NovelToon NovelToon
Cinta Kita Belum Usai

Cinta Kita Belum Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Lari Saat Hamil / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu
Popularitas:403.2k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Yune

Gendhis harus merelakan pernikahan mereka berakhir karena menganggap Raka tidak pernah mencintainya. Wanita itu menggugat cerai Raka diam-diam dan pergi begitu saja. Raka yang ditinggalkan oleh Gendhis baru menyadari perasaannya ketika istrinya itu pergi. Dengan berbagai cara dia berusaha agar tidak ada perceraian.

"Cinta kita belum usai, Gendhis. Aku akan mencarimu, ke ujung dunia sekali pun," gumam Raka.

Akankah mereka bersatu kembali?

NB : Baca dengan lompat bab dan memberikan rating di bawah 5 saya block ya. Jangan baca karya saya kalau cuma mau rating kecil. Tulis novel sendiri!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 04

Aku sampai di rumah sahabatku, Ayu. Kuketuk pintu rumahnya perlahan. Tampak seorang wanita cantik menyambutku.

"Ya Ampun, Gendhis. Ayo masuk. Aku tidak menyangka kamu menghubungiku setelah sekian lama," ucap Ayu.

"Terima kasih, Yu." Hanya itu yang dapat aku ucapkan untuknya.

Kami memang sudah lama tidak berkabar, dia lebih sibuk dibandingkan diriku yang menjadi ibu rumah tangga. Wanita independent ini memiliki sebuah cafe yang dikelola dirinya sendiri.

"Jadi, apa masalahmu hingga kamu pergi dari rumah? Ada apa dengan suamimu? Baik-baik aja, kan?" ucap Ayu yang tampaknya telah memahami situasi tanpa aku beritahukan terlebih dahulu.

"Aku lelah, Yu. Dia sama sekali tidak mencintaiku. Bertahan selama dua tahun tidak membuatnya mencintaiku. Apa aku harus terus bertahan dengan semua itu? Aku tidak bisa melakukannya," ucapku dengan air mata yang tanpa sadar mengalir di pipiku.

Sepanjang perjalanan menuju rumah Ayu, aku sama sekali tidak menangis. Akan tetapi, melihat ada orang yang bertanya seperti Ayu membuatku tidak dapat menahannya lagi.

"Lalu, apa baik kamu menghindar seperti ini? Bukankah lebih baik kamis selesaikan dulu hubunganmu dengan suamimu, kemudian kamu dapat melanjutkan hidup baru," ujar Ayu.

"Dia tidak ingin bercerai! Aku sudah mengatakan hal itu padanya, tetapi dia tidak menginginkan perceraian. Malah aku...."

Aku menahan ucapanku yang ingin mengatakan kalau aku telah melakukannya dengan Raka. Tidak mungkin aku mengumbar masalah ranjang pada orang lain walau Ayu adalah sahabatku sendiri.

"Urus saja sendiri perceraianmu. Lihatlah aku, Dhis. Aku mampu untuk berjuang seorang diri setelah menceraikan Mas Bayu. Aku membesarkan anakku sendiri tanpa ikut campur orang lain!" tukas Ayu yang mengatakan kondisi rumah tangganya.

Ya, rumah tangganya telah berakhir karena Bayu termakan oleh fitnah yang diucapkan oleh mertua dan ipar Ayu. Kutatap mata Ayu yang berapi-api ketika mengatakannya. Dia tidak salah mengatakan hal itu karena dia berjuang seorang diri.

Bercerai dari Bayi tidak membuatnya patah semangat. Walau anak yang dia kandung selama sembilan bulan itu tidak diakui oleh Ayahnya sendiri. Ayu bangkit kemudian mendirikan usaha yang melambungkan namanya.

"Haruskah aku berpisah? Aku tidak tega pada Bu Yeni yang selama ini telah sangat baik padaku, tetapi bertahan pun aku tidak mampu," ujarku pada Ayu.

"Perbedaan kita adalah mertuamu sangat mendukungmu untuk memenangkan hatimu. Namun, apa kamu akan terus menerus tidak tega tetapi mengorbankan semuanya? Bangkitlah dan berjuang lagi, Dhis."

"Tapi..."

Terkadang, pria butuh rasanya kehilangan agar dia tahu kalau kamu begitu berarti," tukas Ayu yang tampak sebal dengan penyangkalanku.

"Biarkan aku memikirkan semuanya dulu, Ayu. Aku juga tidak mungkin bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini. Baru dua tahun saja aku sudah bingung menghadapi Mas Raka, apalagi seumur hidup aku harus bersamanya," gumamku mengingat kembali sikapnya.

Mas Raka memang tidak berselingkuh. Dia selalu pulang tepat waktu dan bersikap baik padaku. Akan tetapi, dia tidak memberikan kasih sayang selayaknya suami pada istrinya. Aku merasa sangat kesepian.

"Seumur hidup terlalu lama bila kamu habiskan untuk pria yang tidak menghargaimu," ucap Ayu menimpali perkataanku.

"Ya, Ayu. Aku tahu tidak mungkin aku terus bertahan dengan semua sikap Mas Raka. Dia tidak bisa melupakan wanita itu padahal tidak ada kenangan yang indah bersamanya," ujarku.

Miris memang, tetapi itulah kenyataannya. Dulu, aku sering mendapati Silvia dibantu oleh Raka. Selama bertahun-tahun, Raka menunggu Silvia membuka hati. Tampaknya, wanita itu tidak bisa berpaling dari pria yang menorehkan luka.

Hingga, Silvia menikah dengan pria pujaannya, Raka rela datang bersamaku mengunjungi pesta pernikahan. Kupikir seiring berjalannya waktu, aku dapat membuatnya mencintaiku. Akan tetapi, semuanya salah. Aku tidak bisa meluluhkan hatinya.

"Sekarang, kamu tinggal saja bersamaku. Kalau kamu sudah siap, kamu bisa bekerja. Mungkin membantuku di cafe. Sayang sekali kemampuanmu harus terpendam karena kamu memilih menjadi ibu rumah tangga," ujar Ayu tampak kesal dengan keputusanku.

"Aku melakukannya bukan tanpa alasan. Hanya ingin menjadi istri yang ba.."

"Ya, tapi itu semua tidak setimpal dengan hal yg kamu korbankan," ucap Ayu.

Aku hanya diam tidak menimpali perkataannya itu. Tidak bisa membantah karena memang hal yang dikatakannya adalah sebuah kebenaran. Raka sama sekali tidak bergeming dari perasannya pada Silvia.

"Sudah, sekarang kamu ikuti saranku. Tenangkan dirimu dulu sebelum mengambil keputusan. Bercerai atau tidak itu terserahmu. Yang jelas, pria itu harus tahu rasanya kehilangan," lanjut Ayu menggenggam tanganku.

"Ya, aku akan menuruti saranmu," balasku.

"Aku siapkan makan malam dulu. Kamu istirahatlah di kamar tamu," ujar Ayu sambil membimbingku menuju kamar.

Selepas kepergian Ayu untuk menyiapkan makan malam. Aku mengaktifkan ponselku. Rentetan pesan masuk ke dalam aplikasi hijau milikku. Beberapa kali panggilan tidak terjawab dari Raka dan Bu Yeni terlihat dalam notifikasi.

Tiba-tiba, ponselku berbunyi. Tampak nama Raka di layar ponselku. Aku hanya diam, tidak melakukan apa pun. Kebimbangan memenuhi hatiku.

Haruskah aku menerima panggilan dari Raka? batinku dalam hati.

***

Bersambung...

Terima kasih telah membaca ❤️

1
Ides Aginta
walaupun namanya berubah ubah, aku masih ngikuti ceritanya thor...
pipi gemoy
aneh pemain dalam video ini dia malah nga ada malu malunya😤
kalo benar korban kenapa ga di usut asal vidio yg viral
Maria Christanti
Tetap semangat thor dlm berkarya.
Leliana Mutiarawati
Luar biasa
Cucu Nurjanah
Sialan luh Ka,
pipi gemoy
Luar biasa
Novia Zara Scorpinosta
nah iya bnr maaf bkn krn mau menghujat tp mhn maaf ya kak biar tdk bngung sj
Miss Yune: Iya, maaf kak. sering ketuker. Pandu mantannya Ayu. Fajar pengacaranya. Dah aku edit biar ga bingung
total 1 replies
pipi gemoy
mampir Thor 🙏🏼
Lala Al Fadholi
dikit amat konfliknya...udah happy ending aja
Ita Juwita
tingkat dewa si clara,..ngga tau malunya🤭🤭
Davino
Visualnya adalah
siti fatimah
Luar biasa
Ryani
perasaan menunggu mulu... ujung² nya bkalan tetap milih dia. kasian tau d gantung terus²an
Fitrinur Mahmudah
akhir yg bahagia ☺️
Anadinasti Hakim
Luar biasa
Ryani
boleh di jelaskan Raka bekerja di kantor org apa punya sendiri sih thor????
Ryani
kadang di Jakarta, kadang d Surabaya. yg Benar dimana Thor??? 🤣
Davino
Ada visualnya kah
Davino
Woke tak ikuti bab nya sedikit jadi aku seneng
Davino
Aku baru nyimak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!