NovelToon NovelToon
Cinta Kita Terhalang Benteng Yang Kokoh

Cinta Kita Terhalang Benteng Yang Kokoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: indah Mayaddah f

Urusan perasaan itu ajaib sekali, bahkan bisa membuat sepi di tengah keramaian dan ramai di tengah kesepian. Sekuat apa pun kita bertahan, perpisahan memang jalan terbaiknya. Sejauh apa pun kita berjalan semua akan terasa percuma karena iman kita yang berbeda. Aku dengan tasbih di tanganku dan kamu dengan rosariomu. Meskipun semua menentang cinta kita, aku akan mempertahankannya sampai salah satu diantara kita memutuskan untuk menyerah.
Meceritakan tentang kisah cinta antara dua insan yang awalnya di pertemukan karena salah satu dari mereka mecari keperluan untuk berkemah, dan teman sang wanita meminta bantuan temannya dari luar untuk mencarikan tenda dan peralatan kemah lainnya. Saat untuk pertama kalinya mereka bertemu sang pria teralihkan pandangannya kepada cewek tersebut, dan merasakan cinta pada pandangan yang pertama. Tetapi ibu sang pria menentangnya, akan kah cinta mereka bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Siapa yang akan merelakan agamanya ?. Yuk simak selengkapnya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Pondok Pesantren Al-Ikhlas

“Saya ke sini di minta ayah nganter mangga aja gus, sekalian mau beli gamis di toko pondok” Ucap Riki

“Alhamdulillah, tolong sampaikan rasa terima kasih kami keluarga kalian” Ujar Gus Riqza

“Teteh kalau mau beli gamis bisa sekarang, mari saya antarkan sebelum tutup dan bersiap untuk sholat magrib” Lanjut Gus Riqza

“Panggil Nayla aja, saya gak suka di panggil teteh” Ketus Ku membuat gus Riqza melngo sedangkan Riki tertawa

“Dia gak suka di panggil teteh gus” Ucap Riki

“Ayo atuh Ki” Ujar Ku menarik tangan Riki

*****

“Ini bajunya bagus-bagus kenapa harganya murah sekali ?” Tanya Ku pada santri yang menjaga bernama Ratna

“Iya teh, soalnya juga jarang yang beli. Paling warga sekitar sama anak-anak yang mondok di sini aja yang beli” Jawab yang bernama Ratna

“Teh lagi, udah deh pasrah aja di panggil teteh kalau di Bandung” Batinku

“Ini kalian bikin pola dan jahit sendiri ?” Tanya Ku karena jahitannya juga sangat rapi hanya tidak ada label saja

“Iya teh, ada 15 orang yang jahit baju-baju ini tapi gentian karena mesinnya Cuma ada 5” Jawab Yolanda teman Ratna yang menjaga toko

Aku berpikir sejenak lalu keluar menemui Riki dan gus Riqza yang menunggu di luar.

“Maaf gus, apa anda memiliki laptop atau computer ?” Tanya ku

“Gak sopan kamu Nay tanya-tanya gitu” Tegur Riki

“Diem dulu” Jawab ku sambil melotot ke arah Riki

“Ada di rumah” Ucap Gus Riqza tersenyum

“Boleh saya pinjam sebentar ?” Tanya ku

“Boleh tapi saya mau sholat magrib dulu” Jawab Gus Riqza

“Oke” Ucap Ku kembali ke dalam untuk membayar 6 stel baju gamis

“Mbak, nanti habis sholat magrib bisa ke rumah abah ?. saya mau bicara, ajak 2 atau 3 temannya yang bisa menjahit” Ucap Ku sebelum keluar dari toko

“Iya teh insyaallah saya ke sana” Jawab Yolanda

Aku keluar dan meletakkan belanjaan di dalam mobil sekalian mengambil mukena, lalu melangkah kaki ke masjid yang berada di pesantren. Hatiku bergetar mendengar lantunan ayat suci yang di bacakan oleh imam sholat. Hingga sholat selesai aku masih betahan di masjid.

Aku melirik ke sekitar ada banyak yang masih bertahan di masjid dengan Al-qur’an di tangan mereka, aku berdiri di depan masjid menunggu Riki.

“Suara gus Riqza merdu sekali, membuatku meleleh” Bisik para santri

“Ayo Nay” Ajak Riki

“Iya” Jawab Ku

*****

“Ini laptopnya” Ucap Gus Riqza memberikan laptop kepada ku

“Ki pinjam ponsel, ponselku soalnya ketinggalan di rumah” Ucap Ku

“Bua tapa sih ?, banyak maunya dari tadi” Protes Riki sambil memberikan ponselnya

Tak berselang lama Ratna datang dengan 3 temannya yang lain.

“Ini Yolanda, Putri dan Zia” Ucap Ratna memperkenalkan teman-temannya

“Saya Nayla dan ini saudara saya Riki” Ucapku memperkenalkan diri

“Jadi begini, tadi di toko saya lihat ada banyak baju gamis bagus-bagus yang menumpuk. Dapi pada kita menunggu orang membeli lebih baik kit acari pembeli” Ucap Ku mejelaskan maksud mengumpulkan mereka

“Sekarang kan banya aplikasi online yang bisa di ajak Kerjasama, kita daftar dan masukkan foto barang yang akan kita jual” Lanjut Ku

“Ki tolong ambil baju yang ku beli tadi di mobil” Titah Ku kepada Riki

“Mohon maaf gus kalau saya lancang, saya juga minggu lalu mempromosikan hasil produk dari pabrik almarhum papah saya dan alhamdulillah laris dan juga harganya bisa lebih tinggi” Ucap Ku kepada gus Riqza

“Tidak apa-apa, saya justru berterima kasih karena mau membantu kami” Jawab Gus Riqza tulus

Selanjutnya kami membicarakan tentang gambar dan juga produksi

“Tolong besok kalian foto satu-satu barang yang ada di toko dan masukkan dalam aplikasi kalau masih bingung bisa tanya gus Riqza” Uca Ku

“Iya teh” Jawab Ratna, Yolanda, Putri dan Zia

Aku dan Riki pulang setelah selesai sholat isya berjamaah, sampai di rumah mamah, nenek, tante Fitri dan om Riko sedang berkumpul di teras rumah.

“Lama sekali,kalian main dulu ?” Tanya Tante Fitri

“Main kemana atuh tante, kita cumin ke pondok aja yak an Ki” Jawab Ku sambil bergelayut di lengan nenek

“Iya bu, tuh si Nay sekaliab ngajarin anak-anak pondok buat menjual baju di aplikasi online” Jawab Riki

“Bener dek ?” Tanya Mamah

“Iya mah, tapi mesin jahitnya kurang mah. Kita beli aja 2 atau 3 lagi gimana mah ?” Ucap Ku

“Boleh besok nenek yang beli” Jawab Nenek ku

Aku langsung memeluk dan mencium pipinya karena terlalu senang.

“Nenek memang yang terbaik” Ucap Ku

“Mah laper hehehe” Ringis Ku

“Ayo makan” Ajak Om Riko merangkul pundakku dan mengajakku masuk membuat semua orang geleng-geleng kepala

“Sebenarnya di sini anaknya siapa sih ?” Tanya Riki gerutu

“Iri bilang bos” Ejek Ku kepada Riko lalu tertawa

Tante Fitri dan om Riko memang sangat menyayangiku karena mereka hanya memiliki 1 orang anak. Rahim tante Fitri sudah di angkat karena pernah mnegalami kecelakaan

*****

Aku masuk ke dalam kamar setelah makan malam, tubuh ku juga sangat terasa Lelah.

“Ponselku mana ya” Aku bergegas mengambil ponsel ku dan melihat banyak panggilan tak terjawab dari Rangga dan beberapa pesan ke ponsel ku, aku langsung meghubunginya

“Hai” Ucapku melambaikan tangan ke kamera

“Kamu dari mana aja sayang ?, kok gak ngabarin kalau udah sampai Bandung ?” Tanya Rangga

“Hehehe lupa, tadi juga aku ke pondok pesantren dulu nganterin mangga pesanan” Jawab Ku

“Pesantrennya apa namanya sayang ?” Tanya Rangga

“Pesantren Al-Mukmin, tadi aku sempat ngajari santri di sana supaya bisa menjual barang lewat online. Ada Ratna, Yolanda, Putri dan Zia” Jawab Ku

“Rang, kok diam ?” Tanya Ku karena melihat respon Rangga yang hanya diam saja saat aku menyebutkan pensantren Al-Mukmin

“Gak papa, kamu pintar berbisnis tapi kenapa ambil jurusan keperawatan ?” Ucap Rangga

Kami berbincang sekitar 1 jam lalu aku menyudahi karena suah mengantuk.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!