Takdir Cinta Beda Hati
Gadis cantik berhijab yang baru sampai di depan rumah bertingkat dua itu tersenyum bahagia. Akhirnya setelah dua tahun menjadi relawan di daerah terpencil sebagai seorang Dokter, hari ini Ia kembali pulang setelah tugasnya selesai. Rasa rindu dalam dirinya sangat lah besar sampai membuat netra nya berkaca-kaca. Hari itu masih teringat jelas di benaknya saat keluarga nya melarang keras keputusan nya dan setelah segala bujuk rayu selama beberapa hari untuk mendapatkan izin.
" Assalamualaikum. " Salamnya mengetuk pintu.
Tak butuh waktu lama agar pintu di depan nya terbuka. Sahutan suara salam dari dalam membuat jantung nya berdebar. Ia merindukan pelukan kedua orangtuanya juga merindukan omelan keduanya.
" Waalaikummussalam. "
Khalisa tersenyum lebar saat melihat ternyata Mama nya yang membuka pintu. Raut terkejut terlihat jelas di wajah cantik Mama nya saat melihat Putri semata wayang nya akhirnya pulang setelah dua tahun pergi menjadi relawan.
" Khalisa!! " Pelukan hangat segera Ia dapatkan setelah Mama nya berteriak keras hingga membuat Papa nya keluar dengan wajah panik.
" Kenapa? Ada apa dengan Putriku? "
" Khalisa pulang, Pa. Anak Aku udah pulang. " Teriak Mamanya memeluk erat Putri kesayangan nya hingga membuat Khalisa sulit bernapas.
Fatah yang menyadari hal itu segera menarik tubuh Putri nya dan segera memeriksa apakah Putri nya terluka atau tidak selama menjadi relawan. Jika sampai Putri nya terluka akan Ia habisi adiknya karena telah memberi tugas itu kepada Putrinya.
" Adek sehat Pa dan nggak ada luka sama sekali. " Katanya yang segera dihadiahi pelukan dari Pria paruh baya yang masih terlihat tampan diusianya.
Sekar yang melihatnya tidak ingin ketinggalan dan ikut bergabung bersama Suami dan Putrinya. Khalisa bahagia sangat bahagia akhirnya Ia bisa kembali dan berkumpul dengan keluarga nya setelah sekian lama.
" Jangan pergi lagi karena ini adalah yang terakhir kalinya. " Ucap Fatah yang segera diangguki oleh Putrinya.
" Tugas terakhir Adek sebagai Dokter udah selesai dan setelah ini cuman datang saat ada panggilan darurat yang tidak bisa dihandle oleh Dokter lainnya. " Fatah tersenyum lega mendengar nya.
Sekar segera membawa Putrinya masuk dan menyuruhnya istirahat selagi Ia memasak makanan kesukaan Putrinya untuk makan malam. Hari ini adalah hari paling bahagia untuk keluarga nya karena setelah sekian lama bisa berkumpul kembali.
......
Malam telah tiba dan setelah melaksanakan solat Magrib berjama'ah mereka duduk bersama untuk makan malam sekaligus bertukar cerita dengan Putri mereka.
Khalisa Almeera Sapphire, atau kerap disapa Khalisa itu dengan serunya bercerita kepada kedua orangtua nya tentang apa yang telah Ia lalui selama menjadi relawan. Khalisa sangat jarang menghubungi orang tuanya karena akses jaringan yang sangat minim atau bisa dikatakan tidak ada sinyal internet.
" Anak Papa hebat bisa lawan phobia nya sampai jadi Dokter hebat kayak sekarang. " Usapan lembut Ia dapatkan di kepala nya.
" Iya dong, Khalisa. " Serunya bangga membuat kedua orangtuanya terkekeh.
" Oh iya, Abang mana? " Tanya nya saat tidak mendapati batang hidung Abang nya dari tadi.
Sekarang sudah pukul 21.30 tidak mungkin rasanya jika Abangnya belum pulang kerja. Biasanya juga jam 19.00 sudah ada di rumah dan bermanja dengan Mama nya. Sungguh menjengkelkan memang, sudah tua masih aja manja.
" Belum pulang kerja. Semenjak Kamu pergi hari itu, Abang Kamu milih untuk gila kerja biar nggak rindu Kamu katanya. " Jawab Mama nya membuat Khalisa geleng kepala.
" Emang perusahaan lagi emergency sampai Abang gila kerja? "
" Kayak nggak tau Abang Kamu aja. Bentar lagi juga pulang. " Ucap Papa nya.
" Oh iya, Mama udah kasih tau keluarga Walton kalo Kamu udah pulang. Besok kayaknya mereka bakal kesini sekalian bahas pernikahan Kamu. "
" Pernikahan? Siapa? Aku? " Ulang nya seakan menyangkal. Ayolah Ia baru saja pulang, bagaimana mungkin sudah membahas pernikahan saja.
" Iya, Papa sama Mama udah atur perjodohan buat Kamu. Mungkin bisa dikatakan memenuhi wasiat dari Tetua dua keluarga terdahulu. " Ucapan Mama nya membuat Khalisa syok bukan main.
Ia belum mau menikah dan hal itu sudah Ia katakan berulang kali. Lalu bagaimana bisa kedua orang tuanya malah mengatur perjodohan tanpa sepengetahuan nya sama sekali. Sungguh ini tidak lucu sama sekali.
" Ih Mama. Khalisa belum mau menikah tau. Khalisa masih 24 tahun, mentalnya belum siap. " Bagaimanapun Ia harus menolak perjodohan gila ini untuk keselamatan hidupnya. Enak saja baru habis lelah harus lelah lagi. Khalisa mau istirahat dulu untuk memulihkan diri sekaligus menghabiskan waktu dengan keluarga nya.
" Tapi wasiat perjodohan itu harus segera dilakukan, Sayang. Keluarga Walton sudah menunggu lama pernikahan ini. " Dengan lembut Sekar memberi pengertian kepada Putrinya. Mereka juga tidak mau pernikahan ini cepat terjadi apalagi Putri mereka baru pulang setelah sekian lama. Rasa rindu mereka belum habis diluapkan.
Tapi, keluarga Walton terus menunggu dan menuntut jawaban mereka dari dua tahun lalu setelah pernikahan Putrinya batal. Sekar dan Fatah tidak dapat berbuat apapun karena adanya wasiat dari dua Tetua keluarga yang telah ditandatangani dan cap merah darah keduanya.
" Kenapa mereka nggak cari perempuan lain aja? Kenapa harus nungguin Adek? "
" Yang mereka mau itu Kamu, Sayang. "
Khalisa tertunduk lesu. Kepalanya seketika penuh dengan kata perjodohan yang membuat nya hampir gila. Dengan langkah gontai Khalisa pamit untuk masuk ke kamarnya dan segera menjatuhkan tubuhnya keatas kasur empuknya.
" Aaaa nggak mau nikah! "
......
Ditempat yang berbeda, tepatnya di sebuah perusahaan yang menduduki peringkat pertama dalam negeri juga luar negeri. Seorang Pria yang sangat tampan masih berkutat dengan komputer nya dan memeriksa laporan yang baru saja dibawakan oleh Asistennya.
Fokusnya tidak terganggu sama sekali meskipun Asisten nya berdiri di samping nya sambil menjelaskan jadwalnya untuk besok.
Arkana Xander Walton atau kerap disapa Arkan oleh orang disekitar nya dengan serius memeriksa laporan diatas mejanya meskipun sekarang jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Tak ada kata lelah untuk nya karena memimpin perusahaan besar yang memiliki banyak anak cabang harus mengambil alih waktu istirahat nya.
Tapi, fokusnya segera teralihkan ketika Asisten nya melaporkan satu hal yang sukses menganggu pikiran nya.
" Besok keluarga Anda akan datang kerumah keluarga Sapphire karena Nona Khalisa baru saja pulang setelah dua tahun menjadi relawan. Dan Anda diminta untuk datang oleh Nyonya. " Lapor Lukas, Asisten Arkan.
Perempuan itu ternyata sudah kembali setelah kabur selama dua tahun. Bagaimana rupanya sekarang? Apakah tetap cantik seperti dulu atau lebih cantik lagi. Tunggu, apa yang baru saja Ia pikirkan. Mengapa Ia malah membayangkan hal yang tidak seharusnya Ia bayangkan. Ia tidak peduli mau perempuan itu pulang atau tidak. Toh Ia juga tidak berminat dengan pernikahan konyol itu.
" Waktu Ku tidak se senggang itu. " Jawabnya tidak berminat sama sekali dengan apa yang dilaporkan Lukas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments