, membuat otak Asloka mulai gila. Ia membayangkan jika mereka tengah bercinta di dapur, mungkin sangat mengasikkan. 'Ahh ... otakku travelling, sialan!' serunya merasa frustasi.

Semua semakin merasa berat, ketika ia merasa ada sesuatu yang mengembang di balik celananya. 'Sial, Leleku bereaksi!' gumamnya lagi.

"Ehem!" Asloka berdehem menetralisir semua. Tapi, deheman Asloka di salah artikan oleh Anne. Ia pikir Asloka menegurnya, karena terlalu lancang memasuki dapur.

"Eh, maaf Pak Gay, aku terlalu senang sampai lupa, jika ini tempatmu." Sesalnya.

"Tidak, tidak, bukan aku bermaksud lain. Tapi, ahh ... aku sepertinya butuh kamar mandi, masuklah kamarmu aku akan kembali beberapa menit lagi!" serunya langsung meninggalkan Anne sendiri di ruang tamu.

Anne memandang bingung pada Asloka, tapi setelah itu Anne menghembuskan nafas gusar. Ia tak tau kamar mana yang dimaksud Asloka, ia hanya melihat ada satu kamar yang sekarang dimasuki oleh Asloka.

"Apa aku salah ya menerima tawaran, pak Gay? Sepertinya kamarnya hanya ada satu, terus nanti aku tidur dimana? Masa kita seranjang," ucapnya sambil geleng-geleng.

Tak mau terlalu pusing dengan semua, Anne memutuskan untuk membuat makanan saja, ia berpikir ini sebagai ucapan terimakasih. Walaupun waktu makan malam sudah terlewat sangat jauh, tapi tak apalah, yang penting usaha.

Sedangkan orang yang ada di dalam kamar mandi, merasa sangat frustasi. Hasratnya kali ini sangat tinggi, ini kali pertamanya merasa ingin bercinta yang menggebu-gebu. Tapi, Asloka sadar ini belum waktunya.

Asloka harus bersabar beberapa hari lagi, sampai wanita itu beres dengan suaminya. Asloka berjanji, ia tak akan melepaskan Anne, karena hanya Anne yang mampu membuat benda lunak tak bertulang ini kembali mengeras, gagah seperti singa perkasa.

"Aaaggghhh! Anne!"

...💦💦💦💦💦...

Author : Ishhh, lo ngapain sih Laka? malu-maluin aja, pakek ngerang di kamar mandi! 🚿

Asloka : Jangan bacot deh thor, ini semua juga gara-gara lo! Siapa suruh buat Benda berurat ini bangun, ha?

Author : Cih, dibikin koma stress, dibikin bangun matah, tau ah aku ngambek. Awas lo, nanti ku buat nggak bisa nyelup!"

Asloka : hey thor, jangan ngadi-ngadi, woy gue bercanda kamprett!

Author : masa bodoh, babay!

Rekomendasi cerita sangat bagus, ayo mampir di jamin seru nggak kalah dengan ini. Pokoknya jangan lupa mampir ya, ini aku kasih tau judulnya. PENJARA CINTA MAFIA KEJAM author Siti Fatimah

1
Juliana Akip
Biasa
Juliana Akip
Buruk
Lili Amalia
Yaahh, namanya crita halu, mertua dan suami baik banget seribu satu kl menghadapi menantu yg blum juga kasih cu2,bukan su2 thor,he...he.
.
Lili Amalia
Hukum saja orang2 jahat itu thor.
Pasti itu ulah ortunya s geo deh.
Lili Amalia
Mak author,aku juga pernah oprasi steril ikat.
Kl TDK salah namanya Laparaskopi,entahlah,aku lupa namanya.
Kl dibuka ikatannya,mungkin bisa hamil lagi ya?
Emak author pasti bnyk ilmu pengetahuan ttg apapun. Seorang penulis pasti pandai.
Lili Amalia
wong eedaann
bisa Bae emak comenny
good
Lili Amalia
Ya ampun, itu emaknya s geo ga sadar2 dari rasa angkuhnya.
Matiin aja maak, biar s geo jadi berubah baik dan insaf.
Lili Amalia
Itu mah terong gabut maakkk,hi...hi...hi..
Lili Amalia
jangan terlalu kejam sama mas lakaku,he...he..
Safa Almira
bagus
Kuebalok Sekartaji
Luar biasa
niktut ugis
duh mama ega
@Al🌈🌈
Luar biasa
niktut ugis
kasihan sich sama geo secara tidak langsung dia juga korban keserakahan ortu nya
niktut ugis
minta sama emak thor aj an biar d ksh cepat
niktut ugis
minta di tabok pakai golok nech geo
niktut ugis
mangkanya sogok emak sama kalung berlian yg gede bget
niktut ugis
mereka sirik Mak karena tak bisa kaya emak yg cetar membahana
niktut ugis
kutuk aj Mak anakmu yg laknat itu
niktut ugis
emak yg bikin kita mewek...jadi lupa beli nasi uduk kan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!