NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Pungut

Pembalasan Anak Pungut

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:19.7k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Callista merupakan salah satu murid yang menjadi korban pem-bully-an. Ternyata dalang dari semua itu adalah Zanetha, adik kesayangannya sendiri. Sampai suatu hari Callista meninggal dibunuh oleh Zanetha. Keajaiban pun terjadi, dia hidup kembali ke satu tahun yang lalu.

Di kehidupan keduanya ini, Callista berubah menjadi orang yang kuat. Dia berjanji akan membalas semua kejahatan Zanetha dan antek-anteknya yang suka melakukan pem-bully-an kepada murid yang lemah.

Selain itu Callista juga akan mencari orang tua kandungnya karena keluarga Owen yang selama ini menjadi keluarganya ternyata bukan keluarga dia yang asli. Siapakah sebenarnya Callista? Kenapa Callista bisa menjadi anak keluarga Owen?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)

"Ada apa?" tanya Margareth kepada Charlie yang baru pulang ke rumah.

"Ada yang aneh dengan Callista, Ma," jawab Charlie.

"Kenapa Callista?" tanya Margareth penasaran.

Setelah bertemu dan kenal dengan Callista, Margareth merasa ada semangat yang membara di dalam dirinya. Dia juga selalu berusaha untuk lebih dekat lagi dengan gadis itu.

"Semenjak hari Jumat kemarin dia tidak diketahui keberadaannya. Anehnya keluarga Owen tidak panik putrinya hilang tanpa kabar," jawab Charlie.

"Hah. Mana mungkin orang tua akan bersikap biasa saja ketika putrinya hilang!" pekik Margareth.

Sebagai seorang ibu yang pernah kehilangan putri kesayangannya, tentu saja hal ini sangat menyakitkan. Jika dia berada di posisi Hannah, pastinya akan mencari keberadaan putrinya walau harus mengerahkan berapa banyak orang.

"Aku harus segara mencarinya, Ma," ucap Charlie.

"Biar papamu juga ikut mencari keberadaan Callista. Sungguh malang sekali nasib gadis itu. Kenapa keluarga Owen mengabaikannya?" Margareth pergi sambil ngedumel.

Felix Kinsey pun meminta beberapa orangnya untuk mencari keberadaan Callista. Dia mengerahkan mereka ke dalam beberapa kelompok kecil dan berpencar di seluruh ibu kota. Laki-laki itu ingin mengetahui dan mendapatkan kabar apa pun tentangnya malam ini.

***

Pagi menyapa dan Charlie belum juga bisa tidur. Dia pun bersama beberapa anggota OSIS mencari keberadaan Callista di sekolah.

"Kita berpencar mencari Callista di sekolah. Siapa tahu dia masih ada di sekitar sini!" perintah Charlie dan semuanya langsung berpencar.

Mereka pun berpencar dan berteriak memanggil nama Callista. Semua ruangan dan tempat-tempat yang jarang dijamah oleh murid atau guru, mereka periksa juga.

Charlie mendatangi meja milik Callista dan menemukan tas milik gadis itu. Dengan begini dia bisa memastikan kalau Callista memang menghilang di sekolah.

"Aku menemukan tas milik Callista. Berarti dia kemungkinan besar ada di sekolah atau dia menghilang sewaktu pulang sekolah," ucap Charlie kepada beberapa anggota OSIS.

Mereka kembali melanjutkan pencarian di dalam gedung utama sekolah. Namun, tidak seorang pun dari mereka yang menemukan keberadaan Callista.

"Kita berpencar ke bagunan di luar gedung utama. Masih ada beberapa gudang penyimpanan barang bekas, penyimpanan alat olahraga, dan kandang kuda," ucap Charlie.

Anggota OSIS itu kembali berpencar ke tempat yang tadi di sebutkan oleh Charlie. Suara mereka mulai serak karena terus memanggil nama Callista di suhu udara yang terasa dingin.

'Tinggal gudang penyimpanan barang ini yang belum di cek,' batin Charlie sambil memandang bangunan tua yang terlihat gelap dan tak terurus.

Terlihat pintu itu dikunci dari luar. Pastinya tidak akan ada orang di dalam.

"Bagaimana? Apakah kalian berhasil mendapatkan petunjuk di mana Callista?" tanya Charlie ketika melihat beberapa temannya mendengat.

"Belum. Apa dia sebenarnya sudah tidak ada di sekolah, ya?" sahut salah seorang dari mereka.

Tiba-tiba saja terdengar bunyi yang keras dari dalam gudang penyimpanan. Mereka semua langsung terdiam dan saling pandang. Kembali terdengar suara benda jatuh dan itu membuat mereka takut, tetapi penasaran.

"Apa ada orang di dalam?" tanya Charlie.

Terdengar bunyi ketukan yang lemah. Ekspresi muka para anggota OSIS itu langsung berubah.

"Callista, kau kah itu?" tanya Charlie sambil berteriak dan terdengar bunyi dari dalam.

"Cepat buka kunci pintu ini!" perintah Charlie.

"Aku akan cari penjaga sekolah dulu," ujar salah seorang anggota OSIS.

"Callista, bersabarlah! Kami akan mengeluarkan kamu dari dalam."

Setelah beberapa saat datang penjaga sekolah dan membuka kunci gemboknya. Mereka langsung berhamburan ke dalam mencari keberadaan Callista.

"Callista!"

Charlie melihat gadis itu sedang meringkuk kedinginan di atas meja. Ada beberapa kursi yang tergeletak tidak beraturan di bawah. Lalu, ada sepotong kayu di tangan Callista.

"Hei, bertahanlah!"

Charlie membawa Callista ke dalam pelukannya. Tubuh gadis itu sangat dingin dan wajahnya juga sangat pucat seakan tidak ada darah di tubuhnya. Selain itu dia juga dalam keadaan lemas dan tidak ada tenaga sama sekali.

"Beri dia minum," ucap salah seorang anggota OSIS sambil memberikan botol minuman miliknya.

Dengan perlahan Charlie memberikan air hangat itu ke mulut Callista. Setelah minum beberapa teguk, pemuda itu membopongnya dan membawa ke rumah sakit.

"Cari tahu siapa pelaku yang sudah mengunci Callista di gudang!" perintah Charlie kepada teman-temannya.

Callista sudah punya orang yang menjadi tersangka. Sayangnya, gadis itu tidak tahu kalau Bryan sudah meninggal hari kemarin dalam keadaan mengenaskan.

***

Charlie membawa Callista ke rumah sakit. Begitu sampai di sana, tim medis langsung bertindak. Gadis itu mengalami dehidrasi, hipotermia, dan kelaparan.

Margareth dan Felix datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan Callista. Gadis malang itu sedang tidur setelah tubuhnya menerima obat.

"Di mana kamu berhasil menemukan dia?" tanya Felix.

"Di gudang penyimpanan barang di sekolah," jawab Charlie.

"Apa?" Felix dan Margareth terkejut.

"Dia dikurung di sana dan tidak bisa keluar karena pintunya dikunci," ujar Charlie.

"Sungguh kejam!" umpat wanita itu dengan geram.

Tidak lama setelah pasangan suami-istri keluarga Kinsey pergi, Michael dan Hannah datang ke rumah sakit. Mereka terlihat begitu panik dan menangis melihat keadaan Callista.

'Apa mereka beneran bersedih atau hanya pura-pura?' batin Charlie.

"Terima kasih, Charlie. Kami sebelumnya menerima informasi kalau Callista akan menginap di rumah temannya selama tiga hari. Jadi, kami biasa saja. Ternyata dia sedang mengalami musibah," kata Hannah.

"Siapa yang sudah memberikan informasi itu kepada Anda?" tanya Charlie.

"Kata Za—"

"Casandra. Ya, pelayan bernama Casandra memberi tahu aku ketika Callista tidak pulang," ucap Hannah memotong perkataan suaminya.

'Jelas sekali Anda sudah berbohong, Nyonya. Casandra sendiri baru tahu Sabtu sore,' batin Charlie.

Berita hilang dan terkurungnya Callista di sekolah sudah menyebar di kota. Tentu saja orang yang menyebarkan berita adalah anggota OSIS. Mereka ingin tahu apa ada reaksi dari orang yang sudah berbuat jahat kepadanya.

***

Semalam Charlie tidak pulang. Dia menunggui Callista di rumah sakit. Pagi harinya dia pergi ke sekolah dan sore hari kembali ke rumah sakit. Entah kenapa dia tidak mau jauh dari rekan kerjanya di OSIS.

"Banyak sekali bunga dan makanan di sini," ucap Charlie.

"Tadi, teman-teman sekelas datang menjenguk," jawab Callista yang duduk di atas brankar.

Terdengar suara pintu diketuk, kemudian masuk murid-murid dari klub anggar. Terlihat Henry membawa bunga dan makanan di keranjang. 

"Kami turut berduka dan sangat menyesal terlambat tahu kalau sesuatu yang buruk menimpa dirimu. Padahal hari Jumat itu aku di sekolah sampai malam hari dengan beberapa anggota anggar lainnya," ucap Henry dengan penuh penyesalan.

"Aku kira kamu tidak datang latihan karena sedang sibuk bersama OSIS," lanjut yang lain.

Callista senang dengan perhatian dari teman-temannya ini. Dahulu, hal seperti ini tidak bisa dia rasakan. Sebenarnya dia juga penasaran kenapa hal itu bisa terjadi waktu itu.

"Kira-kira siapa orang yang pantas kita curigai?" tanya Henry.

1
Nova Noriza
Luar biasa
aca
lanjt
Star Ir
saya juga meles bayar pajak ujung2nya di korup sama pejabat tp mau gimana tetep bayar pajak 🤣🤣🤣
Gencya
seru thor lanjut
Sugiharti Rusli
benar" jahat sekali yah si Zanetha
Sugiharti Rusli
lho berarti dia tetap putri keluarga Owen dunk, walo anak di luar nikah
Sugiharti Rusli
wah siapa yah yang menyapa Callista tuh
Sugiharti Rusli
si Zanetha bisa dibilang Psyco gasih nih orang yah,,
Sugiharti Rusli
miris sekali yah tingkah si Zanetha, masih anak sekolah lho dia tapi otak kriminalnya uda berbahaya sekali
Sugiharti Rusli
parah sekali yah pembullyan yang dilakukan mereka uda main fisik hingga korbannya bisa tewas sekalipun
Sugiharti Rusli
masa sih itu ulah si Henry sendiri, apa motifnya yah dan dia kasih petunjuk juga ke Callista
Sugiharti Rusli
lho dulu si Calista ga mengalami hal ini yah
Sugiharti Rusli
seandainya yah bisa seperti Calista, kejahatan pasti bisa segera terungkap dan dulu kenapa kasus Bella ga terungkap
Rina Yuli
Luar biasa
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
makin seru... si zanet kenpa anda tdak sdar diri....
Sugiharti Rusli
menarik sih,,,
Sugiharti Rusli
setting kisahnya di luar yah ini, semoga menarik yah kisahnya
😚Pejuang Tangguh😚: iya, Kak
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
sedia payung sebelum hujan...
jngan lengah ya callista... karena boom wktu menunggumu... apalgi dngan perbhan si zanet nntinya yg hbis oprasi...
R@3f@d lov3😘
menarik
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
apa callista menerima henry ya ..
semoga saja...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!