Raka Chandra Wijaya, merasa bersalah dengan apa yang saat ini dia lakukan terhadap istrinya. Dia memiliki anak dengan wanita lain, karena kesalahan satu malam yang dilakukannya. Seharusnya, dia jujur dari awal pada Yuna Dafhina Aryadi agar wanita yang sangat dicintainya itu tidak pergi. Sayangnya, Raka terlambat mengatakan kebenarannya pada sang istri. Alhasil, Yuna pergi meninggalkan dirinya sembari meninggalkan surat perceraian mereka. Tapi, Raka tidak menyerah dia ingin kembali pada sang istri apapun yang terjadi. Apakah Raka berhasil mendapatkan cinta Yuna kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A-yen94, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
~19~
"Yudha mau ketemu Tante Yuna, di kamar Papa ada banyak sekali photo Tante. Yudha minta satu, mungkin saja Papa tidak akan marah." kata Yudha penuh semangat.
Anak itu menjadi terobsesi dengan Yuna, setelah pertemuannya siang tadi. Dia kemudian turun dari ranjangnya, dan berjalan mendekati pintu. Membuka pintu, dan segera pergi ke kamar sang ayah dan juga ibu sambungnya di sebelah.
"Yudha, kamu ngapain?" tanya Raka saat melihat Yudha mengendap-endap menuju kamarnya.
Anak itu berdiri berdiri mematung, saat mendengar suara lantang sang ayah yang sedang memanggilnya.
"Kamu mau apa? Papa kan sudah bilang jangan memasuki kamar Papa tanpa izin. Kamu ini ya, tidak mengerti sama sekali. Jangan seperti ibumu yang tidak tahu malu itu, kamu dengar tidak?" bentak Raka sembari menunjuk wajah Yudha.
Anak itu menatap nanar wajah sang ayah, yang saat ini tengah membentaknya. Dia meminta maaf telah berbuat lancang, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
"Sekarang kamu istirahat, ini sudah malam. Besok pagi kamu harus sekolah lagi, Papa tidak mau kamu terlambat dan merepotkan Bibi dan juga lainnya. Apakah kamu mengerti Yuda?" tanya Raka.
"Yudha mengerti Papa!" jawabnya.
Anak itu kembali ke kamarnya, dia menutup pintu berjalan mendekati ranjang. Kemudian, dia mematikan lampunya dan pergi tidur.
"Papa jahat sama Yudha, enggak dikasih izin buat jawab juga. Padahal, Yudha kalau dikasih izin bakalan ngomong kalau Yudha mau photo Tante Yuna."batin Yudha.
Di ruang kerjanya saat ini, Raka sedang merenungi perbuatannya barusan. Dia benar-benar merasa bersalah pada anaknya, Yudha.
"Ya Allah, apakah aku salah melakukan itu?Aku harus bagaimana? Tapi, karena Yudha semua masalah ini bisa terjadi. Karena dia, Yuna pergi meninggalkan aku sendiri!" batin Raka.
Pria tampan itu mengerjakan kembali pekerjaannya yang tertunda.
***
Yudha, berangkat ke sekolah tanpa memberitahu Raka. Semenjak kejadian semalam, anak itu menjadi lebih banyak diam dan murung. Dia kecewa pada ayahnya, baru beberapa bulan bertemu tapi sudah dibentak seperti kemarin. Padahal, dia hanya ingin meminta photo Yuna saja tidak ada yang lain. Hal itu membuatnya terluka, dan dia akan berhati-hati lagi ke depannya.
"Tuan Muda, ada apa dengan wajah anda?"tanya Aryo sembari mengerutkan keningnya.
Yudha menggeleng "Tidak ada Om, jangan khawatirkan Yudha!"
Aryo mengangguk sebagai jawaban, dia kemudian meminta Tuan Muda nya itu masuk ke dalam mobil. Setelahnya dia menutup pintu mobil tersebut, dan segera menaiki mobil kembali.
"Anda yakin tidak apa-apa?" Aryo menolehkan kepalanya, menatap wajah Tuan Mudanya yang saat ini sedang duduk di bangku belakang.
"Iya Om, jangan khawatir!" jawab Yudha.
Aryo mengangguk paham, dia menyalakan mesinnya dan tancap gas.
***
Raka mengetuk pintu apartemen mewah, sesaat kemudian seseorang membukakan pintu untuknya.
"Sudah lama ya, kamu tidak datang mengunjungi ku. Jahatnya, ah iya masuk dulu. Kamu mau minum apa?"
Raka menoleh , kemudian tersenyum manis pada wanita itu "Teh pahit saja Sha, terima kasih!"
Ya benar, Raka tengah berkunjung ke apartemen milik sahabatnya, Aishah. Wanita cantik berambut sebahu itu adalah sahabat Raka saat masih Sekolah Dasar. Dia juga mengenal Yuna, tapi hanya sekedar kenal saja tidak terlalu dekat. Sebab, Aishah pernah mendengar cerita tentang Yuna saat mereka berdua reunian beberapa tahun yang lalu.
Sebenarnya, Aishah dan Raka ini hanya berteman saja. Aishah beruntung, dia bisa dibelikan rumah beserta isinya oleh Raka. Sebab, saat reunian dulu Aishah bercerita padanya jika dia telah menikah dengan orang yang salah. Dimana pria yang dicintainya itu sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga, dan juga memiliki wanita lain. Dan, Aishah ingin Raka menolongnya agar bisa keluar dari situasi buruk ini.
Namun, kebaikan Raka ini disalahartikan olehnya. Wanita cantik itu justru memendam perasaan yang tidak harusnya dia rasakan. Dia jatuh cinta pada Raka, pria yang telah menolongnya. Tapi, dia tidak mengungkapkan perasaannya, karena Raka sudah memiliki istri.
"Silakan diminum, tumben datang kemari Ka?"tanya Aishah.
Raka menyeruput teh buatan wanita itu, kemudian meletakkan kembali tehnya di atas meja. Raka menghela napasnya "Aku ingin cerita padamu, bagaimana pendapatmu jika seseorang yang kamu cintai pergi?"
Aishah mengerutkan dahinya, dia menatap wajah sahabatnya itu serius "Apakah ini mengenai istrimu? Memangnya dia kemana?"
"Masalahnya panjang Sha. Ini semua karena kesalahanku, yang sudah memiliki anak dengan wanita lain."jelas Raka.
Seketika Aishah terdiam, jantungnya berdegup kencang seolah-olah tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.Jadi,kamu sudah memiliki anak dengan perempuan lain, selain istrimu? Pupus sudah harapanku untuk memiliki kamu, Ka. Batinnya.
"Sebenarnya, aku juga tidak tahu. Tapi, tiba-tiba tiga bulan yang lalu, sahabat istriku datang padaku, dan memberitahu ku kalau dia sudah memiliki anak dariku. Dia juga memberikan bukti surat keterangan tes DNA dari rumah sakit ternama. Aku awalnya ragu, tapi setelah aku tes DNA sendiri ternyata benar, dia memang anakku, Sha." sesal Raka "dan aku sangat menyesal tidak berkata jujur padanya!"sambungnya.
Aishah mengangguk, dia paham dengan situasi ini "Coba kalau kamu jujur pada Yuna, mungkin saja kamu tidak akan ditinggalkan olehnya. Kalian kan suami istri, seharusnya saling berbagi entah itu suka maupun duka."
Raka mengangguk mengiyakan
"Cari Yuna sampai dapat, kemudian jelaskan padanya bagaimana hal itu bisa terjadi. Yuna wanita berhati lembut, aku yakin dia akan memaafkan kesalahan mu. Asal, kau jelaskan semua padanya!"
"Aku akan mengikuti saranmu, oh iya bagaimana keadaan mantan suamimu? Kamu bilang dia sekarang sudah berubah ya?"
"K-kenapa menanyakan itu Ka?"
Raka menggeleng, "Tidak apa-apa sih, cuma aku mau kasih saran. Sebaiknya jangan mudah terpengaruh dengan sikapnya yang berubah begitu tiba-tiba itu. Ingat, seorang laki-laki yang suka memukul wanita, tidak akan berubah sama sekali!"
"Aku paham, terima kasih Ka!"
"Sama-sama, oh iya sepertinya aku sudah lama bertamu di sini. Sebaiknya aku berangkat kerja dulu, sudah sangat terlambat. Terima kasih suguhannya Aishah."
Aishah mengangguk, "Sama-sama Ka, hati-hati di jalan ya!"
"Iya, Assalamualaikum. "
Aishah mengangguk, " Waalaikumussalam!"
Begitu keluar dari apartemen Aishah, Raka merasa ada seseorang yang tengah memperhatikannya dari belakang. Sayangnya, saat dia menoleh sosok itu tidak dia temukan. Dia mengerutkan keningnya. Siapa ya?Batinnya.
"Tuh kan, benar dia selingkuh. Bahkan membelikan wanita itu apartemen yang cukup mahal, enak sekali hidupnya. Sial sekali aku, mengapa harus satu apartemen dengan selingkuhan Raka. Tidak bisa, aku akan minta Kak Darren untuk segera membeli satu unit apartemen untuk tempat tinggal kami yang baru." Yuna berkata lirih. Lalu dia meninggalkan kawasan itu.
Bersambung