Alpha CEO hebat yang tak tersentuh setelah patah hati dia tak pernah melihat wanita lagi, namun seorang gadis titipan dari adik dan wanita yang pernah dia cintai mampu mengalihkan perasaannya, lalu bisakah mereka bahagia? Akankah rumah tangganya itu berdiri dengan kuat tanpa goncangan???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merahasiakan hubungan
Waktu berlalu namun Shafa selalu merasa tertekan setelah menikah saat di kantor karena perlakuan istimewa suaminya terlihat jelas berbeda di bandingkan dengan karyawan yang lain, semetara dirinya ingin merahasiakan statusnya sampai resepsi di gelar.
Seperti biasa Shafa keluar ruang Alpha untuk membuatkan kopi bagi sang suami, Shafa melangkah menuju dapur dan seperti hari sebelumnya para staff beberapa juga sedang membuat minum dan bergunjing.
Shafa menghela nafas sebelum masuk ke dapur untuk mempersiapkan diri saat bertemu dengan para staff yang hobby menggunjingkan tentang semua hal di kantor termasuk dirinya.
Dan benar saja saat masuk para staff yang berada di dalam itu tengah membicarakan dirinya, Shafa masuk dan mereka tak tau kedatangannya.
"Menurut kamu ada main gak sih anak magang itu sama si Bos???" Tanya Salah satu staff pada mantan sekertaris Alpha yang suka sekali berpakaian terbuka itu.
"Mungkin, apa lagi yang bisa di lakukan biar bisa lebih dekat dengan Bos dingin kita." Jawab yang sedang di tanya sambil mengaduk kopinya di gelas.
Shafa hanya menarik nafas saat mendengar gunjingan yang tak sengaja dia dengar di belakang dua wanita itu.
"Ehm, permisi bisa gantian." Kata Shafa masih berusaha ramah, meski dalam hatinya kesal.
"Astaga, kaget!" Staff wanita itupun menoleh dan amat terkejut saat yang dia gunjingan ada dibelakangnya.
"Eh, Shafa kamu mau ngapain??" Tanya Meta mantan sekertaris Alpha yang sekarang menjadi sekertaris menejer keuangan.
"Mau buat kopi untuk pak Alpha." Jawab Shafa seadanya.
"Wah, hebat ya kamu, bisa ambil hati bos dingin kita itu." Ucap staff yang masih berdiri di sisi Meta.
Shafa hanya tersenyum tidak membalas, baginya hanya membuang waktu jika hal seperti ini dia tanggapi yang ada justru akan menghambat pekerjaannya.
"Pakai pelet apa kamu??" Meta tak bisa menahan rasa ingin taunya.
Shafa menahan nafas atas pertanyaan yang tak pantas dia dapatkan itu, Shafa menatap mata meta dengan tajam rasanya pertanyaan itu tak akan pantas di lontarkan untuk dirinya yang berpenampilan seperti ini.
"Atau kamu udah melempar tubuhmu di balik baju syar'i mu itu?? " Tanya Meta makin menjadi saat melihat tatapan mata Shafa yang tak hormat pada dirinya yang lebih senior di bandingkan dirinya.
"Wahh, kak Meta makin parah pertanyaannya?? sangat di sayangkan orang sepertimu bisa bertahan di perusahaan ini." Shafa mulai tak bisa berdiam saja.
"Pantas kamu di pindahkan dari sekertaris Pak Alpha, sepertinya pertanyaanmu itu gambaran dari sikap kak Meta yang asli." Lanjut Shafa kesal.
"Maaf, saya sudah di tunggu Pak Alpha." Shafa pun meraih gelas cangkir kopi dan membuatkan kopi untuk suaminya yang sudah menunggunya sedari tadi.
Hingga panggilan telepon berdering di ponselnya dari sang suami, Shafa pun mengangkat panggilan dari suaminya itu.
"Assalamualaikum ya kak?" kata Shafa mengangkat panggilan itu.
📞"Walaikumsalam, bikin kopinya dimana??"
📞"Lama banget kaya bikin di luar kota! "
Alpha rupanya sudah kesal menunggu kopi di ruangannya, namun yang paling pokok dirinya tak ingin Shafa jauh dari Pandangannya terlalu lama sehingga Shafa pun meja kerjanya berpindah di dalam ruangannya.
Hal ini yang kemudian membuat gunjingan banyak karyawati pagi ini sehingga Shafa mendapat banyak dampak buruknya, salah satunya buruknya pandangan karyawati lain terhadap dirinya.
📞"Halo!! Udah Setengah jam loh?? apa ada masalah???"
Shafa tersadar dari lamunannya lalu menyahut, "Iya kak, aku di dapur, maaf segera kesana." Shafa berjalan sambil membawa kopi di tangannya meninggalkan dua wanita yang makin bertanya-tanya dengan Shafa.
"Udah fiks tu anak udah ada main-main sama si bos."
"Akrab gitu mana panggilnya Kak.
"Iiih muna sekali.
Ucap Meta pada Staff yang berada di sana tadi membuat Shafa tak betah berlama-lama di sana.
Shafa sudah tak mau mendengar lagi langkahnya pun semakin cepat menuju ruang suaminya dengan hati yang semakin kesal saat berjalan dan setiap melewati karyawan serta karyawati menatap aneh pada dirinya.
Sampai di ruangan Alpha menatap Shafa dengan kesal karena saking terlalu lamanya menunggu.
"Astagaa, kemana aja sih??" Alpha berkata dengan wajah cemberutnya.
"Maaf, tapi ngobrol sebentar kak." Bohong Shafa lalu menaruh kopi di hadapan Alpha.
"Ada masalah??" Alpha bertanya karena raut wajah Shafa seperti sedang tidak baik-baik saja.
"Meja aku ganti ke tempat biasanya aja gimana kak??"
"Riuh di depan berpikir yang aneh-aneh pada kita loh kak."
Pada akhirnya Shafa mengeluh dan meminta untuk kembali ke tempatnya semula namun Alpha hanya menggelengkan kepala tak setuju.
"Kenapa harus pusing dengan pandangan orang sih, yang penting kita halal mau ngapa-ngapain, salah sendiri kamu minta di rahasiakan." Jawab Alpha sambil menatap Shafa yang cemberut karena Alpha tak paham perasaan tak nyamannya.
...__***__...
Up lagi tolong ya jangan lupakan jejak manisnya 🙏😍😍😍
Aq blm tav vaf nih 🤭