NovelToon NovelToon
My Sweet Lecturer

My Sweet Lecturer

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:17.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Alfiana

"Menikahlah dengan saya, Alara." Ucap Alderio seraya menggenggam tangan Alara.

Alara Sinta Pramudito, seorang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki wajah cantik dan sangat manis harus rela melepas kegadisannya akibat kejadian satu malam yang tidak disengaja.

Kejadian yang enggan untuk diingatnya itu justru tidak direstui takdir, ia kembali dipertemukan dengan sang pria sebagai dosen pembimbingnya.

Alderio Gautam Haiyan, pria tampan dengan sejuta pesona yang berprofesi sebagai seorang dosen di universitas bergengsi di kotanya.

Tak menyangka akan bertemu kembali dengan wanita yang menjadi pasangannya malam itu apalagi sebagai mahasiswanya.

Sifat Alara yang tidak menye-menye dan spontan berhasil membuat sosok Alderio jatuh dalam pesonanya.


Lantas bagaimana kisah keduanya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar bahagia

Alderio tampak panik, ia menggenggam tangan Alara selama istrinya itu diperiksa oleh dokter, tatapan matanya teduh melihat wajahnya istrinya yang sedikit pucat, belum lagi sampai sekarang Alara masih tak sadarkan diri.

"Dokter, bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Alderio saat dokter selesai memeriksa keadaan istrinya.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Tuan. Nyonya Alara hanya kelelahan dan butuh istirahat yang cukup, dan saya juga mau mengucapkan selamat, karena saat ini Nyonya Alara sedang mengandung." Jelas Dokter dengan wajah berbinar.

Alderio terkejut, namun dibalik keterkejutan nya, ada kebahagiaan yang meletup-letup dalam hatinya. Alara hamil? Ia dan istrinya akan segera punya anak?

"Istri saya hamil, Dok?" Tanya Alderio memastikan.

Kepala dokter itu mengangguk. "Iya, Tuan. Untuk usia jelasnya, silahkan bawa Nyonya Alara ke poli kandungan 'ya." Jawab Dokter.

Alderio menatap wajah istrinya, ia memeluk Alara dan menciumi wajah istrinya, ia tidak peduli dengan dokter dan perawat yang ada disana.

"Sayang, ayo bangun. Kamu hamil, kita akan punya anak." Bisik Alderio dengan wajah sumringah.

"Baiklah, Tuan Al. Kami permisi dulu, nanti kami akan kesini lagi untuk memeriksa keadaan Nyonya Alara." Pamit Dokter kemudian pergi bersama perawatnya.

Tak lama setelah kepergian dokter, Mama Dania dan Papa Wahyu datang. Mereka mendekati Alara dan menangis, mengira bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi pada putrinya.

"Al, bagaimana dengan Alara? Dia baik-baik saja kan?" Tanya Mama Dania sambil menangis.

"Tenang, Ma. Alara baik-baik saja, bahkan sangat baik." Jawab Alderio tersenyum.

"Maksud kamu apa, Al?" tanya Papa Wahyu keheranan.

"Alara sedang hamil, Ma, Pa. Sebentar lagi kalian akan menjadi Opa dan Oma." Alderio tak bisa berhenti tersenyum saat mengatakannya, ia tidak bisa membendung kebahagiaannya.

Papa Wahyu dan Mama Dania saling pandang, mereka juga tersenyum dan mengucap syukur atas apa yang Alderio katakan. Putri mereka yang dulu masih kecil, kini akan segera menjadi seorang ibu.

"Kami ucapkan selamat, Al." Ucap Papa Wahyu memeluk sambil menepuk bahu menantunya.

"Selamat juga untuk Papa." Sahut Alderio membalas pelukan mertuanya.

Ditengah-tengah kegiatan saling mengucapkan, Alara sadar. Wanita cantik yang sedang berbadan dua itu perlahan membuka mata sambil memegangi kepalanya yang masih sedikit pusing.

"Shhhhh … Mama, Papa. Kalian disini?" tanya Alara menatap kedua orang tuanya.

"Tentu saja, kami datang karena khawatir sama kamu." Jawab Mama Dania memeluk putrinya.

"Aku baik-baik saja, Ma. Kalian tidak perlu khawatir." Ucap Alara pelan.

"Iya, awalnya kami khawatir, tapi sekarang tidak lagi, justru kami bahagia karena kamu." Sambung Papa Wahyu disertai senyuman hangat.

"Maksud nya?" Kening Alara mengkerut, ia lalu beralih menatap suaminya.

Alderio tersenyum, ia mendekati istrinya itu lalu mencium kening Alara dalam. Seperti biasa, Alderio akan cuek pada orang sekitar, termasuk mertuanya.

"Kamu hamil, Sayang. Sebentar lagi kita akan punya anak," bisik Alderio dengan lembut.

Alara tercengang, ia menatap suaminya dengan mata sedikit melotot. Sesaat kemudian wanita itu tersenyum manis, bahkan matanya sudah mengeluarkan air mata.

"A-aku hamil, Mas?" Tanya Alara pelan dan gugup.

Alderio mengangguk, hal itu sontak membuat Alara tersenyum namun semakin mengeluarkan air matanya, itu adalah air mata kebahagiaan.

"Selamat, Sayang. Kamu akan menjadi ibu." Ucap Mama Dania mengusap rambut putrinya.

"Terima kasih banyak, Ma." Balas Alara menggenggam tangan sang Mama.

"Al, apa orang tuamu sudah tahu? Mereka pasti senang jika tahu Alara hamil." Ucap Papa Wahyu mengingatkan.

"Belum, Pa. Nanti aku dan Alara mungkin akan kesana, sekalian main karena adikku sudah pulang." Sahut Alderio menggeleng pelan.

"Adikmu yang sudah menikah dan tinggal di Surabaya?" Tanya Mama Dania, teringat bahwa besan nya pernah bercerita.

"Iya, Ma." Jawab Alderio mengangguk.

***

Alara menatap Alderio yang tak henti menciumi tangannya seperti biasa. Setelah diperiksa dokter tadi, Alara diperbolehkan untuk pulang dan diberikan jadwal untuk datang ke dokter kandungan.

"Mas, kamu bahagia?" Tanya Alara tiba-tiba.

Alderio terkekeh, ia mengusap pipi istrinya yang bertanya aneh. "Jelas saja, Sayang. Mana mungkin aku nggak bahagia." Jawab Alderio.

"Tapi aku belum cinta sama kamu, Mas." Lirih Alara menundukkan kepalanya.

Alderio melirik istrinya sesaat, ia menghentikan mobilnya di pinggir jalan, lalu menarik istrinya itu ke dalam pelukannya.

"Aku paham, Sayang. Jangan membahas apapun yang membuat kamu tidak nyaman, aku sudah berjanji tidak akan memaksa kamu 'kan." Tutur Alderio dengan lembut.

Alderio melepaskan pelukannya, ia menangkup wajah cantik Alara dan menatap dalam mata indah itu.

"Aku nggak masalah kamu belum cinta, asal kamu selalu ada bersamaku, maka itu sudah lebih dari cukup, Sayang." Ucap Alderio seraya mengusap lembut pipi Alara.

Alara mengatupkan bibirnya, ia menganggukkan kepalanya, meski ia belum mencintai Alderio, tapi ia tidak akan mungkin meninggalkan suaminya sampai kapanpun.

"Aku nggak akan ninggalin kamu, Mas. Aku akan selalu ada buat kamu, kecuali kamu sendiri yang minta." Balas Alara jujur.

Alderio tersenyum bahagia, ia menarik tubuh istrinya itu dan kembali memeluknya dengan erat. Jawaban Alara tadi sudah cukup untuknya, bersama Alara adalah hal paling membahagiakan baginya, dan mungkin ia bisa tiada jika Alara meninggalkan nya, karena dia sangat mencintai wanita dalam pelukannya ini.

SELAMAT UNTUK PAK AL DAN MBA ALARA🥰🥰

To be continued

1
Nora Jay
tq author.
Mazlina Masdar
Luar biasa
Rohana Nana
ak mampir lg untuk yg ke 3 Thor...critanya sru g ngebosenin KLO bcanya...sukses trus ya kryanya
Noul
Luar biasa
Noul
Lumayan
Tri Murti
Luar biasa
Tri Murti
Lumayan
Ida Rodiah
Luar biasa
Raiza Faraiza
kok kayak ke sindir ya 😭😅
Raiza Faraiza
😭😭
uukais
mereka awas klu nyakiti alara ya
lailitq
Luar biasa
nuraeinieni
aq mampir thor
Mariani
Buruk
Lina Suwanti
kasihan Mika JD korban keegoisan kakaknya
Lina Suwanti
mampir kak,, penasaran sm judulnya kayak drama seri di WeTv kisah mahasiswi yg menikah dgn dosennya diperankan Prilly n Reza ya walaupun ga pernah nonton cuma lht klo lwt di beranda FB
anisa f
lebai amat
Long Kali
Buruk
EsTefaYe
bayi gorila...,item donk??
EsTefaYe
akhirnya menantu tertua jd yg pertama & anaknya jd cucu pertama juga/CoolGuy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!