NovelToon NovelToon
Strongest God System

Strongest God System

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Petualangan / Tamat / Reinkarnasi / System / Sistem / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain
Popularitas:19.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: PenaKertas

Genre : Fantasy, Action, Adventure, System, Over Power, Romance.

Chen Lin, mahasiswa terbaik di Universitas Huaxia. Terkenal karena kepintarannya dalam pemrograman dan tentu juga dengan ketampanannya.

Disaat berumur 21 tahun Chen Lin mendirikan perusahaan Game berbasis VRMMOPG dan masuk dalam jajaran orang terkaya dunia. Namun sayang, saat ia dalam perjalan pulang dari kantor ia terbunuh oleh wakilnya sendiri.

Tanpa diduga jiwanya menyebrang ke dunia Cultivator, dimana yang kuat berkuasa.
Chen Lin menempati tubuh Tuan Muda keluarga Lin yang cacat.

Namun ternyata A.I buatannya juga mengikutinya ke dunia Cultivator sebagai System untuk membantu dirinya.

Tahapan :
Fana :
Pembentukan Tubuh (1-9)
Pembentukan Inti (1-9)
Penyempurnaan Qi (1-9)
Penyempurnaan Roh (1-9)
Jalan Surgawi (1-9)
Raja Surgawi (1-9)
Kaisar Surgawi (1-9)
Nirwana (1-9)
Mahayana (1-9)
Half Saint (Rendah-Sedang-Puncak)

Immortal :
Saint (1-9)
Holy Saint (1-9)
Dao (1-9)
Holy Dao (1-9)
Monarch (1-9)
Holy Monarch (1-9)
Venerable (1-9)
Holy Venerable (1-9)
Immortal (1-9)
Half God (Rendah-Sedang-Puncak)

God :
•Prajurit Dewa
Dewa Putih (1-9)
Dewa Kuning (1-9)
Dewa Ungu (1-9)
Dewa Merah (1-9)
Dewa Hitam (1-9)

•Jendral Dewa
Dewa Besi (1-9)
Dewa Perunggu (1-9)
Dewa Perak (1-9)
Dewa Emas (1-9)
Dewa Giok (1-9)

•Raja Dewa
Dewa Air (1-9)
Dewa Bumi (1-9)
Dewa Angin (1-9)
Dewa Api (1-9)
Dewa Petir (1-9)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch-31. Hadiah

Hadiah

***

Deng!

Terdengar suara gong ke seluruh halaman kediaman, membuat semua orang kembali hening dan menatap ke arah pintu Aula bisa terlihat pria paruh baya yang menatap kerumunan, "Acara akan dimulai, untuk semua para tamu dipersilahkan memasuki Aula" ucap pria paruh baya pelan namun bisa terdengar oleh semua orang.

Seketika semua orang yang berdiri di halaman mulai berjalan masuk ke Aula, tidak terkecuali Lin Chen. Bisa terlihat di dalam Aula sudah banyak meja bundar tertata rapi dengan makanan di atasnya.

Lin Chen memilih duduk di pojok ruangan bersama beberapa pelayan keluarga besar.

Setelah semua orang sudah masuk, keributan terjadi lagi, "Bocah! Kau bilang hadiahmu lebih berharga dari milik kami, apakah benar?!" ucap salah satu pria paruh baya dengan keras.

Lin Chen yang mendengar itu menoleh ke arah suara, "Benar! Semua hadiah kalian hanyalah sampah!" balas Lin Chen.

"Kau!" ucap pria paruh baya menggebrak meja.

Lin Chen yang melihat tingkah pria paruh baya hanya mengalihkan pandangan dan memejamkan matanya.

Merasa diabaikan emosi pria paruh baya kembali memuncak, Ia sudah siap berjalan untuk memukul Lin Chen.

"Leluhur Yan memasuki ruangan!" teriak dari luar membuat pria paruh baya menghentikan langkahnya dan kembali duduk.

Bisa terlihat pria tua berambut putih panjang selaras dengan janggutnya berjalan memasuki ruangan yang diikuti oleh keluarganya. Meskipun sudah terlihat sangat berumur namun aura yang dikeluarkannya sangat kuat.

"Coba kau lihat, Dewi Yan Xue hari ini terlihat lebih cantik. Aku merasa sangat beruntung jika dia mau menikahi ku" bisik salah satu orang yang melihat wanita cantik dibelakang Leluhur Yan.

"Aku lebih memilih adiknya. Ia memiliki bibir mungil dengan senyum yang indah" balas yang lain.

"Sejak kapan kau berubah menjadi seorang lolicon"

"Hei diamlah. Jika Patriak mendengar ucapan kalian, kalian akan mati!" sahut yang lain.

...

"Salam Leluhur Yan"

"Salah Leluhur Yan"

"Salah Leluhur Yan"

Satu persatu tamu berdiri memberi hormat, namun ada satu orang dipojok ruangan hanya duduk diam bahkan tanpa menoleh ke arah pintu masuk, dengan tenangnya Ia menyesap teh yang telah disiapkan di atas meja.

Sluurp...

Suara seruputan bisa terdengar di telinga semua orang dan tanpa sadar menoleh ke arah suara, tidak terkecuali Leluhur Yan.

"Bagaimana bisa bocah miskin ini tidak menghormati Leluhur Yan" bisik salah satu tamu.

"Bocah itu mencari kematian" balas yang lain.

Lin Chen yang mendengar obrolan tentang dirinya menoleh ke arah pintu masuk, kedua matanya menatap pria tua berambut putih.

Pria tua berambut putih atau yang dipanggil Leluhur Yan kembali membalas tatapan Lin Chen, namun saat matanya bertemu dengan mata Lin Chen. Sekujur tubuhnya bergidik, Ia merasakan kematian yang akan menantinya jika menyinggung pemuda yang menatap dirinya.

Disisi lain wanita muda berparas cantik dengan rambut pirang sepinggang terkejut saat orang yang dikenalnya bisa hadir diacara keluarga Yan.

"Beraninya kau tidak menghormati Leluhur Keluarga Yan ku! Penjaga usir dia!" ucap pria paruh baya bernama Yan Zhong yang menjabat sebagai Patriak Keluarga Yan.

"Tidak perlu" ucap Leluhur Yan menghentikan Yan Zhong.

Merasa aneh dengan leluhurnya, Yan Zhong ingin kembali berbicara namun dihentikan oleh lambaian tangan Leluhur Yan. Ia hanya bisa menghela napas panjang dan menuruti perintah Leluhur Yan.

Leluhur Yan kembali berjalan ke arah kursi yang telah disiapkan dipusat Aula.

Semua orang keheranan karena tidak terjadi apa-apa dengan Lin Chen. Bagaimana tidak, Leluhur Yan yang terkenal dingin dan kejam terhadap musuh-musuhnya, bisa bersikap tenang saat ada pemuda yang tidak menghormatinya.

Berbagai pertanyaan muncul dibenak semua orang tentang identitas asli Lin Chen. Namun akhirnya semua orang mendapat satu jawaban yang sama, Leluhur Yan hanya tidak ingin membully anak muda yang lemah, pikir mereka.

Acara terus berlangsung dengan tenang sampai masuk ke acara pemberian hadiah kepada Leluhur Yan.

Satu persatu tamu undangan berdiri berbaris untuk memberikan hadiah, "Selamat ulang tahun Leluhur Yan yang ke 500 tahun. Terimalah hadiah sederhana dari Keluarga Tan kami" ucap pria paruh baya bersama pemuda yang menghina Lin Chen saat berada di gerbang.

Leluhur Yan menerima hadiah dan membukanya, bisa tercium bau herbal tersebar ke seluruh Aula, "Hahaha... Terimakasih" ucap Leluhur Yan dengan senyuman.

Para tamu yang melihat hadiah dari Keluarga Tan terkejut, "Hadiah Keluarga Tan adalah Ginseng 500 tahun, pantas menyandang salah satu keluarga besar di Provinsi Shuyan" ucap tamu terkejut.

"Jika Ginseng 500 tahun hanyalah hadiah sederhana, lalu apa milikku" ucap salah satu tamu undangan lesu.

Merasa banyak yang memperhatikannya, Keluarga Yan tersenyum dan kembali ke tempat duduk dengan membusungkan dada, tidak lupa juga mereka menatap Lin Chen dengan sinis.

Proses pemberian hadiah terus berlanjut.

"... Tolong terima hadiah Keluarga Zhang kami" ucap pria paruh baya yang memberikan senjata tingkat perak

"... Tolong terima hadiah Keluarga Yun kami" ucap keluarga lain.

"... Tolong terima hadiah..."

Acara pemberian hadiah terus berlangsung hingga semua keluarga besar lain sudah menyerahkan hadiah masing-masing. Kini secara serempak semua tamu undangan memandang Lin Chen dengan tatapan merendahkan.

Lin Chen menyesap tehnya sebentar kemudian bangkit dari tempat duduknya, Ia berjalan pelan ditengah-tengah banyak keluarga yang menatapnya, banyak obrolan-obrolan kecil bisa terdengar mengenai hal apa yang akan diberikan oleh Lin Chen.

Lin Chen merogoh kantongnya, Ia mengeluarkan kotak kayu yang kusam, "Hadiahku hanyalah ini" ucapnya pelan.

Seketika semua orang menertawakan Lin Chen karena hadiah yang diberikannya.

"Hahaha! Kau bilang hadiahmu lebih berharga dari kami. Ternyata hanya sampah!" ucap tamu yang lain dengan keras.

"Hahaha! Bocah miskin ini ada-ada saja" sahut yang lain.

"Cih! Hanya sampah berlaga hebat!" ucap pemuda Keluarga Tan.

Lin Chen yang dari tadi sabar mengeluarkan aura membunuhnya, "Jika kau berkata sekali lagi, akan ku bunuh kau!" ucap Lin Chen pelan namun penuh dengan terror.

Pemuda Keluarga Tan bergetar hebat terintimidasi, namun karena gengsinya Ia memilih melawan, "Heh apa ka-" ucapnya terhenti saat terdengar suara wanita dari pusat Aula.

"Tan Sia. Jika dia ingin membunuhmu, hanya dengan satu gerakan jari bahkan Keluarga Tan mu akan menghilang dalam sekejap dari Provinsi Shuyan!" teriak wanita muda berambut pirang yang tidak lain ialah Yan Xuen

Semua orang termasuk Yan Zhong terkejut mendengar ucapan Yan Xue. Bagaimana bisa Dewi Yan Xue yang terkenal lembut dan elegan berteriak seperti itu, dan terlebih lagi tentang Keluarga Tan bisa menghilang dalam sekejap.

Yan Xue menatap Lin Chen dengan penuh harap, "Lin Chen. Aku mohon jangan membunuh siapapun diacara keluarga ku" ucap Yan Xue yang sedikit meneteskan air mata.

Melihat itu, Lin Chen menarik kembali auranya dan menatap Leluhur Yan, "Tangkap ini" ucap Lin Chen melemparkan kotak kayu.

Tap...

Leluhur Yan menangkap dan langsung terkejut dengan mulut terbuka saat Ia membuka kotak kayu, "I- Ini... Pil... Pil Panjang Umur tingkat Emas" ucapnya terbata-bata.

Semua orang yang mendengar itu terkejut tak percaya dengan apa yang dikatakan Leluhur Keluarga Yan, namun setelah melihat Pil berwarna hijau dengan garis-garis emas ditambah bau harum menyebar ke seluruh ruangan yang membuat orang merasa rileks akhirnya semua orang yakin bahwa itu adalah Pil Panjang Umur tingkat Emas.

Setelah selesai memberikan hadiah, Lin Chen kembali ke tempat duduk tanpa mendengarkan ucapan Leluhur Yan. Sebelum duduk, Lin Chen menatap wajah Tan Sia dan dengan lambaian tangannya.

"Aaaarrrggghhhhh!"

Bisa terdengar teriakan kesakitan dari Keluarga Tan membuat orang bergidik ngeri saat melihatnya, pasalnya ada pedang emas yang menancap di sekitar tangan dan kaki Tan Sia.

Ayah Tan Sia yang melihat lambaian tangan Lin Chen tadi pun bangkit, "Kau! Apa yang kau lakukan pada ana-" ucapnya terpotong saat telapak tangan sudah mencengkram kepalanya.

Duarr!

Dengan keras Lin Chen menghantamkan kepala Patriak Tan di meja makan. Lin Chen menepuk-nepuk tangannya yang penuh debu dan menatap Yan Xue, "Tidak ada yang terbunuh 'kan?" tanya Lin Chen dengan senyum lembutnya.

Keheningan terjadi saat para tamu mendengar ucapan Lin Chen, terlebih lagi Ia mengucapkannya dengan senyuman.

...

***

*Bersambung...

*Note : Jangan bantai terus. Oke? ^_^

1
Aaron
Ini kukasih hadiah, walaupun udah telat beberapa tahun
Aaron
Yang jleb itu jurus pedangnya, bukan pedang berharga Lin Chen
Angel Woso
whyahhahaa. penyakit lupa nya kambuh lagi
Angel Woso
okey. setelah novel ini selesai, lanjut baca marathon karya author yg lainnya klo gitu. gitu kan Thor maksudnya. whehehe
Angel Woso
mantappp
Angel Woso
bukan pesona mc yg berkurang, tetapi istri mc bs bertindak sprti monster jika ada yg sengaja mau mendekati mc hahaha
Angel Woso
hahaha. hrs bersandiwara dlu spya orang lain bs lebih menghargai usaha nya mc. ya kan ya. hahaha
Angel Woso
naga ling chen. hehehe
Extra Time
siapa sekte aliran hitam immortal detiny??
Extra Time
dapat ember darimana itu bocah? kwkwwk
maqquer
bagus
RichLey
kasian jony
Aaron
Brutal banget Lin Chen kalo lagi perang
Aaron
Lin Chen ini sok sokan jadi orang yang berhati nurani, aslinya mah mikirin point system
Jaketijo
mungkin karena jarang mandi dan hanya cuci muka sebabnya😂🤭
Jaketijo
bhahaha.. haha hahha
Aray Boim
obat kuat
Aray Boim
jamunya cap naga 🐉🐲 bantet🤣🤣🤣
Aray Boim
divisi Thor ai.. KD nya defisi pang
spooky836
otak kosong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!