Aluna sejak lama memendam rasa pada kakak kelasnya hingga beberapa tahun setelah lulus sekolah, Aluna kembali di pertemukan dengan pria yang ia kagumi itu, pertemuan mereka begitu rumit dengan berbagai kesalahpahaman yang akhirnya memberikan jalan bagi mereka agar terus bertemu. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Apakah mereka akan bersama atau akan ada penghalang bagi perasaan Aluna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan
Hari yang di nanti pun tiba, hari ini adalah hari dimana Alvin dan Aluna akan menikah. Pernikahan kali ini sangat sederhana hanya dilakukan pemberkatan tanpa pesta karena itu yang diinginkan Alvin dan Aluna.
"Selamat ya Aluna. Nenek bahagia karena kamu sudha mendapatkan pasangan yang bisa menjaga kamu dan membuat kamu bahagia," ucap Nenek Putri.
"Makasih ya Nek, Aluna juga berterimakasih sama Nenek karena selama ini Nenek sudah menjaga Aluna," ucap Aluna dan diangguki Nenek Putri.
Suasan haru tentunya menyelimuti pemberkatan kali ini, saat pemberkatan Aluna hanya berjalan seorang diri tanpa didampingi Ayah Zafran karena entahlah Ayah Zafran tidak bisa dihubungi bahkan Alvin sudah mencoba berkali-kali, tapi tetap saja ia gagal.
Saat ini Alvin dan Aluna berada di atas altar setelah melakukan pemberkatan, semua tamu yang diundang pun memberikan selamat kepada pasangan tersebut.
Alvin dan Aluna hanya mengundang kerabat terdekat saja, meskipun Alvin seorang pengusaha ia tidak ingin pesta mewah seperti yang dilakukan pengusaha pada umumnya, Alvin hanya ingin acara yang sederhana dan sakral seperti saat ini, untung saja Mama Jihan tidak mempermasalahkannya.
"Aluna, selamat ya. Akhirnya kamu nikah juga," ucap Gea.
"Makasih ya Ge, maaf juga undangannya lama," ucap Aluna.
"Gapapa yang penting kan kamu ngundang aku," ucap Gea.
"Selamat Alvin," ucap Victor.
"Terima kasih," ucap Alvin.
"Kak Alvin, Aluna ini sahabatku satu-satunya, awas aja loh ya kalau seandainya Kak Alvin macam-macam sama Aluna," ucap Gea.
"Kalau aku gak macam-macam gimana mau punya anak," ucap Alvin.
"Iya juga sih, maksudnya itu kayak nyakitin Aluna gitu Kak, awas aja kalau Kak Alvin kdrt atau selingkuh gitu. Hem, Gea bakal samperin Kak Alvin," ucap Gea.
"Iya, makasih ya karena sudah mengingatkan dan mau melindungi Aluna juga," ucap Alvin dan mendapatkan dua jempol dari Gea.
Gea dan Victor pun turun, lalu Via pun menghampiri Aluna, "Selamat ya Aluna, gak nyangka banget kalau tenryata lo bakal nikah," ucap Via.
"Soalnya aku kelihatan jomblo ya," ucap Aluna.
"Hehehe, iya. Gue aja kaget waktu dapat undangan dari lo, btw cuma gue kan ya yang lo undang?" tanya Via.
"Iya, cuma kamu uang aku undang," ucap Aluna.
"Terharus, btw. Cowok ini yang ada di foto waktu itu kan?" tanya Via dengan memelankan suaranya agar tidak terdengar Alvin.
"Iya, cowok itu dia," bisik Aluna.
Para tamu undangan pun sudah pulang, keluarga Alvin dan Aluna pun sudah berada di hotel terdekat untuk istirahat.
"Capek banget Lun hari ini?" tanya Mama Jihan dan membantu Aluna membersihkan riasannya.
"Capek gitu gak sih Tante, lebih ke ngantuk aja soalnya kan kemarin gal bisa tidur," ucap Aluna.
"Kok Tante sih, Mama Aluna," ucap Mama Jihan.
"Eh, iya Ma. Maaf masih belum terbiasa," ucap Aluna.
"Iya gapapa, makanya sekarang mulai di biasakan ya," ucap Mama Jihan dan diangguki Aluna.
"Darrel mana Fio?" tanya Mama Jihan saat Fiola datang.
"Darrel sama Nenek Putri," ucap Fiola.
"Oh makanya Mama gak lihat Nenek Putri sama Darrel dari tadi," ucap Mama Jihan.
"Darrel itu lengket banget loh sama Nenek Putri," ucap Fiola.
"Bagus dong," ucap Mama Jihan.
"Lun, sekarang aku manggil kamu Kak Luna gitu atau gimana ya," ucap Fiola.
"Panggil kayal biasa aja Luna," ucap Aluna.
"Gak enak banget, sekarang kan kamu udah jadi Kakak iparku masa manggilnya tetep Luna gitu," ucap Fiola.
"Iya gapapa, justru aku gak nyaman kalau kamu manggil aku pake embel-embel apa gitu," ucap Aluna.
"Gimana, Ma?" tanya Fiola.
"Kalau Mama sih terserah kalian enaknya manggil kayak gimana," ucap Mama Jihan.
"Yaudah deh, panggil kayak biasanya aja. Aku juga canggung kalau manggil pakai Kak atau apa gitu," ucap Fiola dan diangguki Aluna.
"Oh iya, kamu tadi ngobrol sama siapa?" tanya Mama Jihan.
"Tadi? sama siapa emang?" tanya Fiola.
"Mama gak tau, makanya Mama tanya kamu," ucap Mama Jihan.
"Pas di gereja?" tanya Fiola.
"Iya, yang sebelum acara pemberkatan," ucap Mama Jihan.
"Oh itu Kak Samuel, Ma. Sahabatnya Kak Alvin, Mama lupa sama Kak Samuel apa," ucap Fiola.
"Oh Samuel, tambah ganteng ya. Perasaan dulu badannya kurus gitu, tapi sekarang lumayan berisi dan keker juga," ucap Mama Jihan.
"Namanya juga tinggal di luar negeri, Ma. Pasti pola makannya terjaga," ucap Fiola.
"Kamu sama dia aja Fi, Mama lihat-lihat kalian cocok juga kok," ucap Mama Jihan.
"Mulai deh Mama ini," ucap Mama Jihan.
"Akau setuju sama Mama, coba aja kamu sama Kak Samuel," ucap Aluna.
"Lun, kamu kan tau kalau aku emang akrab sama Kak Samuel dari dulu ya kali aku sama Kak Samuel. Gak akan cocok," ucap Fiola.
"Namanya juga jodoh gak ada yang tau, kayak aku. Mana pernah aku kepikiran bakal nikah sama Kak Alvin," ucap Aluna.
Setelah obrolan panjang antara Aluna, Fiola dan Mama Jihan, kali ini Aluna sudah bersih-bersih dan bersiap untuk tidur karena sudah jam 11 malam. Tapi, entahlah Alvin belum juga masuk ke dalam kamar sejal sore tadi dengan alasan menemui beberapa tamu yang tidak bisa datang di acara pemberkatan dan datang saat mereka berada di hotel.
Karena menunggu Alvin yang begitu lama, akhirnya Aluna pun memutuskan untuk tidur terlebih dahulu.
"Aku tidur dulu deh, ngantuk banget," gumam Aluna dan ia pun terlelap.
Disisi lain, setelah begitu lama mengobrol dengan beberapa tamu dan juga Papa , Alvin pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar dan melihat sang istri yang sudah terlelap.
"Pasti capek banget ya kamu, istirahat ya istriku," gumam Alvin dan mencium kening Aluna.
Setelah itu. Alvin pun membersihkan tubuhnya dan mengikuti jejak Aluna, tak lupa Alvin pun membenarkan posisi Aluna agar mudah ia peluk dan untung saja Aluna tetap terlelap tanpa terganggu dengan pergerakan Alvin.
Pagi harinya. Aluna bangun dan merasakan sesuatu di hadapannya, Aluna pun mencoba untuk membuka matanya dan betapa terkejutnya saat ia melihat Alvin yang tidur di hadapannya dimana saat ini Aluna berada tepat didepan dada bidang sang suami.
Aluna menatap lekat wajah tampan sang suami, 'Lun, kamu pasti mimpi kan bisa ngelihat wajah setampan ini sekarang,' ucap Aluna dalam hati.
"Aku tau, aku emang ganteng sayang. Tapi, kalau kamu lihatin terus kayak gitu, aku juga salting loh," ucap Alvin dnegan suara khas bangun tidur.
Ya, karena Aluna terlalu fokus menatap wajah tampan Alvin sehingga Aluna tidak sadar jika Alvin sudah bangun dan menatap dirinya.
"Eh, Kak Alvin udah bangun," ucap Aluna dan tersenyum malu karena ketahuan.
.
.
.
Bersambung...
semangat💪💪🔥🔥🤸🤸